blog-indonesia.com

Senin, 24 November 2014

Jalur Sutra Maritim Xi Jinping dan Poros Maritim Jokowi

Rencana pembangunan infrastruktur Jokowi mencakup pembangunan 15 bandara dan 24 pelabuhan baru. Data Bappenas. (Astari Kusumawardhani)

Menghidupkan kembali rute perdagangan jalur sutra menjadi ambisi jangka panjang Presiden Tiongkok Xi Jinping yang telah dimulai tahun lalu.

Xi membagi jalur sutra menjadi dua, darat dan maritim. Jalur darat akan menghungkan Tiongkok ke Asia Tengah, Asia Timur hingga Eropa. Sementara Jalur Sutra Maritim akan menghubungkan pelabuhan Tiongkok ke perairan Samudra Hindia, Teluk Persia, Laut Merah hingga Teluk Aden.

Di Indonesia, Jalur Sutra Maritim Tiongkok akan melewati Selat Sunda yang menghubungkan Pulau Jawa dan Pulau Sumatera serta menghubungkan Samudera Hindia dan Laut Jawa, dan Selat Karimata diantara Pulau Kalimantan dan Pulau Sumatera yang juga menghubungkan Laut Jawa dan Laut China Selatan.

Program Jalur Sutra Maritim Tiongkok itu sejalan dengan ambisi Presiden Joko Widodo yang ingin menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

"Tahun lalu Tiongkok juga sudah membahas mengenai jalur sutra maritim. Oleh karena itu, Tiongkok ingin mengadakan kerja sama dengan negara-negara yang dilalui oleh jalur perairan tersebut," ujar Philips Vermonte, pengamat dari CSIS kepada CNN Indonesia.

Dalam pidatonya di pertemuan KTT APEC Beijing pekan lalu, Jokowi mengundang investor dari luar untuk berinvestasi dalam program infrastruktur Indonesia, salah satunya pembangunan pelabuhan.
Jalur Sutra Tiongkok

Menurut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo, minat asing untuk terlibat pada proyek-proyek maritim Indonesia memang muncul setelah Presiden Joko Widodo menyampaikan gagasannya itu pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asean, APEC dan G20.

"Semua negara sangat mengapresiasi pembangunan maritim Indonesia. Oleh karena itu kami dapat tugas untuk langsung mengimpelementasi segera," kata Indroyono di Istana Negara pada Selasa (20/11) malam.

Pemerintah, lanjut Indroyono, akan mempercepat pembangunan infrastruktur pelabuhan dengan prioritas utama pengerjaan di Makassar dan Surabaya pada penghujung tahun ini.

Dalam rencana pembangunan infrastruktur Jokowi pada 2015-2019, pemerintah akan membangun 24 pelabuhan baru, pengadaan 26 kapal barang perintis, 2 kapal ternak serta pengadaan 500 unit kapal rakyat.(ike)

  CNN  

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More