blog-indonesia.com

N 250 IPTN

Prototype pesawat pertama angkut penumpang dengan sistem fly by wire produksi IPTN, Bandung - Indonesia Teknologi

CN 235 MPA

Pesawat patroli maritim CN-235 produksi PT DI - Indonesia Teknologi

NC 212 MPA

Pesawat patroli maritim NC-212 produksi PT DI, Bandung - Indonesia Teknologi

N 219

Pesawat karya anak bangsa, kerjasama BUMNIS diproduksi PT DI - Indonesia Teknologi

Star 50

Kapal kargo 190 m dengan bobot 50.000 dwt merupakan kapal angkut terbesar pertama buatan Indonesia, produksi PT PAL, Surabaya - Indonesia Teknologi

LPD KRI Banda Aceh

Kapal perang serba guna produksi PT PAL, Surabaya, merupakan kapal dengan panjang 125 m hasil desain anak bangsa dengan lisensi Korea - Indonesia Teknologi

SSV Filipina

Strategic Sealift Vessel produk ekspor kapal perang pertama PAL Indonesia - Indonesia Teknologi

KN Tanjung Datu 1101

KN Tanjung Datu 1101 Bakamla, kapal patroli 110m produksi PT Palindo

KRI I Gusti Ngurah Rai 332

PKR 10514 class, Kapal frigat produksi bersama PT PAL indonesia - Indonesia Teknologi

KN 321 Pulau Nipah

KN Pulau Nipah 321 Bakamla, kapal 80 m produksi PT Citra Shipyard, Batam

KRI Bung Karno 369

KRI Bung Karno 369 produksi PT Karimun Anugrah Sejati

KCR 60 KRI Tombak 629

Kapal Cepat Rudal-60 produksi PT. PAL, Indonesia. Merupakan kapal pemukul reaksi cepat produksi Indonesia. - Indonesia Teknologi

BC 60002

Kapal Patroli Bea dan Cukai produksi PT Dumas Tanjung Perak Shipyards. - Indonesia Teknologi

FPB 57 KRI Layang

Kapal patroli cepat berpeluru kendali atau torpedo 57 m rancangan Lurssen, Jerman produksi PT PAL, Surabaya - Indonesia Teknologi

KCR 40 KRI Clurit

Kapal Cepat Rudal-40 produksi PT. Palindo Marine, Batam. Senilai kurang lebih 75 Milyar Rupiah, merupakan kapal pemukul reaksi cepat produksi Indonesia. - Indonesia Teknologi

PC 40 KRI Torani 860

Kapal patroli 40 m produksi beberapa galangan kapal di Indonesia, telah diproduksi diatas 10 unit - Indonesia Teknologi

PC 40 KRI Tarihu

Kapal patroli 40 m berbahan plastik fiberglass produksi Fasharkan TNI AL Mentigi Tanjung Uban, Riau - Indonesia Teknologi

KRI Klewang

Merupakan Kapal Pertama Trimaran, produksi PT Lundin - Indonesia Teknologi

Hovercraft Kartika

Hovercraft utility karya anak bangsa hasil kerjasama PT. Kabindo dengan TNI-AD dengan kecepatan maksimum 40 knot dan mampu mengangkut hingga 20 ton - Indonesia Teknologi

Hovercraft Indonesia

Hovercraft Lumba-lumba dengan kecepatan maksimum 33 knot dan mampu mengangkut 20 pasukan tempur produksi PT Hoverindo - Indonesia Teknologi

X18 Tank Boat Antasena

Tank Boat Antasena produk kerjasama PT Lundin dengan Pindad - Indonesia Teknologi

Sentry Gun UGCV

Kendaraan khusus tanpa awak dengan sistem robotik yang dirancang PT Ansa Solusitama Indonesia - Indonesia Teknologi

MT Harimau 105mm

Medium tank dengan kanon 105 mm produksi PT Pindad - Indonesia Teknologi

Badak FSV 90mm

Kendaraan tempur dengan kanon 90 mm cockeril produksi PT Pindad - Indonesia Teknologi

Panser Anoa APC

Kendaraan angkut militer produksi PT Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Tank SBS Pindad

Kendaraan militer prototype Pindad - Indonesia Teknologi

APC PAL AFV

Kendaraan angkut pasukan amfibi hasil modifikasi dari BTR-50 PM produksi PT PAL, Surabaya sehingga meninggkatkan keamanan dan daya jelajahnya - Indonesia Teknologi

MLRS Rhan 122B

Kendaraan militer multilaras sistem roket Rhan 122B produksi PT Delima Jaya - Indonesia Teknologi

PT44 Maesa

Kendaraan angkut militer produksi Indonesia - Indonesia Teknologi

MCCV

Mobile Command Control Vehicle (MCCV) kerjasama dengan PT PT Bhinneka Dwi Persada - Indonesia Teknologi

Ganilla 2.0

Kendaraan khusus dapur lapangan produksi PT Merpati Wahana Raya - Indonesia Teknologi

Komodo 4x4

Kendaraan militer taktis produksi Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Maung 4x4

Kendaraan taktis produksi Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Turangga APC 4x4

Kendaraan militer taktis produksi PT Tugas Anda dengan chassis kendaraan Ford 550 - Indonesia Teknologi

GARDA 4x4

Kendaraan militer taktis hasil karya anak bangsa - Indonesia Teknologi

ILSV

Kendaraan taktis Indonesia Light Strike Vehicle (ILSV) produksi PT Jala Berikat Nusantara Perkasa - Indonesia Teknologi

P1 Pakci

Kendaraan taktis angkut pasukan P1 Pakci produksi PT Surya Sentra Ekajaya (SSE), berbodi monokok dengan mesin diesel 3000 cc milik Toyota Land Cruiser - Indonesia Teknologi

P2 APC Cougar

Kendaraan taktis angkut pasukan produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) dengan mesin diesel turbo bertenaga 145 hp - Indonesia Teknologi

P3 APC Ransus Cheetah

Kendaraan khusus produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) - Indonesia Teknologi

P6 ATAV

Kendaraan khusus produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) - Indonesia Teknologi

DMV30T

Kendaraan taktis Dirgantara Military Vehicle (DMV-30T) menggunakan mesin diesel 3000 cc Ford Ranger produksi PT DI, Bandung - Indonesia Teknologi

Mobil Hybrid LIPI

Prototipe mobil tenaga hybrid produksi LIPI - Indonesia Teknologi

Mobil Listrik MARLIP (Marmut LIPI)

Prototipe mobil Listrik karya LIPI - Indonesia Teknologi

Mobil Nasional Esemka Digdaya

Mobil hasil karya anak SMK Solo dengan rancangan dari China - Indonesia Teknologi

Teknik Sosrobahu

Struktur pondasi jalan layang yang dapat digerakan 90° sehingga tidak memakan banyak tempat dan merupakan desain anak bangsa - Indonesia Teknologi

Selasa, 21 Mei 2024

Delegasi PAL Kunjungi LUNAS Shipyard

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJnHPwxG9ExDEqQv-ccyDXU4eona99HpWbifLmLCyqSex9bQ_N6-61LSSLwvp_gDYgcFICOc2bR7JXrlXJTIdwLI54U6sqB8o_9alyZP0JFDVsTPPQRR63kpPNLjssdRj622EyDinmGOf1o1OJaNx9kmriLagF0SJEIHZ3ZiSnlSHIlYeaJKRzlUF090sa/s2048/436452188_122146563260152127_4013526395659466274_n.jpg(LUNAS) 👷

M
enyusul penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pada acara Defense Services Asia (DSA) Exhibition & Conference 2024 dan National Security (NATSEC) 2024, delegasi tingkat tinggi PT PAL Indonesia mengunjungi Lumut Naval Shipyard Sdn Bhd (LUNAS ) galangan kapal pada 8 Mei 2024.

