blog-indonesia.com

N 250 IPTN

Prototype pesawat pertama angkut penumpang dengan sistem fly by wire produksi IPTN, Bandung - Indonesia Teknologi

CN 235 MPA

Pesawat patroli maritim CN-235 produksi PT DI - Indonesia Teknologi

NC 212 MPA

Pesawat patroli maritim NC-212 produksi PT DI, Bandung - Indonesia Teknologi

N 219

Pesawat karya anak bangsa, kerjasama BUMNIS diproduksi PT DI - Indonesia Teknologi

Star 50

Kapal kargo 190 m dengan bobot 50.000 dwt merupakan kapal angkut terbesar pertama buatan Indonesia, produksi PT PAL, Surabaya - Indonesia Teknologi

LPD KRI Banda Aceh

Kapal perang serba guna produksi PT PAL, Surabaya, merupakan kapal dengan panjang 125 m hasil desain anak bangsa dengan lisensi Korea - Indonesia Teknologi

SSV Filipina

Strategic Sealift Vessel produk ekspor kapal perang pertama PAL Indonesia - Indonesia Teknologi

KN Tanjung Datu 1101

KN Tanjung Datu 1101 Bakamla, kapal patroli 110m produksi PT Palindo

KRI I Gusti Ngurah Rai 332

PKR 10514 class, Kapal frigat produksi bersama PT PAL indonesia - Indonesia Teknologi

KN 321 Pulau Nipah

KN Pulau Nipah 321 Bakamla, kapal 80 m produksi PT Citra Shipyard, Batam

KRI Bung Karno 369

KRI Bung Karno 369 produksi PT Karimun Anugrah Sejati

KCR 60 KRI Tombak 629

Kapal Cepat Rudal-60 produksi PT. PAL, Indonesia. Merupakan kapal pemukul reaksi cepat produksi Indonesia. - Indonesia Teknologi

BC 60002

Kapal Patroli Bea dan Cukai produksi PT Dumas Tanjung Perak Shipyards. - Indonesia Teknologi

FPB 57 KRI Layang

Kapal patroli cepat berpeluru kendali atau torpedo 57 m rancangan Lurssen, Jerman produksi PT PAL, Surabaya - Indonesia Teknologi

KCR 40 KRI Clurit

Kapal Cepat Rudal-40 produksi PT. Palindo Marine, Batam. Senilai kurang lebih 75 Milyar Rupiah, merupakan kapal pemukul reaksi cepat produksi Indonesia. - Indonesia Teknologi

PC 40 KRI Torani 860

Kapal patroli 40 m produksi beberapa galangan kapal di Indonesia, telah diproduksi diatas 10 unit - Indonesia Teknologi

PC 40 KRI Tarihu

Kapal patroli 40 m berbahan plastik fiberglass produksi Fasharkan TNI AL Mentigi Tanjung Uban, Riau - Indonesia Teknologi

KRI Klewang

Merupakan Kapal Pertama Trimaran, produksi PT Lundin - Indonesia Teknologi

Hovercraft Kartika

Hovercraft utility karya anak bangsa hasil kerjasama PT. Kabindo dengan TNI-AD dengan kecepatan maksimum 40 knot dan mampu mengangkut hingga 20 ton - Indonesia Teknologi

Hovercraft Indonesia

Hovercraft Lumba-lumba dengan kecepatan maksimum 33 knot dan mampu mengangkut 20 pasukan tempur produksi PT Hoverindo - Indonesia Teknologi

X18 Tank Boat Antasena

Tank Boat Antasena produk kerjasama PT Lundin dengan Pindad - Indonesia Teknologi

Sentry Gun UGCV

Kendaraan khusus tanpa awak dengan sistem robotik yang dirancang PT Ansa Solusitama Indonesia - Indonesia Teknologi

MT Harimau 105mm

Medium tank dengan kanon 105 mm produksi PT Pindad - Indonesia Teknologi

Badak FSV 90mm

Kendaraan tempur dengan kanon 90 mm cockeril produksi PT Pindad - Indonesia Teknologi

Panser Anoa APC

Kendaraan angkut militer produksi PT Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Tank SBS Pindad

Kendaraan militer prototype Pindad - Indonesia Teknologi

APC PAL AFV

Kendaraan angkut pasukan amfibi hasil modifikasi dari BTR-50 PM produksi PT PAL, Surabaya sehingga meninggkatkan keamanan dan daya jelajahnya - Indonesia Teknologi

MLRS Rhan 122B

Kendaraan militer multilaras sistem roket Rhan 122B produksi PT Delima Jaya - Indonesia Teknologi

PT44 Maesa

Kendaraan angkut militer produksi Indonesia - Indonesia Teknologi

MCCV

Mobile Command Control Vehicle (MCCV) kerjasama dengan PT PT Bhinneka Dwi Persada - Indonesia Teknologi

Ganilla 2.0

Kendaraan khusus dapur lapangan produksi PT Merpati Wahana Raya - Indonesia Teknologi

Komodo 4x4

Kendaraan militer taktis produksi Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Maung 4x4

Kendaraan taktis produksi Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Turangga APC 4x4

Kendaraan militer taktis produksi PT Tugas Anda dengan chassis kendaraan Ford 550 - Indonesia Teknologi

GARDA 4x4

Kendaraan militer taktis hasil karya anak bangsa - Indonesia Teknologi

ILSV

Kendaraan taktis Indonesia Light Strike Vehicle (ILSV) produksi PT Jala Berikat Nusantara Perkasa - Indonesia Teknologi

P1 Pakci

Kendaraan taktis angkut pasukan P1 Pakci produksi PT Surya Sentra Ekajaya (SSE), berbodi monokok dengan mesin diesel 3000 cc milik Toyota Land Cruiser - Indonesia Teknologi

P2 APC Cougar

Kendaraan taktis angkut pasukan produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) dengan mesin diesel turbo bertenaga 145 hp - Indonesia Teknologi

P3 APC Ransus Cheetah

Kendaraan khusus produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) - Indonesia Teknologi

P6 ATAV

Kendaraan khusus produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) - Indonesia Teknologi

DMV30T

Kendaraan taktis Dirgantara Military Vehicle (DMV-30T) menggunakan mesin diesel 3000 cc Ford Ranger produksi PT DI, Bandung - Indonesia Teknologi

Mobil Hybrid LIPI

Prototipe mobil tenaga hybrid produksi LIPI - Indonesia Teknologi

Mobil Listrik MARLIP (Marmut LIPI)

Prototipe mobil Listrik karya LIPI - Indonesia Teknologi

Mobil Nasional Esemka Digdaya

Mobil hasil karya anak SMK Solo dengan rancangan dari China - Indonesia Teknologi

Teknik Sosrobahu

Struktur pondasi jalan layang yang dapat digerakan 90° sehingga tidak memakan banyak tempat dan merupakan desain anak bangsa - Indonesia Teknologi

Sabtu, 31 Desember 2022

Tahun Depan TNI AL Diperkuat Kapal Baru

Kapal perang pemburu ranjau Mine Counter-Measure Vessel (MCMV) tipe MHV-60 pesanan TNI AL di Galangan Abeking & Rasmussen, Jerman.(Dispenal)

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan, bakal ada tambahan alat utama sistem pertahanan (alutsista) untuk Angkatan Laut.

