blog-indonesia.com

N 250 IPTN

Prototype pesawat pertama angkut penumpang dengan sistem fly by wire produksi IPTN, Bandung - Indonesia Teknologi

CN 235 MPA

Pesawat patroli maritim CN-235 produksi PT DI - Indonesia Teknologi

NC 212 MPA

Pesawat patroli maritim NC-212 produksi PT DI, Bandung - Indonesia Teknologi

N 219

Pesawat karya anak bangsa, kerjasama BUMNIS diproduksi PT DI - Indonesia Teknologi

Star 50

Kapal kargo 190 m dengan bobot 50.000 dwt merupakan kapal angkut terbesar pertama buatan Indonesia, produksi PT PAL, Surabaya - Indonesia Teknologi

LPD KRI Banda Aceh

Kapal perang serba guna produksi PT PAL, Surabaya, merupakan kapal dengan panjang 125 m hasil desain anak bangsa dengan lisensi Korea - Indonesia Teknologi

SSV Filipina

Strategic Sealift Vessel produk ekspor kapal perang pertama PAL Indonesia - Indonesia Teknologi

KN Tanjung Datu 1101

KN Tanjung Datu 1101 Bakamla, kapal patroli 110m produksi PT Palindo

KRI I Gusti Ngurah Rai 332

PKR 10514 class, Kapal frigat produksi bersama PT PAL indonesia - Indonesia Teknologi

KN 321 Pulau Nipah

KN Pulau Nipah 321 Bakamla, kapal 80 m produksi PT Citra Shipyard, Batam

KRI Bung Karno 369

KRI Bung Karno 369 produksi PT Karimun Anugrah Sejati

KCR 60 KRI Tombak 629

Kapal Cepat Rudal-60 produksi PT. PAL, Indonesia. Merupakan kapal pemukul reaksi cepat produksi Indonesia. - Indonesia Teknologi

BC 60002

Kapal Patroli Bea dan Cukai produksi PT Dumas Tanjung Perak Shipyards. - Indonesia Teknologi

FPB 57 KRI Layang

Kapal patroli cepat berpeluru kendali atau torpedo 57 m rancangan Lurssen, Jerman produksi PT PAL, Surabaya - Indonesia Teknologi

KCR 40 KRI Clurit

Kapal Cepat Rudal-40 produksi PT. Palindo Marine, Batam. Senilai kurang lebih 75 Milyar Rupiah, merupakan kapal pemukul reaksi cepat produksi Indonesia. - Indonesia Teknologi

PC 40 KRI Torani 860

Kapal patroli 40 m produksi beberapa galangan kapal di Indonesia, telah diproduksi diatas 10 unit - Indonesia Teknologi

PC 40 KRI Tarihu

Kapal patroli 40 m berbahan plastik fiberglass produksi Fasharkan TNI AL Mentigi Tanjung Uban, Riau - Indonesia Teknologi

KRI Klewang

Merupakan Kapal Pertama Trimaran, produksi PT Lundin - Indonesia Teknologi

Hovercraft Kartika

Hovercraft utility karya anak bangsa hasil kerjasama PT. Kabindo dengan TNI-AD dengan kecepatan maksimum 40 knot dan mampu mengangkut hingga 20 ton - Indonesia Teknologi

Hovercraft Indonesia

Hovercraft Lumba-lumba dengan kecepatan maksimum 33 knot dan mampu mengangkut 20 pasukan tempur produksi PT Hoverindo - Indonesia Teknologi

X18 Tank Boat Antasena

Tank Boat Antasena produk kerjasama PT Lundin dengan Pindad - Indonesia Teknologi

Sentry Gun UGCV

Kendaraan khusus tanpa awak dengan sistem robotik yang dirancang PT Ansa Solusitama Indonesia - Indonesia Teknologi

MT Harimau 105mm

Medium tank dengan kanon 105 mm produksi PT Pindad - Indonesia Teknologi

Badak FSV 90mm

Kendaraan tempur dengan kanon 90 mm cockeril produksi PT Pindad - Indonesia Teknologi

