blog-indonesia.com

N 250 IPTN

Prototype pesawat pertama angkut penumpang dengan sistem fly by wire produksi IPTN, Bandung - Indonesia Teknologi

CN 235 MPA

Pesawat patroli maritim CN-235 produksi PT DI - Indonesia Teknologi

NC 212 MPA

Pesawat patroli maritim NC-212 produksi PT DI, Bandung - Indonesia Teknologi

N 219

Pesawat karya anak bangsa, kerjasama BUMNIS diproduksi PT DI - Indonesia Teknologi

Star 50

Kapal kargo 190 m dengan bobot 50.000 dwt merupakan kapal angkut terbesar pertama buatan Indonesia, produksi PT PAL, Surabaya - Indonesia Teknologi

LPD KRI Banda Aceh

Kapal perang serba guna produksi PT PAL, Surabaya, merupakan kapal dengan panjang 125 m hasil desain anak bangsa dengan lisensi Korea - Indonesia Teknologi

SSV Filipina

Strategic Sealift Vessel produk ekspor kapal perang pertama PAL Indonesia - Indonesia Teknologi

KN Tanjung Datu 1101

KN Tanjung Datu 1101 Bakamla, kapal patroli 110m produksi PT Palindo

KRI I Gusti Ngurah Rai 332

PKR 10514 class, Kapal frigat produksi bersama PT PAL indonesia - Indonesia Teknologi

KN 321 Pulau Nipah

KN Pulau Nipah 321 Bakamla, kapal 80 m produksi PT Citra Shipyard, Batam

KCR 60 KRI Tombak 629

Kapal Cepat Rudal-60 produksi PT. PAL, Indonesia. Merupakan kapal pemukul reaksi cepat produksi Indonesia. - Indonesia Teknologi

BC 60002

Kapal Patroli Bea dan Cukai produksi PT Dumas Tanjung Perak Shipyards. - Indonesia Teknologi

FPB 57 KRI Layang

Kapal patroli cepat berpeluru kendali atau torpedo 57 m rancangan Lurssen, Jerman produksi PT PAL, Surabaya - Indonesia Teknologi

KCR 40 KRI Clurit

Kapal Cepat Rudal-40 produksi PT. Palindo Marine, Batam. Senilai kurang lebih 75 Milyar Rupiah, merupakan kapal pemukul reaksi cepat produksi Indonesia. - Indonesia Teknologi

PC 40 KRI Torani 860

Kapal patroli 40 m produksi beberapa galangan kapal di Indonesia, telah diproduksi diatas 10 unit - Indonesia Teknologi

PC 40 KRI Tarihu

Kapal patroli 40 m berbahan plastik fiberglass produksi Fasharkan TNI AL Mentigi Tanjung Uban, Riau - Indonesia Teknologi

KRI Klewang

Merupakan Kapal Pertama Trimaran, produksi PT Lundin - Indonesia Teknologi

Hovercraft Kartika

Hovercraft utility karya anak bangsa hasil kerjasama PT. Kabindo dengan TNI-AD dengan kecepatan maksimum 40 knot dan mampu mengangkut hingga 20 ton - Indonesia Teknologi

Hovercraft Indonesia

Hovercraft Lumba-lumba dengan kecepatan maksimum 33 knot dan mampu mengangkut 20 pasukan tempur produksi PT Hoverindo - Indonesia Teknologi

X18 Tank Boat Antasena

Tank Boat Antasena produk kerjasama PT Lundin dengan Pindad - Indonesia Teknologi

Sentry Gun UGCV

Kendaraan khusus tanpa awak dengan sistem robotik yang dirancang PT Ansa Solusitama Indonesia - Indonesia Teknologi

MT Harimau 105mm

Medium tank dengan kanon 105 mm produksi PT Pindad - Indonesia Teknologi

Badak FSV 90mm

Kendaraan tempur dengan kanon 90 mm cockeril produksi PT Pindad - Indonesia Teknologi

Panser Anoa APC

Kendaraan angkut militer produksi PT Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Tank SBS Pindad

Kendaraan militer prototype Pindad - Indonesia Teknologi

APC PAL AFV

Kendaraan angkut pasukan amfibi hasil modifikasi dari BTR-50 PM produksi PT PAL, Surabaya sehingga meninggkatkan keamanan dan daya jelajahnya - Indonesia Teknologi

MLRS Rhan 122B

Kendaraan militer multilaras sistem roket Rhan 122B produksi PT Delima Jaya - Indonesia Teknologi

PT44 Maesa

Kendaraan angkut militer produksi Indonesia - Indonesia Teknologi

MCCV

Mobile Command Control Vehicle (MCCV) kerjasama dengan PT PT Bhinneka Dwi Persada - Indonesia Teknologi

Ganilla 2.0

Kendaraan khusus dapur lapangan produksi PT Merpati Wahana Raya - Indonesia Teknologi

Komodo 4x4

Kendaraan militer taktis produksi Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Maung 4x4

Kendaraan taktis produksi Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Turangga APC 4x4

Kendaraan militer taktis produksi PT Tugas Anda dengan chassis kendaraan Ford 550 - Indonesia Teknologi