Delegasi yang dipimpin oleh Direktur Pemasaran PT PAL Indonesia, Bapak Willgo Zainar, antara lain Bapak Teguh Supriyantoro, General Manager Pemasaran, dan Ibu Emira Noor Shakina Octavia, Manajer Pemasaran. Mereka diterima oleh rekan-rekan dari LUNAS : Bapak Syed Ahyattudin Shid Idris, Kepala Perbaikan Kapal LUNAS, Ir. Muhammad Hanif Muhammad, Kepala Strategi dan Pengembangan Perusahaan, dan Bapak Muhammad Aidil Abu, Wakil Direktur Proyek Littoral Combat Ship (LCS).

Kunjungan ini menandakan komitmen kedua perusahaan untuk mempererat hubungan dan berkolaborasi demi keuntungan bersama. MoU ini meletakkan dasar bagi kerja sama masa depan dalam bidang pembuatan kapal, dengan fokus pada pengembangan solusi inovatif dan mendorong kemajuan dalam industri ini. Melalui kemitraan ini, LUNAS dan PT PAL Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kemampuan maritim di Asia Tenggara, sehingga berkontribusi terhadap keamanan regional dan pertumbuhan ekonomi di sektor maritim.

Kolaborasi ini menghadirkan peluang menarik untuk berbagi keahlian, transfer teknologi, serta inisiatif penelitian dan pengembangan bersama. Melalui kerja sama, LUNAS dan PT PAL Indonesia berharap dapat mendobrak batas-batas industri maritim dan pertahanan, mengantarkan era baru yang unggul dan maju. Kemitraan ini tidak hanya memperkuat hubungan bilateral antara kedua perusahaan namun juga menggarisbawahi komitmen bersama mereka untuk memajukan kepentingan maritim di kawasan.

  👷 LUNAS  

Senin, 20 Mei 2024

KSAL Belanda Kunjungi PAL Indonesia

 Apresiasi kemajuan kinerja PT PAL Indonesia 
https://scontent.fcgk29-1.fna.fbcdn.net/v/t39.30808-6/441329348_18322568854120777_4911828146087535964_n.jpg?_nc_cat=100&ccb=1-7&_nc_sid=5f2048&_nc_ohc=MwZfgsl7o8MQ7kNvgGQSquv&_nc_ht=scontent.fcgk29-1.fna&oh=00_AYDtbGpSxICq4kbXrI4G_Hm9Zht8fXQFG6fsruse2fzc7g&oe=664F90AD(PAL Indonesia) 👷

PT
PAL Indonesia menerima kunjungan dari Kepala Staf Angkatan Laut Kerajaan Belanda Vice Admiral René P. Tas., yang menandai langkah penting dalam meningkatkan hubungan baik antar kedua negara. Jajaran delegasi Angkatan Laut Belanda yang didampingi oleh Laksma TNI Arif Badrudin selaku Wakil Gubernur AAL, disambut oleh Iqbal Fikri, Chief Operating Officer PT PAL Indonesia.

Iqbal Fikri menyampaikan rasa hormat dan terimakasih dalam kunjungan Angkatan Laut Belanda, COO PT PAL juga menyampaikan sederet kapabilitas perusahaan yang diwujudkan dari sejumlah proyek yang tengah berjalan, “Kami saat ini mengembangkan berbagai kapal perang, termasuk Heavy Frigate, Landing Platform Dock, dan Fast Attack Craft Missile“.

Kunjungan ini diawali dengan presentasi kapabilitas produksi PT PAL dan inovasi produk maritim yang tengah dikembangkan. Delegasi Belanda menunjukkan minat besar pada kemajuan PT PAL, terutama pada Landing Platform Dock (LPD) dan Multi Role Support Ship (MRSS).

PT PAL telah membuktikan kemampuannya dengan menyelesaikan proyek-proyek signifikan seperti satu unit Kapal Rumah Sakit yang berasal dari desain LPD, empat unit Fast Attack Craft Missile (60 meter) untuk Angkatan Laut Indonesia, serta proyek yang sedang berlangsung termasuk Kapal Frigate dan sejumlah LPD untuk Angkatan Laut luar negeri.

Kunjungan ini menegaskan hubungan bilateral yang kian kuat antara Indonesia dan Belanda di bidang pertahanan maritim, menunjukkan peran PT PAL yang semakin diperhitungkan dalam industri pembangunan kapal hingga tingkat global. Acara kunjungan kemudian diakhiri dengan meninjau fasilitas produksi di PT PAL.

  👷 PAL Indonesia  

Minggu, 19 Mei 2024

TNI AL Berupaya Rampungkan Renstra dan Postur Kekuatan ke Depan

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiJ0aYW2KbNOqbcqJ2JnJaieTE1OVGlo8u6X9iMLEP-ZVhs2jz-rHeDgB8ieZNXn9uidceQ36YgDdYZLxRRLMZwkEMUk-RNklYNEOTglAhJMW35HfP1Tx__0gX8a7YkAog4fa0cwITcDgEBDEGedQQQUmYjSOIN2_lZWPDAuEvu19ClIqwfRLwFBUSEeMQ/s680/HBH%201.jpgKSAL paparkan modernisasi TNI AL (Pasmar1)

K
epala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali menyebut TNI AL pada 2024 berupaya merampungkan dua dokumen strategis-nya pada 2024, yaitu Rencana Strategis (Renstra) TNI AL 2025–2029 dan Postur Pembangunan Kekuatan TNI AL 2025–2044.

KSAL menjelaskan dua dokumen itu nantinya menjadi pedoman pembangunan kekuatan TNI AL ke depan, terutama setelah berakhirnya pembangunan kekuatan pokok minimum (MEF) pada akhir 2024.

"Tahun ini merupakan tahap terakhir dalam mewujudkan kekuatan pokok minimum, yang artinya 2024 juga menjadi awal untuk menyiapkan dua dokumen strategis TNI AL, yaitu Postur Pembangunan Kekuatan TNI AL 2025–2044 dan Rencana Strategis TNI AL 2025–2029," kata Laksamana Ali saat memberi sambutan pada acara seminar internasional "Future Submarine" di Jakarta, Selasa.