Yudo memastikan kapal perang pemburu ranjau buatan Jerman segera tiba di Indonesia pada 2023.

"Ada kapal penyapu ranjau, yang dari Jerman, itu akan datang juga," kata Yudo usai acara serah terima jabatan (sertijab) Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) di Lapangan Trisila Mabes AL, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (29/12/2022).

Selain itu, Yudo mengatakan, TNI AL juga akan memiliki kapal bantu rumah sakit (BRS) KRI dr Radjiman Wedyodiningrat-992 siap beroperasi.

KRI dr Radjiman Wedyodiningrat-992 (PAL Indonesia)

"Nanti AL (angkatan laut) ada kapal rumah sakit KRI Radjiman akan jadi," kata Yudo.

Untuk diketahui, Kapal Rumah Sakit KRI Dokter Radjiman Wedyodiningrat-992 segera diserahterimakan dan siap beroperasi. Hal ini ditandai dengan suksesnya rangkaian uji yang telah dilalui, salah satunya yakni uji pelayaran atau Sea Acceptance Test (SAT).

Iropslat Itjenal Laksma TNI Nursyawal Embun mengatakan, giat commodore inspection telah dilakukan dan dapat disimpulkan KRI Dokter Radjiman Wedyodiningrat-992 siap dioperasikan.

"Kapal bantu rumah sakit (BRS) dr Radjiman Wedyodiningrat-992 telah memenuhi fungsi asasi sebagai kapal rumah sakit," kata Nursyawal dalam siaran pers PT PAL Indonesia, Jumat (30/12/2022).

 ⚓️ 
Okezone  

Jumat, 30 Desember 2022

BRIN Memutuskan Tak Melanjutkan Riset Elang Hitam

✈ Dialihkan untuk tujuan sipil Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) jenis Medium Altitude Long Endurance (MALE) di hanggar PT Dirgantara Indonesia (Persero), Bandung, Jawa BaratU  [Ist]

Impian Akhmad Farid Widodo melihat drone militer yang dikembangkannya bersama tim peneliti mengudara di langit Indonesia pupus sudah. Mimpi yang ditanam Farid sirna seiring lahirnya Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Tim kami dibubarkan,” ujar Farid kepada kumparan di Jakarta, Kamis (22/12). Farid merupakan perekayasa di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang terlibat proyek drone militer sejak 2017.

Drone yang dikembangkan Farid dkk ialah Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) berspesifikasi militer dengan tipe Medium Altitude Long Endurance (MALE). Pengembangan drone kombatan bernama ‘Elang Hitam’ itu mulanya diinisiasi Balitbang Kementerian Pertahanan (Kemenhan) pada 2015.

Kemudian pada 2017, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) ikut terlibat bersama Dislitbang TNI AU, PT Dirgantara Indonesia, PT LEN, dan Institut Teknologi Bandung. Keenam instansi tersebut membentuk konsorsium. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) bergabung setelahnya pada 2019.

Drone ‘Elang Hitam’ dibangun khusus untuk kepentingan pertahanan TNI AU dengan dilengkapi rudal. Spesifikasi pesawat tanpa awak ini sekelas drone canggih milik Turki (AnKa), Amerika Serikat (Predator), dan Israel (Heron). Secara fisik, Elang Hitam memiliki panjang 8,30 meter dan bentang sayap 16 meter. Daya jelajahnya diklaim mencapai 23.000 kilometer non-stop dan ketahanan terbang tinggi selama 30 jam dalam radius 250 km.

Purwarupa Elang Hitam ditampilkan pertama kali di hanggar PT DI pada 30 Desember 2019. Selanjutnya pada 23 Januari 2020, Presiden Jokowi didampingi Menhan Prabowo melihat langsung drone tersebut di halaman Kemenhan. Tujuh hari berselang, Jokowi berbicara pentingnya pengembangan drone militer di hadapan para pegawai Kemenristek (kini BRIN).

"Kita sudah bisa kembangkan drone… Inilah riset ke depan yang harus kita loncatkan, sehingga negara kita tidak tertinggal. Sehingga kita harapkan itu jadi nilai tambah bagi negara dan perekonomian," kata Jokowi di Puspiptek Tangerang, 30 Januari 2020.

Di tahun itu pula Jokowi meneken Perpres 109/2020 yang memasukkan drone ‘Elang Hitam’ di daftar Prioritas Riset Nasional (PRN) 2020-2024. Elang Hitam ditargetkan bisa diproduksi massal dan memulai misi pertahanan mulai 2024. Bahkan Jokowi menargetkan Elang Hitam bisa produksi mulai 2022.

  Alasan BRIN 

Namun harapan tinggal harapan. September 2022, BRIN memutuskan tak melanjutkan riset Elang Hitam.

BRIN menghentikan sepihak [pengembangan drone Elang Hitam]. Ini sebenarnya menampar muka presiden. Dugaan saya ada sentimen negatif ke [peneliti] BPPT,” ucap Farid kecewa.

Semestinya drone Elang Hitam sudah bisa diproduksi massal 2024, sesuai permintaan presiden,” timpal eks Kepala BPPT, Hammam Riza.

Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, menyatakan meski Elang Hitam masuk PRN, bukan berarti pengembangannya tidak bisa dihentikan. Menurut Handoko, justru Presiden Jokowi memerintahkan agar menghentikan semua PRN yang tak tuntas pada 2024 agar tidak membebani presiden berikutnya.

Kami evaluasi mendalam selama 2021, termasuk PUNA MALE. Terpaksa kami hentikan karena gagal terbang kan Desember [2020],” kata Handoko kepada kumparan di kantornya, Jumat (23/12).

Di samping itu, Handoko mengatakan Indonesia masih belum memiliki teknologi kunci drone militer seperti satelit komunikasi. Padahal satelit komunikasi diperlukan untuk mengontrol pergerakan drone jumbo itu.

Drone itu kan besar, kalau tidak ada satelit komunikasinya nanti nabrak gedung bagaimana? Empat rumah pasti hancur kalau [dronenya] jatuh, berbahaya. Minimal harus ada 3 satelit komunikasi yang kita miliki. Satelit enggak ada, terus ngapain dibikin? Menerbangkan saja enggak bisa, enggak akan pernah diizinkan,” jelas Handoko.

Walau demikian, Handoko menegaskan proyek drone itu tidak dihentikan begitu saja, tetapi dialihkan untuk tujuan sipil seperti monitoring cuaca hingga pemotretan kebakaran hutan.

  Gagal Terbang 

Farid mengakui Elang Hitam gagal terbang saat uji coba pertama di Bandara Nusawiru, Pangandaran, pada Desember 2020. Kegagalan tersebut disebabkan struktur Elang Hitam yang mengutamakan keselamatan sehingga berdampak ke berat drone yang melebihi kondisi normal.

