blog-indonesia.com

N 250 IPTN

Prototype pesawat pertama angkut penumpang dengan sistem fly by wire produksi IPTN, Bandung - Indonesia Teknologi

CN 235 MPA

Pesawat patroli maritim CN-235 produksi PT DI - Indonesia Teknologi

NC 212 MPA

Pesawat patroli maritim NC-212 produksi PT DI, Bandung - Indonesia Teknologi

N 219

Pesawat karya anak bangsa, kerjasama BUMNIS diproduksi PT DI - Indonesia Teknologi

Star 50

Kapal kargo 190 m dengan bobot 50.000 dwt merupakan kapal angkut terbesar pertama buatan Indonesia, produksi PT PAL, Surabaya - Indonesia Teknologi

LPD KRI Banda Aceh

Kapal perang serba guna produksi PT PAL, Surabaya, merupakan kapal dengan panjang 125 m hasil desain anak bangsa dengan lisensi Korea - Indonesia Teknologi

SSV Filipina

Strategic Sealift Vessel produk ekspor kapal perang pertama PAL Indonesia - Indonesia Teknologi

KN Tanjung Datu 1101

KN Tanjung Datu 1101 Bakamla, kapal patroli 110m produksi PT Palindo

KRI I Gusti Ngurah Rai 332

PKR 10514 class, Kapal frigat produksi bersama PT PAL indonesia - Indonesia Teknologi

KN 321 Pulau Nipah

KN Pulau Nipah 321 Bakamla, kapal 80 m produksi PT Citra Shipyard, Batam

KRI Bung Karno 369

KRI Bung Karno 369 produksi PT Karimun Anugrah Sejati

KCR 60 KRI Tombak 629

Kapal Cepat Rudal-60 produksi PT. PAL, Indonesia. Merupakan kapal pemukul reaksi cepat produksi Indonesia. - Indonesia Teknologi

BC 60002

Kapal Patroli Bea dan Cukai produksi PT Dumas Tanjung Perak Shipyards. - Indonesia Teknologi

FPB 57 KRI Layang

Kapal patroli cepat berpeluru kendali atau torpedo 57 m rancangan Lurssen, Jerman produksi PT PAL, Surabaya - Indonesia Teknologi

KCR 40 KRI Clurit

Kapal Cepat Rudal-40 produksi PT. Palindo Marine, Batam. Senilai kurang lebih 75 Milyar Rupiah, merupakan kapal pemukul reaksi cepat produksi Indonesia. - Indonesia Teknologi

PC 40 KRI Torani 860

Kapal patroli 40 m produksi beberapa galangan kapal di Indonesia, telah diproduksi diatas 10 unit - Indonesia Teknologi

PC 40 KRI Tarihu

Kapal patroli 40 m berbahan plastik fiberglass produksi Fasharkan TNI AL Mentigi Tanjung Uban, Riau - Indonesia Teknologi

KRI Klewang

Merupakan Kapal Pertama Trimaran, produksi PT Lundin - Indonesia Teknologi

Hovercraft Kartika

Hovercraft utility karya anak bangsa hasil kerjasama PT. Kabindo dengan TNI-AD dengan kecepatan maksimum 40 knot dan mampu mengangkut hingga 20 ton - Indonesia Teknologi

Hovercraft Indonesia

Hovercraft Lumba-lumba dengan kecepatan maksimum 33 knot dan mampu mengangkut 20 pasukan tempur produksi PT Hoverindo - Indonesia Teknologi

X18 Tank Boat Antasena

Tank Boat Antasena produk kerjasama PT Lundin dengan Pindad - Indonesia Teknologi

Sentry Gun UGCV

Kendaraan khusus tanpa awak dengan sistem robotik yang dirancang PT Ansa Solusitama Indonesia - Indonesia Teknologi

MT Harimau 105mm

Medium tank dengan kanon 105 mm produksi PT Pindad - Indonesia Teknologi

Badak FSV 90mm

Kendaraan tempur dengan kanon 90 mm cockeril produksi PT Pindad - Indonesia Teknologi

