blog-indonesia.com

N 250 IPTN

Prototype pesawat pertama angkut penumpang dengan sistem fly by wire produksi IPTN, Bandung - Indonesia Teknologi

CN 235 MPA

Pesawat patroli maritim CN-235 produksi PT DI - Indonesia Teknologi

NC 212 MPA

Pesawat patroli maritim NC-212 produksi PT DI, Bandung - Indonesia Teknologi

N 219

Pesawat karya anak bangsa, kerjasama BUMNIS diproduksi PT DI - Indonesia Teknologi

Star 50

Kapal kargo 190 m dengan bobot 50.000 dwt merupakan kapal angkut terbesar pertama buatan Indonesia, produksi PT PAL, Surabaya - Indonesia Teknologi

LPD KRI Banda Aceh

Kapal perang serba guna produksi PT PAL, Surabaya, merupakan kapal dengan panjang 125 m hasil desain anak bangsa dengan lisensi Korea - Indonesia Teknologi

SSV Filipina

Strategic Sealift Vessel produk ekspor kapal perang pertama PAL Indonesia - Indonesia Teknologi

KN Tanjung Datu 1101

KN Tanjung Datu 1101 Bakamla, kapal patroli 110m produksi PT Palindo

KRI I Gusti Ngurah Rai 332

PKR 10514 class, Kapal frigat produksi bersama PT PAL indonesia - Indonesia Teknologi

KN 321 Pulau Nipah

KN Pulau Nipah 321 Bakamla, kapal 80 m produksi PT Citra Shipyard, Batam

KRI Bung Karno 369

KRI Bung Karno 369 produksi PT Karimun Anugrah Sejati

KCR 60 KRI Tombak 629

Kapal Cepat Rudal-60 produksi PT. PAL, Indonesia. Merupakan kapal pemukul reaksi cepat produksi Indonesia. - Indonesia Teknologi

BC 60002

Kapal Patroli Bea dan Cukai produksi PT Dumas Tanjung Perak Shipyards. - Indonesia Teknologi

FPB 57 KRI Layang

Kapal patroli cepat berpeluru kendali atau torpedo 57 m rancangan Lurssen, Jerman produksi PT PAL, Surabaya - Indonesia Teknologi

KCR 40 KRI Clurit

Kapal Cepat Rudal-40 produksi PT. Palindo Marine, Batam. Senilai kurang lebih 75 Milyar Rupiah, merupakan kapal pemukul reaksi cepat produksi Indonesia. - Indonesia Teknologi

PC 40 KRI Torani 860

Kapal patroli 40 m produksi beberapa galangan kapal di Indonesia, telah diproduksi diatas 10 unit - Indonesia Teknologi

PC 40 KRI Tarihu

Kapal patroli 40 m berbahan plastik fiberglass produksi Fasharkan TNI AL Mentigi Tanjung Uban, Riau - Indonesia Teknologi

KRI Klewang

Merupakan Kapal Pertama Trimaran, produksi PT Lundin - Indonesia Teknologi

Hovercraft Kartika

Hovercraft utility karya anak bangsa hasil kerjasama PT. Kabindo dengan TNI-AD dengan kecepatan maksimum 40 knot dan mampu mengangkut hingga 20 ton - Indonesia Teknologi

Hovercraft Indonesia

Hovercraft Lumba-lumba dengan kecepatan maksimum 33 knot dan mampu mengangkut 20 pasukan tempur produksi PT Hoverindo - Indonesia Teknologi

X18 Tank Boat Antasena

Tank Boat Antasena produk kerjasama PT Lundin dengan Pindad - Indonesia Teknologi

Sentry Gun UGCV

Kendaraan khusus tanpa awak dengan sistem robotik yang dirancang PT Ansa Solusitama Indonesia - Indonesia Teknologi

MT Harimau 105mm

Medium tank dengan kanon 105 mm produksi PT Pindad - Indonesia Teknologi

Badak FSV 90mm

Kendaraan tempur dengan kanon 90 mm cockeril produksi PT Pindad - Indonesia Teknologi

Panser Anoa APC

Kendaraan angkut militer produksi PT Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Tank SBS Pindad

Kendaraan militer prototype Pindad - Indonesia Teknologi

APC PAL AFV

Kendaraan angkut pasukan amfibi hasil modifikasi dari BTR-50 PM produksi PT PAL, Surabaya sehingga meninggkatkan keamanan dan daya jelajahnya - Indonesia Teknologi

MLRS Rhan 122B

Kendaraan militer multilaras sistem roket Rhan 122B produksi PT Delima Jaya - Indonesia Teknologi

PT44 Maesa

Kendaraan angkut militer produksi Indonesia - Indonesia Teknologi

MCCV

Mobile Command Control Vehicle (MCCV) kerjasama dengan PT PT Bhinneka Dwi Persada - Indonesia Teknologi

Ganilla 2.0

Kendaraan khusus dapur lapangan produksi PT Merpati Wahana Raya - Indonesia Teknologi

Komodo 4x4

Kendaraan militer taktis produksi Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Maung 4x4

Kendaraan taktis produksi Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Turangga APC 4x4

Kendaraan militer taktis produksi PT Tugas Anda dengan chassis kendaraan Ford 550 - Indonesia Teknologi

GARDA 4x4

Kendaraan militer taktis hasil karya anak bangsa - Indonesia Teknologi

ILSV

Kendaraan taktis Indonesia Light Strike Vehicle (ILSV) produksi PT Jala Berikat Nusantara Perkasa - Indonesia Teknologi

P1 Pakci

Kendaraan taktis angkut pasukan P1 Pakci produksi PT Surya Sentra Ekajaya (SSE), berbodi monokok dengan mesin diesel 3000 cc milik Toyota Land Cruiser - Indonesia Teknologi

P2 APC Cougar

Kendaraan taktis angkut pasukan produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) dengan mesin diesel turbo bertenaga 145 hp - Indonesia Teknologi

P3 APC Ransus Cheetah

Kendaraan khusus produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) - Indonesia Teknologi

P6 ATAV

Kendaraan khusus produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) - Indonesia Teknologi