Selain itu, panjang landasan Bandara Nusawiru hanya 1.000 meter, ditambah kencangnya angin laut, tidak memberikan ruang yang cukup apabila ada kesalahan. Idealnya, panjang landasan untuk uji coba pertama 3.000 meter.

Begitu first attempt, pilot abort karena tidak yakin kecepatannya bisa ngangkat [drone], kan [panjang landasan] cuma 1.000 meter. Jadi [drone] amblas, kakinya patah. Ini kesalahan minor yang bisa diperbaiki,” ucap Farid.

Elang Hitam kemudian dibawa ke Bandung untuk diperbaiki. Pada Maret 2022, perbaikan tuntas dan Elang Hitam siap diterbangkan. Namun hingga kini uji terbang itu tak terealisasi lantaran anggaran sudah beralih ke BRIN dan proyek pengembangan dihentikan.

Beralihnya anggaran—termasuk 14 ribu SDM—ke BRIN merupakan dampak peleburan 74 lembaga riset sesuai amanat Perpres 78/2021. Lembaga riset yang melebur di antaranya adalah LIPI, BPPT, LAPAN, dan BATAN. Peleburan itu membuat gusar Farid dan para peneliti lainnya.

Setahun pasca-peleburan yang tuntas pada awal 2022, para peneliti mengeluhkan kondisi BRIN yang karut-marut. Keluhan mereka utamanya persoalan anggaran riset, birokrasi yang rumit, hingga kepemimpinan.

Baca selengkapnya, klik link dibawah

 
Kumparan  

Kamis, 29 Desember 2022

[Video] Proyek Drone Elang Hitam Berlanjut, Fokus Teknologi Kunci "Mission System"

✈ Liputan Kompas ✈ Elang Hitam drone [Lembaga KERIS]

Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko menegaskan bahwa proyek PUNA (pesawat udara nirawak) atau drone Elang Hitam masih jalan terus. Namun, proyek pengembangan bukan lagi untuk kombatan, tetapi untuk tujuan sipil.

Sebelumnya, BRIN dikabarkan menghentikan proyek pengembangan drone Elang Hitam pada tahun ini. Namun, Laksana menampik hal tersebut dan hanya mengalihkan proyek yang sebelumnya.

  Berikut video dari Youtube : 


  Youtube  

Prabowo Cek Persenjataan di Dua KCR Indonesia

⚓ Kunjungi PT PAL KRI Kerambit dan KRI Halasan TNI AL (PAL Indonesia)

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengunjungi PT PAL Indonesia di Surabaya, Selasa (26/12/2022). Disambut dengan tiupan khas peluit pelaut, Prabowo memasuki divisi kapal perang.

Didampingi direksi dan komisaris PT PAL Indonesia, Prabowo melakukan inspeksi kapal cepat rudal (KCR) KRI Kerambit-627 dan KRI Halasan-630.

Memasuki ruang pengendalian pusat informasi tempur atau combat information center (CIC) di salah satu KCR, Prabowo menyimak penjelasan Letkol Laut (P) Anton, mengenai fungsi CIC sebagai tactical center serta proses command and control yang dilaksanakan semasa operasi atau peperangan.

CSA KRI Kerambit. (PAL Indonesia)

Pada kesempatan tersebut, Prabowo juga bertanya mengenai integrasi sistem senjata yang saat ini terpasang pada KCR itu. "Senjatanya apa?" tanya Prabowo.

"Sekarang yang terpasang adalah meriam Bofors 57mm MK.3," jawab Anton.

Kapal KCR masuk dalam kategori offshore patrol vessel (OPV) yang memiliki kemampuan manuver yang lincah, mampu bergerak secara cepat, serta sesuai fungsinya yaitu pengamanan wilayah maritim dan melakukan pengejaran terhadap kapal asing yang melanggar wilayah teritorial laut Indonesia. (maf)
 

  💂 sindonews  

Rabu, 28 Desember 2022

PTDI Kembali Kirim Pesawat NC212i Keempat untuk TNI AU

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFPoukYuCAxCmS4H3Snn0XvwHYD4R3XxM1m-bAgcqETHgT3tge8gVZOx7R93LotTn-1kNUDx6x6pDTdHxWuXycngX25Lgu28GUHv4Iz5zQSX6jXtgByGJXN4o6sDcRx-kHvxvv4THSqsjQybkxEBiQge3vZMewgmSu1EhW67pNgLunAWZoZ0PGcnzz/s700/k865g4yg.jpgNC212i TNI AU [PYDI] 🛩
PT
Dirgantara Indonesia (PTDI) kembali kirimkan Pesawat NC212i untuk TNI AU. Pesawat NC212i yang dikirimkan kali ini merupakan pesawat keempat dari kontrak pengadaan sebanyak sembilan unit oleh Kementerian Pertahanan RI untuk end user TNI AU.

Pesawat NC212i keempat ini telah berhasil lepas landas dari Hanggar Delivery Center PTDI, Bandung menuju Skadron Udara 4, Lanud Abdulrachman Saleh, Malang, Rabu (28/12/2022).

Direktur Utama PTDI Gita Amperiawan mengatakan, pesawat dengan tail number AX-2130 ini dikirim dengan konfigurasi Troop Transport yang diterbangkan oleh Mayor Pnb Deharday Nugraha sebagai Pilot In Command Ferry dan Lettu Pnb Faizal Fibriyan sebagai Copilot.

"Sebelumnya pesawat ini memperoleh Flight Acceptance Certificate pada tanggal 27 Desember 2022. Adapun ketiga pesawat NC212i pertama dari kontrak tersebut telah dikirimkan pada tanggal 26 Januari 2021, 26 Oktober 2021 dan 31 Desember 2021, dimana satu di antaranya dikirim dengan konfigurasi Rain Making," kata Gita dalam keterangan tertulis yang diterima detikJabar.

Gita mengungkapkan masih ada lima pesawat yang akan disiapkan sebagai penambah alat utama sistem pertahanan (Autsista) TNI AU.

"Alhamdulillah atas kerja sama semua pihak, hari ini dapat berbuah hasil kita bisa mengirimkan pesawat keempat NC212i untuk TNI AU dari total pesanan Kemhan sebanyak 9 unit, dengan 4 unit konfigurasi Troop Transport, 4 unit konfigurasi Rain Making dan 1 unit konfigurasi Navigation Training," ungkapnya.

Menurut Gita, PTDI terus berkomitmen dalam menjaga readiness pesawat dan menjaga customer satisfaction.

"Atas nama PTDI, saya ucapkan terima kasih kepada Kemhan dan TNI AU atas kepercayaan yang diberikan, semoga ferry flight ini berjalan lancar dan selamat sampai tujuan, sehingga kemudian pesawat ini dapat berkontribusi maksimal dalam mendukung operasi TNI AU," jelas Gita.

Seperti diketahui, Pesawat NC212i merupakan pesawat angkut ringan dengan sistem avionik modern full glass cockpit dan autopilot, yang dilengkapi dengan winglet, ramp door dan memiliki ukuran kabin yang luas dibandingkan pesawat sekelasnya.