Dia menjelaskan dokumen strategis itu yang saat ini masih disusun TNI AL juga berpedoman kepada visi Indonesia menjadi negara maju pada 2045, yang juga disebut dengan Visi Indonesia Emas 2045.

Dalam mendukung Indonesia Emas 2045, TNI AL dalam postur pembangunan kekuatan sampai 2044 juga mengangkat visi untuk menjadi angkatan laut yang modern, menggentarkan di kawasan (regionally-deterrent), dan berproyeksi global (globally-projected).

"Visi itu mengakui ke depan TNI AL bakal menghadapi ragam tantangan dan risiko yang berkembang pesat, yang kompleks, dan tak dapat diprediksi baik dalam lingkup global, regional, maupun nasional. Oleh karena itu, TNI AL pun dituntut untuk tangkas, adaptif, dan punya resiliensi yang baik," kata Laksamana Ali.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4QA9B4rNi9NtyXn3EfXCtW9_2RmXoRYW7RMmPgMkxycS5wmY_qjKCOHXdvcN0b-VmixDD0kPw1AM1Zju25kxjNClm2RUTzpSjBI8XKxgWXnMW2r6W7btlZ6Eh8njlVvyVHefdpt9p3Q4gKMTMfUtttq17uZZs8z8cANkAi_QZrQIf2KGJQNt7FRr_wQ8i/s636/PAL_1097.jpgPAL tampilkan unmained submarine (Semar Sentinel)

Dia mencontohkan konflik dan ketegangan yang saat ini terjadi baik di tingkat global seperti pandemi COVID-19, perang Rusia-Ukraina, perang Israel-Hamas, krisis di Laut Merah, atau pun di tingkat kawasan seperti ketegangan di Selat Taiwan dan Laut China Selatan, kemudian di dalam negeri ada masalah keamanan di Papua merupakan gambaran lingkungan strategis saat ini yang dinamis dan kompleks.

Tidak hanya itu, kompleksitas itu juga ditemukan pada kemajuan teknologi pertahanan yang saat ini terlihat dari penggunaan teknologi berbasis siber, kecerdasan buatan (AI), dan persenjataan/alutsista nirawak (unmanned system).

Faktor-faktor itu, menurut KSAL, turut mempengaruhi perencanaan pembangunan kekuatan TNI AL baik dalam dokumen renstra-nya maupun postur pembangunan kekuatannya untuk jangka panjang.

Terkait itu, KSAL menyoroti secara khusus penguasaan teknologi kapal selam dalam rencana pembangunan kekuatan TNI AL. Ali menilai penguasaan teknologi kapal selam modern merupakan simbol angkatan laut yang maju. KSAL pun berpendapat penting bagi industri pertahanan dalam negeri untuk menguasai teknologi itu dan membangun kemandirian untuk memproduksi kapal selam ke depannya.

Oleh karena itu, dia yakin seminar yang membahas secara khusus proyeksi teknologi masa depan kapal selam (future submarine) yang digelar oleh Yayasan Hiu Kencana dapat menjadi masukan yang berharga bagi TNI AL dalam penyusunan renstra dan postur kekuatannya.

"Melihat kondisi TNI AL saat ini, kita membutuhkan upaya yang komprehensif untuk membangun kekuatan kapal selam yang efektif," tutur Laksamana Ali.

  ★ antara  

Sabtu, 18 Mei 2024

[Video] Jalan Tol dari Bahan Bambu

 Liputan The Zultan 

P
royek tol Semarang-Demak merupakan salah satu jalan tol yang menggunakan material konstruksi dari alam yakni bambu.

Menggunakan jutaan bambu sebagai pondasi penganti pengurukan tanah karya anak bangsa.

 Berikut video dari Youtube : 




  👷 Youtube  

Jumat, 17 Mei 2024

CEO PT PAL Indonesia Soroti Pengembangan Unmanned Submarine Berteknologi AI

⚓️ Di Future Submarine Seminar CEO PT PAL Dr. Kaharuddin Djenod M.Eng bersama Dr. Sasongko Rahardjo, Laksamana Muda TNI Bambang Irwanto, Dr. Adji Sasongko, Laksamana Muda TNI Tri Harsono, dan Laksamana Pertama TNI Sa’ban Nur, usai menjadi pembicara dalam Future Submarine International Seminar & Showcase (PAL)

CEO PT PAL Indonesia Dr. Kaharuddin Djenod M.Eng hadir sebagai pembicara dalam acara Future Submarine International Seminar & Showcase yang berlangsung pada tanggal 14-15 Mei 2024 di Hotel Borobudur, Jakarta, diikuti oleh Kementerian Pertahanan RI, TNI AL, Institusi Riset Pemerintah, Akademisi, Industri, Manufacturer LN, hingga submarine enthusiast.

Kegiatan ini secara khusus memberikan kesempatan kepada para peserta agar dapat memahami lebih dalam tentang produk kapal selam dari perusahaan besar selaku produsen serta menjadi platform untuk memamerkan inovasi terbaru mereka. Terlebih juga memperluas pengetahuan tentang kemajuan terkini dalam teknologi kapal selam.

Dr. Kaharuddin Djenod M.Eng dalam seminar ini mengangkat topik penting terkait pengembangan kapal selam unmanned yang menggunakan teknologi AI (Artificial Intelligence). Menurutnya, penggunaan AI dapat meningkatkan kemampuan kapal selam dalam berbagai aspek operasional seperti autonomi, navigasi, dan analisa pengambilan keputusan, sehingga memungkinkan pelaksanaan operasi yang lebih mandiri, lebih efisien, lebih terukur dan aman di wilayah bawah air terlebih mengurangi risiko pada nyawa manusia dengan meminimalisir campur tangan manusia secara langsung dalam praktek pengoperasiannya.

Kapal selam unmanned berteknologi AIyang sedang dikembangkan PT PAL ini memiliki berbagai kapabilitas untuk melaksanakan berbagai misi operasi di antaranya Survey & Surveillance, Escort, Proxy, dan Attacker serta operasi militer lainnya.

Begitu pentingnya kita harus memiliki teknologi alternatif yang tidak memberikan ancaman terhadap angkatan laut kita sekaligus juga tetap menjalankan fungsinya untuk melakukan pertahanan keamanan bagi wilayah laut kita, Unmanned submarined dengan mencakokkan AI di dalamnya memiliki 4 fungsi yaitu Survey & Surveillance, Escort, Proxy, dan Attacker” ujar Kaharuddin.

Beberapa tokoh penting juga turut hadir menyampaikan pandangannya seperti Laksamana TNI Muhammad Ali selaku Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Prof Dr. Amarulla Oktavianus Wakil Kepala BRIN (Badan Riset Nasional & Inovasi), Laksamana Muda TNI Dr. Bambang Irwanto Dirjen Kekuatan Pertahanan, sejumlah petinggi TNI AL, jajaran Kementerian Pertahanan, produsen alutsista dalam dan luar negeri, serta para ahli, mahasiswa, dan pengajar dari Universitas Pertahanan.

