blog-indonesia.com

N 250 IPTN

Prototype pesawat pertama angkut penumpang dengan sistem fly by wire produksi IPTN, Bandung - Indonesia Teknologi

CN 235 MPA

Pesawat patroli maritim CN-235 produksi PT DI - Indonesia Teknologi

NC 212 MPA

Pesawat patroli maritim NC-212 produksi PT DI, Bandung - Indonesia Teknologi

N 219

Pesawat karya anak bangsa, kerjasama BUMNIS diproduksi PT DI - Indonesia Teknologi

Star 50

Kapal kargo 190 m dengan bobot 50.000 dwt merupakan kapal angkut terbesar pertama buatan Indonesia, produksi PT PAL, Surabaya - Indonesia Teknologi

LPD KRI Banda Aceh

Kapal perang serba guna produksi PT PAL, Surabaya, merupakan kapal dengan panjang 125 m hasil desain anak bangsa dengan lisensi Korea - Indonesia Teknologi

SSV Filipina

Strategic Sealift Vessel produk ekspor kapal perang pertama PAL Indonesia - Indonesia Teknologi

KN Tanjung Datu 1101

KN Tanjung Datu 1101 Bakamla, kapal patroli 110m produksi PT Palindo

KRI I Gusti Ngurah Rai 332

PKR 10514 class, Kapal frigat produksi bersama PT PAL indonesia - Indonesia Teknologi

KN 321 Pulau Nipah

KN Pulau Nipah 321 Bakamla, kapal 80 m produksi PT Citra Shipyard, Batam

KRI Bung Karno 369

KRI Bung Karno 369 produksi PT Karimun Anugrah Sejati

KCR 60 KRI Tombak 629

Kapal Cepat Rudal-60 produksi PT. PAL, Indonesia. Merupakan kapal pemukul reaksi cepat produksi Indonesia. - Indonesia Teknologi

BC 60002

Kapal Patroli Bea dan Cukai produksi PT Dumas Tanjung Perak Shipyards. - Indonesia Teknologi

FPB 57 KRI Layang

Kapal patroli cepat berpeluru kendali atau torpedo 57 m rancangan Lurssen, Jerman produksi PT PAL, Surabaya - Indonesia Teknologi

KCR 40 KRI Clurit

Kapal Cepat Rudal-40 produksi PT. Palindo Marine, Batam. Senilai kurang lebih 75 Milyar Rupiah, merupakan kapal pemukul reaksi cepat produksi Indonesia. - Indonesia Teknologi

PC 40 KRI Torani 860

Kapal patroli 40 m produksi beberapa galangan kapal di Indonesia, telah diproduksi diatas 10 unit - Indonesia Teknologi

PC 40 KRI Tarihu

Kapal patroli 40 m berbahan plastik fiberglass produksi Fasharkan TNI AL Mentigi Tanjung Uban, Riau - Indonesia Teknologi

KRI Klewang

Merupakan Kapal Pertama Trimaran, produksi PT Lundin - Indonesia Teknologi

Hovercraft Kartika

Hovercraft utility karya anak bangsa hasil kerjasama PT. Kabindo dengan TNI-AD dengan kecepatan maksimum 40 knot dan mampu mengangkut hingga 20 ton - Indonesia Teknologi

Hovercraft Indonesia

Hovercraft Lumba-lumba dengan kecepatan maksimum 33 knot dan mampu mengangkut 20 pasukan tempur produksi PT Hoverindo - Indonesia Teknologi

X18 Tank Boat Antasena

Tank Boat Antasena produk kerjasama PT Lundin dengan Pindad - Indonesia Teknologi

Sentry Gun UGCV

Kendaraan khusus tanpa awak dengan sistem robotik yang dirancang PT Ansa Solusitama Indonesia - Indonesia Teknologi

MT Harimau 105mm

Medium tank dengan kanon 105 mm produksi PT Pindad - Indonesia Teknologi

Badak FSV 90mm

Kendaraan tempur dengan kanon 90 mm cockeril produksi PT Pindad - Indonesia Teknologi

Panser Anoa APC

Kendaraan angkut militer produksi PT Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Tank SBS Pindad

Kendaraan militer prototype Pindad - Indonesia Teknologi

APC PAL AFV

Kendaraan angkut pasukan amfibi hasil modifikasi dari BTR-50 PM produksi PT PAL, Surabaya sehingga meninggkatkan keamanan dan daya jelajahnya - Indonesia Teknologi