DMV30T

Kendaraan taktis Dirgantara Military Vehicle (DMV-30T) menggunakan mesin diesel 3000 cc Ford Ranger produksi PT DI, Bandung - Indonesia Teknologi

Mobil Hybrid LIPI

Prototipe mobil tenaga hybrid produksi LIPI - Indonesia Teknologi

Mobil Listrik MARLIP (Marmut LIPI)

Prototipe mobil Listrik karya LIPI - Indonesia Teknologi

Mobil Nasional Esemka Digdaya

Mobil hasil karya anak SMK Solo dengan rancangan dari China - Indonesia Teknologi

Teknik Sosrobahu

Struktur pondasi jalan layang yang dapat digerakan 90° sehingga tidak memakan banyak tempat dan merupakan desain anak bangsa - Indonesia Teknologi

Kamis, 31 Agustus 2023

Industri Pertahanan Pada Perencanaan Strategis Pasca 2024

 Opini Alman Helvas 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkcAezNQGIR5vLyRiZKZKVOL-JfDcAvyuc9Rc0P68Ndml-7ZltNOpHotS7frkwxtftkw5NOpFfSwAiniyaG0sv6hhnWroCq9JnKTEPZPqBz3fFRKeXc60Vw7JmqNvZbyw2k1rGVKCJS36rFk7hBMtRLs4jYjhJhpdhq4pC1P-UhwuG_D-Tw_mS9rwbGsU/w400-h290/Pabrik-pesawat-tempur-Dassault-Aviation-di-Prancis_00.jpg.webpAssembling jet tempur Rafale (Dassault)

D
ari alokasi Pinjaman Luar Negeri (PLN) sebesar US$ 34,4 miliar untuk Kementerian Pertahanan, hingga paruh pertama 2023 Menteri Keuangan sudah menyetujui sekitar US$ 25 miliar untuk dibelanjakan dalam bentuk kontrak akuisisi.

Dalam setiap kontrak pembelian sistem senjata, Indonesia mewajibkan Original Equipment Manufacturer (OEM) untuk melakukan transfer teknologi kepada firma pertahanan Indonesia.

Namun apakah suatu program transfer teknologi berhasil atau tidak baru dapat dilihat dalam beberapa tahun lagi ketika industri pertahanan Indonesia mengembangkan produk sendiri. Sorotan lain terhadap program transfer teknologi adalah tidak jelasnya data berapa banyak pasar tenaga kerja domestik yang diciptakan dari hasil belanja sistem senjata melalui skema PLN.

Belanja pertahanan yang dibiayai oleh PLN pada Minimum Essential Force (MEF) tahap ketiga memang fantastik. Selain dibelanjakan untuk membeli sistem senjata maju seperti Rafale, A400M dan radar pertahanan udara GM400 Alpha, utang luar negeri dipakai pula guna mengimpor pesawat tempur bekas Mirage 2000-5.

Walaupun Menteri Keuangan telah menerbitkan persetujuan anggaran sekitar US$ 25 miliar, akan tetapi masih terdapat sejumlah kontrak yang belum ditandatangani, seperti rencana akuisisi kapal selam senilai US$ 2,1 miliar yang menghadapkan Naval Group versus TKMS. Begitu pula dengan rencana pengadaan pesawat Airborne Early Warning (AEW) yang bernilai US$ 800 juta.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsGI77PIeh8iq2qZo9Yr1k-8u2zcZDlbLlezWdoeq4EHPmfLEhpQ4oJ83n3rAeCnlr5lyZxivSc8kMxp6NplR5_RIE9HPGcEBuBryUV649GO_lUYbEjxchm5gnRN_Gb-LQLJOddcH5gwUNbNd-kDSlbIm8re0pRXFpJ7kZmhAyV16wWQEPUh4QPeEJzUQ/w400-h225/EPJ2GB3X4AYpQYb-1.pngPembuatan fregat FREMM (Marina Militare)

Mengingat besarnya alokasi PLN yang disediakan dan juga besarnya nilai persetujuan utang yang telah disetujui oleh Menteri Keuangan, merupakan tantangan bagi Kementerian Pertahanan untuk mampu menyerap utang tersebut. Nilai penyerapan utang selalu menjadi tantangan bagi Kementerian Pertahanan, di mana utang yang telah disetujui harus mampu diwujudkan dalam bentuk kontrak pengadaan.

Selain kontrak pengadaan, Kementerian Pertahanan juga harus memastikan ketersediaan dana Rupiah Murni Pendamping dalam APBN agar kontrak dapat memasuki status efektif. Pada sisi lain, suatu kontrak dapat memasuki status efektif apabila Kementerian Keuangan dapat memastikan ketersediaan lender yang akan memberikan utang melalui penandatanganan loan agreement.

Di samping itu, Kementerian Pertahanan juga mempunyai agenda untuk menyusun perencanaan strategis pertahanan pasca MEF, termasuk postur pertahanan. Dalam jangka pendek, pada tingkat minimal kementerian tersebut sudah harus menyusun postur pertahanan periode 2025-2029.

Menyangkut nama program pembangunan kekuatan pasca 2024 akan ditentukan oleh pemerintahan baru hasil pemilu 2024, namun setidaknya rancangan postur pertahanan yang disusun oleh Kementerian Pertahanan saat ini dapat menjadi acuan awal bagi pemerintahan baru. Pemerintahan baru bisa melakukan revisi terhadap rancangan postur yang disiapkan, sebab rencana itu harus selaras dengan kebijakan pertahanan yang dianut oleh pemerintahan baru.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyfvlA-Vc0ugz7lafUyGT9EF7VVjyMriRLfJOfcRMF1oLzCoG9Quhl96t-RbfGQxFjDqg2pTfbM4O-OsPXQvGe9N3y2mUHQJJvrZ6A4lp3V1XJzFgDfi27ujIqQqxfUC9-237rtZ8-hJ-nqymnE2cRITAH_ZTRqnlfiA-WLYPFXzo6Tab-R3htsuEivFc/w400-h266/Humait%C3%A1-S-41-9.jpgPembuatan kapal selam Scorpene (Defesa Aerea Naval)

Terkait dengan perencanaan strategis pertahanan pasca 2024, hendaknya terdapat change and continuity dalam aspek postur pertahanan sebab postur pertahanan pasca 2024 harus berangkat dari postur yang tersedia saat ini. Salah satu komponen postur adalah struktur kekuatan yang mengulas tentang order of battle, seperti jumlah pesawat tempur, pesawat angkut, kapal kombatan permukaan dan model dari tiap jenis sistem senjata tersebut.