PAL Unmanned Submarine (Semar Sentinel)
Dalam sambutannya, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali mengatakan bahwa Kapal selam memegang peran penting dalam kekuatan angkatan laut suatu negara yaitu sebagai aset pertahanan strategis. Ia juga menegaskan bahwa keahlian di bidang teknologi kapal selam harus diutamakan untuk mewujudkan kemandirian industri pertahanan Indonesia.

Submarines hold a pivotal role, within a nation’s naval force, being regarded as strategic defense assets. I trust that this seminar will facilitate comprehensive discussions on various critical issues, particularly regarding submarine force development, offering constructive input for the navy’s future force posture.” Ujar Laksamana TNI Muhammad Ali.

PT PAL Indonesia turut memamerkan future product-nya yaitu kapal selam tipe Scorpene Evolved dengan baterai Lithium-Ion pesanan Kementerian Pertahanan RI bekerja sama dengan mitra strategis global pengusung teknologi yaitu Naval Group dari Perancis yang pada 28 Maret 2024 telah tandatangan kontrak meliputi transfer teknologi yang memungkinkan pembangunan kapal selam tersebut langsung di galangan kapal PT PAL.

Acara ini diharapkan secara konkret dapat membantu melahirkan pertimbangan strategis untuk memenuhi kebutuhan alutsista di masa mendatang sehingga kemampuan pertahanan laut Indonesia dapat terus meningkat, terutama dalam pengembangan kapal selam.

Tentang PT PAL Indonesia: PT PAL Indonesia merupakan perusahaan manufaktur bidang maritim terbesar di Indonesia. Kami memiliki keunggulan bisnis pada kapabilitas rancang (desain) bangun kapal perang, kapal niaga, dan rekayasa umum (general engineering).

Selain itu, kami juga terbilang andal dalam pemeliharaan & perbaikan (harkan) serta overhaul produk-produk maritim baik kapal perang, kapal selam, kapal niaga, serta general engineering produk energi dan elektrifikasi.

 ⚓️ 
PAL Indonesia  

Kamis, 16 Mei 2024

TNI AL Gelar Seminar Kapal Selam "Future Submarine”

STM presentasikan future submarine STM 500. (STM Defence International)

TNI Angkatan Laut (AL) bersama Paguyuban Hiu Kencana menggelar seminar Kapal Selam yang bertema "Future Submarine”, yang diselenggarakan di Hotel Borobudur Jakarta, pada 14-15 Mei 2024.

Seminar tersebut membahas tentang berkembangnya teknologi Kapal Selam berbasis Air Independent Porplution (AIP) dan Lithium lon Battery (LIB).

Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali mengatakan, teknologi tersebut dapat membantu memperpanjang durasi kapal selam saat beroperasi di dalam laut, tanpa harus muncul ke permukaan selama 14 hingga 78 hari.

Kapal Selam dengan faktor Geo Politik Indonesia dinilai dapat mendukung tugas dan fungsi TNI AL dalam menjaga laut Nusantara.

Kemajuan teknologi kapal selam non-nuklir dengan sistem propulsi mampu bertahan lama di bawah air, bersama dengan torpedo dan sistem rudal yang memiliki akurasi tinggi dan kekuatan serangan,” kata Dr. Muhammad Ali, di Hotel Borobudur Jakarta, Selasa (14/5/2024).

Mother Ship (Moship) sebagai penyelamat kapal selam (Submarine Rescue Vehicle) desain dari Inggris dan akan diproduksi Citra Shipyard (RRI)
Lebih lanjut Muhammad Ali menjelaskan, bahwa seminar tersebut melibatkan berbagai pihak yang membahas dan berdiskusi mengenai hal yang terkait dengan kapal selam, serta aset-aset yang memungkinkan untuk memperkuat jajaran TNI AL.

Peserta yang hadir akan menerima pengenalan kapal selam di masa depan dari 9 Pembicara yang terdiri dari Tokoh Militer, Akademisi, Kementrian, hingga CEO Perusahaan yang banyak memproduksi alat utama sistem senjata (alutsista) di Indonesia,” ujarnya.

Sekadar informasi, seminar tersebut juga turut dihadiri sekitar 200 peserta yang terdiri Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, Kementerian Pertahanan, Paguyuban Hiu Kencana, Akademisi dari berbagai Universitas, Perwakilan Media Massa, serta 7 Perusahaan transportasi dan alutsista dari berbagai negara.

Adapun perusahaan transportasi dan alutsista yang turut hadir yakni seperti Turki, Prancis, Jerman, India, Itali, UK, dan Indonesia yang meliputi Naval Group, PT PAL Indonesia, PT Palindo Marine Shipyard, Safran Electronics & Defense, PT Citra Shipyard, Dan STM Engineering Technology & Consultancy.

 ⚓️ 
RRI  

Rabu, 15 Mei 2024

TNI AL Survei Rencana Tempat Pembangunan Pangkalan Kapal Selam di Koarmada I dan III

KRI Alugoro 405 sedang loading torpedo di Surabaya. (Dispenal)

TNI AL tengah meninjau beberapa tempat di wilayah Indonesia bagian barat dan timur, yakni Komando Armada (Koarmada) I dan III untuk rencana membangun pangkalan kapal selam.

Beberapa tempat sudah ditinjau dan disurvei untuk dijadikan rencana pangkalan kapal selam,” ungkap Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali kepada awak media di Jakarta, Selasa (14/5).

Saat ini, pangkalan kapal selam TNI AL hanya terdapat di Surabaya, Jawa Timur, yakni di wilayah kerja Koarmada II. Pangkalan tersebut berdiri sejak 12 September 1959 silam yang tergabung dalam lingkup komando pelaksana Satuan Kapal Selam (Satkalsel).

Mengenai rencana pengembangan pangkalan kapal selam di wilayah Koarmada I dan III, Ali mengatakan ke depannya TNI AL perlu diperkuat dengan jumlah armada kapal selam secara ideal.

Untuk satuan kapal selam memang saat ini hanya ada di Surabaya, ke depan harapannya tunggu (unit) kapal selamnya banyak dulu, baru kita bisa bagi (kapal selam) ke beberapa tempat ya,” kata Ali.

Adapun dalam rencana postur pemenuhan kekuatan matra laut pada 2025-2044, TNI AL menargetkan membangun kekuatan bawah laut dengan menambah 12 unit kapal selam. Jumlah ini menurut Ali merupakan kekuatan ideal yang harus dimiliki angkatan laut.

Kalau idealnya harusnya banyak sekali (jumlah kapal selam), tapi yang optimal mungkin 12 unit. Dulu kita punya 12 kapal selam di era orde lama, zaman Presiden Soekarno,” jelasnya.

Selain menambah 12 unit kapal selam untuk membangun kekuatan bawah laut, Ali juga mengungkapkan rencana penambahan unit kapal selam kecil tak berawak atau unmanned underwater vehicle.

Ke depan kita mungkin kapal selam besarnya 12 dan kapal selam lain yang kecil atau unmanned underwater vehicle,” ujar Ali.