GARDA 4x4

Kendaraan militer taktis hasil karya anak bangsa - Indonesia Teknologi

ILSV

Kendaraan taktis Indonesia Light Strike Vehicle (ILSV) produksi PT Jala Berikat Nusantara Perkasa - Indonesia Teknologi

P1 Pakci

Kendaraan taktis angkut pasukan P1 Pakci produksi PT Surya Sentra Ekajaya (SSE), berbodi monokok dengan mesin diesel 3000 cc milik Toyota Land Cruiser - Indonesia Teknologi

P2 APC Cougar

Kendaraan taktis angkut pasukan produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) dengan mesin diesel turbo bertenaga 145 hp - Indonesia Teknologi

P3 APC Ransus Cheetah

Kendaraan khusus produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) - Indonesia Teknologi

P6 ATAV

Kendaraan khusus produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) - Indonesia Teknologi

DMV30T

Kendaraan taktis Dirgantara Military Vehicle (DMV-30T) menggunakan mesin diesel 3000 cc Ford Ranger produksi PT DI, Bandung - Indonesia Teknologi

Mobil Hybrid LIPI

Prototipe mobil tenaga hybrid produksi LIPI - Indonesia Teknologi

Mobil Listrik MARLIP (Marmut LIPI)

Prototipe mobil Listrik karya LIPI - Indonesia Teknologi

Mobil Nasional Esemka Digdaya

Mobil hasil karya anak SMK Solo dengan rancangan dari China - Indonesia Teknologi

Teknik Sosrobahu

Struktur pondasi jalan layang yang dapat digerakan 90° sehingga tidak memakan banyak tempat dan merupakan desain anak bangsa - Indonesia Teknologi

Minggu, 02 April 2023

TNI AL Akan Lengkapi Dengan Pernika

🛰  Secara BertahapPersenjataan Diponegoro class (Jatosint)

Asisten Komunikasi dan Elektronik (Askomlek) Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muda Dwika Tjahja Setiawan mengatakan, alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI AL akan dilengkapi pertahanan elektronika (Pernika) secara bertahap.

Kelengkapan pernika itu untuk mengikuti perkembangan teknologi dalam operasi militer modern.

Jadi, sekarang alutsista yang kami bangun sudah secara bertahap kami lengkapi dengan Pernika.

Jadi kapal-kapal kita juga sudah dilengkapi dengan itu. Secara bertahap mengikuti perkembangan teknologi,
” ujar Dwika di Markas Besar AL (Mabesal), Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (16/3/2023).

Diketahui, dilansir dari laman tni.mil.id, Pernika merupakan penggunaan sistem elektronika, termasuk gelombang elektromagnetik, infrared, elektrooptical untuk mengacaukan sistem elektronika lawan.

Sehingga, dapat memperoleh keunggulan medan laga elektronika dan diharapkan dapat menurunkan daya tempur lawan dan meningkatkan daya tempur sendiri.

Persenjataan Bung Tomo class (Jatosint)
Jadi, untuk Pernika, kami sudah mampu melaksanakan. Memang sekarang banyak teknologi-teknologi yang harus kita update, kita perbaharui, karena melihat juga perkembangan teknologi terhadap Pernika ini sangat berkembang pesat, terutama teknologi yang berbasis satelit,” kata Dwika.

TNI AL juga sedang membangun konsep Network Centric Warfare (NCW) guna menghadapi perang modern.

NCW sedang dibangun untuk kepentingan operasi militer AL.

Jadi sebetulnya basic dari NCW ini adalah bagaimana kami membangun suatu perangkat, baik metode, SDM, dan lain sebagainya yang berbasis pada satelit,” ujar Dwika.

Komlek TNI AL akan mengintegrasikan seluruh elemen K4IPP (Komando, Kendali, Komunikasi, Komputer, Intelijen, Pengamatan dan Pengintaian), dalam membangun NCW sebagai sebuah konsep perang modern yang menggambarkan kombinasi taktik, teknik, dan prosedur serta penyebaran informasi secara real time.

Saat ini kami sedang menyiapkan alat-alat komunikasi yang modern dan canggih berbasis pada IT,” kata Dwika.

Pastinya nanti kami akan membangun suatu konsep yang berbasis pada satelit, baik untuk pendukung komunikasi dan sebagainya,” ujarnya lagi.
 

  📡 Kompas  

Sabtu, 01 April 2023

Alutsista Pesanan Kemhan

 Dari kerja sama antara Kemhan RI dengan BUMN dan swasta. Dassault Rafale milik French Air and Space Force (AU Perancis) (Dassault Aviation)

Triliunan rupiah digelontorkan untuk Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memborong sejumlah persenjataan canggih.

Anggaran alat utama sistem pertahanan (Alutsista) disebutkan Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemhan Yusuf Jauhari berasal dari program Pinjaman Luar Negeri (PLN) dan Pinjaman Dalam Negeri (PDN).

Dia melanjutkan untuk pengadaan Alutsista dan Fasilitas Kesehatan TNI besaran pada program PLN adalah US$ 12,6 miliar. Sementara anggaran dari program PDN sebesar Rp 11,5 triliun.