Sejak tahun 2014, PTDI merupakan satu-satunya industri manufaktur pesawat terbang di dunia yang memproduksi pesawat NC212i dan hingga saat ini terhitung sebanyak 120 unit pesawat NC212 series yang telah diproduksi dan dikirimkan PTDI ke berbagai customer, baik dalam maupun luar negeri, dari total sebanyak 604 unit populasi pesawat NC212 series di dunia.

  detik  

Bakamla RI Luncurkan Kapal Patroli Tercepat di Indonesia

Untuk Zona Maritim Tengah (Bakamla)

Bakamla RI secara resmi mendapatkan perkuatan Satu unit Kapal High Speed Craft (HSC) baru karya putra bangsa.

Peresmian kapal HSC yang bernomor lambung HSC 32-03 ditandai dengan penekanan sirene dan pengguntingan pita dalam suatu rangkaian acara peresmian yang dipimpin langsung oleh Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Dr. Aan Kurnia di Dermaga PT Palindo Marine Shipyard, Batam, Provinsi Kepri, Jumat (16/12/22).

Adapun spesifikasi Kapal HSC tersebut memiliki panjang 14.30 meter, lebar 3.3 meter, bahan badan kapal alumunium, mesin 3 x 425 HP, kecepatan hingga mencapai 65 knots dan akomodasi 6 orang.

Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Dr. Aan Kurnia dalam sambutannya mengatakan kapal HSC ini merupakan kapal ketiga dimiliki Bakamla RI, dan sangat diandalkan dalam penegakan hukum khususnya di wilayah perbatasan yang memiliki potensi ancaman penyelundupan.

Menurutnya, karakteristik penyelundupan di perbatasan saat ini bergerak dengan menggunakan kapal berkecepatan tinggi sehingga untuk menghadapinya diperlukan aset patroli yang memiliki kecepatan tinggi pula. "Dengan hadirnya kapal HSC 32-03 diharapkan mampu meningkatkan daya gentar terhadap pelaku kejahatan penyelundupan yang secara tidak langsung akan menekan niat dan mereduksi aktivitas penyelundupan",ungkap Laksdya TNI Dr. Aan Kurnia.

Mengakhiri sambutannya, Laksdya TNI Dr. Aan Kurnia mengatakan, kita patut bersyukur karena keberhasilan dari PT Palindo dalam membangun HSC ini yang merupakan wujud kemampuan industri maritim dalam negeri terhadap keamanan maritim nasional. "Saya berharap kedepan Bakamla dapat mengadakan HSC lebih banyak lagi dengan penambahan mesin 4 x 425 HP sehingga dapat mencapai kecepatan 70 knots," ujar Laksdya TNI Dr. Aan Kurnia menutup sambutannya.

Secara simbolik peresmian kapal HSC ditandai dengan pernyataan dari Kepala Bakamla RI yang menyatakan, "Pada hari ini Jumat, tanggal 16 Desember 2022, pukul 09.02 WIB HSC 32-03 saya nyatakan resmi sebagai unsur patroli Bakamla RI dan masuk dalam jajaran unsur patroli Zona Bakamla Tengah". Kemudian dilanjutkan dengan penekanan sirene.

Sebelumnya acara didahului dengan penandatanganan naskah berita acara serah terima kapal dari Dirut PT Palindo Marine Shipyard Harmanto kepada Kepala Biro Sapras Bakamla Laksma Bakamla Supriatno, M.Tr (Han), kemudian penandatanganan naskah berita acara serah terima kapal dari Kepala Biro sarpras Laksma Bakamla Supriatno, M. Tr (Han) kepada Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Dr. Aan Kurnia dan penandatanganan naskah berita acara kapal dari Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Dr. Aan Kurnia kepada Kepala Zona Bakamla Tengah Laksma Bakamla Hanarko Djodi Pamungkas.

Peresmian kapal HSC juga diwarnai dengan pemotongan pita oleh Kepala Bakamla RI yang dilanjutkan dengan peninjauan kapal serta sea trail kapal HSC 32-03.

Kehadiran Kepala Bakamla RI pada acara peresmian tersebut didampingi Deputi Operasi dan Latihan Laksda Bakamla I Gusti Kompiang Aribawa, Kepala Unit Penindakan Hukum (UPH) Laksma Bakamla Iman Wahyudi, S. IK., M.Si., M.H., Kepala Biro Perencanaan Bakamla Laksma Bakamla Phundi Ruspandi, Direktur Kebijakan Kamla Laksma Bakamla Heru Sriyanta, S. T., Kepala Biro Sarpras Laksma Bakamla Supriatno, Kepala Zona Bakamla Barat Laksma Bakamla Hadi Pranoto, dan dihadiri tamu undangan dari Lantamal IV Laksma TNI Kemas M. Ikhwan Madani serta sejumlah pejabat lainnya.

Seluruh rangkaian kegiatan diakhiri dengan sesi foto bersama dengan latar belakang kapal HSC yang baru saja diresmikan tersebut. (Humas Bakamla RI)

  ★
Bakamla  

Selasa, 27 Desember 2022

Persenjatai PC 40

TNI AL pasang meriam MSI-DS Seahawk 30mm Meriam MSI-DS Seahawk 30mm dipasang pada KRI PC-40 (BTI Defence)

Salah satu kebijakan Kepala Staf Angkatan Laut untuk menyusun kekuatan tempur TNI AL guna mencapai kekuatan pokok minimum (Minimum Essential Force/MEF) adalah melalui pemenuhan alutsista PC 40 dengan sistem senjata utama Meriam 30 MM.

Berdasarkan kontrak pengadaan meriam 30 MM KRI PC 40, Kadissenlekal membentuk satgas pemasangan meriam guna mengawal kontrak tersebut. Kegiatan pemasangan meriam dimulai akhir tahun 2021 sampai dengan akhir tahun 2022. Dengan berakhirnya kegiatan satgas tersebut Kepala Dinas Materiel Senjata dan Elektronika Angkatan Laut (Kadissenlekal) Laksamana Pertama TNI Teguh Prasetyo, S.T., M.Soc.Sc., membubarkan Satuan Tugas Pemasangan Meriam 30 MM KRI PC, Senin (26/11/2022) di Lobby Dissenlekal, Jakarta.

Di dalam sambutannya Kadissenlekal menyampaikan bahwa Dissenlekal selaku pembina material sistem kesenjataan TNI AL telah menyelesaikan pemasangan Meriam 30 MM di 5 (lima) KRI yaitu : KRI Surik-645, KRI Pari-849, KRI Sembilang-850, KRI Sidat-851, dan KRI Pollux-935. Guna memelihara kesiapan dan keberlanjutan operasional meriam maka diperlukan perawatan yang berkesinambungan.

Dinamika lapangan dan perkembangan teknologi yang sedemikian cepatnya menuntut TNI AL khususnya Dissenlekal untuk mengupdate teknologi sistem persenjataan terbaru pada KRI yang sudag ada guna menghadapi tantangan ke depan yang semakin berat dan semakin komplek.