Struktur kekuatan yang dihasilkan oleh MEF perlu ditinjau ulang, seperti penggantian sistem senjata yang telah berumur, akan tetapi di sisi lain pemerintahan baru wajib mempertahankan kesiapan operasional sistem senjata yang diakuisisi di era MEF. Penting untuk dicatat selama pelaksanaan MEF di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Joko Widodo, secara total pemerintah mengalokasikan Pinjaman Luar Negeri (PLN) sekitar US$ 50 miliar untuk pengadaan beragam sistem senjata.

Guna mencapai struktur kekuatan yang akan ditetapkan oleh pemerintahan baru, kegiatan pengadaan sistem senjata adalah sebuah keniscayaan. Dapat dipastikan bahwa PLN tetap menjadi andalan utama untuk akuisisi sistem senjata yang digolongkan sebagai major weapon systems seperti kapal kombatan, pesawat tempur dan lain sebagainya.

Untuk pengadaan baru tersebut, hendaknya terdapat continuity bagi program tertentu seperti kapal kombatan permukaan. Kebijakan pemerintah saat ini yang telah dan akan membeli kapal fregat berkemampuan ocean going seperti Arrowhead 140 dan FREMM hendaknya dilanjutkan oleh pemerintahan baru agar kekuatan TNI Angkatan Laut pada dekade 2030 ke atas memiliki kemampuan proyeksi kekuatan.

Begitu pula dengan pengadaan kapal selam di masa depan di mana Indonesia tetap membutuhkan kapal selam dengan kemampuan ocean going. Rencana pembelian kapal selam dengan kemampuan ocean going saat ini di mana Naval Group dan TKMS berkompetisi perlu dilanjutkan dalam postur pertahanan ke depan.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzADBZyjksea1WAEzqKltv7fRPm3ySlYEa__AHgM6Sxr-mhAq4XaDNGGg83oSnhwCuWwHueBfKVg7yNJynU_w4o51DMDEJOGw9W4ShGzfPYW6fWqAvc0wblMMs5yztG0GZLZVcwzl_6Yl2juz4L7_im8qw-tZwrYYLdBSQ9LOebm1AcmNB_pSdwZXnFdE/w400-h226/831-Thales-air-system.jpgPembuatan radar GM400 (Thales)

Perkembangan teknologi kapal selam di masa depan pun perlu dipertimbangkan, seperti apakah teknologi baterai lithium-ion atau kombinasi AIP dan baterai lithium-ion yang akan menjadi acuan Indonesia. Program pengadaan kapal selam saat ini menghadapkan teknologi baterai lithium-ion yang ditawarkan oleh Naval Group versus AIP yang disodorkan oleh TKMS.

Perencanaan strategis pasca 2024 sebaiknya tidak melupakan pula peran industri pertahanan domestik. Terdapat harapan agar industri pertahanan lokal dapat berkontribusi lebih besar pasca 2024, khususnya pada pembangunan kapal kombatan permukaan dan kapal selam yang tergolong complex naval vessel berdasarkan pengalaman pada MEF tahap kedua dan ketiga.

Harapan demikian dapat terwujud apabila beberapa faktor terpenuhi oleh industri perkapalan dalam negeri, seperti memperbaiki kondisi internal mereka di bidang rekayasa, sumberdaya manusia, kapasitas produksi dan keuangan. Begitu pula tentang alih teknologi pembangunan kapal fregat dan kapal selam di dalam negeri yang dijanjikan oleh Original Equipment Manufacturer asing.

Karena karakteristik kapal perang seperti fregat dan kapal selam berbeda dengan pesawat tempur, permintaan Indonesia kepada OEM agar kapal perang mereka diproduksi di Indonesia akan lebih mudah disetujui oleh pabrikan. Pertanyaannya adalah apakah galangan domestik siap menangkap peluang bisnis pada program pengadaan pasca 2024 dengan memanfaatkan pengalaman yang didapat dari MEF 2010-2024?

Terdapat benang merah yang jelas antara perencanaan strategis pertahanan dengan peran industri pertahanan nasional, di mana benang merah tersebut harus dipandang sebagai peluang oleh industri pertahanan dalam negeri.

  ★ CNBC  

Rabu, 30 Agustus 2023

Intip Kecanggihan Helikopter Sikorsky S-70M Black Hawk yang Akan Dibeli Indonesia

 ❂S70M BLack Hawk (Kemhan)

Indonesia berencana akan membeli 24 unit helikopter Sikorsky S-70M Black Hawk dari Amerika Serikat (AS) untuk TNI.

Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Gita Amperiawan telah menandatangani surat perjanjian pendahuluan di fasilitas Lockheed Martin, Washington pada Rabu (23/8/2023).

Penandatanganan itu dilakukan dengan Vice President of Global Business Development Sikorsky Lockheed Martin, Jeff White.

Ini menjadi rencana pembelian alutsista selanjutnya setelah jet tempur F-15EX.

  Spesifikasi S-70M 
Spesifikasi Black Hawk yang dirilis Kemhan (Kemhan)
Black Hawk merupakan versi upgrade dari S-70i dan telah menerima sertifikasi dari Administrasi Penerbangan Federal (FAA) pada Februari 2019.

Dikutip dari Lockheed Martin, helikopter Sikorsky S-70 dikonfigurasikan untuk berbagai misi, termasuk patroli, pencarian, pengangkutan kargo, dan transportasi VIP.

Bahkan, Black Hawk memiliki kemampuan untuk beroperasi di tempat yang tidak memungkinkan bagi pesawat.

Helikopter ini dapat menampung berat hampir 10.000 kilogram saat lepas landas, dengan membawa dua awak dan 13 tentara.

Black Hawk mampu melaju hingga kecepatan 302 Km per jam, kecepatan jelajah maksimum 268 Km per jam, dan jangkauan maksimum 496 Km.