Investasi tersebut, Yusuf menjelaskan untuk keuntungan masyarakat dan keutuhan NKRI. Selain juga dalam rangka menjamin keberlangsungan pembangunan nasional.

Dia juga menambahkan sejumlah pengadaan yang dipesan berasal dari kerja sama antara Kemhan RI dengan BUMN dan swasta.

Berikut daftar alutsista yang dibeli Kementerian Pertahanan:
 
 1. Pengadaan Alat-alat Utama Matra Darat 
Harwat/Overhaul/Upgrade Bell 412
Rampur Badak Kanon 90mm
Ran Komando Jabatan Gol V (maung)
Rampur Anoa (basic)
Kendaraan satuan operasional: SPM 150 cc, SPM listrik, Rantis 4x4
 
 2. Pengadaan Alat-alat Utama Matra Laut 
Kapal Offshore Patrol Vessel
Frigate
Kapal (KCR) 60
Refurbishment 41 KRI
Submarine Rescue Vehicle system
Kapal Full Combat Mission
Pesud Fix Wing Angkut atau Cargo sedang.
 
 3. Pengadaan Alat-alat Utama Matra Udara 
Pesawat Rafale dan dukungannya
Pesawat A-400M dan dukungannya
Pesawat Angkut Berat (pesawat C-130J-30 Super Hercules)
Modernisasi pesawat C-130H/HS
(A) MRCA / Mirage 2000 (beserta dukungannya)
Pesawat lift dan dukungannya
  4. Pengadaan peningkatan fasilitas kesehatan TNI 
Meliputi fasilitas kesehatan TNI AD, TNI AL, dan TNI AU.

 
CNBC  

KPK Diminta Awasi Proyek Pembangunan Kapal OPV

 Nilai proyek lebih dari 2 triliun rupiah.  
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjis1pEQ27w-d20RcP9EkFMfy14ZY91gQO7NHW0_KEU-NEzURqBCFJcGrNaajU4_Ff7TgZGx1lcsYx95XDx-Sj09r_7X7RKTojPBTrAqUcbvY-RPHCYq0FQyeKFzx2fgXS-RI8n_D64C7CalHG4cudXurwoWrhpqlYnRwRBvSCjXUPTn2ZVuLf4aADe1Q/w320-h320/MTR%20OPV%2098_DRU_ARO6n.jpgDesain OPV

K
omisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diminta turut mengawasi proyek pengadaan dua Kapal Offshore Patrol Vessel (OPV) tahun 2020 di Kementerian Pertahanan.

Pengawasan itu diperlukan guna mencegah terjadinya tindak pidana korupsi pada proyek bernilai lebih dari dua triliun itu.

"Kami mendesak KPK untuk turut mengawasi proyek itu. Sebab kenapa, kami tak ingin kasus yang sedang diusut KPK saat ini terjadi pada proyek tersebut," ungkap Direktur Eksekutif Center for Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (30/3/2023).

Untuk diketahui, KPK saat ini sedang mengusut kasus dugaan korupsi pengadaan material untuk kapal angkut tank TNI AL di Kementerian Pertahanan (Kemenhan) tahun 2012-2018.

Dikabarkan lembaga antikorupsi sudah menetapkan dua orang tersangka kasus itu, yakni, Direktur Pembangunan Kapal Baru PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari Nyoman Sudiana dan Direktur Marketing PT Bumiloka Tegar Perkasa Didi Laksamana.

KPK menduga negara dirugikan akibat perbuatan rasuah tersebut. Adapun Kemhan saat ini sedang membangun dua kapal OPV dengan kode Hull 406 dan 411 dengan nilai proyek lebih dari 2 triliun rupiah.

Pembangunan kapal yang diperuntukan untuk TNI AL ini dilakukan sebuah perusahaan galangan kapal di Bandar Lampung, Provinsi Lampung, Sumatera.

Kapal OPV Hull 406 dengan nomor kontrak: TRAK/51/PON/IV/2020/AL tertanggal 16 April 2020 bernilai Rp 1.079.100.000.000. Sementara Kapal OPV dengan nomor kontrak: TRAK/55/PDN/IV/2020/AL tertanggal 30 April 2020 bernilai Rp 1.085.090.000.000.

Pembangunan dua kapal ini disebut-sebut berpotensi akan mengalami nasib yang sama dengan Kapal Angkut Tank TNI AL, dimana pembangunan kapal tidak sesuai dengan kontrak dan berpotensi mangkrak.

Indikasinya, hingga pertengahan Maret 2023 ini, progres pengerjaan pembangunan kapal tersebut belum mencapai 35 %. Sehingga penyerahan kapal tersebut dari rencana awal kontrak akan dilakukan pada 2023, meleset.

Kemudian rencana penyerahan kapal dirubah menjadi tahun 2024. Namun, disinyalir target tersebut kemungkinan juga akan meleset.

Indikasi lainnya, perusahaan pembangunan kapal tersebut hingga Desember 2022 diduga telah melakukan penarikan termin pembayaran dengan nilai total sebesar Rp 859.100.000.000 dari proyek OPV Hull 406.