MLRS Rhan 122B

Kendaraan militer multilaras sistem roket Rhan 122B produksi PT Delima Jaya - Indonesia Teknologi

PT44 Maesa

Kendaraan angkut militer produksi Indonesia - Indonesia Teknologi

MCCV

Mobile Command Control Vehicle (MCCV) kerjasama dengan PT PT Bhinneka Dwi Persada - Indonesia Teknologi

Ganilla 2.0

Kendaraan khusus dapur lapangan produksi PT Merpati Wahana Raya - Indonesia Teknologi

Komodo 4x4

Kendaraan militer taktis produksi Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Maung 4x4

Kendaraan taktis produksi Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Turangga APC 4x4

Kendaraan militer taktis produksi PT Tugas Anda dengan chassis kendaraan Ford 550 - Indonesia Teknologi

GARDA 4x4

Kendaraan militer taktis hasil karya anak bangsa - Indonesia Teknologi

ILSV

Kendaraan taktis Indonesia Light Strike Vehicle (ILSV) produksi PT Jala Berikat Nusantara Perkasa - Indonesia Teknologi

P1 Pakci

Kendaraan taktis angkut pasukan P1 Pakci produksi PT Surya Sentra Ekajaya (SSE), berbodi monokok dengan mesin diesel 3000 cc milik Toyota Land Cruiser - Indonesia Teknologi

P2 APC Cougar

Kendaraan taktis angkut pasukan produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) dengan mesin diesel turbo bertenaga 145 hp - Indonesia Teknologi

P3 APC Ransus Cheetah

Kendaraan khusus produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) - Indonesia Teknologi

P6 ATAV

Kendaraan khusus produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) - Indonesia Teknologi

DMV30T

Kendaraan taktis Dirgantara Military Vehicle (DMV-30T) menggunakan mesin diesel 3000 cc Ford Ranger produksi PT DI, Bandung - Indonesia Teknologi

Mobil Hybrid LIPI

Prototipe mobil tenaga hybrid produksi LIPI - Indonesia Teknologi

Mobil Listrik MARLIP (Marmut LIPI)

Prototipe mobil Listrik karya LIPI - Indonesia Teknologi

Mobil Nasional Esemka Digdaya

Mobil hasil karya anak SMK Solo dengan rancangan dari China - Indonesia Teknologi

Teknik Sosrobahu

Struktur pondasi jalan layang yang dapat digerakan 90° sehingga tidak memakan banyak tempat dan merupakan desain anak bangsa - Indonesia Teknologi

Selasa, 29 Desember 2020

Kasau Periksa Rantis ILSV J-Force Korpaskhas

Rantis ILSV J-Force Korpaskhas dengan RCWS Adunok ★

K
asau Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, SE, MPP, memeriksa Kendaraan Taktis (Rantis) Korpaskhas jenis Indonesian Light Strike Vehicle (ILSV) J-Force di Mabesau Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (28/12/2020).

Perlengkapan yang periksa meliputi bagian persenjataan, alat komunikasi, dan sarana pendukungnya.

Kendaraan ini mampu melaksanakan misi penyerangan, pengintaian, komunikasi, patroli jarak jauh, dan bantuan kemanusiaan.

Rantis ILSV J-Force, karya anak bangsa pabrikan PT. Jala Berikat Nusantara Perkasa dan didukung PT.Dirgantara Indonesia ini, juga dilapisi plat baja pelindung yang dapat menahan amunisi.

Turut hadir mendampingi Kasau, Wakasau Marsdya TNI Fahru Zaini Isnanto, SH, MDS, para Asisten Kasau, Dankorpaskhas, Kadispenau, dan para pejabat di jajaran Korpaskhas. (*/Zul)

 
Medan Ekspres  

Pesawat N219 Resmi Peroleh Type Certificate

Di penghujung 2020N219 PTDI

Pesawat N219, karya anak bangsa yang merupakan hasil kerja sama PTDI dan LAPAN saat ini telah menyelesaikan seluruh rangkaian pengujian sertifikasi dan resmi memperoleh Type Certificate di akhir 2020 yang diberikan oleh otoritas kelaikudaraan sipil yang berwenang di Indonesia yakni Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara/DKPPU Kementerian Perhubungan RI.