  ★ TNI AL  

Senin, 26 Desember 2022

Target MEF TNI AL 85 Persen pada 2024

[Koarmada III]

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menargetkan, program pemenuhan Minimum Essential Force (MEF) atau kekuatan pokok minimum Angkatan Laut (AL) diharapkan bisa mencapai 85 persen pada 2024 mendatang.

Oleh karena itu, Yudo meminta agar alutsista maupun peralatan tua segera diperbaiki.

"Peralatan alutsista maupun peralatan-peralatan yang sudah tua juga segera di-push," ujar Yudo saat peresmian gedung-gedung TNI AL di Kolat Koarmada I, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (26/12/2022).

"Tentunya nanti dari sisi pemenuhan personel maupun alutsista, (MEF) bisa mencapai 80-85 persen, harapannya di 2024," imbuh Yudo yang saat ini juga menjabat sebagai Kepala Staf AL (KSAL).

Saat ini, lanjut Yudo, pemenuhan MEF TNI AL baru mencapai 60 persen.

"Masih ada waktu dua tahun dan juga kita sudah membangun alutsista yang ada, dan juga menambah personel di satuan pendidikan 1, 2, dan 3. Nanti kemungkinan akan beroperasi satdik 4," ujar Yudo.

Adapun MEF sendiri merupakan standar kekuatan pokok dan minimum TNI yang mutlak disiapkan sebagai prasyarat utama terlaksananya efektivitas tugas pokok dan fungsi TNI dalam menghadapi ancaman aktual.

  Rincian Target Tiga Matra 
P8306 Penerbal, Pesawat CN235 MPA Baru TNI AL (Penerbal)

Dalam pemenuhan alutsista MEF tahap III, masing-masing matra mempunyai target pengadaan alutsista guna mendongkrak kekuatan melalui sistem persenjataan.

Dikutip dari Kompas.id, TNI AL menargetkan memiliki 182 unit KRI, 8 kapal selam, 100 unit pesawat udara (pesud), dan 978 unit kendaraan tempur pada 2024.

Sementara TNI AD menargetkan mempunyai 723.564 unit senjata ringan, 1.354 unit meriam/roket/peluru kendali (rudal), 3.758 unit kendaraan tempur, dan 224 unit pesawat terbang.

Sedangkan TNI AU menargetkan bisa memiliki 344 unit pesawat, 32 unit radar, 72 rudal, dan 64 unit penangkis serangan udara.

  Fokus Modernisasi Kapal Patroli dan Pesawat Latih 
KRI Kapak 625 (PAL)

Panglima TNI yang juga menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana Yudo Margono mengatakan, TNI AL sedang fokus memodernisasi alutsista kapal-kapal patroli dan pesawat latih.

Bahkan setiap tahun, lanjut Yudo, anggaran selalu disiapkan untuk modernisasi alutsista itu.

"Kita tidak mengesampingkan tentang modernisasi alutsista kita. Setiap tahun anggaran, kita selalu membangun alutsista yang sifatnya alutsista kapal-kapal patroli, kemudian pesawat latih, dan juga sea rider," ujar Yudo kepada jajaran saat peresmian gedung-gedung TNI AL di Kolat Koarmada I, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (26/12/2022).

Yudo juga menargetkan, program pemenuhan Minimum Essential Force (MEF) atau kekuatan pokok minimum TNI AL diharapkan bisa mencapai 85 persen pada 2024 mendatang.

Oleh karena itu, Yudo meminta agar alutsista maupun peralatan tua segera diperbaiki.

"Peralatan alutsista maupun peralatan-peralatan yang sudah tua juga segera di-push," kata Yudo.

"Tentunya nanti dari sisi pemenuhan personel maupun alutsista, (MEF) bisa mencapai 80-85 persen, harapannya di 2024," imbuh Yudo.

Saat ini, lanjut Yudo, pemenuhan MEF TNI AL baru mencapai 60 persen.

"Masih ada waktu dua tahun dan juga kita sudah membangun alutsista yang ada, dan juga menambah personel di satuan pendidikan 1, 2, dan 3. Nanti kemungkinan akan beroperasi satdik 4," ujar Yudo.

Adapun MEF sendiri merupakan standar kekuatan pokok dan minimum TNI yang mutlak disiapkan sebagai prasyarat utama terlaksananya efektivitas tugas pokok dan fungsi TNI dalam menghadapi ancaman aktual.

 ⚓️ 
Kompas  

Minggu, 25 Desember 2022

Kapal Rumah Sakit KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 Sukses Jalani SAT

Kapal Rumah Sakit dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 saat melakukan turning circle test. [PAL Indonesia]

Setelah diluncurkan oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) pada 15 Agustus 2022 lalu, Kapal Rumah Sakit dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 tengah memasuki tahap pengujian kemampuan berlayar di laut. Pengujian ini juga kerap disebut dengan Sea Acceptance Test (SAT), dimana seluruh seluruh peralatan dan sistem utama serta elemen pendukung diuji secara maksimal untuk mengetahui kemampuan utama kapal.

Ditemui dalam sebuah kesempatan, Bapak Iqbal Fikri selaku Chief Operating Officer menyampaikan “Pengadaan Kapal Rumah Sakit ini tentunya sebagai wujud komitmen Pemerintah sekaligus langkah proaktif dalam merespon kondisi geografi Indonesia yang berada dalam ring of fire sehingga potensi-potensi bencana dimungkinkan terjadi ditengah-tengah kita” ujar Bapak Iqbal Fikri.

SAT yang berlangsung selama 4 hari, terhitung sejak 16 Desember 2022 hingga 19 Desember 2022 tersebut dilaksanakan di perairan Laut Jawa. Sebanyak kurang lebih 490 personel gabungan baik dari Tim PT PAL Indonesia, Satgas DN Yekda Pembangunan Kapal BRS, Biro Klasifikasi (LR), Tim Kelaikan Material dan Pawas Uji Fungsi Mabes TNI AL hingga calon awak kapal turut serta dalam agenda SAT tersebut.

Capaian uji kecepatan Kapal Rumah Sakit dr. Radjiman Wedyodiningrat-992.

Rangkaian SAT diawali dengan proses Compass Adjustment, Ship Condition (Water Ballast setting), setting adjustment performa Main Engine dan Propulsion System serta Bow Thruster. Selanjutnya dilaksanakan pengujian kecepatan secara progresif dan Endurance Test serta Bow Thruster Test. Dilanjutkan dengan pengujian kemampuan manouvering kapal seperti Turning Circle test, Z-Manouvering test, Williamson turn test, Reverse test, Stoping test serta Crash Stop Astern test. Adapun Anchoring test dilaksanakan pada lokasi kedalaman air laut +/- 80 meter. Serta Noise & Vibration test dilaksanakan paralel waktu pada saat Endurance test. Pentingnya rangkaian pengujian ini adalah untuk memastikan performance kapal memenuhi spesifikasi sesuai perencanaan desainnya / kontrak.