Panser Anoa APC

Kendaraan angkut militer produksi PT Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Tank SBS Pindad

Kendaraan militer prototype Pindad - Indonesia Teknologi

APC PAL AFV

Kendaraan angkut pasukan amfibi hasil modifikasi dari BTR-50 PM produksi PT PAL, Surabaya sehingga meninggkatkan keamanan dan daya jelajahnya - Indonesia Teknologi

MLRS Rhan 122B

Kendaraan militer multilaras sistem roket Rhan 122B produksi PT Delima Jaya - Indonesia Teknologi

PT44 Maesa

Kendaraan angkut militer produksi Indonesia - Indonesia Teknologi

MCCV

Mobile Command Control Vehicle (MCCV) kerjasama dengan PT PT Bhinneka Dwi Persada - Indonesia Teknologi

Ganilla 2.0

Kendaraan khusus dapur lapangan produksi PT Merpati Wahana Raya - Indonesia Teknologi

Komodo 4x4

Kendaraan militer taktis produksi Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Maung 4x4

Kendaraan taktis produksi Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Turangga APC 4x4

Kendaraan militer taktis produksi PT Tugas Anda dengan chassis kendaraan Ford 550 - Indonesia Teknologi

GARDA 4x4

Kendaraan militer taktis hasil karya anak bangsa - Indonesia Teknologi

ILSV

Kendaraan taktis Indonesia Light Strike Vehicle (ILSV) produksi PT Jala Berikat Nusantara Perkasa - Indonesia Teknologi

P1 Pakci

Kendaraan taktis angkut pasukan P1 Pakci produksi PT Surya Sentra Ekajaya (SSE), berbodi monokok dengan mesin diesel 3000 cc milik Toyota Land Cruiser - Indonesia Teknologi

P2 APC Cougar

Kendaraan taktis angkut pasukan produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) dengan mesin diesel turbo bertenaga 145 hp - Indonesia Teknologi

P3 APC Ransus Cheetah

Kendaraan khusus produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) - Indonesia Teknologi

P6 ATAV

Kendaraan khusus produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) - Indonesia Teknologi

DMV30T

Kendaraan taktis Dirgantara Military Vehicle (DMV-30T) menggunakan mesin diesel 3000 cc Ford Ranger produksi PT DI, Bandung - Indonesia Teknologi

Mobil Hybrid LIPI

Prototipe mobil tenaga hybrid produksi LIPI - Indonesia Teknologi

Mobil Listrik MARLIP (Marmut LIPI)

Prototipe mobil Listrik karya LIPI - Indonesia Teknologi

Mobil Nasional Esemka Digdaya

Mobil hasil karya anak SMK Solo dengan rancangan dari China - Indonesia Teknologi

Teknik Sosrobahu

Struktur pondasi jalan layang yang dapat digerakan 90° sehingga tidak memakan banyak tempat dan merupakan desain anak bangsa - Indonesia Teknologi

Sabtu, 31 Agustus 2013

Tentara Thailand Jajaki Seragam Militer Sritex

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj63V8-YjD_q70OL7DkSurR_vOL9RDGXrjedk7cdSkD5ex-64Xbum33IkyDspM9AbRlEBuzrTnoGsBRgSX8-ydzaYwuLmekHbDLmuo5e787p_vfEbeJtembeumHxgK14GlrQGsHieYfAP0/s400/Seragam_Sritex.pngSOLO - Kemampuan PT Sri Rejeki Isman (Sritex) dalam melayani pembuatan seragam militer dari berbagai negara terutama dari anggota Nato tampaknya mendorong tentara Thailand untuk mengikuti jejak dan memesan seragam militer di pabrik tekstil yang berlokasi di Kabupaten Sukoharjo itu.

Untuk mengetahui pabrik tekstil, proses produksi, kualitas produk, serta tata cara order, rombongan militer Thailand berkunjung ke Sritex. Mereka yang dipimpin Letnan Jenderal Jirasak, Chomprasop Comander of 2nd Army Area, Royal Thai Army (RTA) Thailand itu langsung diterima Daputy President Director Iwan Kurniawan Lukminto.