Penarikan didasarkan pada laporan kemajuan pekerjaan (progress) yang diklaim sudah 75 persen. Padahal, progres pembangunan kapal tersebut sampai pertengahan Maret 2023 baru mencapai 35 persen.

Ditenggarai tak jauh berbeda juga atas proyek OPV Hull 411. Dimana disebut-sebut telah dilakukan penarikan sebesar Rp 531.650.000.000 dengan klaim progress proyek sudah 35 persen. Padahal, progres riil-nya masih jauh dari yang diklaim.

Sehingga total jumlah dana yang ditarik berdasarkan progres yang diduga fiktif itu seluruhnya sudah mencapai Rp. 1.390.750.000.000. Penarikan termin pembayaran yang dilakukan adalah suatu jumlah yang sangat besar dibanding dengan kemajuan pekerjaan fisik yang sebenarnya.

Uchok beharap informasi yang berkembang itu tak diabaikan KPK. Oleh sebab itu, KPK harus turun tangan mengawasi proyek tersebut.

"Sebagai upaya mencegah terjadinya tindak pidana korupsi, KPK harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap pembangunan dua kapal OPV tersebut. Jadi kami berharap KPK segera turun tangan untuk mengecek kondisi riil dari pembangunan kapal tersebut, agar bisa mengantisipasi dan mencegah hal-hal yang tidak diinginkan," tegas Ucok. (hrs/aag)

  ★ TvOne  

Jumat, 31 Maret 2023

Delegasi Thainesia JCOESC kunjungi Pindad

 Tinjau Fasilitas Produksi & Produksi Unggulan 
https://pindad.com/uploads/images/article/full/17032023_Delegasi_Thailand_(2).jpg(Pindad)

D
irektur Produksi PT Pindad, Budhiarto menerima kunjungan Delegations of 14th Thanesia Joint Coordinated Operations and Exercise Sub-committee (JCOESC) yang terdiri dari Director of Joint Operations, Lieutenant General Chitchanok Nujjaya di dampingi Director of Office of Policy and Plans, Mayor General Chaiya Srinual beserta jajaran delegasi pada Jumat, 17 Maret 2023 di Ruang Direktorat PT Pindad Bandung.

Tujuan dari kunjungan delegasi Thailand ke PT Pindad yaitu dalam rangka pertemuan ke-14 Thainesia JCOESC serta melihat secara langsung fasilitas produksi dan produk – produk yang dimiliki oleh perusahaan industri pertahanan di Indonesia.

Kegiatan kunjungan diawali oleh penyambutan dan ramah tamah oleh Direktur Produksi PT Pindad, Budhiarto. Beliau menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas kesediaan dan waktunya untuk mengunjungi PT Pindad kepada jajaran Delegasi Angkatan Bersejata Kerajaan Thailand.

https://pindad.com/uploads/images/article/full/17032023_Delegasi_Thailand_(4).jpgPT Pindad memiliki kemampuan untuk memproduksi dan mengembangkan produk-produk pertahanan keamanan seperti Senjata, Kendaraan Tempur dan Munisi serta Produk – Produk Industrial seperti Alat berat, Infrastruktur Perhubungan, dan Alat Pertanian. PT Pindad juga merupakan salah satu perusahaan yang tergabung dalam Holding Defend ID. Mudah mudahan dengan adanya diskusi hari ini dapat memberikan hasil yang bermanfaat bagi hubungan bilateral kedua negara.“ Jelas Budhiarto.

Director of Joint Operations, Lieutenant General Chitchanok Nujjaya sebagai kepala delegasi menyampaikan apresiasi atas sambutan yang telah diberikan oleh PT Pindad.

Industri pertahanan di Indonesia dirasa lebih unggul dari Thailand. Maka saya rasa ini adalah kesempatan yang sangat baik untuk mempeljari bidang pertahanan dan keamanan, khususnya dari PT Pindad.” Jelas Chitchanok Nujjaya.

Kegiatan kunjungan dilanjutkan dengan sesi diskusi serta tanya jawab antara PT Pindad dengan jajaran Delegeasi Angkatan Bersenjata Kerajaan Thailand. Kemudian kegiatan diakhiri dengan kunjungan ke fasilitas produksi PT Pindad.

  ★
Pindad  

Bappenas Dan KKIP Tinjau TKDN Industri Bahan Baku

⚓ Sambangi PT. Krakatau Steel di CilegonIlustrasi desain OPV

Mewakili Plt Katimlak KKIP, Kabid Perencanaan KKIP Laksda TNI (Purn) Darwanto, MAP, bersama Plt. Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan, dan Keamanan Bappenas, Dr. Slamet Soedarsono, MPP, QIA, CRMP, CGAP, CACP melaksanakan kunjungan kerja ke PT. Krakatau Steel, di Cilegon, Banten, pada Rabu 15 Maret lalu.