Meski muncul tantangan-tantangan akibat pandemi Covid-19 COO PAL meyakini bahwasannya “Perencanaan dan ketepatan eksekusi serta mitigasi-mitigasi yang mungkin kita wujudkan terus kita dorong agar adanya percepatan sehingga tidak terlalu berdampak terhadap proses produksi. Sebagai komando utama, mengorkestrasi seluruh tim produksi terus kami lakukan dengan masif dan inklusif mulai dari level manajemen Kepala Divisi, Manager Proyek, para Koordinator hingga pelaksana kegiatan, sehingga target-target bisa tercapai dengan tepat waktu dan tepat mutu. Karena PT PAL sebagai industri perkapalan terbesar di Indonesia harus mampu menjadi pioneer pembangunan Alutsista yang modern dan berteknologi tinggi”.

SAT kapal Rumah Sakit dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 telah memenuhi parameter keberhasilan salah satunya dengan tercapainya maximum speed saat kondisi full load yakni rata-rata sebesar 18,3 knots (gps) melebihi target yang diberikan yakni 18 knots, bahkan sempat tercapai kecepatan 19,7 knots. Hasil optimal yang diperoleh dari berbagai pengujian dalam SAT ini merupakan langkah penting menuju proses penyelesaian dan serah terima kapal rumah sakit, kepada TNI AL. Agenda SAT ditutup dengan pelaksanaan Heli Landing Test (bagian dari Heli Deck Party), yakni pengujian Fasilitas & Peralatan Pendaratan Heli di kapal yang mampu membawa 3 helikopter (2 helikopter di helideck dan 1 helikopter di hangar) dengan kapasitas kekuatan landasan sebesar 11 ton MTOW (maximum take off weight).

Uji landing heli saat kegiatan Sea Acceptance Test (SAT) Kapal Rumah Sakit dr. Radjiman Wedyodiningrat-992.

Kesungguhan seluruh Insan PAL bersama Pemerintah dan TNI AL dalam pembangunan kapal rumah sakit ini sebagai wujud nyata pemenuhan Alustsista dari dalam negeri. Tidak hanya mampu membangun, akan tetapi PT PAL juga mampu menjadi penyedia layanan MRO terintegrasi sehingga seluruh Alutsista Matra Laut selalu dalam kondisi prima saat akan menjalankan misi dan fungsi operasinya” ujar COO PT PAL Indonesia.

Kemampuan kapal rumah sakit dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 juga ditunjang dengan fasilitas rumah sakit seperti poliklinik rawat jalan baik poli umum, poli mata, poli gigi, serta poli lainnya. Sekaligus dilengkapi dengan UGD, ruang operasi, ruang rawat inap, instalasi gas medis dan unit radiologi. Dan yang lebih penting, Kapal rumah sakit ini memiliki fasilitas ruang rawat inap yang mampu berfungsi sebagai ruang isolasi dengan didukung sistem ventilasi terpisah dan pengendali tekanan udara.

Saat ini Indonesia telah memasuki masa recovery pasca pandemi covid-19. Namun hal itu tidak menutup tekad pemerintah dalam menambah fasilitas kesehatan. Mengingat Indonesia adalah negara kepulauan terbesar, dengan banyaknya potensi kebencanaan diharapkan peran kapal rumah sakit sekelas rumah sakit tipe C ini dapat menjadi kontribusi nyata, khususnya dalam menjalankan operasi kemanusiaan.

 ⚓️  PAL Indonesia  

Sabtu, 24 Desember 2022

Peluncuran Roket RX 200 TC Seri 01 di Garut

Peluncuran Roket RX 200 TC Seri 01 di Garut (LAPAN BRIN) 🚀

Indonesia luncurkan roket di sebuah pantai di Garut, Jawa Barat pada Rabu (21/12/2022). Roket RX (Roket Eksperimental) itu dikembangkan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN.

Dalam video yang dibagikan akun instagram @lapan_ri terlihat roket tersebut melesat cepat ke langit saat diluncurkan.

Terlihat juga kepulan asap tebal mengekor saat roket melesat ke langit biru. Pembawa acara pun mengucapkan hamdalah saat roket berhasil diluncurkan sesuai harapan.

Dalam keterangannya dijelaskan bahwa Roket RX (Roket Eksperimental) adalah seri dari beberapa jenis roket berbahan bakar padat yang dikembangkan oleh BRIN.

Roket tersebut dinamakan berdasar ukuran diameternya dalam milimeter.

Roket buatan anak negeri itu diluncurkan Rabu, 21 Desember 2022 di Pantai Karang Papak RUNWAY TNI AU, Santolo, Garut. Adapun seri roket yang diluncurkan ialah Roket RX 200 TC Seri 01.

Adapun penekanan tombol Firing Control dilakukan Oleh Christianus Ratrias Dewanto, dengan sudut elevasi Roket 50° berhasil meluncur dengan sempurna sesuai yang diharapkan.

Bukan kali ini saja roket buatan anak Indonesia diluncurkan. Dikutip dari Lapan.go.id sebelumnya Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) melalui satuan kerja Pusat Teknologi Roket (Pustekroket) meluncurkan roket eksperimen bernama RX450-5.

Roket tersebut diluncurkan di Balai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Garut (BUTPAAG) LAPAN, Rabu (2/12/2022).

Kepala Pustekroket Lilis Mariani menyampaikan, uji terbang RX450-5 ini dilakukan guna mendapatkan data kinerja terbang roket. Sehingga, nantinya dapat dilakukan pengoptimalisasian produk.

Uji terbang RX450-5 perlu dilakukan untuk memastikan kinerja terbang roket. Terlebih RX450-5 merupakan baseline pengembangan program PRN Roket Dua Tingkat. Ini adalah upaya kami dalam penguasaan teknologi keantariksaan,“ kata Lilis berdasarkan keterangan resmi, Rabu (2/12/2020).

Roket yang diuji kali ini adalah roket yang kelima sejak peluncuran pertama pada 2015. RX450-5 merupakan baseline dari roket jangkauan 100 km lebih yang akan menjadi awal pengembangan roket dua tingkat.

Sedangkan roket dua tingkat LAPAN sendiri ditargetkan dapat mengudara pada tahun 2025 dengan misi penelitian atmosfer pada ketinggian 200 km.

Penelitian dan pengembangan teknologi roket yang dilakukan Pustekroket LAPAN sejalan dengan visi Indonesia yakni Keantariksaan Indonesia yang Mandiri, Maju, dan Berkelanjutan.

Pengembangan roket penting untuk mendukung sistem komunikasi dan pertahanan bagi negara kepulauan seperti Indonesia. Indonesia memerlukan kemajuan teknologi roket yang merupakan teknologi terdepan (frontier) untuk menjaga keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan untuk kesejahteraan dan kemajuan masyarakat Indonesia.

Manfaat roket sendiri bagi masyarakat selain untuk pertahanan antara lain sebagai alat mitigasi bencana melalui ketersediaan roket modifikasi cuaca pada daerah rawan kebakaran, penelitian atmosfer di wilayah Indonesia.

Serta mendukung ketersediaan sarana komunikasi melalui roket peluncur satelit yang dapat membawa satelit komunikasi. Maka dari itu, urgensi kemandirian bidang antariksa khususnya roket perlu ditekankan, agar segala manfaat dari teknologi roket ini dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.