Mereka juga diajak berkeliling pabrik, selain menanam pohon di kawasan sekitar pabrik. "Kita baru sebatas penjajakan. Siapa tahu (pertemuan) ini menjadi awal yang baik untuk rencana bisnis selanjutnya," kata Iwan, Jumat (30/8).

Menurut Iwan, setiap tahun atau dalam kurun waktu tertentu negara-negara yang membeli seragam militer di Sriteks terus membuat kontrak baru untuk perpanjangan kontrak pembelian atau pemesanan. Di samping itu, hampir setiap tahun ada negara negara yang datang ke Sritex.

"Ada yang hanya sebatas berkunjung dan bartanya ke sana ke sini, ada pula yang ditindaklanjuti dengan pemesanan," tandasnya.

Sesudah itu lembaga pertahanan nasional atau Lemhanas juga berkunjung ke Sritex. Dalam kesempatan itu, rombongan yang dipimpin MayJend TNI Syafriil Mahjudin itu juga melihat proses produksi seragam militer di pabrik.


   Suara Merdeka  

Kemhan dorong PT DI kembangkan helikopter serang

http://ts2.explicit.bing.net/th?id=H.4891758392639757&pid=15.1
Desain Helikopter Serang PT DI Dahulu
Jakarta - Kementerian Pertahanan akan mendorong PT Dirgantara Indonesia (DI) untuk mengembangkan helikopter serang, menyusul rencana pemerintah Indonesia membeli delapan unit helikopter serang Apache AH-64 dari Amerika Serikat untuk TNI Angkatan Darat.

"Yang dibutuhkan satu skuadron helikopter serang atau sebanyak 16 unit," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, yang ditemui sesaat setelah peluncuran buku yang ditulis anggota Komisi I DPR Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati berjudul "Komunikasi dalam Kinerja Intelijen Keamanan" di Jakarta, Jumat (30/8) malam.

Ia lantas menjelaskan,"Kalau kita beli delapan unit helikopter Apache, berarti baru setengah skuadron. Mungkin ada kombinasi, seperti halnya pesawat tanpa awak (UAV), setengah skuadronnya merupakan buatan dalam negeri."

Pengembangan helikopter serang yang dibangun oleh PT DI, kata dia, diharapkan spesifikasi dan kemampuannya tak jauh berbeda dengan helikopter Apache.

"Mungkin spesifikasinya masih di bawah Apache, tetapi kemampuannya tak begitu jauh," kata Menhan.

Purnomo mengatakan bahwa pihaknya telah mengutus Sekjen Kemhan Budiman, yang saat ini telah dilantik menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), ke Amerika Serikat untuk mengetahui secara pasti detail spesifikasi helikopter serang Apache itu.

"Spesifikasi teknologinya harus jelas betul, yang dibeli seperti apa. Terakhir yang berangkat ke AS adalah Sekjen Kemhan yang saat ini menjadi KSAD," katanya.

Menurut Purnomo, sistem persenjataan sebuah alat tempur sangat memengaruhi harga. Suatu peralatan tempur yang dilengkapi dengan sistem deteksi radar tentu lebih mahal daripada yang tidak ada.

Ia menegaskan bahwa pembelian helikopter Apache merupakan rencana pertahanan jangka panjang. Oleh sebab itu, kenaikan nilai tukar rupiah terhadap dolar diharapkan tidak akan berpengaruh banyak terhadap rencana pembelian itu.



  Antara   
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLnshCAe_GkpIaqaq8htRRHT_sun_zfBngcsPWPY7xHHNBUrszWfbz6cuNRujVp_Jf_RMyXqTau59jcZBSgMpByEQK_hcH7HtXHKZbbMwsB1yejSsnaGZgEFj_Y2fNPRIiIQkRsyVAZ4c/s1600/batteringramkopassus.png

[Foto] Memenuhi Undangan ke KRI Makassar

Hari Selasa, 27 Agustus 2013, 4 kapal perang TNI AL jenis LPD merapat di sebuah dermaga di Tanjung Priok Jakarta. Untungnya, keempat kapal angkut ini bukanlah dalam persiapan perang. Namun dalam rangka mendukung kegiatan Sail Komodo di kawasan NTT. Tim ARC sendiri mendatangi KRI Makassar untuk memenuhi undangan seorang sahabat yang kebetulan menumpang kapal tersebut.