Tak hanya itu, helikopter ini juga memiliki sistem persenjataan canggih.

Termasuk di antaranya adalah rokter 70mm, senapan mesin GAU-19 12,7 mm, senapan mesin M-134 7,62 mm, sistem manajemen senjara, dan tampilan pada helm.

Struktur badan Black Hawk juga dapat menahan tembakan senjata kecil dan proyektil dengan daya ledak tinggi.

Akses masuk atau keluarnya awak dan pasukan masing-masing disediakan oleh dua pintu kokpit yang dapat dibuang, serta dua pintu kargo geser.

Untuk kokpit, helikopter ini dilengkapi dengan rangkaian avionik canggih yang memiliki empat perangkat berukuran 10 inci.

Selain itu, terdapat juga layar multifungsi berwarna (MFD), sistem kontrol penerbangan otomatis digital ganda, dan sistem manajemen penerbangan (FMS).

Sistem navigasi dan komunikasinya mencakup sistem GPS/INS tertanam ganda dengan peta digital, dua radio UHF/VHF AM/FM, pencari arah otomatis, VOR/ILS, dan sistem komunikasi digital (ICS) awak tiga stasiun.

Sistem bahan bakar S-70 terdiri dari dua tangki bahan bakar yang antitabrakan dan dapat tersegel dengan sendiri.

  Berikut video ulasan Kompas :  


  Kompas  

Selasa, 29 Agustus 2023

[Video] KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat - 992

 Diposkan TNI AL 

KRI
dr. Radjiman Wedyodiningrat – 992 merupakan kapal bantu rumah sakit dibuat untuk membantu masyarakat di sekitar pulau pulau kecil ataupun membantu masyarakat pada saat terjadi bencana, dan kapal ini buatan dalam negeri diresmikan oleh Kepala Staf Angkatan Laut LaksamanaTNI Muhammad Ali pada tanggal 20 Januari 2023, kapal ini buatan PT PAL di Surabaya yang tergolong sudah modern peralatannya setara dengan rumah sakit type C yang ada di darat.

 Berikut video dari Youtube : 


  ★ Youtube  

Senin, 28 Agustus 2023

Pemerintah Menggelar Operasi TMC dengan Pesawat NC-212i

 Kurangi Polusi Udara 
https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2023/08/16/infografis-serba-serbi-polusi-udara-jakarta-dan-sekitarnya-1.jpeg?w=960Serba-serbi polusi udara Jakarta dan sekitarnya (CNNIndonesia/Asfahan Yahsyi)

P
emerintah menerapkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk menanggulangi masalah polusi udara di Jabodetabek. Simak penjelasan pakar soal tekniknya berikut.

Dalam keterangan di laman resmi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), ini merupakan kali pertama pemerintah menerapkan TMC untuk mengurangi polusi udara di Jabodetabek. Posko TMC dipusatkan di Bandara Lanud Husein Sastranegara, Bandung.

Kegiatan TMC untuk mengurangi polutan sudah pernah dilakukan beberapa negara, yaitu China, Korea Selatan, Thailand, dan India.

Sementara, di Indonesia baru pertama kali dilaksanakan di wilayah Jabodetabek dengan menggunakan dana siap pakai Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Lalu, apa sebetulnya TMC dan bagaimana cara kerjanya untuk bisa mengurangi polusi udara?

Plt Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Ardhasena Sopaheluwakan mengatakan TMC pada dasarnya merupakan upaya pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan potensi pembentukan awan konvektif pembentuk hujan.

Curah hujan sebagai media untuk proses 'pencucian atmosfer' alami dapat berfungsi sebagai peluruh polutan udara dan dapat meningkatkan kualitas udara.

Menurutnya, pelaksanaan TMC sangat bergantung pada kondisi atmosfer seperti kondisi temperatur dan kelembapan udara, potensi pertumbuhan awan konvektif, serta arah dan kecepatan angin.

"Hasil analisis BMKG saat ini menunjukkan bahwa potensi pertumbuhan awan konvektif di Pulau Jawa dan sekitarnya sangat kecil, sehingga pelaksanaan TMC untuk dapat secara efektif mengatasi masalah polusi udara sulit dilakukan," kata Ardhasena saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (21/8).

Ardhasena menambahkan TMC juga dapat dianggap sebagai solusi jangka pendek untuk meningkatkan kualitas udara.

Untuk antisipasi jangka panjang dengan efek berkelanjutan, pihaknya menilai perlu ada aksi mitigasi dan adaptasi secara kolektif dengan langkah-langkah yang sudah disampaikan sebelumnya.

 Bukan hal baru 

TMC sebetulnya bukan barang baru bagi Indonesia. Sejak 1977, proyek yang dulu lebih dikenal dengan istilah hujan buatan itu sudah dimulai.

Ide itu muncul ketika Presiden Soeharto melihat pertanian di negara Thailand cukup maju. Setelah diamati, majunya pertanian Thailand disababkan karena supply kebutuhan air pertanian dibantu oleh modifikasi cuaca.

"Berawal dari itu, Presiden Soeharto mengutus Pak Habibie untuk mempelajari TMC ini, kemudian tahun 77 dimulai proyek percobaan hujan buatan yang waktu itu masih didampingi asistensi dari Thailand," kata Koordinator Laboratorium Pengelolaan TMC BRIN Budi Harsoyo, mengutip laman resmi BRIN.

"Jadi memang awalnya dulu TMC ini dipelajari di Thailand dan diaplikasikan di Indonesia, fokusnya untuk mendukung sektor pertanian dengan cara mengisi waduk-waduk strategis baik untuk kebutuhan PLTA atau irigasi," lanjutnya.

Dalam satu dekade terakhir, pengaplikasian TMC berkembang untuk memitigasi bencana. Menurut dia saat ini TMC paling banyak dan rutin digunakan untuk kebutuhan kebakaran hutan dan lahan.

Tren permintaan TMC kemudian meluas sesuai kebutuhan, seperti penanggulangan kebakaran hutan dan pembahasan lahan gambut, penanggulangan banjir dan pengurangan curah hujan ekstrem, hingga pengamanan infrastruktur dan acara besar kenegaraan.