Panser Anoa APC

Kendaraan angkut militer produksi PT Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Tank SBS Pindad

Kendaraan militer prototype Pindad - Indonesia Teknologi

APC PAL AFV

Kendaraan angkut pasukan amfibi hasil modifikasi dari BTR-50 PM produksi PT PAL, Surabaya sehingga meninggkatkan keamanan dan daya jelajahnya - Indonesia Teknologi

MLRS Rhan 122B

Kendaraan militer multilaras sistem roket Rhan 122B produksi PT Delima Jaya - Indonesia Teknologi

PT44 Maesa

Kendaraan angkut militer produksi Indonesia - Indonesia Teknologi

MCCV

Mobile Command Control Vehicle (MCCV) kerjasama dengan PT PT Bhinneka Dwi Persada - Indonesia Teknologi

Ganilla 2.0

Kendaraan khusus dapur lapangan produksi PT Merpati Wahana Raya - Indonesia Teknologi

Komodo 4x4

Kendaraan militer taktis produksi Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Maung 4x4

Kendaraan taktis produksi Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Turangga APC 4x4

Kendaraan militer taktis produksi PT Tugas Anda dengan chassis kendaraan Ford 550 - Indonesia Teknologi

GARDA 4x4

Kendaraan militer taktis hasil karya anak bangsa - Indonesia Teknologi

ILSV

Kendaraan taktis Indonesia Light Strike Vehicle (ILSV) produksi PT Jala Berikat Nusantara Perkasa - Indonesia Teknologi

P1 Pakci

Kendaraan taktis angkut pasukan P1 Pakci produksi PT Surya Sentra Ekajaya (SSE), berbodi monokok dengan mesin diesel 3000 cc milik Toyota Land Cruiser - Indonesia Teknologi

P2 APC Cougar

Kendaraan taktis angkut pasukan produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) dengan mesin diesel turbo bertenaga 145 hp - Indonesia Teknologi

P3 APC Ransus Cheetah

Kendaraan khusus produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) - Indonesia Teknologi

P6 ATAV

Kendaraan khusus produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) - Indonesia Teknologi

DMV30T

Kendaraan taktis Dirgantara Military Vehicle (DMV-30T) menggunakan mesin diesel 3000 cc Ford Ranger produksi PT DI, Bandung - Indonesia Teknologi

Mobil Hybrid LIPI

Prototipe mobil tenaga hybrid produksi LIPI - Indonesia Teknologi

Mobil Listrik MARLIP (Marmut LIPI)

Prototipe mobil Listrik karya LIPI - Indonesia Teknologi

Mobil Nasional Esemka Digdaya

Mobil hasil karya anak SMK Solo dengan rancangan dari China - Indonesia Teknologi

Teknik Sosrobahu

Struktur pondasi jalan layang yang dapat digerakan 90° sehingga tidak memakan banyak tempat dan merupakan desain anak bangsa - Indonesia Teknologi

Selasa, 24 Maret 2020

Indonesia Bersiap Menjadi Pemasok LNG Dunia

12 area memiliki kandungan migas dalam jumlah yang besar Infografis [CNBC]

Indonesia telah memainkan perannya di pasar LNG sejak tahun 1977 dengan menjadi salah satu eksportir LNG terbesar di dunia. Seiring dengan penurunan produksi gas dan kebijakan Pemerintah untuk memprioritaskan pengunaan gas ke pasar domestik dalam rangka meningkatkan nilai tambah dan mendukung peningkatan daya saing industri dalam negeri, maka kontribusi Indonesia di pasar LNG dunia terus mengalami penurunan.

Berdasarkan rencana umum energi nasional (RUEN), produksi gas di Indonesia akan terus menurun karena decline rate secara alamiah sebesar 20% per tahun. Sepanjang 2015-2019 SKK Migas mampu mempertahankan produksi migas diatas target RUEN melalui optimalization work program dengan berbagai cara untuk mencapai operational excellence melalui antara lain : Filling The Gap (FTG), Production Enchancement Technology (PET), Management Work Through (MWT), Optimisasi Planned Shutdown dan lainnya maka produksi gas dapat dipertahankan di level yang tinggi pada tahun 2019 mencapai 7.254 MMSCFD dengan lifting sebesar 5.923 MMSCFD.