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI dengan Naval Group dan PT PAL menandatangani kontrak pengadaan dua unit Scorpene, pada Kamis (28/3) lalu.

Dalam kontrak tersebut Indonesia juga akan mendapatkan simulator untuk training, pelatihan anak buah kapal (abk), instruktur dan operator simulator, integrated logistic support serta material untuk tiga kali misi selama setahun.

Pembangunan Scorpene disebutkan bakal dibangun di galangan kapal PT PAL melibatkan transfer pengetahuan dan teknologi dari Naval Group serta pemanfaatan 100 persen aset produksi galangan kapal asal Surabaya itu.

Saat ini, TNI AL baru memiliki empat kapal selam aktif untuk operasional, yaitu KRI Cakra-401, KRI Nagapasa-403, KRI Ardadeli-404, dan KRI Alugoro-405. (at)

 ⚓️  IDM  

Selasa, 14 Mei 2024

KSAL Harap TKDN Pembangunan Kapal Selam Scorpene Capai 50 Persen Lebih

PAL Indonesia akan membangun dua unit kapal selam Scorpene Evolved di Surabaya. (Naval Group)

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali mengharapkan pembangunan kapal selam Scorpene Evolved di galangan PT PAL Indonesia akan mencapai lebih dari 50 persen Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

“(Semoga) lebih dari 50 persen, karena dibangun dari awal di dalam negeri (PT PAL), tapi kita masih dibantu oleh pihak luar dalam hal ini Naval Group, Prancis untuk membangun Scorpene Evolved dari awal,” ujar Ali di Jakarta, Selasa (14/5).

Oleh karena itu, Ali mengharapkan kontrak pengadaan dua unit Scorpene Evolved antara Kementerian Pertahanan (Kemhan), PT PAL, dan Naval Group, pada Maret 2024 lalu segera mencapai status efektif dan bisa langsung dikerjakan untuk pembangunan kapal pertama di Surabaya.

Harapannya bisa langsung dikerjakan dan mulai dari kapal pertama akan dibangun di PT PAL. Pihak Naval Group juga sudah bersedia untuk membangun kapal selam dari awal di PT PAL dan ini memakan waktu yang cukup lama,” jelasnya.

Yang penting nanti dari industri perkapalan kita, PT PAL harus menyiapkan sumber daya manusianya untuk bisa membangun kapal selam di negaranya sendiri dari awal,” imbuh Ali.

Sementara PT PAL mengungkapkan telah menggandeng dua mitra strategis, yaitu Syncrolift Amerika Serikat dan PT PP (Persero) untuk melengkapi fasilita infrastruktur pembangunan kapal selam Scorpene Evolved, di antaranya adalah shiplift dan dermaga.

CMO PT PAL Willgo Zainar menjelaskan fasilitas shiplift dan dermaga yang akan dibangun merupakan bagian dari infrastruktur utama untuk mendukung proses operasional bisnis PT PAL, khususnya pembangunan dan pemeliharaan kapal selam.

Teknologi yang digunakan pada shiplift ini tergolong modern, seperti kemampuan normal lifting capacity 6000 ton hingga maximum lifting capacity 9240 ton, transfer system total capacity 3690 ton dengan dimensi panjang platform 100 meter dilengkapi penggerak electrical motor dan tersertifikasi oleh Lloyds Register.

Nantinya, pembuatan platform shiplift dibuat secara mandiri dan sepenuhnya dibangun oleh PT PAL. Hal ini selaras dengan fokus pemerintah terhadap kemandirian maka penerapan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada produk.

Kerja sama strategis ini akan menjadi catatan sejarah bagi industri pertahanan dalam upaya pemenuhan fasilitas industri untuk meningkatkan kapabilitas bidang pembangunan dan pemeliharaan kapal selam,” kata Willgo.

Adapun kapal selam Scorpene Evolved yang akan dimiliki oleh Indonesia ini memiliki panjang 71 meter dengan kecepatan maksimum 20 knot dengan persenjataan torpedo Black Shark, missile SM 39 serta dapat disematkan torpedo F21 dan dilengkapi non-akustik sensor dan sistem komunikasi.

Selain itu, Scorpene Evolved yang mampu menyelam hingga kedalaman 300 m laut ini juga mempunyai kemampuan indiscretion sekitar 4,5 persen untuk tidak terdeteksi musuh saat beroperasi di bawah air. Dengan teknologi Full Lithium-Ion Battery, kapal selam ini unggul dalam hal daya tahan dan kinerja untuk misi jangka panjang dan menjaga keberlanjutan operasional di laut.

Scorpene Evolved ini juga dilengkapi teknologi Acoustic Discretion Technology for Minimising Radiated Noise dan Planar Array, yaitu jenis antena di lingkungan laut yang dapat mendeteksi dan menganalisis informasi dengan lebih akurat dan cepat untuk respon yang lebih efisien terhadap situasi di lapangan. (at)

 ⚓️  IDM  

Senin, 13 Mei 2024

Satelit NEO-1 Karya BRIN Masuki Tahap Penyelesaian

 Diluncurkan Akhir 2024 atau Awal 2025. 
https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2024/05/09/satelit-neo-1.webp?w=700&q=90Satelit NEO-1 Buatan Indonesia Segera Diluncurkan. (BRIN) 🛰

B
adan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tengah mengembangkan konstelasi satelit nasional untuk observasi bumi. Berbeda dengan satelit tunggal, konstelasi satelit terdiri dari dua atau lebih satelit serupa yang mengorbit secara berkelompok. Keuntungannya, satelit mendapat cakupan yang lebih luas.

Konstelasi satelit pertama yang dikembangkan adalah Nusantara Earth Observation (NEO) yang terdiri dari dua satelit resolusi sangat tinggi, empat satelit resolusi tinggi, serta dua satelit SAR (Synthetic Aperture Radar). Satelit seri pertama atau NEO-1 yang sedang diselesaikan adalah satelit resolusi tinggi.

NEO-1 merupakan satelit generasi keempat atau dikenal dengan nama A4. Satelit ini akan lebih canggih karena spesifikasi muatannya lebih baik dari satelit-satelit generasi sebelumnya seperti LAPAN-A2 dan LAPAN-A3.

Perekayasa Ahli Madya Pusat Riset Teknologi Satelit BRIN, M. Arif Saifudin mengatakan saat ini riset NEO-1 sudah memasuki fase akhir Assembly, Integration, and Test (AIT). Tahun ini Pusat Riset Teknologi Satelit menargetkan penyelesaian akhir serta persiapan peluncuran satelit.

"Rencana peluncurannya antara akhir tahun 2024 atau awal 2025. Satelit diluncurkan pada ketinggian sekitar 500 kilometer dari permukaan bumi dengan orbit Sun Synchronous Polar," ujar Arif melalui keterangan tertulis, Selasa, 7 Mei 2024.