Pertama kali, operasi TMC yang bertujuan untuk mengurangi curah hujan diaplikasikan untuk mendukung kelancaran penyelenggaraan SEA GAMES XXVI Palembang 2021, penanggulangan banjir Jakarta tahun 2013, 2014, dan 2020, MotoGP Mandalika 2022, hingga yang terakhir KTT G20 2022.

 Bagaimana cara kerja TMC? 

Operasi TMC pada dasarnya digunakan untuk mem-premature-kan kejadian hujan yang seharusnya secara alami turun di daerah target, potensi awan hujan dijatuhkan di luar target, sehingga dapat mengurangi intensitas hujan di daerah target. Hal itu dilakukan dengan memicu potensi awan hujan yang ada di atmosfer dengan menebar garam ke dalam awan hujan, sehingga bisa turun jatuh menjadi hujan di tempat tertentu yang diinginkan sesuai kebutuhan dan tujuan.

Menurut Harsoyo yang patut dipahami dari TMC adalah, meski dikenal sebagai hujan buatan, teknologi ini tak bisa membuat hujan.

"Kalau kami diminta melakukan operasi TMC untuk mengisi waduk pada saat musim kemarau yang dalam kondisi kering dan tidak ada potensi awan, kami tidak bisa melakukan apa-apa, ini yang kita sampaikan terutama kepada stakeholder," jelasnya.

Harsoyo menambahkan menjatuhkan atau mengguyur hujan memang cara yang lebih efektif untuk mengurangi polutan di daerah tertentu. Jika hal tersebut tidak memungkinkan, TMC dapat dilakukan dengan menargetkan "mengganggu" stabilitas atmosfer.

Caranya dengan menaburkan bahan semai dalam bentuk dry ice atau es kering di ketinggian tertentu di udara. Di situ terdapat semacam hamparan awan serupa karpet panjang.

Hal itu terjadi karena tidak ada perbedaan temperatur di titik ketinggian tersebut atau isotherm yang kemudian menimbulkan lapisan inversi. (tim/dmi)

  ★ CNN  

Minggu, 27 Agustus 2023

Dua KCR Produk PAL Perkuat Koarmada III

⚓ Tiba di Dermaga Katapop Papua Barat DayaKRI Kapak-625 dan KRI Panah-626 tiba dan sandar di Dermaga Mako Koarmada III, Katapop, Kab Sorong, Papua Barat Daya. (TNI)

Komando Armada/ Koarmada III kembali diperkuat dengan kehadiran 2 (Dua) Kapal Perang Republik Indonesia (KRI), yakni KRI Kapak-625 dan KRI Panah-626 yang tiba dan sandar di Dermaga Mako Koarmada III, Katapop, Kab Sorong, Papua Barat Daya. Kedatangan kedua kapal perang tersebut disambut secara langsung oleh Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) IIl Laksamana Muda TNI Rachmad Jayadi yang didampingi Pejabat Utama Koarmada III serta pejabat TNI, Polri dan Forkopimda Kab Sorong dan Papua Barat Daya. Jumat (25/8/23).

Kedua kapal tersebut merupakan kapal perang jenis Kapal Cepat Rudal (KCR) ke 5 dan 6 yang dipesan oleh TNI Angkatan Laut dari galangan kapal PT. PAL Indonesia dan merupakan karya terbaik putra bangsa Indonesia. Adapun pemberian nama Kapak dan Panah, diambil dari nama senjata tradisional khas Papua. Kapal perang ini merupakan salah satu KRI canggih yang dimilki TNI Angkatan Laut saat ini, bahkan unsur yang paling canggih di jajaran Koarmada III. Kapal ini memiliki panjang 60 meter dan lebar 8,10 meter serta dipersenjatai dengan Rudal Exocet 40 MM dan Meriam 57 MM.

Sistem Sensor, Command and Weapon (SEWACO) yang canggih juga dimiliki kapal ini untuk mengamankan dan mendukung tugas-tugas Koarmada III di wilayah kerjanya sehingga dapat memberikan kontribusi nyata sebagai komponen utama pertahanan negara di laut. Selain persenjataannya yang lengkap dan canggih, kapal perang ini juga memiliki kemampuan manuver yang tinggi dan memiliki dimensi serta siluet yang relatif kecil sehingga sulit dideteksi pihak lawan dengan menggunakan radar.

KRI Kapak-625 (PAL Indonesia)

KRI Kapak-625 dengan komandannya Letkol Laut (P) Rahmat Arif dan KRI Panah-626 dengan komandannya Letkol Laut (P) Irianto Kurniawan, akan masuk dan bergabung di Satuan Kapal Cepat Koarmada III, selain melaksanakan tugas tempur, kedua kapal tersebut juga bisa digunakan untuk kegiatan non tempur seperti memberikan dukungan pencarian dan penyelamatan/Search And Rescue (SAR) dan evakuasi medis terbatas.

Pangkoarmada IIl dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada Komandan beserta prajurit KRI Kapak-625 dan KRI Panah-626, dan berharap kedua kapal perang ini dapat menambah kekuatan Koarmada III sebagai unsur pelaksana Koarmada RI dalam rangka penegakan kedaulatan dan pengendalian perairan yurisdiksi nasional, khususnya di wilayah kerja Koarmada III.

Lebih lanjut Pangkoarmada III menegaskan, bahwa Keberhasilan pelaksanaan tugas selain ditentukan oleh kehandalan Alutsista juga harus ditunjang oleh profesionalisme prajurit sebagai pengawak yang mampu melaksanakan tugas peperangan di laut, serta memiliki standar kualitas kejuangan yang tinggi, dengan jiwa Sapta Marga dan nilai-nilai Trisila TNI Angkatan Laut.
 

  💂 TNI  

Sabtu, 26 Agustus 2023

Skadron Teknik 042 TNI AU

✈️ Upgrade Jet Tempur F-16 dan T-50i Golden Eagle✈️ Pesawat Tempur F-16 & T50i TNI AU di Skatek 042 Lanud Iswahjudi (VIVAnews)

TNI Angkatan Udara memiliki komitmen dalam merawat dan menjaga alutsista pertahanan udara.