"Prototype pesawat pertama (Prototype Design 1) N219 Nurtanio telah menjalani Flight Cycle sebanyak 250 cycle dan Flight Hours sebanyak 275 jam, sedangkan prototype pesawat kedua (Prototype Design 2) N219 telah menjalani Flight Cycle sebanyak 143 cycle dan Flight Hours sebanyak 176 jam. Sehingga secara total pesawat N219 telah menyelesaikan 393 Flight Cycle dan 451 Flight Hours dalam proses sertifikasi ini," kata Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) Gita Amperiawan, Senin.

Gita mengatakan Type Certificate pesawat N219 diserahkan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Nur Isnin Istiartono kepada Direktur Utama PTDI, Elfien Goentoro, disaksikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Ruang Mataram, Gedung Kementerian Perhubungan, Jakarta.

"Proses sertifikasi merupakan proses terpenting untuk menjamin keamanan dan keselamatan, mengingat pesawat tersebut ke depannya akan digunakan oleh pengguna dan masyarakat umum," kata dia.

Sebagaimana hasil pengujian DKPPU, pesawat N219 dinyatakan telah memenuhi CASR Part 23 (Airworthiness Standards for Aeroplanes in the Normal, Utility, Acrobatic or Commuter Category).

Bukan pertama kali bagi PTDI melakukan pengembangan produk, pengembangan pesawat N219 dimulai pada 2014 untuk tahap desain dan aplikasi Type Certificate, dilanjutkan dengan pembuatan prototype pesawat pertama pada 2016 dan prototype pesawat kedua pada 2017 bersamaan dengan proses integrasi sistem, di mana pada tahun tersebut merupakan awal mula proses pengujian untuk sertifikasi.

Hingga akhirnya pada 2020 berhasil memperoleh sertifikasi, untuk selanjutnya direncanakan masuk ke tahap komersialisasi pada 2021.

Dengan selesainya sertifikasi, pesawat N219 diharapkan dapat menjadi awal dari kebangkitan kembali industri dirgantara Indonesia, yang kemudian dapat membantu mengisi kebutuhan penerbangan konektivitas dan perintis di pelosok Indonesia dan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia secara lebih merata.

Direktur Utama PTDI Elfien Goentoro mengatakan betapa panjang dan rumitnya proses sertifikasi pesawat N219, di antaranya yaitu Document Certification, Conformity Inspection, Laboratory Test, Ground Test, Flight Test System and Performance.

Hal ini, kata Elfien, akan menjadi kebanggaan bagi Indonesia, untuk pertama kali berhasil menyelesaikan sertifikasi dari pesawat yang sepenuhnya merupakan hasil karya anak bangsa dan juga merupakan sebuah prestasi pertama dan luar biasa bagi PTDI dan DKPPU untuk dapat menyelesaikan evaluasi dan test bagi produk pesawat terbang nasional dengan kompleksitas sebesar ini.

Sehingga hal ini semua merupakan prestasi bangsa dan akan menaikkan wibawa bangsa Indonesia di dunia penerbangan internasional.

"Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dan mendukung keberlangsungan program pesawat N219, khususnya LAPAN, DKPPU, Kementerian Perindustrian RI, Kementerian Perhubungan RI, Kementerian Riset dan Teknologi RI, Kementerian PPN RI/Bappenas, Kementerian BUMN RI, TNI Angkatan Udara, TNI Angkatan Laut dan beberapa Universitas Negeri terkait. Ini akan menjadi titik awal kebangkitan PTDI dan saya yakin kelak akan menjadi kebanggaan bagi bangsa dan negara Indonesia," kata dia.

Adapun untuk nilai Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) pesawat N219 berdasarkan hasil assessment oleh PT Surveyor Indonesia tahun 2019 adalah sebesar 44,69 persen dan PTDI dengan melibatkan berbagai industri komponen dalam negeri akan terus berupaya meningkatkan nilai TKDN pesawat N219 hingga mencapai lebih dari 50 persen.

Sehingga manfaat dari mengembangkan produk pesawat nasional dapat dimaksimalkan dan disebarkan pada industri UKM Nasional dan hal ini sebagaimana yang diharapkan oleh Menteri Riset dan Teknologi RI/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro.

Produksi awal pesawat N219 akan dibuat 4 unit pesawat N219 dengan menggunakan kapasitas produksi yang saat ini tersedia, untuk selanjutnya PTDI akan melakukan upgrading fasilitas produksi dengan sistem produksi modern pada manufacturing, sehingga secara bertahap kemampuan output produksi akan terus dapat ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan pasar.