Akhirnya, jadilah kami seolah peserta tour singkat. Hampir semua ruangan dan lantai kami jelajahi. Mulai dari Tank Deck, Hangar, Helipad hingga Anjungan. Nah, sebagai oleh-olehnya berikut hasil jepretan ARCers.



  ARC 

Jumat, 30 Agustus 2013

★ Roket Meluncur dari Garut


[VIDEO] Roket Meluncur dari GarutGarut • Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) berhasil meluncurkan sejumlah roket dengan daya jelajah hingga 100 kilometer. Peluncuran dilakukan di Kawasan Cilautereun, Garut, Jawa Barat.

Dalam tayangan Liputan 6 Terkini SCTV, Kamis (30/8/2013), roket-roket dengan daya jangkau 30 dan 100 kilometer ini berhasil mengangkasa dengan baik.

Roket berjenis R-Han ini merupakan karya para ahli Indonesia dengan seluruh materialnya dari dalam negeri. Roket khusus ini diciptakan untuk memperkuat pertahanan dalam menjaga kedaulatan negara.

Roket berhasil diciptakan berkat kerja sama para ahli dari Lapan, PT Pindad, serta Kementerian Riset dan Teknologi yang tergabung dalam Konsorsium Riset dan Teknologi Roket Nasional.

Rencananya kemampuan roket akan ditingkatkan hingga memiliki daya jangkau 150 kilometer.(Riz/Sss)

 Berikut Foto Tambahan Peluncuran Roket LAPAN (diposkan Kenyot10)

Petugas membawa roket RX1210 ke tempat peluncuran di lapangan Balai Produksi dan Pengujian Roket Pameungpeuk,Kamis (29/8)

Seorang petugas memasang stiker pada roket RX1210 di lapangan Balai Produksi dan Pengujian Roket Pameungpeuk, Kamis (29/8). 24 buah roket RX1210 hasil karya Konsorsium Roket Nasional diluncurkan di dalam pembukaan peringatan Hari Hari Teknologi Nasional ke18/2013

Tiga orang petugas Badan Meteorologi Kilmatologi dan Geofisika sedang memantau melalui layar monitor berbagai hal untuk mendukung kelancaran penembakan roket di dalam mobil Weather Emergency Service di lapangan Balai Produksi dan Pengujian Roket Pameungpeuk,Kamis (29/8).Melalui layar monitor diketahui antara lain arah dan kecepatan angin, suhu, tekanan udara kondisi keamanan ruang angkasa.

Sebuah roket jenis RX1210 meluncur ke angkasa lapangan Balai Produksi dan Pengujian Roket Pameungpeuk, Kamis (29/8).

Berikut Videonya :




  Liputan6  

Prans Water Filter Ubah Air Sungai Jadi Layak Minum

PictureSolo • Pranoto, seorang doktor sekaligus dosen program studi Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta memperkenalkan alat penjernih air yang diberi nama Prans Water Filter.

"Penjernih air ini dihasilkan dari penelitian tentang pemanfaatan alofan vulkanik sebagai adsorben penjernihan air," jelas Pranoto.

Prans Water Filter, menurut Pranoto, terdiri dair magnet alofan aktif, arang aktif dan resin penukar ion. Magnet berfungsi menjadikan air bersih tanpa serbuk besi, merkuri, tembaga, zink dan sebagainya. Alofan aktif berfungsi menyerap ion logam berat, sedangkan arang aktif berfungsi menghilangkan bau dan juga sebagai penyerap logam.