Hal itu dibuktikan oleh prajurit TNI AU dari Skadron Teknik (Skatek) 042 Wing Udara 3 yang bermarkas di Komplek Lanud Iswahjudi, Magetan.

Dengan cekatan para prajurit handal TNI AU itu telah berhasil menjalankan program Falcon Star eMLU (Mid Life Upgrade) untuk meningkatkan kemampuan atau meng-upgrade pesawat tempur F-16.

Pantauan VIVA Militer di Hanggar Skatek 042, Rabu, 23 Agustus 2023, para prajurit terlatih TNI AU itu tengah membongkar pesawat tempur F-16. Pesawat yang semula terlihat gagah 'dipreteli' satu persatu guna memuluskan modernisasi salah satu alutsista andalan penjaga langit Indonesia itu.

Komandan Skatek 042 Letkol Tek Andi Sukmawan Wira menjelaskan, proses seluruh pesawat tempur F-16A/B milik Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi saat ini tengah menjalani program Falcon STAR-eMLU.

Proses modifikasi yang dilakukan di Skadron Teknik 042, Pangkalan TNI AU Iswahyudi, Jawa Timur (Wildan/detik)
Program Falcon STAR-eMLU pada jet tempur F-16 itu dilakukan untuk meningkatkan kemampuan atau modernisasi Sang Penjaga Langit Nusantara untuk menghadapi berbagai tantangan.

Danskatek Letkol Andi menjelaskan, dalam program eMLU, pihaknya telah menambahkan sejumlah perangkat termutakhir yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan avionic, sensor, serta peningkatan persenjataan pesawat secara signifikan.

Hasil dari program tersebut, lanjut Letkol Tek Andi, salah satunya adalah saat ini pesawat tempur F-16 yang telah berhasil di-upgrade memiliki sensor radar yang mampu mendeteksi pesawat musuh dengan sistem Data Link.

Bahkan, lanjut Letkol Andi, dari sistem persenjataan kini F-16 setara dengan F-16 block-52 yang memiliki kemampuan membawa sejumlah peluru kendali atau rudal canggih jenis AIM-9X, AIM-120 AMRAAM, serta Laser JDAM.

"Program ini kita sudah laksanakan sejak tahun 2018. Dari 10 pesawat F-16 (yang ada di Skadud 3 Lanud Iswahjudi), saat ini yang sudah terbang (siap tempur) 7 pesawat," kata Komandan Skatek 042 Letkol Tek Andi Sukmawan Wira kepada awak media yang berkesempatan mengunjungi Hanggar Skatek 042 Lanud Iswahjudi, Magetan, Jawa Timur.

Pesawat F-16 milik TNI AU yang sedang di-modernisasi melalui program Falcon Star-Enhanced Mid Life Update (eMLU) di Skatek 042 Lanud Iswahjudi, Magetan, Jawa Timur, Rabu (23/8/2023).(KOMPAS.com/NIRMALA MAULANA A)
"Nah sekarang kita sedang mengerjakan tiga pesawat terakhir ini," tambahnya sambil menunjuk pesawat tempur F-16 yang tengah dibongkar para teknisi TNI AU.

Lebih jauh dia menjelaskan, untuk proses upgrade Falcon Star eMLU satu pesawat tempur F-16, dibutuhkan estimasi waktu sekitar satu tahun.

"Jadi kita model pengerjaannya secara paralel. Jadi ketika mengerjakan satu pesawat, ketika satu bagian part selesai dikerjakan, kita lanjut pesawat berikutnya. Jadi pesawat ini berjalan semuanya berjalan maju hanya presentasenya berbeda sesuai dengan urutannya yang sudah disiapkan dari awal," ujarnya.

Untuk diketahui lebih jauh lagi, program Falcon Star eMLU ini juga berdampak pada peningkatan service life jet tempur F-16. Letkol Tek Andi menegaskan, pesawat yang telah berhasil di-upgrade kini memiliki service life yang semula 8000 jam, jadi 12.000 ribu jam.

"Program ini juga memberikan benefit lain yakni peningkatan SDM, khususnya kemandirian para teknisi dalam melaksanakan pemeliharaan hingga tingkat berat bahkan hingga factory level," tambahnya.

Untuk diketahui, satuan Skadron Teknik (Skatek) 042 Wing Udara 3 Lanud Iswahjudi ini tidak hanya meng-upgrade pesawat tempur F-16 A/B saja. Dengan total jumlah personel hampir 170 personel, Skadron Teknik 042 juga melakukan modernisasi pesawat tempur T-50i Golden Eagle milik Skadron Udara 15 yang juga bermarkas di komplek Wing Udara 3 Lanud Iswahjudi, Magetan.

  ✈️
VIVAnews  

Jumat, 25 Agustus 2023

Indonesia Produksi Kapal Perang Unggulan

Bukti Loncatan Teknologi Pertahanan BangsaSeremoni keel laying kapal Frigate Merah Putih ke-1 (PAL)

Dipercayakannya PT PAL sebagai industri pertahanan nasional dalam membangun 2 unit kapal frigate, merupakan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kapasitas dan kapabilitas serta penguasaan teknologi pertahanan industri dalam negeri.

Hari ini PT PAL Indonesia menggelar Seremoni Keel Laying Kapal Frigate Merah Putih ke-1.

Prosesi keel laying kapal frigate merah putih ke-1 ditandai dengan peletakan koin di dudukan block kapal oleh Brigjen TNI Heru Sudarminto selaku Sekretaris Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan RI.

Sekaligus dilanjutkan dengan penekanan tombol, penurunan block kapal, pengelasan penyambungan block kapal dan penandatanganan berita acara oleh Brigjen TNI Heru Sudarminto dan Bapak Iqbal Fikri COO PT PAL Indonesia.

Pembangunan kapal perang unggulan pertama dalam sejarah yang mampu dibangun oleh bangsa Indonesia menjadi pelopor kemajuan industri pertahanan dalam negeri.

Sehingga PT PAL Indonesia dapat menjadi motor penggerak Industri Pertahanan Indonesia yang berdaya gentar tinggi di kawasan dan regional.
 