Dalam rombongan ikut serta Kabid Alih Teknologi dan Ofset Dr. Yono Reksoprodjo, Korsahli KKIP Laksda TNI (Purn) Dr. Mulyadi, Staf Ahli Litbangyasa KKIP Dr. Teguh Haryono, Staf Ahli Bidang Pendanaan Gatot Tetuko, Staf Bidang Pendanaan dan Pembiayaan KKIP Kolonel (Purn) Pudjiyanto, Staf Bidang Litbangyasa dan Standardisasi Kolonel Laut (Purn) Victor Ngadi, SM, Kabag Renprogar KKIP Kolonel Kal Nanto Nurhuda, SM, Koorspri Katimlak KKIP Kolonel Chk Heru Eko Budi Susilo, SH, dan staf sekretariat M. Idhan Chaer.

Rombongan diterima oleh perwakilan dari divisi riset dan human PT. Krakatau Steel. Dalam penjelasan pembukanya, perwakilan PT. Krakatau Steel mengemukakan bahwa PT. Krakatau Steel berkomitmen meningkatkan TKDN dengan menerapkan berbagai langkah seperti sertifikasi dan riset produk substitusi untuk produk baja impor.

Dr. Slamet Soedarsono yang juga sekaligus merupakan Kabid Pendanaan dan Pembiayaan KKIP menerangkan bahwa kunjungannya berangkat dari realitas bahwa penggunaan baja impor yang masih marak dalam produk-produk industri pertahanan.

Hal ini berdampak pada nilai TKDN produk hilir industri pertahanan (alutsista) yang belum menggembirakan.

Beliau menegaskan bahwa kemampuan produksi baja merupakan salah satu cerminan kekuatan negara. Oleh karenanya beliau menekankan perlunya penguasaan teknologi secara mandiri.

Krakatau Steel diketahui telah mendiversifikasi bidang usahanya yang diantaranya terdiri dari baja industri, baja konstruksi, industrial water, industrial pipe, hingga daya listrik.

Di sektor pertahanan, perusahaan baja terbesar di Indonesia ini telah menjadi pemasok bahan baku untuk jembatan bailey, pembangunan infrastruktur markas/posko/barak, dan badan kapal perang.

Kedepannya ditargetkan dapat memasok bahan baku untuk badan ranpur/rantis, laras senjata, nozzle-RPS, dan casing RPS.

Rombongan KKIP menyoroti baja dari luar negeri yang lebih kompetitif dari segi harga dan ketersediaan stok. Akibatnya, sejumlah industri pertahanan masih mengimpor pelat baja dari negara lain seperti Singapura yang mempunyai stok untuk pembelian dalam jumlah terbatas.

Dalam kondisi ini, industri pertahanan dalam negeri sulit memenuhi ambang batas minimum nilai TKDN yang ditekankan oleh pemerintah pada alpalhankam yang diadakan dari dalam negeri.

Krakatau Steel merespon bahwa mengkompensasi nilai bisnis industri pertahanan yang belum signifikan tidak mudah, apalagi sampai harus menyediakan sarana-prasarana baru.

Kendati demikian, PT. Krakatau Steel mengklaim kini tengah berusaha secara bertahap untuk mampu berperan lebih besar selaku tier-4 (produsen bahan baku) industri pertahanan.

Bidang Pendanaan dan Pembiayaan KKIP pada tahun ini memiliki agenda untuk meninjau nilai dan perhitungan TKDN di setiap tier/tingkat industri pertahanan. Beberapa waktu sebelumnya, Bapak Slamet melaksanakan kunjungan dengan agenda serupa ke PT. Pindad dan PT. Infoglobal.

Pemerintah dalam beberapa waktu terakhir juga menggencarkan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) untuk menekan impor dan memajukan ekosistem industri dalam negeri.
 

  ⚓
KKIP  

Kamis, 30 Maret 2023

Armo Pistol Series Buatan Anak Bangsa

 Senjata Handal di Kondisi Ekstrim 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNDYlIr4y-b-FhewsYQa6t2eyFgTrv5yko_TROj8wX0wuQL03HkxY7EFTCsTlYDp_T2-Ovjr_LjF0raLEKCu1zts6imhmIhIe5tpuWqPeypopuKOepJRW3aDD-Svl5dkHWydAS9MGr6W8Gi5w3rUdRY-VX8en238TufODTJKOeCKHDmQApI6o7IFg-ng/s1080/PT_Pindad_-_Armo_Pistol_Series_1.jpgArmo Pistol Series (Pindad)

B
aru-baru ini lewat akun media sosialnya, BUMN pertahanan PT Pindad kembali memperkenalkan Armo Pistol senjata genggam produksinya sendiri.

Senjata ini pertama kali dikenalkan di tahun 2019 dan dalam kejuaraan menembak Piala Komandan Pasukan Pengamanan Presiden 2022 pada 10-13 Maret 2022 di Jakarta varian baru Armo-V3 IPSC kembali diperkenalkan.

Seperti apakah kehebatan dari senjata genggam ini dan apa saja spesifikasinya?

Dilansir dari website PT Pindad, Kamis, (30/3) Armo Pistol adalah varian produk senjata genggam terbaru PT Pindad menggunakan material polymer dengan kaliber 9 x 19mm.

Keunggulan utama dari varian Armo Pistol adalah bobot yang lebih ringan dan lebih nyaman untuk digenggam dibandingkan dengan pistol berbahan baja. Selain ringan, varian Armo Pistol tahan terhadap korosi dan handal dioperasikan termasuk pada kondisi ekstrim.