Arif menyampaikan, NEO-1 sudah melewati serangkaian pengujian, seperti level subsistem atau komponen meliputi pengujian fungsional, pengujian kinerja, serta sebagian dilakukan pengujian lingkungan. Hal ini dilakukan agar komponen memenuhi persyaratan untuk digunakan di satelit.

Setelah perakitan dan integrasi akhir selesai, lanjut Arif, kemudian dilakukan pengujian level sistem meliputi pengujian fungsional, pengujian vibrasi dan pengujian Electromagnetic Compatibility (EMC). "Satelit siap diluncurkan jika seluruh proses AIT dan pengujian akhir sudah selesai," katanya.

Chief Engineer NEO-1 ini menjelaskan bahwa misi utama satelit adalah observasi bumi menggunakan kamera optik line scanner dan kamera termal inframerah.

Arif menjelaskan, NEO-1 membawa kamera multispektral resolusi tinggi yang sebelumnya tidak ada di LAPAN-A3. Resolusinya 5 meter dengan lebar swath (sapuan) 33 kilometer. Untuk kamera resolusi menengah mempunyai cakupan yang lebih lebar dibandingkan kamera resolusi menengah pada satelit LAPAN-A3, yaitu 16 meter dengan lebar swath 230 kilometer.

"Dengan kamera ini, citra NEO-1 diharapkan bisa mendukung bidang penginderaan jauh. Citranya bisa dimanfaatkan untuk aplikasi pertanian, kehutanan, kelautan, lingkungan, pemetaan, serta aplikasi lainnya yang menggunakan data citra satelit," ungkap Arif.

Satelit ini juga membawa kamera inframerah milik Hokaido University, Jepang. Data citranya dapat digunakan untuk pengamatan titik api (hotspot) kebakaran hutan, aktivitas vulkanik dari gunung berapi, pengukuran temperatur permukaan, serta riset terkait cuaca.

NEO-1 juga mengemban misi pemantauan maritim dengan membawa muatan Space Based Automatic Identification System (AIS) Receiver. Misi ini memungkinkan untuk mengamati lalu lintas maritim secara global, baik untuk pemantauan umum maupun khusus yang terkait dengan keamanan dan keselamatan transportasi laut.

"Muatan atau payload lainnya yang dibawa NEO-1 yaitu Magnetometer. Misinya melakukan pengukuran medan magnet bumi dengan kemampuan penerima data yang lebih baik. Nantinya, data tersebut bisa digunakan periset untuk misi ilmiah seperti pemantauan gejala atau tanda awal kejadian gempa bumi dengan cara melihat perubahan medan magnet sebelum terjadinya gempa. Data tersebut juga dapat diaplikasikan untuk aktivitas geomagnetik," katanya.

Misi lainnya yang diemban NEO-1 adalah telekomunikasi low-datarate dari perusahaan startup Indonesia, PT Netra.

  📡 Tempo  

Minggu, 12 Mei 2024

[Video] Penampakan Pabrik Polytron EV

 Liputan Mario Iroth 

 Berikut video dari Youtube :


  🎥 Youtube  

Sabtu, 11 Mei 2024

Itjen Kemhan Tinjau Proses Produksi ke PT Pindad

 Pengawasan Produksi Alpalhan 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlzv_C29tEFK7B2INK7Bx6SYBTQmsqLTKp-z52ZC_yZlS2kbFgvFqj-GJYMnQ0KHtHQVC3AMsT2DPO_1z9mO7fxGPSVPyVk42SjN8s1EEPQyHPZJOYO0Zz175qeSgzrawiQko1ftSC-lIkNfccOzyhbsSa65eNfdGeKAqcb8Sp2ZCe95IQpPffn4jgQJU/s1080/070524_Kunjungan_Irjen_Kemhan_3.jpgKunjungan Itjen Kemhan di Bandung (Pindad)

D
irektur Utama PT Pindad, Abraham Mose menerima kunjungan Inspektorat Jenderal Kementerian Pertahanan RI (Itjen Kemhan) yang dipimpin oleh Sesitjen Kemhan, Marsma TNI Sugiharto Prapto Waruju beserta jajaran pada Selasa, 7 Mei 2024 di Auditorium PT Pindad, Bandung. Kunjungan ini juga turut dihadiri oleh Direktur Teknologi dan Pengembangan Sigit P. Santosa, Direktur Komersil Atih Nurhayati, tim konsorsium RHAN 122B (PT Dirgantara Indonesia, PT Dahana, BRIN), serta jajaran VP dan GM divisi terkait.

Adapun tujuan kunjungan Itjen Kemhan adalah untuk melakukan pengawasan terhadap pengadaan Alat Peralatan Pertahanan (Alpalhan), diantaranya kendaraan operasional satuan Maung dan Roket RHAN 122B.

Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose dalam sambutannya menyampaikan bahwa diskusi hari ini diharapkan baik PT Pindad dan tim konsorsium dapat menyelesaikan seluruh kegiatan produksi tepat waktu dan sesuai dengan harapan Kementerian Pertahanan.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVRRIuP9OOAEd8UHVNWOFn7466CTP0Nb8-2mMlQ0ZjnN7Scd-gbIm800B8gCWtHWRSUvGpIkZv1O4Asa2eFjcfNlCQC3riXAIfX_KL5rfZaYdDJ8hJTDvyPz3Yq19bx9iCI8miRAtf-y2c_VtL6kp1p3lC-56-00SHcp2P2PTFNTEeT_2P_QPjqIX1dLs/s1080/070524_Kunjungan_Irjen_Kemhan_4.jpgDalam rangka diskusi terkait pengadaan roket RHAN 122B dan kendaraan operasional satuan produksi PT Pindad, kami berharap dapat menghasilkan produk yang sesuai harapan Kemhan. Di masa mendatang PT Pindad akan terus berkomitmen untuk terus berkontribusi terhadap pertahanan negara dalam menjaga keutukan NKRI. Semoga Tuhan melindungi dan memberi petunjuk untuk segala usaha kita,” tutur Abraham. Marsma TNI Sugiharto Prapto Waruju mengapresiasi peneriman yang diberikan Pindad. Ia mengungkapkan rasa bangganya terhadap PT Pindad sebagai salah satu perusahaan yang mendukung kebutuhan Alutsista bagi TNI dan Kementerian Pertahanan.

Sebagai salah satu tugas inspektorat untuk mengawasi pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan oleh PT Pindad apakah sudah selesai, atau mengetahui kendala yang dihadapi. Di sisi lain, kami sebagai pengawas internal yang juga warga negara tentunya kami bangga kepada PT Pindad sebagai salah satu perusahaan yang mensupport kebutuhan alutsista TNI dan Kemhan. Kami akan ikut terus meninjau, diharapkan kedepannya PT Pindad dapat menjadi lebih baik. Dengan melihat situasi global, kebutuhan Alutsista dalam negeri ini mau tidak mau harus bergerak secara mandiri. Harapan kita semua Pindad bisa terus menghasilkan produk-produk strategis,” jelasnya.