 
PAL  

BMS CY-16H Diuji di Medium Tank Harimau

Produksi PT Hariff DTEMedium Tank Harimau (Pindad) ★

B
ila tiada aral melintang, mediun tank Harimau yang bakal memperkuat kavaleri TNI AD, akan diserahkan pada tahun 2023 ini juga. Sebelumnya, pada Maret 2022, FNSS Savunma Sistemleri telah merampungkan bacth pertama produksi medium tank Harimau (Kaplan MT), dimana batch produksi perdana tersebut dibuat atas pesanan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia.

Menjelang penyerahan Harimau, dari postingan akun Instagram Hariff Defense, ada kabar bahwa medium tank rancangan Turki-Indonesia itu tengah melakukan uji fungsi CY-16H, yakni BMS (Battlefield Management System) produksi perusahaan swasta nasional yang bermarkas di Bandung, PT Hariff Daya Tunggal Engineering (DTE). Bila nantinya medium tank Harimau mengadopsi BMS CY-16H, maka Harimau mengikuti ‘jejak’ MBT Leopard 2A4, IFV Marder dan APC Anoa, yang juga telah menggunakan CY-16H.

Dalam label CY-16H, CY adalah singkatan dari Cahati Yudha yang berarti pengatur pertempuran. BMS ini mencakup sistem command and control system yang terintegrasi ke dalam pos komando dan kendali taktis di lapangan. Dalam memenuhi kebutuhan komunikasi di satuan kavaleri TNI AD, BMS CY-16H dapat menghindari terjadinya friendly fire.

BMS CY-16H Produksi PT Hariff DTE Diuji di Medium Tank Harimau (Hariff Defense) ★

Para komandan tank dan juru tembak (gunner) dapat mengetahui posisi keberadaan di suatu medan tempur. Wujudnya di visualkan pada layar yang disematkan pada konsol tablet. Di tengah adrenalin tinggi pada peperangan, masing-masing unit dapat mengetahui keberadaan kawan di tengah gencarnya desingan tembakan lawan. Peran BMS tambah terasa maksimal saat perang di malam hari, dengan minimnya cahaya maka disorientasi kerap melanda prajurit.

BMS CY-16H merupakan produk ICCS (Integrated Command & Control System) yang diklaim dapat menjembatani dan mengamankan komunikasi diseluruh hierarki yang ada di TNI AD, mulai dari pos komando hingga pasukan.

Dengan BMS, pos komando juga dapat memantau posisi dan kondisi pasukan yang ada di medan perang. Layaknya smartphone, selain dapat mengkomunikasikan suara, BMS juga dapat mengkomunikasikan data-data yang ada di lapangan dengan kecepatan yang tinggi.

Untuk mediun tank Harimau, dari 18 unit yang dipesan Kemhan, batch petama sebanyak 10 unit dibuat di Turki. Sementara 8 unit sisanya diproduksi oleh PT Pindad. Dalam konteks ini, FNSS akan memberikan transfer teknologi dan dukungan produksi kepada PT Pindad. Pihak FNSS menyatakan bahwa suku cadang untuk 8 tank Harimau produksi PT Pindad juga dipasok oleh FNSS. (Gilang Perdana)

 
Indomiliter  

Kamis, 24 Agustus 2023

Bila Terealisasi Indonesia Akan Beli 24 S70 Blackhawk

Kerjasama dengan PT DI Helikopter S70 Blackhawk Brunei (Istimewa) ✪

Kemhan merilis berita bila PT DI telah menandatangani perjanjian kesepakatan dengan Lockhead Martin, perihal pengadaan helikopter S70 Blackhawk.

Disebutkan nantinya jika telah tekan kontrak, sebanyak 24 unit akan diproduksi di fasilitas PT DI kerjasama dengan perusahaan Lockhead Martin, AS.

Dalam perjanjian tersebut nantinya, PT DI bisa memproduksi dan memperbaiki maupun merekayasa seijin pihak terkait, Sikorsky (anak perusahaan Lochead Martin).

Perlu diketahui helikopter Blackhawk yang beredar ada 2 varian, versi AS dinamakan UH 60 dan hanya diproduksi di Amerika Serikat, sedangkan versi Internasional di kenal sebagai S70 Blackhawk, dan dapat dibeli tanpa harus seijin pemerintah AS.

Menariknya helikopter S70 ini bisa lisensi dan diproduksi sendiri di negeri pemesan tanpa harus menunggu ijin dari AS yang rumit, tapi berkerjasama dengan Sikorsky. Istilahnya dipermudah sedikit tapi bisa berubah sesuai kepentingan AS di kawasan.

Nantinya bila sudah teken kontrak, helikopter ini akan memperkuat penerbad, karena diketahui bila TNI AD yang pertama mengusulkan helikopter Blackhawk ini.

  ⍟
Garuda Militer  

PTDI Sepakati Kerja Sama Dengan Lockheed Martin

 Dukung Rencana Pengadaan Heli Angkut Serbaguna Kemhan RI PTDI Sepakati Kerja Sama Dengan Lockheed Martin, Dukung Rencana Pengadaan Heli Angkut Serbaguna Kemhan RI (infobaik)

Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (PTDI), Gita Amperiawan dan Vice President of Global Business Development Sikorsky, Perusahaan Lockheed Martin, Jeff White, tanda tangani Head of Agreement (HOA) tentang pengadaan Helikopter Sikorsky S-70M Black Hawk untuk Kementerian Pertahanan RI, disaksikan Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto dan Wakil Menteri BUMN RI, Rosan Roeslani di fasilitas Lockheed Martin, Washington.

Sebagai industri pertahanan di bawah Holding Defend ID, PTDI siap mendukung Kementerian Pertahanan RI untuk menjalankan pengadaan helikopter dimaksud.

Dalam hal ini, PTDI melakukan kemitraan strategis dengan Sikorsky untuk bersama-sama membangun industri nasional dalam rangka pemenuhan kebutuhan Kementerian Pertahanan RI.

Kesepakatan ini menunjukkan komitmen bersama kami dengan PTDI untuk menyediakan helikopter S-70M Black Hawk untuk melayani kebutuhan keamanan Indonesia,” kata Presiden Sikorsky, Paul Lemmo, Rabu (23/8/2023).