Pesawat N219 pada nantinya juga akan terdapat versi pesawat amphibi yang dapat lepas landas di permukaan air selain di bandara biasa sehingga diharapkan dengan inovasi transportasi udara tersebut.

Kemudian di masa mendatang terbuka kemungkinan dicapainya semua tujuan destinasi pariwisata nusantara laut dengan cepat menggunakan pesawat N219 amphibi.

Saat ini pengembangan pesawat N219 amphibi sedang dalam tahapan Preliminary Design, untuk kemudian dilanjutkan ke tahapan Prototyping and Structure Test, Development Flight Test dan ditargetkan dapat diperoleh ATC Award pada tahun 2024.

Pada 16 Agustus 2017, pesawat N219 telah melakukan uji terbang perdana dan pada 10 November 2017 bertepatan dengan Hari Pahlawan diberi nama Nurtanio oleh Presiden Joko Widodo.
 

  antara  

Minggu, 27 Desember 2020

GeNose, Alat Pendeteksi Covid-19 UGM

Akurasinya Disebut Capai 75 Persen https://ugm.ac.id/galleries/crop/13971--730x420px.jpgGeNose UGM Bisa Deteksi Covid-19 Hanya Dalam 80 Detik [UGM]

GeNose, alat pendeteksi virus corona buatan para ahli dari Universitas Gadjah Mada (UGM) baru-baru ini resmi mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan.

Melansir laman UGM, Sabtu (26/12/2020), Ketua Tim Pengembang GeNose Kuwat Triyatna mengatakan izin edar GeNose dari Kemenkes turun pada 24 Desember.

Menurut Kuwat, setelah izin edar diperoleh maka tim akan melakukan penyerahan GeNose C19 hasil produksi massal batch pertama yang didanai oleh BIN dan Kemenristek/BRIN untuk didistribusikan.

Selain itu juga akan segera diproduksi massal.

Targetnya pada akhir Februari 2021 telah ada 10.000 unit, sehingga bisa melakukan tes pada 1,2 juta orang per hari.

Pada batch pertama disebutkan akan diproduksi 100 unit.

Dengan 100 unit batch pertama yang akan dilepas, kami berharap dapat melakukan 120 tes per alat atau atau totalnya 12 ribu orang sehari. Angka 120 tes per alat itu dari estimasi bahwa setiap tes membutuhkan 3 menit termasuk pengambilan nafas sehingga satu jam dapat mentes 20 orang dan bila efektif alat bekerja selama 6 jam,” katanya.

 Pengembangan alat 
https://asset.kompas.com/crops/3_hz2Bw4P1z4xzldJ-MIsCXDdn0=/104x237:1064x877/750x500/data/photo/2020/12/26/5fe6b7fe9d858.jpgGeNose pendeteksi Covid-19 karya ahli UGM siap dipasarkan setelah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan. (Foto Dokumentasi Humas UGM)(KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA)

Melansir laman UGM, 26 Oktober 2020, alat itu dikembangkan oleh Prof Dr Eng Kuwat Triyana dan timnya.

GeNose mendapatkan izin dari Kemenkes untuk menjalani uji diagnostik pada Oktober 2020.

Desain uji diagnostik berupa cross sectional dan triple blinded.

Sementara itu, rekrutmen subjeknya adalah multicenter consecutive sampling hingga tercapai jumlah sampel berimbang antara kelompok positif Covid-19 dan negatif Covid-19.

Pada tahap awal penerapan GeNose C19 akan difungsikan sebagai alat screening Covid-19.

Anggota tim peneliti dr Dian Kesumapramudya Nurputra mengatakan, dalam uji diagnostik setiap pasien diambil sampel napas dan sampel swab nasofaring secara bersamaan.

Diberitakan Harian Kompas, 13 Oktober 2020, ditargetkan sebanyak 1.600 orang terlibat untuk diuji sampel napasnya.

Dalam uji diagnostik itu, setiap orang akan diambil dua kali sampel napasnya sehingga total ada 3.200 sampel yang akan diperiksa.

Uji diagnostik GeNose akan dilakukan di 9 rumah sakit (RS) di sejumlah kota di Indonesia.