Giant discovery gas di Saka kemang di tahun 2019 serta selesainya revisi POD pengembangan blok Masela di bulan Juli 2019 semakin menambah optimisme akan masa depan industri hulu migas Indonesia dengan gas yang menjadi dominan dibandingkan minyak. Pada Visi bersama hulu migas 2030 dengan target 1 juta BOPD, produksi gas diperkirakan akan mencapai 12.300 MMSCFD sehingga kekhawatiran adanya defisit gas pada tahun-tahun mendatang sebagaimana diprediksikan dalam RUEN tidak akan terjadi.

Pada saat menjadi keynote speech pada acara Indopacific LNG Summit Bali 2020 Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyampaikan “Selesainya proyek kilang Masela dan proyek utama hulu migas serta penemuan lapangan migas baru lainnya akan menjadikan Indonesia kembali menjadi salah satu produsen gas utama dunia dan mendukung Pemerintah untuk meningkatkan daya saing indsutri dalam negeri dengan ketersediaan pasokan gas, serta menjadikan Indonesia berpeluang untuk kembali menjadi pemasok utama LNG dunia”.

SKK Migas saat ini telah memiliki 4 (empat) strategi untuk meningkatkan produksi migas nasional, yaitu : mempertahankan tingkat produksi existing yang tinggi, transformasi sumberdaya ke produksi, mempercepat chemical EOR dan eksplorasi untuk penemuan besar.

SKK Migas telah mengidentifikasi 12 area yang berpotensi memiliki kandungan migas dalam jumlah yang besar dengan rincian 6 area di Indonesia bagian barat, 4 area di Indonesia bagian timur dan 2 area di laut dalam.

Dari total produksi gas tahun 2019 sebesar 6.140 BBTU, penyaluran dalam bentuk LNG secara keseluruhan mencapai 2.025 BBTU dengan alokasi untuk domestik sebesar 508 BBTU dan LNG ekspor sebesar 1.417 BBTU.-Saat ini kapasitas kilang LNG di Indonesia sebesar 16 MTPA yang berasal dari LNG Tangguh 7,6 MTPA dan LNG Bontang 8,6 MTPA. Kapasitas kilang LNG akan bertambah sebear 13,3 MTPA jika proyek train 3 Tangguh dengan kapasitas 3,8 MTPA dan Abadi LNG (Masela Project) sebesar 9,5 MTPA selesai dibangun. Pasar ekspor utama LNG ke China, Jepang, Korea Selatan, Thailand dan Taiwan yang dipasok dari kilang LNG Badak dan LNG Tangguh.

Penyelesaian proyek utama hulu migas dan mega proyek Abadi Masela dimasa mendatang Indonesia akan kembali menjadi salah satu produsen utama LNG dunia yang dapat semakin meningkatkan kontribusi hulu migas pada peningkatan pasokan untuk industri nasional maupun memasok kebutuhan LNG dunia sehingga akan semakin meningkatkan devisa negara.

  SKK Migas  

Sabtu, 14 Maret 2020

Tank Boat Buatan Indonesia Siap Produksi

Ilustrasi tank boat Antasena [Lundim]

Konsorsium sejumlah BUMN dan perusahaan nasional bakal mulai melakukan pengembangan tank boat untuk melengkapi alat sistem persenjataan (Alutsista) dalam negeri. Kontrak pengembangan tank boat dilakukan PT Pindad (Persero) pada Rabu, 11 Maret 2020 di Kementerian Pertahanan, Jakarta.

Kontrak ditandatangani oleh Direktur Jenderal Potensi Pertahanan (Dirjen Pothan) yang diwakili oleh Sekretaris Dirjen Pothan, Brigjen TNI Aribowo Teguh Santoso dan Direktur Utama Pindad, Abraham Mose.