Helikopter S-70M Black Hawk (aerospacetestinginternational)

Black Hawk dirancang dan dibangun dengan standar militer terberat, dan dapat dengan cepat dan andal mengirimkan personel dan pasokan ke populasi yang tersebar secara geografis di wilayah kepulauan besar seperti Indonesia.” sambungnya.

HOA dijadikan sebagai landasan kerja sama antara kedua pihak, dimana kedepannya Sikorsky akan mendukung dan memberikan otorisasi kepada PTDI untuk melakukan assembly terhadap sistem utama; operasi (inspection, ground and production flight testing); modifikasi; dan system upgrade.

Kami yakin kerja sama strategis antara PTDI dan Sikorsky ini akan menghasilkan nilai tambah yang diperoleh atas kemampuan PTDI dalam integrasi, kustomisasi, modifikasi dan peningkatan sistem untuk penyelesaian helikopter. Lebih lanjut, kerja sama ini memungkinkan PTDI untuk bisa melakukan MRO pada Helikopter Sikorsky S-70M Black Hawk, berikut sistem dan engine-nya. Selain itu, dengan menjadi pemasok resmi Sikorsky, PTDI juga dapat mengembangkan bisnis aerostructure-nya,” kata Gita Amperiawan, Direktur Utama PTDI.

Dengan adanya kerja sama ini diharapkan dapat memberikan hasil yang positif untuk kedua belah pihak dan tercapainya penyelesaian program helikopter hingga diserahkan ke Kementerian Pertahanan RI, serta membuka peluang yang lebih besar untuk kerja sama bisnis lainnya dengan Lockheed Martin di kemudian hari.

  ✪ Infobaik  

Rabu, 23 Agustus 2023

PT Pindad Sukses Laksanakan Uji Tembak Medium Tank Harimau

 Sebelum diserahkan ke KemhanUji Tembak Medium Tank Harimau (Pindad) ★

PT
Pindad sukses melaksanakan uji tembak yang termasuk dalam rangkaian kegiatan uji fungsi dan kelaikan Medium Tank Harimau di area lapangan tembak Pusdikif Cipatat pada 22 Agustus 2023. Acara dihadiri oleh oleh Danpussenkav, Mayjen TNI Muhammad Zamroni, Dirsen Brigjen TNI Agus Erwan serta tim dari Pussenkav, Pusdikav, tim uji Kemhan serta Pusat Kelaikan Kemhan. Sementara dari PT Pindad dihadiri oleh Direktur Teknologi & Pengembangan, Sigit P. Santosa dan Direktur Komersial, Atih Nurhayati beserta jajaran.

Uji tembak turret yang dilakukan menggunakan munisi 105 mm tipe HEPT dengan jarak tembak target sejauh 1.200 M. Setelah uji tembak selesai akan dilanjutkan dengan rangkaian uji fungsi lainnya di area uji Pusdikkav Padalarang dan PT Pindad pada 22 hingga 23 Agustus 2023.

Dirsen Pussenkav, Brigjen TNI Agus Erwan dalam sambutannya mewakili Danpusenkav menyampaikan tujuan kegiatan uji fungsi ini dan berharap semuanya berjalan dengan lancar.

"Uji fungsi ini adalah sesuatu tahap akhir sebelum nanti di serahkan kepada Kemhan sehingga ini sesuatu yang sangat penting untuk kita amati bersama karena harapan kita ranpur pengadaan batch pertama bisa operasional sesuai dengan harapan kita. Peperangan konvensional jelas harus ada tank dan inilah ranpur kebanggaan kita dan menjadi masa depan Indonesia. Semoga kegiatan hari ini dapat meyakinkan kita semua bahwa uji fungsi ini dapat berfungsi dengan sebaik-baik nya," ujar Agus Erwan.

Direktur Teknologi & Pengembangan PT Pindad Sigit P. Santosa menyampaikan proses uji tembak dan uji lainnya untuk memastikan semua fungsi yang diuji sebelumnya sudah diterapkan.

"Hari ini kita akan mulai proses uji tembak semoga dengan adanya uji tembak ini untuk memastikan bahwa semua fungsi yang sudah kita coba secara internal pada saat development, prototyping, uji internal dan juga uji sensus itu bisa dilaksanakan kembali tanpa ada halangan apapun. Mudah-mudahan kita bisa melaksanakan uji tembak dari medium tank Harimau ini bersama turret sesuai dengan rencana yang sudah disiapkan sebelumnnya," ujar Sigit P. Santosa.

Sementara itu, ketua tim uji fungsi pengadaan ranpur kavaleri, Kolonel CPL Deni Koswara menyampaikan output uji fungsi terakhir ini yang merupakan akumulasi dari uji-uji sebelumnya.

"Tim uji fungsi ini akan melaksanakan uji senjata dari mulai firing, uji turret dan uji senjata 7,62 mm. Perlu diketahui bahwa uji fungsi ini merupakan uji terakhir karena kita telah melewati beberapa fase mulai dari proses produksi, FAT, CDI, semua sudah kita lalui. Akhirnya di uji fungsi ini kita akan lihat sejauh mana tim terdahulu melaksanakan CDI, FAT, dan kegiatan lainnya. Nanti kita lihat sesi firing , bagaimana mekanisme turret dengan senjata 7,62 mm yang dilanjutkan dengan pelaksanaan uji jelajah & uji komunikasi antar tank maupun kepada satuan komandonya," ujar Deni Koswara.

Adapun rangkaian kegiatan uji yang akan dilakukan meliputi pelaksanaan uji tembak kanon Kal. 105 mm, pemeriksaan kontrol dan fungsi turret, pelaksanaan uji fungsi senjata coaxial dan PSU Kal. 7,62 mm. Dilanjutkan dengan uji kendaraan meliputi uji trackband, uji daya gerak, uji keamanan, uji stabilitas, uji alat komunikasi & Battle Management System, dan Uji aspek Insani. Acara ditutup dengan diskusi, evaluasi serta penandatanganan BA uji fungsi.

  Pindad  

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More