  🚀
Warta Kota  

Jumat, 23 Desember 2022

Kemhan Serahlan Sertifikat Defence Production Facility kepada PT DAHANA

Peluncuran Roket RX 200 TC Seri 01 di Garut (@Lapan_RI) ★

Pusat Kelaikan Kementerian Pertahanan menyerahkan Sertifikat Defence Production Facility kepada PT DAHANA. Sertifikat diserahkan secara langsung oleh Kapuslaik Kemhan Marsma TNI Mohammad Yani Rudiansyah kepada Direktur Teknologi dan Pengembangan DAHANA Suhendra Yusuf RPN, di Kampus DAHANA, Subang, Selasa, 20 Desember 2022.

Dalam sambutannya, Suhendra menyampaikan perpanjangan sertifikat ini dilakukan DAHANA setiap tahunnya agar para pengguna produk DAHANA yakin terhadap produk-produk militer diproduksi dengan fasilitas yang layak dan telah disertifikasi oleh Kementerian Pertahanan Republik Indonesia.

DAHANA mengharapkan, dengan sertifikasi ini, dapat meningkatkan kepercayaan stakeholder terhadap fasilitas produksi dan produk militer DAHANA, dimana dalam prosesnya, produksi dapat dilakukan sesuai dengan spesifikasi permintaan user (konsumen),” ujar Suhendra.

Suhendra juga berharap, melalui kolaborasi dengan Puslaik Kemhan, dapat memudahkan DAHANA dalam berinovasi memproduksi teknologi terbarukan di industri militer, yang tentu akan kembali melakukan sertifikasi produk baru tersebut.

Rajata, Drone Kamikaze Dahana (Bisnis)

Sebagai bagian dari DEFEND ID, DAHANA secara serius melakukan berbagai macam terobosan untuk mewujudkan kemandirian Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam) nasional. Terbaru, DAHANA menerbitkan produk inovasi terbarunya yang diberi nama Rajata, sebuah drone kamikaze yang membuat heboh dunia industri pertahanan karena efektivitasnya di medan peperangan.

Selain itu, DAHANA juga turut melakukan uji coba dan mematangkan produk-produk pertahanan lain, seperti Roket Rhan 450, Propellant Spherical Powder, Senjata Lawan Tank, Roket Smokeless Propellant, dan telah melakukan produksi Bomb P Series yang terdiri dari Bomb P 100 Live, Bomb P 250 Live dan Bomb P 500 LIve, dimana ketiganya memiliki kadar Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) di atas 50%.

Sertifikasi ini juga disambut baik oleh Kapuslaik Kemhan, Rudiansyah mengaku sangat terkagum karena PT DAHANA sangat megah, ia juga mengapresiasi upaya DAHANA dalam mengembangkan Rajata, ia berharap agar DAHANA dapat menyempurnakan produk Rajata dan dapat memproduksinya secara massal.

Saya surprise karena DAHANA ternyata seluas dan semegah ini, saya juga menyambut baik dan mengapresiasi air weapon (Rajata) yang dikembangkan oleh DAHANA, semoga semakin baik semakin meningkat, Sertifikat ini merupakan pengakuan dan pengukuhan, atas produk-produk DAHANA yang sudah perform. Saya berharap PT DAHANA dapat menjadi kekuatan yang berkembang, minimal di ASEAN, mudah-mudahan di Asia maupun dunia,” pungkas Yani Rudiansyah.

 
Dahana  

Kamis, 22 Desember 2022

Kapal Cepat Rudal Ke-5 Sukses Laksanakan Sea Acceptance Test (SAT)

⚓ Mampu dipacu hingga 29 knot KCR 60 meter KRI Kapak-625 saat menjalani uji pelayaran atau Sea Acceptance Test (SAT) oleh PT PAL Indonesia di Surabaya, Jawa Timur. (PAL Indonesia)

Kapal Cepat Rudal (KCR) 60 meter ke-5 KRI Kapak-625 mampu mencapai kecepatan puncaknya yang melebihi batas kecepatan yang diisyaratkan dalam kontrak pengadaan.

PT PAL Indonesia selaku galangan kapal dalam negeri yang membangun KCR 60 meter pesanan Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI itu, juga telah melakukan serangkaian pengujian terhadap KCR 60 meter ke-5 itu.

KRI Kapak-625 telah sukses melaksanakan Sea Acceptance Test (SAT) yang berlangsung sejak 12 Desember 2022 hingga 14 Desember 2022.

Selain itu, serangkaian pengujian lainnya seperti uji Mooring Trial Test (MTT) juga sudah dilakukan pada KRI Kapak-625 pada Juni 2022 lalu.

Uji pelayaran atau Sea Acceptance Test (SAT) bertujuan, untuk memastikan kesesuaian hasil produksi kapal dengan desain dan perencanaan yang telah dibuat dan disepakati.

Rangkaian uji SAT kali ini turut diikuti oleh tim kelaikan Kementerian Pertahanan RI, tim kelaikan Mabes TNI AL dan tentunya tim jaminan kualitas PT PAL Indonesia.

Pengujian kali ini terdiri meliputi performa kapal dalam keadaan muatan penuh, yang mana capaian kecepatan yang mampu ditorehkan oleh KCR 60 M Ke-5 yakni rata-rata 29,2 knot.

Kecepatan 29,2 knot yang ditorehkan, melampaui yang disyaratkan pada kontrak. Tidak hanya itu, hasil lain yang memuaskan juga ditunjukkan melalui hasil pengujian pada total ship performance test yang terdiri dari stopping test, reversing test, dan crash stop astern test.

Proven design dan capability’ PAL terkait KCR ke-5 telah teruji secara keseluruhan. Sehingga pada kesempatan ini, kita buktikan tidak hanya mampu membangun kapal cepat secara bangunan atau platform saja. Tetapi PAL memiliki kemampuan mengintegrasikan senjata utuh, yang menjadi pengalaman teruji dari PAL,” terang Iqbal Fikri selaku Chief Operating Officer (COO) PT PAL Indonesia.

Tangkapan layar panel instrumen di KRI Kapak-625 untuk melihat performa kapal saat berlayar. (PAL Indonesia)

KCR 60m generasi terbaru yakni KCR Ke-5 yang akan diberi nama Kapak-625 telah sukses menjalankan SAT dengan mampu mencapai kecepatan melebihi yang disyaratkan dalam kontrak. Hal ini tentu menjadi bukti bahwa dari sisi desain, performance dan balance tidak ditemukannya masalah berarti. Justru pencapaian ini menjadi wujud improvement terhadap variant KCR,” tambah Iqbal melalui rilis resmi PAL.

KRI Kapak-625 diluncurkan Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Prabowo Subianto bertempat di Divisi Kapal Perang PAL Indonesia pada Desember 2021 silam.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Pertahanan RI menyampaikan, bahwasannya tanpa kekuatan maritim yang kuat, tidak mungkin negara kita kuat.