"Setelah litbang selesai, tindak lanjut berikutnya adalah agar segera diproduksi dan dipasarkan sehingga dapat segera digunakan untuk memperkuat alutsista TNI dalam menjaga kedaulatan NKRI. Pindad juga sedang mempelajari potensi ekspor ke negara lain," kata Dirut Pindad Abraham Mose dalam siaran persnya, Kamis (12/3/2020).

Konsorsium terdiri atas PT Lundin Industry Invest bertanggungjawab untuk Platform Kapal (mesin, sistem, dan elektrikal), PT Len Industri (Persero) bertanggung jawab membuat Alat Komunikasi (Alkom). Sedangkan PT Hariff Daya Tunggal Engineering bertanggung jawab terhadap Battlefield Management System (BMS).

Sementara PT Pindad (Persero) bertindak sebagai Lead Integrator konsorsium dan penyedia sistem senjata. Pindad bertanggungjawab untuk memastikan spesifikasi dan desain yang sesuai dengan pengguna. Pindad juga bertanggungjawab terhadap program management Tank Boat serta melakukan integrasi sistem senjatanya.

Dari kerja sama ini, ke depan Tank boat dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan TNI dalam melakukan operasi rawa, laut, sungai dan pantai (Ralasuntai). Serta dipakai untuk tugas penjagaan laut dan pantai (Sea and Coast Guard) sesuai dengan cita-cita pemerintah Indonesia untuk menjaga kedaulatan dan mempertahankan wilayah perairan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Apalagi, saat ini kegiatan ilegal fishing masih rawan terjadi di beberapa perairan perbatasan seperti Selat Malaka, Laut Sulawesi dan yang sempat ramai beberapa waktu lalau, Laut Natuna.

Rencananya, Tank Boat dapat menampung 5 orang awak kapal dan 60 orang pasukan, memiliki kapasitas tangka BBM 6.000 liter. Kapal ini dapat beroperasi dengan kedalaman air minimal 120 cm dan mampu melaju dengan kecepatan maksimum ±40 knot.

Kehadiran Tank Boat yang multifungsi di berbagai perairan dan dilengkapi dengan teknologi terkini serta berbagai persenjataan modern. Seperti senjata kaliber 12,7 mm dan senjata RCWS Canon kaliber 30 mm akan memperkuat Indonesia secara signifikan. (wib)

  ⚓️ Sindonews  

Kamis, 12 Maret 2020

Pindad Tandatangani Kontrak Pengembangan Tank Boat

PT Pindad (Persero) menandatangani kontrak proyek pengembangan Tank Boat pada Rabu, 11 Maret 2020 di Kementerian Pertahanan, Jakarta. Kontrak ditandatangani oleh Direktur Jenderal Potensi Pertahanan (Dirjen Pothan) yang diwakili oleh Sekretaris Dirjen Pothan, Brigjen TNI Aribowo Teguh Santoso dan Direktur Utama Pindad, Abraham Mose.

PT Pindad (Persero) bertindak sebagai Lead Integrator konsorsium dan penyedia sistem senjata yang bertanggungjawab untuk memastikan spesifikasi dan desain yang sesuai dengan pengguna. Pindad juga bertanggungjawab terhadap program management Tank Boat serta melakukan integrasi sistem senjatanya.

PT Lundin Industry Invest bertanggungjawab untuk Platform Kapal (mesin, sistem, dan elektrikal), PT Len Industri (Persero) bertanggungjawab membuat Alat Komunikasi (Alkom), sementara PT Hariff Daya Tunggal Engineering bertanggungjawab terhadap Battlefield Management System (BMS).

Setelah litbang selesai, tindak lanjut berikutnya adalah agar segera diproduksi dan dipasarkan sehingga dapat segera digunakan untuk memperkuat alutsista TNI dalam menjaga kedaulatan NKRI. Pindad juga sedang mempelajari potensi ekspor ke negara lain.