Dengan tingkat akurasi yang tinggi, bobot yang lebih ringan dan tahan terhadap segala kondisi, Armo Pistol Series sangat ideal untuk TNI maupun Polri.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoyPyak7C4uWOtzi_8b7-KTgSL4hRtjOrFWiVMYxLXCxE_CBPcYSSSyd97RtxUQAjve_z-TWDr7sUciYp5PKMYfoVe5_OP3wPyYuZW9HfRXCnUHVXEfe3CPTCMcYuS4vC5B2Y0-QDXDTIR7ImH8bGpMM-QNt-ke6nta5bBbu74EO_U6TtScaoij2P2VQ/s1080/PT_Pindad_-_Armo_Pistol_Series_2.jpg Sementara itu dilansir dari airpace-review Pistol Armo merupakah hasil kemitraan Pindad dengan Fratelli Tanfoglio S.N.C., perusahaan senjata asal Italia yang berbasis di Gardone Val Trompia dekat Brescia. Armo dibuat berdasar pistol Tanfoglio Force (juga dikenal sebagai Force 99 atau Force 2002).

Merujuk sejarahnya, Tanfoglio Force adalah klon modifikasi dari pistol semi-otomatis CZ-75/CZ-85 dari Ceko, namun rangkanya telah diganti dengan bahan polimer. Tanfoglio Force sendiri mulai dikembangkan tahun 1997 dan varian yang disempurnakan muncul tahun 1999.

Pindad melansir tiga varian Armo dengan panjang laras yang berbeda. Versi V1 memiliki panjang laras 9,2 cm, V2 dengan panjang laras 11,2 cm, dan versi V3 dengan panjang laras 12,1 cm. Masing-masing pistol memiliki berat berbeda. Untuk versi V1 beratnya 780 gram, V2 memiliki berat 895 gram, dan V3 adalah yang terberat yaitu 1.003 gram.

Ketiga versi pistol Armo menganut sistem operasi double action, short recoil. Untuk sistem keamanan, Armo menerapkan aotomatic on firing pin dan manual on the frame.

Ketiga versi juga dilengkapi dengan picatinny rail untuk menempelkan pembidik laser dan senter taktis di depan rumah pengaman pelatuk. V1 dan V2 berkapasitas 16 butir sementara V3 berkapasitas 19 peluru. Jarak tembak efektif ketiga pistol mencapai 25 m. (rr)

  ★
IDM  

ThorCon Power Akan Bangun Pembangkit Listrik Nuklir Pertama

 Proyek Strategis Nasional Pembangkit Listrik Tenaga Thorium (PLTT) TMSR 500 MW. (Foto/Dok/Thorcon Power)

PT ThorCon Power Indonesia (TPI) berencana akan membangun pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) pertama, yang berkapasistas 500 Megawatt (TMRS500).

Rencana itu diungkapkan Direktur Operasi PT ThorCon Power Indonesia, Bob S Effendi. Bob mengungkapkan, untuk rencana tersebut pihak perusahaannya menyiapkan investasi senilai Rp 17 triliun.

Nilai tersebut untuk membangun pembangkit nuklir dengan reaktor thorium. Reaktor nuklir itu, rencananya dibuat di atas galangan kapal di Korea Selatan (Korsel).

Setelah instalasi reaktor thorium itu jadi, selanjutnya kapal reaktor nantinya akan berlabuh di pelabuhan. Fasilitas itu rencananya akan dibangun di Pulau Gelasa, Provinsi Kepulauan Bangka-Belitung.

Memang investasi Rp 17 triliun. Kita tidak membangun planting di Indonesia, karena kita membangunnya itu di Korea di atas kapal, tapi yang dibangun di sini (Indonesia) lebih kepada Pulau Gelasanya, pelabuhannya dan juga fasilitas uji nonvisi,” ujar Bob dalam konferensi pers di kantor Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN), Jakarta Pusat, dikutip dari Detik, Selasa (28/3).

Setelah pembangkit itu beroperasi, tidak menutup kemungkinan akan membangun pabrik reaktor nuklir di Indonesia yang berlokasi di Bangka Belitung tepatnya di Pulau Gelasa selepas tahun 2030.

Perusahaan ThorCon Power Indonesia saat ini masih melanjutkan studi teknis dan ekonomi. Tahun 2019 lalu, perusahaan galangan kapal BUMN yakni PT PAL Indonesia menandatangani perjanjian dengan Thorcon Internasional Pte Ltd.

Perjanjian dengan PT PAL di Surabaya itu merupakan, langkah untuk melakukan studi pengembangan reaktor dan pembangunan pembangkit listrik nuklir itu di Indonesia.

Selasa (28/03), Nuclear Safety Senior Manager PT TPI, Tagor Malem Sembiring menandatangani Perencanaan Konsultasi 3S dengan Direktur Pengaturan Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), Haendra Subekti.

Kemudian perusahaan PT TPI menyampaikan dokumen High Level Safety Assessment (HLSA) yang disusun bersama konsultan engineering nuklir dari Spanyol Empresarios Agrupados (EA) dan Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika (DTNTF) UGM.