Beberapa rumah sakit itu berlokasi di DIY, misalnya RS Umum Pusat Dr Sardjito, RS Akademik UGM, RS Bhayangkara Polda DIY, RS Lapangan Khusus Covid-19 (RSLKC) Bambanglipuro di Kabupaten Bantul, dan RS Pusat Angkatan Udara Hardjolukito.

Uji diagnostik GeNose itu juga sekaligus menjadi uji klinis tahap kedua.

Sebelumnya, GeNose telah menjalani uji klinis tahap pertama di RS Bhayangkara Polda DIY dan RSLKC Bambanglipuro.

Dalam uji klinis itu, tim peneliti menggunakan GeNose untuk memeriksa 615 sampel napas dari 83 pasien, yakni 43 pasien positif Covid-19 dan 40 pasien negatif Covid-19.

 Cara kerja GeNose 
https://asset.kompas.com/crops/Mw8pGMlLKQ9iKmhnA-NhEEEXkMc=/57x0:687x420/750x500/data/photo/2020/09/13/5f5dc9c6b9d9a.jpgUGM Siap Luncurkan GeNose, Alat Deteksi Covid-19 Lewat Embusan Nafas (Dok. UGM)

Masih dari Harian Kompas, berbeda dengan alat deteksi Covid-19 lainnya, GeNose menggunakan embusan napas untuk penentuan infeksi Covid-19 atau tidak.

Hasil pemeriksaan alat yang menggunakan sistem kecerdasan buatan (artificial intelligence) itu diklaim bisa selesai dalam waktu sekitar 80 detik.

Kuwat mengatakan pola embusan napas seorang yang terinfeksi Covid-19 akan berbeda dengan pola embusan napas orang sehat.

Kuwat menyebut, virus atau bakteri yang masuk ke dalam tubuh seseorang akan menghasilkan volatile organic compounds atau senyawa organik mudah menguap yang khas.

Senyawa organik mudah menguap itu juga terdapat dalam embusan napas seseorang.

Kuwat memaparkan, GeNose dilengkapi beberapa sensor yang bisa membentuk pola tertentu saat mendeteksi senyawa organik mudah menguap dari embusan napas.

Pola yang terbentuk itu bisa dibedakan berdasarkan kondisi kesehatan seseorang.

Oleh karena itu, pola yang terbentuk dari embusan napas seorang yang terinfeksi Covid-19 akan berbeda dengan pola embusan napas orang sehat.

Pola yang dihasilkan sensor tersebut dianalisis menggunakan sistem kecerdasan buatan, lalu bisa disimpulkan terinfeksi Covid-19 atau tidak.

 Kelebihan GeNose 
https://asset.kompas.com/crops/iy_FYE2_q7yvP3LGe3lPOwIKlG8=/103x0:730x418/750x500/data/photo/2020/09/13/5f5dc64ad1138.jpgGeNose, Alat Deteksi Covid-19 Lewat Embusan Nafas (Dok. UGM)

Biaya tes dengan GeNose jauh lebih murah dibandingkan tes lainnya. Kuwat mengatakan harganya sekitar Rp 15.000-Rp 25.000.

Sementara itu satu unit GeNose diperkirakan dijual sekitar Rp 40 juta.

Alat tersebut mampu melakukan sekitar 120 kali pemeriksaan per hari, dengan estimasi per pemeriksaan 3 menit selama 6 jam.

Selain itu tingkat akurasi GeNose mencapai 97 persen dengan menggunakan 600 sampel data valid.

Hasil tes juga lebih cepat didapatkan, hanya dalam waktu sekitar 2 menit GeNose bisa mendeteksi apakah seseorang positif atau negatif Covid-19.

Pengambilan sampel tes berupa embusan napas juga dinilai lebih nyaman, ketimbang menggunakan metode usap atau swab.

  Kompas  

Sabtu, 26 Desember 2020

Uji Terowongan Angin Model Kereta Cepat Buatan Indonesia

🚄 Pengujian Flow Visualization HST [PTSPT]

Pusat Teknologi Sistem dan Prasarana Transportasi (PTSPT) – Deputi bidang Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekyasara (TIRBR) – Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) turut serta dalam pengkajian dan penerapan teknologi di bidang perkeretaapian. PTSPT terlibat dalam rancang bangun kereta cepat yang merupakan Prioritas Riset Nasional (PRN) Perkeretaapian. Salah satu bidang kajian yang dilakukan oleh lembaga ini adalah kajian dan desain sarana High Speed Train (HST).