Setelah sesi presentasi dan tanya jawab dari divisi-divisi terkait dan tim konsorsium, rombongan Itjen Kemhan kemudian melanjutkan peninjauan produksi ke PT DIrgantara Indonesia.

  ★ Pindad  

Jumat, 10 Mei 2024

Pindad Tampilkan AM-1, Komodo Hingga Maung di Malaysia

 Perluas Pasar 
https://pindad.com/uploads/images/article/full/070524_DSA_Malaysia_2024_4.jpgDefend.id tampilkan alutsista di DSA Malaysia (Pindad)

PT
Pindad menampilkan produk unggulannya yakni AM-1, Komodo dan Maung dalam pameran Defence Service Asia (DSA) Exhibition and Conference yang berlangsung 6-9 Mei 2024 di Kuala Lumpur, Malaysia.

Dalam pameran kali ini, PT Pindad bersama 10 perusahaan asal Indonesia lainnya tergabung dengan pavilion Indonesia Defence Industries yang dipimpin oleh Kementerian Pertahanan.

Wakil Direktur Utama PT Pindad Syaifuddin yang didampingi Direktur Produksi Budhiarto mengungkapkan keikutsertaan Pindad dalam pameran ini menjadi salah satu langkah strategis untuk mendorong pencapaian Pindad memasuki pasar global.

"Keikutsertaan Pindad di DSA kali ini berkaitan dengan salah satu target pencapaian PT Pindad yakni menjadi menjadi top global company, tentu ini harus disertai dengan peningkatan portofolio ekspor beberapa produk kita ke pasar global," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (7/5/2024).

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVRRIuP9OOAEd8UHVNWOFn7466CTP0Nb8-2mMlQ0ZjnN7Scd-gbIm800B8gCWtHWRSUvGpIkZv1O4Asa2eFjcfNlCQC3riXAIfX_KL5rfZaYdDJ8hJTDvyPz3Yq19bx9iCI8miRAtf-y2c_VtL6kp1p3lC-56-00SHcp2P2PTFNTEeT_2P_QPjqIX1dLs/s1080/070524_Kunjungan_Irjen_Kemhan_4.jpgRantis Maung Pindad di Bandung (Pindad)

Lebih lanjut, Syaifuddin menambahkan Pindad perlu selalu meningkatkan kualitas produk melalui inovasi teknologi dengan mengikuti perkembangan teknologi terkini.

"Kita juga perlu selalu meningkatkan kualitas produk kita dengan melakukan inovasi teknologi dengan mengikuti perkembangan teknologi terkini dan kemudian harus kita terapkan untuk peningkatan dari kualitas produk-produk yang kita lakukan," imbuhnya.

Syaifuddin menilai Malaysia menjadi salah satu mitra untuk berkolaborasi yang bisa dioptimalkan untuk menjadi salah satu target ekspor Pindad.

Produk-produk yang menjadi target utama di pasar Asia berkaitan dengan produk pertahanan, termasuk Malaysia yang sudah menyampaikan minatnya untuk membeli produk Pindad khususnya senjata, munisi dan kendaraaan tempur.

Pada tahun 2024 ini, Pindad menargetkan peningkatan dari sisi ekspor yang tentunya diharapkan pencapaiannya akan terus meningkat dari tahun-tahun sebelumnya.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilCBM-JW7a2ybJM1D6S2LxkYae4Mvp22Gah3tXadbw-6tDKS2lQQa8rQlXeU2v4nTtHiQXIKPsCDm5RpURMdd5da36baymoe7lBW1QlZMEqSTdjMwCP8uspv72zi5JxtfDWo1ZCg7ezfgeaDzTuB7qC0EWEsT-UvxF1ZfvpLPeqz63oeTKSodIvPx9sJw/s1080/070524_DSA_Malaysia_2024_8.jpgPindad tampilkan alutsista di DSA Malaysia (Pindad)

Pada DSA 2024 ini, Pindad menampilkan tiga produk, pertama yaitu AM-1, merupakan senapan serbu kaliber 5.56 x 45 mm NATO dengan prinsip kerja Gas Operated & Piston. Senapan ini memiliki Panjang laras 14,5 Inch dilengkapi dengan popor teleskopik yang bisa direntangkan ke belakang (ditarik). Senapan serbu ini memiliki panjang total 881 mm pada keadaan popor terentang penuh dan 797 mm pada kondisi popor posisi normal.

Produk berikut yang ditampilkan yaitu varian kendaraan taktis Komodo yang didesain untuk misi pengintaian. Kendaraan ini dirancang untuk bergerak cepat dan tepat dalam setiap misinya. Dilengkapi dengan mesin diesel 215 HP dengan Turbo Charger Intercooler, kendaraan ini mampu mencapai top speed 80 km/h di jalan raya, dengan daya jelajah sejauh 450 kilometer.

Produk ketiga yang ditampilkan yaitu Kendaraan Operasional 4x4 Maung, kendaraan produksi PT Pindad yang ditujukan untuk mendukung operasi jelajah di berbagai medan. Maung memiliki kemampuan manuver yang gesit dan handal untuk mendukung mobilitas penggunanya di berbagai medan operasi.

Dengan menggunakan mesin diesel berdaya 136 HP, kendaraan taktis ini dapat melaju di kecepatan aman 120km/jam dan memiliki jarak tempuh hingga 650 km.

  ★
Pindad  

Korea Selatan Isyaratkan Terima Proposal Pengurangan Pembiayaan Proyek Jet Tempur KF-21 dari Indonesia

Rencana pelunasan KF-21 (Media Indonesia)

Badan pengadaan negara Korea Selatan pada hari Rabu (9/5) mengisyaratkan menerima proposal Indonesia untuk mengurangi pembagian biaya untuk program pengembangan jet tempur KF-21 Boramae.

Konsekuensi atas usulan itu, Indonesia akan lebih menerima sedikit transfer teknologi, dalam pengembangan pesawat generasi 4,5 tersebut.

Badan pesawat ini memiliki fitur siluman bila dibandingkan dengan pesawat generasi ke-4 lainnya, tetapi tidak membawa persenjataan secara internal layaknya pesawat generasi ke-5.

Dilansir oleh Yonhap News Agency, Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA) mengatakan, Indonesia telah menawarkan untuk membayar total 600 miliar won (442,3 juta dolar AS) untuk proyek jet KF-21 pada tahun 2026, turun dari jumlah awal 1,6 triliun won.

Usulan terbaru pemerintah Indonesia muncul setelah polisi Korea Selatan menggerebek kantor pusat KAI pada Maret lalu terkait dua warga negara Indonesia yang dituduh membocorkan teknologi terkait proyek jet tempur KF-21.

"Kami mendorong langkah-langkah untuk menyesuaikan skala transfer teknologi ke Indonesia sejalan dengan pembagian biaya yang disesuaikan," ujar Direktur jenderal Grup Program KF-X DAPA, Noh Ji-man, dalam konferensi pers.