Berdasarkan hasil kajian dan kerangka regulasinya, Bapeten menilai TMSR500 (desain konseptual) dirancang untuk dapat memitigasi kecelakaan Fukushima dan bahaya eksternal lainnya, serta bahaya eksternal tipikal Indonesia.

Kami melakukan penandatanganan dokumen serah terima dari PT ThorCon kepada BAPETEN. Dokumen ini berisi tentang rencana pembangunan PLTN dan segala dokumen-dokumen persyaratan yang diperlukan,” ujar Plt Kepala BAPETEN Sugeng Sumbarjo.

Apabila proyek selesai, nantinya diadakan konsultasi Safety/Keselamatan, Security/Keamanan, dan Safeguards/Garda Aman (3S) terkait desain PLTN itu.

Dalam penyerahan ini penting adanya roadmap atau agenda yang mulai hari ini hingga 2029 di mana Thorcon akan menyampaikan secara bertahap dokumen-dokumen yang diperlukan kemudian BAPETEN juga akan melakukan konsultasi, sebelum masuk perizinan,” terangnya.
 

  💡
Ulasan  

Rabu, 29 Maret 2023

Limbah Plastik Disulap Jadi Coffee Maker

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan saat melihat mesin kopi dari limbah plastik bikinan PT FTS Batam. (Foto:Muhammad Chairuddin/Ulasan.co)

PT W.I.K melalui anak perusahaannya yakni PT Free The Sea (FTS) di Kawasan Industri Panbil, Kota Batam mampu menyulap sampah plastik menjadi mesin pembuat kopi atau coffee maker senilai jutaan rupiah.

Perusahaan itu menitikberatkan produksinya pada pengolahan sampah di Kota Batam, khususnya di kawasan perairan. Hal itu tak terlepas dari banyaknya sampah plastik di Kota Batam.

Sampah plastik dari perairan kota yang berjuluk Batam Bandar Madani dikumpulkan, agar menjadi bahan baku utama pembuatan mesin tersebut.

Free The Sea, memiliki tujuan untuk mengumpulkan sampah plastik. Agar tidak mengalir dan mencemari laut, sebab laut aset penting terutama di Kota Batam,” ujar Head of Free The Sea, Bahri Beyhan, Jumat (10/04).

Bahri menjelaskan, sampah-sampah itu didapatkan dari berbagai pelosok di Kota Batam. PT FTS bekerja sama berbagai bank sampah, serta perusahaan yang ingin menyalurkan sampah plastiknya untuk didaur ulang.

Proses pengumpulan dan pengolahan sampah pelatik itu sudah berjalan sejak awal 2022 lalu. Dengan demikian, produk yang dihasilkan adalah produk yang ramah lingkungan.

Dengan demikian, setidaknya mampu mengurangi sampah plastik di Kota Batam agar tidak memenuhi perairan sehingga berdampak buruk bagi alam.

Bahkan, tahun lalu kami berhasil mengumpulkan sekitar 20 juta PET Bottle dari seluruh wilayah Batam. Kami sudah memproduksi sekitar satu juta mesin kopi, yang menggunakan bahan baku upcycling ini,” jelas Bahri.

Menurutnya, FTS hanya mengolah sampah plastik berjenis Polyethylene terephthalate (PET) Bottle yang berwarna biru transparan.

Setelah didaur ulang, produk-produk mesin kopi itu dikirim ke berbagai perusahaan, seperti Nestle hingga akhirnya dipasarkan dengan harga mulai dari Rp 1 juta.

Tak hanya itu, FTS juga mengekspor mesin itu hingga ke kawasan benua Eropa, Amerika Latin dan Asia Pasifik.

Di sisi lain, timbal balik dari kerja sama antara FTS dengan berbagai pihak dalam mengumpulkan sampah plastik juga berbuah manis untuk masyarakat Kota Batam.

FTS tidak hanya membayar sampah itu dengan nominal uang, yang berdasarkan klasifikasi plastik yang diberikan. Namun, FTS juga menyediakan imbalan lain seperti beasiswa, dan bantuan sosial.

Perusahaan ini juga menyejahterakan masyarakat. Tentunya dalam bentuk pembayaran BPJS Kesehatan, beasiswa pendidikan, pembagian sembako gratis, dan masih banyak lagi,” beber Bahri.

Ke depannya kami juga sedang melakukan penelitian, dan pengembangan untuk mengolah jenis sampah plastik lainnya. Seperti botol sampo, gelas air mineral dan lainnya,” tambahnya.

 Apresiasi Menko Marves RI Fasilitas produksi milik PT Free The Sea (FTS) di Kawasan Industri Panbil, Kota Batam yang memproduksi mesin pembuat kopi atau coffee maker dari limbah platik. (Foto:Muhammad Chairuddin/Ulasan.co)
Dalam Grand Launching-nya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan turut mengapresiasi apa yang dilakukan oleh PT FTS itu.

Selain berdampak baik dalam sektor investasi, upaya daur ulang itu juga berdampak baik bagi kelestarian lingkungan ke depan.

Plastik di laut akan berubah jadi mikroplastik. Kemudian dimakan ikan dan ikan itu kita makan. Ini sangat berbahaya,” kata dia.