Kereta cepat ini direncanakan memiliki kecepatan operasional maksimal 250 km/jam. Kecepatan kereta yang tinggi tentunya berpengaruh pada hambatan udara yang dialami oleh kereta api cepat ketika melaju di lintasan. Oleh karena itu, BPPT dan mitra saat ini berfokus pada perancangan desain bagian depan moncong kereta cepat (Mask of Car (MoC). Proses perancangan ini untuk mendapatkan performa aerodinamika yang baik dengan memiki koefisien drag (CD) yang kecil serta mengurangi turbulensi.

PTSPT bekerjasama dengan PT IMSC (INKA Multi Solusi Consulting) dan ITS (Institut Teknologi Sepuluh November) untuk melakukan pembuatan model MoC. Model uji yang dibuat memiliki skala 1:18 yang terdiri dari dua rangkaian kereta yang dapat dilepas-pasang dan sudah termasuk bogie, cow catcher serta fairing. Model ini juga dilengkapi dengan beberapa lubang kapiler dan pipa pitot untuk pengukuran tekanan udara pada area permukaan atap HST. Data pengukuran tekanan kemudian akan digunakan untuk rancang bangun system HVAC (pendingin udara) kereta cepat. Model tersebut selesai dibuat pada akhir Oktober setelah proses pembuatan selama tiga setengah bulan.

Pada hari Kamis 5 November 2020 dilakukan serah terima model uji HST skala 1:18 dari IMSC ke PTSPT di Puspiptek Serpong. Pada kesempatan tersebut juga dilakukan pemeriksaan dan pengukuran model. Hal ini bertujuan agar model skala yang dibuat benar-benar akurat dan mewakili model yang didesain komputer. Hasil verifikasi dimensi model dengan gambar desain menunjukkan akurasi yang tinggi dan memenuhi standar keberterimaan uji aerodinamik.

Model Mask of Car (MoC) Kereta Cepat Buatan Indonesia [PTSPT]

Menjelang akhir tahun 2020 ini, PTSPT melakukan pengujian Model MoC High Speed Train pada fasilitas terowongan angin “Indonesian Low Speed Tunnel” (ILST) di Balai Besar Teknologi Aerodinamika, Aeroelastika dan Aeroakustika (B2TA3). Pengujian kali ini dilakukan untuk beberapa tujuan, yakni:

Verifikasi dan validasi simulasi numerik Computational Fluid Dynamics (CFD),
Mengukur tekanan pada permukaan kereta dan,
Mengetahui pola aliran (Flow Visualization) pada model.

Proses pengujian ini dilakukan untuk dua tipe MoC, yaitu satu hasil rancangan BPPT dan satu lagi dari ITS.

Verifikasi dan validasi dilakukan pada gaya hambatan udara dan nilai koefisien drag (CD). Selain pada sudut serang 0 derajat, sejumlah variasi sudut serang hingga 20 derajat juga dilakukan untuk mengetahui efek angin samping/side wind. Hasil cepat melalui layar monitor menunjukkan kedua model hampir berhimpit di semua titik uji. Pada arah angin axial (sudut serang 0 derajat), hasil uji menunjukkan nilai koefisien drag 0,34. Hasil pengujian ini sesuai prediksi simulasi CFD pada saat awal pembuatan desain MoC.

Pengujian Mask of Car (MOC) Kereta Cepat Buatan Indonesia di fasilitas Indonesian Low Speed Tunnel (ILST) di kawasan Puspiptek, Serpong [PTSPT]

Hasil dan analisis selengkapnya meliputi koefisien gaya angkat, gaya samping, momen yawing, momen guling, dan moment pitching. Hasil ini selanjutnya digunakan sebagai bahan untuk masuk ke tahap selanjutnya dengan modifikasi model yang lebih optimal menggunakan metode yang sama dan berdasarkan parameter dan setting yang telah teruji tersebut.

Pengukuran tekanan dengan lubang kapiler dan pipa pitot pada area dinding dan permukaan atap HST digunakan untuk rancang bangun sistem HVAC kereta cepat. Untuk mengetahui distribusi tekanan udara pada kereta cepat, ada beberapa titik pengukuran yang ditentukan.

