Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Italia, Matteo Renzi di Brisbane Convention and Exhibition Center. 15 November 2014. TEMPO/Andi Widjajanto
Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Kanselir Jerman Angela Merkel, Ahad pagi, 16 November 2014. Keduanya membahas beberapa isu, termasuk kerja sama industri pertahanan.
"Utamanya mengenai industri pertahanan. Yang lain standar seperti infrastruktur, maritim, ISIS, dan climate change," kata Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto di Brisbane, Australia, Ahad ini.
Andi menuturkan yang dibahas Indonesia secara serius dengan Jerman adalah kerja sama industri pertahanan. Indonesia berharap kerja sama pertahanan dengan Jerman nantinya berupa transfer teknologi. "Tapi yang berbeda dengan negara lain adalah kerja sama industri pertahanan, karena kita sudah membeli Leopard dari Jerman dan diharapkan dengan transfer teknologi pertahanan dari Jerman ke Indonesia," ujarnya.
Penekanan kerja sama di sektor pertahanan, kata Andi, berupa industri pertahanan yang terkait dengan sektor maritim. Contohnya, pembuatan kapal selam. "Jerman masih kuat soal industri kapal selam. Tapi tadi bicaranya umum saja," tuturnya.
Setelah melakukan pertemuan bilateral dengan Kanselir Jerman, Jokowi bertemu dengan Presiden Prancis Francois Hollande dan Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu.
★ Tempo
TNI AL Siapkan 80 Unit Maung MV3 Pindad Jadi Kendaraan Dinas
-
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali mengungkapkan
bahwa pihaknya menyiapkan 80 unit mobil Maung buatan PT Pindad versi
terakhir, y...
9 jam yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.