Jelasnya, mikroplastik merupakan partikel plastik atau fiber yang berukuran sangat kecil. Keberadaan mikroplastik ini sangat berbahaya, jika mencemari laut karena berpotensi dikonsumsi oleh ikan-ikan dan makhluk laut lainnya.

Contohnya, lanjut Luhut, dapat mengakibatkan kecacatan pada bayi jika dikonsumsi ibu hamil.

Untuk itu, Luhut mengimbau masyarakat agar tidak membuang sampah plastik sembarangan. Selalu buang sampah plastik pada tempatnya.

Sehingga, sampah plastik dapat dilacak dan dikumpulkan untuk diolah menjadi bahan baku upcycling yang berdaya guna contohnya seperti mesin kopi ini.

Saya senang dengan adanya program seperti ini. Di Jakarta kemarin 25 ribu ton per tahun. Saya minta semua plastik yang ada di meja kita di daur ulang,” lanjunya.
 

  💥
Ulasan  

Prototipe KF-21 Berhasil Melakukan Uji Terbang

 Membawa Persenjataan Yang Pertama
KF-21 Boramae berhasil melakukan uji penerbangan dengan pelepasan persenjataan pertama. (Yonhap)

Korea Selatan berhasil melakukan uji persenjataan pertama pada dua prototipe pesawat tempur KF-21 buatan dalam negeri pada Selasa, kata badan pengadaan senjata negara, sebagai langkah untuk memeriksa kemampuan tempurnya.

Prototipe itu menjalani tes terpisah di atas perairan lepas pantai selatan negara itu setelah mereka lepas landas dari Wing Pelatihan Terbang ke-3 Angkatan Udara Korea di Sacheon, 300 kilometer selatan Seoul, demikian menurut Defense Acquisition Program Administration (DAPA).

Prototipe KF-21 kedua dan ketiga dimobilisasi untuk pengujian. Saat ini, empat prototipe telah terlibat dalam uji terbang di bawah rencana untuk menggunakan total enam unit untuk skema pengujian keseluruhan yang akan berjalan hingga 2026.

Tes pada prototipe kedua dirancang untuk memeriksa apakah rudal uji Meteor jarak menengah udara-ke-udara dapat dilepaskan dari jet tanpa masalah. Tes di sisi lain melibatkan penembakan sekitar 100 peluru dari senapan mesin yang dipasang pada prototipe ketiga.

DAPA mengatakan tes memeriksa kemungkinan perubahan pada struktur, mesin, dan fitur aerodinamis pesawat selama operasi senjata untuk memastikan stabilitas dan keamanan operasionalnya.

Dengan tes terbaru, DAPA mengatakan KF-21 telah mengambil "langkah lain" untuk menjadi "jet tempur lengkap" untuk melindungi wilayah udara negara tersebut.

Diluncurkan pada tahun 2015, proyek KF-21 senilai 8,8 triliun won (US$ 6,8 miliar) ditujukan untuk mengembangkan pesawat tempur supersonik untuk menggantikan armada jet F-4 dan F-5 Korea Selatan yang sudah tua.

Korea Selatan sejauh ini telah melakukan lebih dari 150 uji terbang dengan empat prototipe KF-21 sejak penerbangan perdananya pada Juli tahun lalu. Badan tersebut berencana untuk memulai uji terbang untuk dua prototipe lagi pada paruh pertama tahun ini di bawah rencana untuk melakukan total sekitar 2.000 penerbangan pada Februari 2026.

DAPA berencana untuk melakukan tes di semua area penerbangan, seperti di ketinggian rendah dan tinggi serta pada kecepatan rendah, dan lebih banyak tes senjata, yang melibatkan rudal udara-ke-udara jarak pendek.

Dalam jangka menengah hingga jangka panjang, pihaknya juga berencana untuk mengoperasikan pesawat dengan senjata buatan dalam negeri.

  ★ Yonhap  

Selasa, 28 Maret 2023

Masjid Terapung Al Alam

Berdiri di Tengah Teluk KendariMasjid Terapung Al Alam (ANTARA FOTO/Jojon/foc)

Foto udara bangunan Masjid Al Alam yang berada di tengah Teluk Kendari, Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (28/3/2023).

Masjid dengan luas 12.692 meter persegi itu terdiri dari bangunan utama masjid, plaza tertutup, dan plaza terbuka yang menjadi daya tarik pengunjung untuk berwisata religi selama bulan Ramadhan.

Masjid ini dirancang dibangun tahun 2010, di masa Gubernur Sulawesi Tenggara, Nur Alam. Konsep pembangunan masjid ini memang akan dibangun secara unik. Di tengah Teluk Kendari dibuat suatu pulau buatan sebagai pondasi areal masjid.

Luas areal masjid sekitar 12.692 meter persegi, terdiri dari tiga bangunan utama, yaitu: bangunan utama masjid, plaza tertutup, dan plaza terbuka.

Kini Masjid Al Alam menjadi masjid ketiga di dunia, sebagai masjid yang berada di tengah laut, menyusul masjid di Maroko dan Jeddah. (sra)
 

  👷
sindonews  

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More