KF-21 Boramae sukses melakukan uji coba pengisian bahan bakar di udara (KAI/RoKAF)

Indonesia awalnya setuju untuk membayar 20 persen dari total biaya pengembangan sebesar 8,1 triliun won sebagai imbalan atas penerimaan satu model prototipe dan transfer teknologi yang memungkinkannya memproduksi 48 unit di Indonesia.

Sejauh ini Indonesia telah menyumbang sekitar 300 miliar won untuk proyek tersebut dan gagal memenuhi tenggat waktu pembayaran, sehingga menimbulkan pertanyaan mengenai komitmennya.

DAPA mengatakan, akan menyelesaikan keputusannya dalam tinjauan komite paling cepat akhir Mei agar tidak menyebabkan penundaan dalam proyek pembangunan, yang dijadwalkan selesai pada tahun 2026.

Jika disetujui, pemerintah dan Korea Aerospace Industries (KAI), produsennya, harus menambah beban keuangan mereka.

"Kita perlu menyesuaikan rasio pembagian biaya dan mengamankan dana tambahan agar tidak menyebabkan tertundanya program pengembangan KF-21," kata Noh.

KF-21 Boramae berhasil tembak target dengan rudal udara ke udara jarak jauh Meteor, selain itu DAPA juga mengonfirmasi keberhasilan uji coba rudal udara ke udara jarak pendek IRIS-T pada hari yang sama, yang semakin menunjukkan kemampuan senjata serbaguna KF-21. (DAPA/KAI) 🚀

Meskipun tawaran uang lebih sedikit dan transfer teknologi berkurang, rencana Indonesia untuk membangun 48 pesawat di pabrik lokalnya tetap efektif, kata seorang pejabat senior DAPA.

Jika proyek ini berjalan sesuai rencana, Angkatan Udara Korea Selatan diperkirakan akan menerima KF-21 pertamanya pada paruh kedua tahun 2026 untuk menggantikan armada jet F-4 dan F-5 yang sudah tua. KAI berencana membangun 20 KF-21 tahun ini dan memproduksi 20 unit lagi tahun depan.

Proposal tersebut muncul pada saat yang sensitif karena penyelidikan sedang dilakukan terhadap dugaan upaya seorang insinyur Indonesia untuk mencuri teknologi jet di KAI, produsen KF-21.

Insinyur dari PT Dirgantara Indonesia tertangkap pada bulan Januari saat mencoba meninggalkan fasilitas KAI dengan perangkat penyimpanan USB yang berisi data tentang jet tempur tersebut.

Sebelumnya pada hari yang sama, prototipe KF-21 berhasil melakukan uji tembak pertama dengan rudal Meteor udara-ke-udara jarak menengah, yang menunjukkan kemampuan jangkauannya yang lebih luas.

Rudal Meteor mampu terbang dengan kecepatan lebih dari Mach 4, setara dengan empat kali kecepatan suara, dan dapat mencegat sasaran yang berjarak lebih dari 200 kilometer. Setiap KF-21 dapat membawa hingga empat rudal Meteor, dan penyebarannya dijadwalkan akan dimulai bulan depan.

  ★ Koran Jakarta  

Kamis, 09 Mei 2024

Indonesia-India Jajaki Kerja Sama Pembuatan Alpalhankam

 Salah Satunya Sistem Pengawasan Bawah Air 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4xUvEPgtdVAEKMywz5EfAdFhIuTPRyTC-jX53QFRTfltdc5HstubfPmkrouX8Wg61FWiqoVpiDTsAhBwpD54MBuu4DDaYSXZZLlZT2P43jEcRQXybprp1jgSiH-dZH8hGJJSHGy2UuOek70CfcRhqjQgGV0staYvTslwuMii4-ElTERDLHVNQ4xrnPe_Z/s700/JDCC-.jpeg(@dittekindhan)

I
ndonesia dan India akan menjajaki kolaborasi dalam pembuatan dan pengadaan sejumlah alat perlengkapan pertahanan dan keamanan (alpalhankam) dari produk industri pertahanan kedua negara.

Hal tersebut diungkapkan dalam working group kegiatan Joint Defence Cooperation Committe (JDCC) Indonesia-India ke-8 di New Delhi, India, pada 2-3 Mei dengan pimpinan delegasi Plt. Sekjen Kemhan RI Donny Ermawan Taufanto dan ketua delegasi Direktur Tekindhan Ditjen Pothan Marsma Dedy Laksmono.

Dari sesi working group JDCC tersebut, Indonesia dan India menyepakati bidang kerja sama antara industri pertahanan kedua negara,” ujar Kabiro Humas Kemhan Brigjen Edwin Adrian ketika dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (8/5).

Edwin menjelaskan, berdasarkan keterangan Ditjen Pothan sejumlah bidang yang teridentifikasi berpotensi dalam kerja sama pembuatan dan pengadaan alpalhankam di antaranya sonar systems and electro optical system, cyber security and underwater surveillance system, 40 mm single barrel gun system, explosive dan propellant.

Untuk mencapai balance trade yang sehat dan saling menguntungkan antara kedua negara dalam kerjasama industri pertahanan, Indonesia dan India sepakat akan menjajaki dan kolaborasi pembuatan dan pengadaan alpalhankam,” kata Edwin.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvzVIxQnEDbuIFFIL8KpxYOkXvvGNUKxbvisdq6jb3-6GOPSioZbD5ZH3YTuRcKgtUidE5ISMWQTn_wHnl8i7hvx9-fo3GM1p5YPI7RaqrFhBozNbKsRv8_Lac6j09j2IBC0q2_MW6i92_flAQuaae5nZsGi1F2A7J0QLy_sX5HO2fXWsxEVz03sfiE9cV/s1280/maxresdefault.jpgTevra 40 mm naval gun akan digunakan di Bituni class (Istimewa)

Sebelumnya, beberapa waktu lalu Dirjen Pothan Mayjen Piek Budyakto mengungkapkan harapan terwujudnya kerja sama antara Indonesia dan India untuk menjalin kemitraan strategis industri pertahanan.

Di sini memang kerja sama India dan Indonesia kita harapkan dengan beberapa industri pertahananan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan swasta,” ujar Budyakto dalam acara seminar Defence India Expo 2024 di Jakarta, Selasa (30/4).

Budyakto mengatakan, Kemhan RI saat ini perlahan berupaya untuk menuju kemandirian industri pertahanan seperti India, melalui pemanfaatan alih teknologi saat menjalin kerja sama dengan negara produsen alutsista.

Hal itu dilakukan untuk menyerap teknologi dari negara lain agar industri pertahanan Indonesia bisa semakin mandiri, dan memproduksi alutsista sendiri. “Kita harus bisa menyerap teknologi yang ada di luar negara kita, sumber daya manusia harus kita tingkatkan untuk mengambil Transfer of Technology (ToT) tersebut,” jelasnya.

Menurut Budyakto, jika upaya pemanfaatan alih teknologi dari negara lain tersebut dilakukan lebih gencar, ia meyakini industri pertahanan dalam negeri dapat meningkatkan komponen lokal untuk mencapai 40 persen.
(at)

  ★
IDM  

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More