Sementara itu uji flow visualization dengan wool tuft yang ditempelkan pada area permukaan bertujuan mengetahui pola aliran udara ketika HST melaju dengan kecepatan tinggi. Visualisasi ini dapat membantu perbaikan desain agar menghasilkan geometri yang lebih baik dalam mengalihkan aliran ataupun mengurangi turbulensi. (RED/rnovanto)

  🚆
Redigest  

Selasa, 08 Desember 2020

[Video] KN 323 Pulau Dana

Diposkan Batam Update KN 323 Pulau Dana

KN. Pulau Dana - 323 adalah salah satu Kapal Negara yang dimiliki Bakamla RI atau Indonesia Coast Guard yang ditugaskan melaksanakan patroli keamanan dan keselamatan diwilayah perairan dan yuridiksi Indonesia. Kapal ini merupakan salah satu kapal patroli terbesar yang dioperasikan oleh Bakamla RI/IDNCG yang memiliki ukuran panjang 80 meter, lebar 12,50 meter, tinggi 6 meter dan sarat 3,4 meter.

Kapal dengan nomor lambung 323 ini, memiliki kecepatan maksimum 22 knot, kecepatan jelajah 18 knot dan kecepatan ekonomis 16 knot. KN Pulau Dana-323 di produksi di galangan kapal dalam negeri PT. Citra Shipyard dengan menggunakan klasifikasi standar RINA (International Registro Italiano Navale). Produksinya sendiri bersamaan dengan 2 kapal lainnya yaitu KN. Pulau Nipah-321 & KN. Pulau Marore-322. Sedangkan peresmiannya sebagai kapal patroli dilaksanakan pada tanggal 18 Oktober 2019 oleh Laksamana Madya Bakamla Ahmad Taufiqurrohman, S.E disertai dengan pengukuhan Letkol Bakamla Hananto Widgi Nugroho sebagai Komandan dan 35 orang pengawak pertama KN. Pulau Dana-323.

Penamaan KN. Pulau Dana sendiri diambil dari salah satu pulau terdepan indonesia yaitu Pulau Ndana yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang berbatasan langsung dengan negara Australia sebagai partisipasi Bakamla RI/INDCG memperkenalkan pulau tersebut ke Masyarakat Luas.


  ★
Youtube  

Rabu, 02 Desember 2020

LAPAN Berhasil Luncurkan Roket RX450-5

➶ Jangkau 100 Km Roket RX450-5 Lapan meluncur [LAPAN]

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) berhasil meluncurkan roket eksperimen, RX450-5.

Melalui satuan kerja Pusat Teknologi Roket (Pustekroket) LAPAN, RX450-5 sendiri merupakan roket percobaan sonda dengan diameter 450 mm.

"Uji terbang RX450-5 dilakukan untuk mendapatkan data kinerja terbang roket sehingga nantinya dapat dilakukan pengoptimasian produk," tulis LAPAN dalam rilis kepada CNNIndonesia.com, Rabu (2/12).

Data kinerja terbang yang didapatkan antara lain karakteristik pergerakan roket, jarak jangka serta data telemetri dari muatan roket mulai dari detik pertama peluncuran hingga roket kembali jatuh ke Bumi.

Roket yang diuji kali ini adalah roket yang kelima sejak peluncuran pertama pada 2015. RX450-5 merupakan baseline dari roket jangkauan 100 km lebih yang akan menjadi awal pengembangan roket dua tingkat.

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) berhasil meluncurkan roket eksperimen, RX450-5.

Sedangkan roket dua tingkat LAPAN sendiri ditargetkan dapat mengudara pada tahun 2025 dengan misi penelitian atmosfer pada ketinggian 200 kilometer.

"Pengembangan roket penting untuk mendukung sistem komunikasi dan pertahanan bagi negara kepulauan seperti Indonesia," tulis LAPAN.

Menurut LAPAN, Indonesia memerlukan kemajuan teknologi roket yang merupakan teknologi terdepan (frontier) untuk menjaga keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan untuk kesejahteraan dan kemajuan masyarakat Indonesia.

Manfaat roket sendiri bagi masyarakat selain untuk pertahanan antara lain sebagai alat mitigasi bencana melalui ketersediaan roket modifikasi cuaca pada daerah rawan kebakaran, penelitian atmosfer di wilayah Indonesia.

Kemudian mendukung ketersediaan sarana komunikasi melalui roket peluncur satelit yang dapat membawa satelit komunikasi. (din/DAL)

  CNN  

 

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More