Kekuatan maritim Indonesia juga harus ditopang dengan industri pertahanan yang kuat, agar kita tidak bergantung dengan industri pertahanan luar negeri,” ujar Prabowo pada Desember 2021 silam.

Agenda SAT kali ini merupakan tanda, bahwa rangkaian proses pembangunan kapal tinggal selangkah lagi. KRI Kapak-625 ini akan segera diserahterimakan kepada Kemhan RI untuk memperkuat satuan kapal cepat TNI AL.

Kami memastikan bahwa produk-produk PT PAL, akan memiliki kualitas tinggi, dan memudahkan TNI AL dalam menjalankan fungsi operasinya dalam menjaga kedaulatan laut Indonesia” tutup Iqbal Fikri.


  💂 Ulasan  

Rabu, 21 Desember 2022

UEA dan Indonesia Perkuat Kemitraan di Sektor Kedirgantaraan

Husin Bagis bersama Jamal Alameri saat tur ke pabrik Calidus Aerospace di Al Ain, Abu Dhabi. 🛩

Delegasi industri penerbangan dari Kota Bandung di Jawa Barat, Indonesia baru-baru ini berada di UEA dan ditindaklanjuti dengan tiga kemitraan perusahaan yang berkantor pusat di Abu Dhabi.

Pertemuan bisnis antara PT Dirgantara Indonesia (Persero) dengan Global Aerospace Logistics LLC (GAL/AMMROC), Strata dan Calidus Aerospace berlangsung di Kedutaan Besar Republik Indonesia pada 13 Desember (Selasa), menurut kepala delegasi kunjungan dan PT Dirgantara Presiden/Direktur Indonesia-PTDI (Persero) Gita Ameriawan.

PTDI (Persero) didirikan pada tahun 1976 dan beroperasi di bawah Kementerian Badan Usaha Milik Negara. Perusahaan ini terlibat dalam desain, pengembangan, dan pembuatan pesawat sipil dan militer dan sejauh ini telah mengirimkan 450 unit seperti NC212i light, fixed-wing monoplane, dan pesawat bermesin ganda jarak menengah CN235 kepada pelanggan di seluruh dunia.

GAL/AMMROC adalah entitas swasta yang menjadi sumber layanan kedirgantaraan profesional yang didirikan pada tahun 2007.

Dimiliki oleh Perusahaan Investasi Mubadala, Strata, yang diselenggarakan pada tahun 2009, telah membentuk aliansi dengan produsen pesawat internasional terkemuka. Misinya adalah memajukan dan mempromosikan pusat kedirgantaraan terkemuka di ibu kota.

Calidus Aerospace (Calidus) juga merupakan perusahaan swasta yang didirikan pada tahun 2015. Perusahaan ini merancang dan memproduksi produk dan layanan sistem penerbangan dan darat yang aman, inovatif, andal, dan kompetitif.

Dalam wawancara terakhir, Ampiawan mengatakan: “Kami bertemu dengan rekan-rekan kami di UEA untuk meningkatkan kerja sama dan kemitraan jangka pendek dan jangka panjang yang ada antara Indonesia dan UEA di bidang kedirgantaraan dan teknologi seperti yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo dan United. Presiden Emirat Arab Yang Mulia Sheikh Mohammed Bin Zayed Al Nahyan.

Dalam pertemuan tersebut, disepakati bahwa PTDI (Persero) dan GAL/AMMROC bersama-sama mengerjakan kontrak untuk modernisasi pesawat militer C130 bermesin empat turboprop dan untuk perpanjangan lifetime service atau pemakaian serta upgrade dan potensi penjualan CN235 eksisting yang diproduksi Indonesia bekerja sama dengan Casa of Spain.

Pesawat N219 (PTDI)

Kami sepakat meninjau proyek bersama terkait perawatan, perbaikan, dan overhaul pesawat militer C130,” kata Ampiawan.

Terkait kerjasama PTDI (Persero) dengan Calidus, pertemuan tersebut terkait dengan Nota Kesepahaman yang ditandatangani pada 30 Juni 2022 yang mewajibkan kedua perusahaan untuk melanjutkan “pemasaran bersama” CN235 dan N219, utilitas sepanjang 16 meter. pesawat dengan kecepatan tertinggi 389 kilometer per jam yang diproduksi sebelumnya; di samping pesawat serang ringan turboprop kursi tandem B250 dengan kemampuan kontra-pemberontakan, motherboard B350 dan produk teknologi lainnya termasuk Unmanned Aerial Vehicle, yang terakhir.

Bagian dari peningkatan MoU antara PTDI Persero dan Calidus adalah “kolaborasi peningkatan kapasitas di masa depan” yang akan diberikan oleh yang pertama untuk mendukung proyek-proyek Calidus, khususnya “potensi kebutuhan pesawat pemadam kebakaran dari pelanggan Calidus.”

Duta Besar Indonesia untuk UEA Husin Bagis mengatakan: “Kami berharap ini secara bertahap akan meningkatkan pendapatan, profitabilitas dan bisnis perusahaan.

Bagis memimpin kunjungan lapangan ke pabrik produksi dan produksi GAL/AMMROC, Strata dan Calidus di Al Ain.

Mereka dipandu oleh chief executive officer (CEO) GAL/AMMROC Mahmood Ali Hameli, CEO Strata Ismail Abdullah, dan CEO Calidus Aerospace Fariz Mazroui dan Wakil Presiden Operasi Dirgantara Jamal Alameri.

Sementara itu, pada platform B20 untuk dialog antara pembuat kebijakan, masyarakat sipil dan bisnis di tingkat internasional dari 20 ekonomi teratas dunia yang dikenal sebagai G20 di mana Indonesia adalah mantan presiden langsungnya dan KTT November 2022 diadakan di Bali, para pengusaha dari UEA dan Indonesia memaksimalkan acara tersebut.

Enam belas perjanjian bisnis ditandatangani termasuk dari PTDI (Persera) dan GLL/AMMROC selama “Indonesia-United Arab Emirates Investment Forum” yang diprakarsai oleh Kementerian Ekonomi UEA bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia, pada 12 November (Sabtu).

Dalam acara itu, Bagis mengatakan: “Jadi, saat ini hubungan antara Dalam acara itu, Bagis mengatakan: “Jadi, saat ini hubungan Indonesia dan UEA lebih dekat dari sebelumnya. Hari ini, 16 perjanjian bisnis ditandatangani oleh perusahaan besar seperti (Perusahaan Minyak Nasional Abu Dhabi), Abu Dhabi Holding, Etihad, Borouge, Emirates Global Aluminium, G42, Barq EV, Burjeel dan Alserkal. Selain itu juga terdapat beberapa kesepakatan di bidang pertahanan seperti GAL/AMMROC, Lahab dan Sanad,” Kerjasama yang dilakukan oleh para pengusaha kedua negara meliputi berbagai sektor antara lain petrokimia, penerbangan, polimer, produksi aluminium; pembuatan sepeda motor dan sepeda listrik; kesehatan; penanganan limbah; pembiayaan dan pendidikan.

 🛩
Gulf Today  

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More