Harapan dari kerjasama ini kedepan Tank boat dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan TNI dalam melakukan operasi rawa, laut, sungai dan pantai (Ralasuntai) serta tugas penjagaan laut dan pantai (Sea and Coast Guard) sesuai dengan cita-cita pemerintah Indonesia untuk menjaga kedaulatan dan mempertahankan wilayah perairan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Saat ini kegiatan ilegal fishing masih rawan terjadi di beberapa perairan perbatasan seperti Selat Malaka, Laut Sulawesi dan yang sempat ramai beberapa waktu lalau, Laut Natuna.

Tank Boat dapat menampung 5 orang awak kapal dan 60 orang pasukan, memiliki kapasitas tangka BBM 6.000 liter, dapat beroperasi dengan kedalaman air minimal 120 cm dan mampu melaju dengan kecepatan maksimum ±40 knot. Kehadiran Tank Boat yang multifungsi di berbagai perairan dan dilengkapi dengan teknologi terkini serta berbagai persenjataan modern yakni senjata kaliber 12,7 mm dan senjata RCWS Canon kaliber 30 mm akan memperkuat Indonesia secara signifikan.

  ⚓️ Pindad  

Rabu, 11 Maret 2020

Len Industri & Thales to Modernise Indonesian Frigate KRI Usman-Harun

On 10 March in Jakarta, Len Industri and Thales signed a contract for the complete modernisation of the Indonesian Navy (TNI AL) KRI Usman-Harun multi-role light frigate’s mission system, witnessed by King Willem Alexander of the Netherlands and Minister of Trade Agus Suparmanto.KRI Usman-Harun 359

Thales press release

Thales has been a leading partner of the Indonesian Navy for the last forty years, as the appointed supplier of combat systems for all warships in service. In addition, Thales has a long-standing relationship with Len Industri, who is the systems integrator for the KRI Usman-Harun’s Mid Life Modernisation (MLM) programme.

The KRI Usman-Harun frigate has more than 15 years of service under its belt. Building on the long collaboration Thales has with the Indonesian Navy, the contract will see Len Industri and Thales install the TACTICOS Combat Management System, the SMART-S Mk2 air and surface surveillance radar, the STIR EO Mk2 radar and EO fire control system and the Vigile Mk2 tactical multi-purpose R-ESM system. These systems are currently also installed on the Indonesian Navy’s new Raden Eddy Martadinata class frigates, enabling consistency in operations for the Navy, and ensuring that their fleet remains one of most advanced in the region.

Modernisation programmes are a cost-effective means of extending the lifecycle of any naval fleet and upgrading the critical mission systems ensures that the latest developments in combat management and sensors are installed for optimum performance. This upgrade for the KRI Usman-Harun is expected to be completed by the end of 2023, and it will considerably extend the life of the frigate.

http://navyrecognition.com/images/stories/west_europe/france/systems/smart-s_mk2/Smart-S_Mk2_Thales_S-Band_Solid_State_Multibeam_Surveillance_Radar_sketch.jpgThales has established strong credentials in naval modernisation worldwide. In Indonesia, Thales has supplied and integrated the naval combat electronics for four Sigma class corvettes and is also the supplier and integrator of the naval mission systems for the current Indonesian Raden Eddy Martadinata Frigate programme.

Aligned with Indonesia’s vision of building indigenous capabilities in the defence sector, Thales has worked closely with Len Industri over the last decade, including signing Memorandums of Understanding and naval combat management systems, through research and transfer of technology. The modernisation of the KRI Usman-Harun is Len Industri’s first major mission modernisation and its first mission systems integration programme.

This contract underlines the excellent relations between the Republic of Indonesia, Len Industri and Thales. The program will strongly contribute to the independence of the Indonesian defence industry and lays a strong foundation for future naval contracts, both for new builds as well as modernisations.

Erik-Jan Raatgerink, Country Director, Thales in Indonesia.
 

  Navalnews  

Minggu, 08 Maret 2020

Taxi Drone Bisa Angkut 2 Penumpang

👥 Dibuat oleh Star Up Yogyakarta Frogs 282 Drone Taxi Pertama di Indonesia Uji Terbang di Lanud Gading, Playen, Gunungkidul Sabtu (7/3/2020) [kompas]

Putra putri Indonesia sudah mampu membuat teknologi canggih angkutan penumpang.

Yakni transportasi udara ramah lingkungan menggunakan energi listrik.

Co Founder Frogs Indonesia, Asro Nasiri membeberkan alasannya merancang kendaraan terbang yang dapat mengangkut dua orang penumpang itu.

Menurutnya, ide awal membuat taxi drone tersebut selain sebagai sebuah tantangan juga untuk menghadirkan solusi transportasi masa depan di Indonesia.

Sebab, Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang tidak semua daerah bisa dijangkau oleh pesawat berbadan lebar.

Asro mengatakan, taxi drone ciptaannya tersebut diklaim memiliki banyak kelebihan jika dibanding dengan kendaraan helikopter yang saat ini sudah ada.

Dari sisi bahan bakar misalnya, kendaraannya itu dianggap lebih ramah lingkungan karena menggunakan energi listrik.

Sedangkan dari sisi biaya, pembuatan kendaraan ini juga jauh lebih murah dibanding dengan helikopter.

"Biaya lebih murah (drone)," ucap Asro, Sabtu (7/3/2020).

Lebih lanjut ia mengatakan, riset untuk membuat taxi terbangnya itu sudah dilakukan sejak 2017.

Dalam pengerjaannya, ia bekerjasama dengan satu rekannya bernama Kiwi.

Dengan kapasitas mesin yang digunakan, taxi drone yang didesain untuk mengangkut dua orang penumpang seberat 200 kilogram itu bisa terbang selama 1 jam.

"Kita mulai pada 7 September 2017, mulai dari tahapan desain. Lalu keluar nama Frogs ini juga dari pembicaraan kita, kira-kira namanya apa. Karena waktu itu kita menemukan model drone unik. Salah satunya katak. Walaupun, dalam perkembangannya bentuknya terus berubah," kata Asro.

Perusahan rintisan atau start up asal Bantul itu sebelumnya juga telah melakukan uji coba kendaraannya itu di Lapangan Udara Gading, Playen, Gunungkidul.

Hasilnya, kendaraannya tersebut berhasil terbang meski dengan ketinggian beberapa sentimeter dari permukaan tanah.

  ★ Tribunnews  

Sabtu, 07 Maret 2020

PGN Lihat Potensi LNG untuk Bahan Bakar Kapal Laut

Penggunaan gas sebagai bahan bakar energi bersih https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/lng-filling-station-ptgn-_181206203220-978.pngLNG filling station PTGN.  ☆

PT Perusahaan Gas Negara (PGN) terus berupaya untuk memasifkan penggunaan gas sebagai bahan bakar energi bersih. Selain pada kendaraan bermotor, PGN melihat adanya potensi penggunaan gas alam cair untuk bahan bakar kapal laut.

Direktur Strategi dan Pengembangan PGN Syahrial Mukhtar menjelaskan sebenarnya semua sektor kendaraan saat ini memang sedang berlomba untuk beralih ke energi bersih. Salah satunya adalah kapal. IMO sendiri kata Syahrial sudah mengimbau untuk kapal laut bisa beralih ke energi bersih untuk bahan bakar.

"Jadi konversi dari fuel BBM diesel ke LNG itu dari kapal memang sebetulnya aturan IMO itu sudah mengharuskan kapal yang menggunakan sulfur yang lebih rendah," ujar Syahrial di Jakarta, Jumat (6/3).

Syahrial menjelaskan PGN melihat peluang ini dan menilai bahwa LNG bisa menjadi opsi dari pilihan bahan bakar ramah lingkungan. Untuk bisa menyasar pasar kapal laut ini, PGN mempersiapkan infrastruktur untuk bisa memenuhi kebutuhan LNG kapal laut.

"Ke depan kita juga sedang siapkan juga fasilitas di Arun untuk LNG. Yang jadi target kita adalah kapal-kapal yang melintasi Selat Malaka, yang kapal-kapal di jalur internasional. Kita akan isi LNG untuk mereka dari LNG yang memang kita punya fasilitas di Arun, Lhokseumauwe, Aceh," ujar Syahrial.

Ia juga menjelaskan secara hitungan, penggunaan LNG juga lebih hemat dibandingkan solar untuk kapal. Ia menjelaskan LNG dipatok Rp 7.000 - Rp 8.000 per liter. Sedangkan solar untuk kapal dipatok sebesar Rp 10 ribu - Rp 11 ribu per liter. "Jadi kalau itu di-compare keekonomiannya itu kan hemat Rp 2.000-3.000," tambah Syahrial.

Jika rencana ini berhasil, Syahrial juga menjelaskan bahwa pasar bahan bakar kapal ini bisa menambah perluasan pasar gas bagi PGN. Ia juga menjelaskan dari sisi niaga, pasar kapal ini mencakup 7 persen dari market transportasi.

"Kita nanti akan dapat dari sisi penjualan LNG-nya. Kalau kita di niaga itu kan sekitar 7 persen diminta untuk itu," ujar Syahrial.

  Republika  

Minggu, 01 Maret 2020

KRI BONTANG-907 Resmi Pekuat Satban KOARMADA I

Karya Anak Bangsa KRI Bontang 907 [Inspiras1]

Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) I Laksamana Muda TNI Muhammad Ali, S.E., M.M., menyambut kedatangan KRI Bontang-907 yang merupakan karya anak bangsa diproduksi PT. Batamec Shipyard, menjadi salah satu kapal tanker terbesar kedua produksi nasional, di Dermaga JICT II Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (28/2/2020).

Pangkoarmada I dalam sambutannya menyampaikan bahwa kehadiran KRI Bontang-907 yang merupakan kapal jenis Bantu Cair Minyak (BCM) secara resmi memperkuat jajaran Satuan Kapal Bantu (Satban) Koarmada I yang dikomandani oleh Letkol Laut (P) Jerry Henry Manuhutu, M.Tr.Hanla, sangat dibutuhkan oleh Koarmada I untuk menjadi perkuatan dalam melaksanakan tugas-tugas operasional karena kapal-kapal TNI Angkatan Laut yang sedang beroperasi dan tetap berada di laut tanpa harus kembali ke pangkalan untuk mengisi bahan bakar dan mengangkut kebutuhan lainnya.

Lebih lanjut disampaikan bahwa kita harus berbangga karena indrustri pertahanan dalam negeri kita telah mampu membangun alutsista yang kita butuhkan seperti KRI Bontang-907. Diharapkan dengan kemandirian indrustri pertahanan dalam negeri, TNI Angkatan Laut dapat memenuhi kebutuhan alutsista produksi dalam negeri dan mengurangi ketergantungan terhadap produksi asing.

Ke depan tantangan tugas yang dihadapi Koarmada I semakin kompleks, dan besar kemungkinan kapal BCM akan dilibatkan secara aktif dalam tugas-tugas operasional dan latihan sesuai dengan visi pemimpin TNI Angkatan Laut yang akan menjadikan TNI AL berkomitmen global dan berkemampuan regional. Diharapkan kehadiran KRI Bontang di jajaran Koarmada I akan membantu mewujudkan visi tersebut, ujar Laksda Muhammad Ali.

KRI Bontang-907 memiliki spesifikasi panjang mencapai 125,5 meter, tinggi 30 meter dengan kapasitas minyak 5.500 mᵌ, kecepatan maksimal dapat mencapai 18 knots, dan sanggup berlayar selama 30 hari non stop dengan membawa 109 orang awak.

Hadir dalam kegiatan ini, Kepala Staf Koarmada I Laksma TNI Bambang Irwanto, M.Tr.(Han), Danguspurla Koarmada I Laksma TNI Didong Rio Duta, Komandan Lantamal III Brigjen (Mar) Hermanto, S.E., M.M., Pejabat Utama Koarmada I, serta ABK KRI Bontang-907.

  ★ Koarmada I  

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More