"Kemudian resin penukar ion berfungsi untuk menghilangkan zat besi, mangan dan bahan kimia lainnya yang mencemari air," imbuhnya.

Pranoto mengungkap, riset sehingga menghasilkan Prans Water Filter diilhami dari adanya program jangka pendek dan mendesak Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang akan memanfaatkan sungai sebagai alternatif sumber air bakunya. PDAM, kata Pranoto, baru mencukupi kebutuhan air bersih untuk masyarakat perkotaan sebesar 60 persen. Untuk itu PDAM membutuhkan sumber dengan mengambil air baku dari air sungai, yang diharapkan akan mencukupi sisa 40 persennya.

"Model Prans Water Filter diharapkan dapat membantu memecahkan masalah yang dihadapi PDAM perkotaan sebagai metode alternatif pengelolaan air sungai menjadi air minum," kata Pranoto.


  okezone 

★ Peluru Produksi Pindad Ada yang Mampu Menembus Tank Baja

http://us.images.detik.com/content/2013/06/24/10/sniperajengdalam.jpgJakarta - Indonesia sudah sejak lama mampu memproduksi senjata melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Pindad (Persero). Salah satu produk inovasi Pindad adalah peluru yang mampu menembus tank baja.

Engineer Produksi dan Desain Pindad, Budi mengungkapkan, peluru yang berjenis MU 3PB kaliber 12,7 milimeter tersebut diproduksi Pindad di Jawa Timur, daya ledaknya lebih kuat dibanding peluru yang selama ini biasa diproduksi perseroan.

"Peluru ini bisa tembus tank. Materialnya tetap alumunium dan tembaga, tapi daya ledaknya lebih besar," kata Budi kepada detikFinance di Pameran Hari Kebangkitan Teknologi Nasional di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, dikutip Jumat (30/8/2013).

Budi menjelaskan, pembuatan peluru dibedakan dari bahan peledak, ada yang hanya untuk melumpuhkan, bahkan ada yang mampu menghancurkan. Perbedaannya bisa dilihat dari warna di bagian runcing peluru yang diproduksi. Untuk peluru yang bisa menembus tank, berwarna perak di ujung bagian runcingnya.

"Kalau misalnya yang sudah tahu pasti hafal, warna merah, oh untuk ini, perak untuk ini," katanya.

Dikatakan Budi, peluru tersebut digunakan khusus untuk senjata laras panjang berjenis sniper yang diproduksi oleh PT Pindad. Sniper tersebut memiliki jangkauan tembak hingga 1,8 kilometer.

"Biasanya untuk ditaruh di helikopter," katanya.

Namun, dia belum bisa menyebutkan, siapa yang sudah memesan baik peluru atau senjata canggih made in Bandung tersebut.(zul/ang)


  detikFinance  

★ Timor Leste Pesan Senjata Laras Panjang Made in Bandung

http://jakartagreater.com/wp-content/uploads/2012/06/PINDAD_SS2_V1_by_GerobakDoronk.jpgJakarta - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) produsen senjata PT Pindad (Persero) terus memproduksi dan memasarkan produk senjatanya. Tak hanya untuk keperluan di dalam negeri, produk Pindad pun dikirim ke luar negeri, salah satunya Timor Leste.

Salah satu Engineer Produksi dan Design Pindad, Budi menyebutkan, sudah sejak lama produk dari Pindad ini dipesan oleh pemerintah Timor Leste. Awalnya, senjata berjenis laras panjang rifle ini dipesan 75 pucuk.

"Awalnya 75 pucuk. Tapi kalau masalah pesanan kadang-kadang mereka bertahap, nggak bisa dikerjakan semua," ungkap Budi kepada detikFinance saat ditemui di Pameran Hari Kebangkitan Teknologi Nasional, di TMII, Jakarta Timur, dikutip Jumat (30/8/2013).

Bahkan menurutnya, Xanana Gusmao yang saat itu menjabat sebagai Presiden Timor Leste pernah mengunjungi PT Pindad di Bandung.

"Xanana Gusmao pernah ke sana langsung, melihat," katanya.

Budi mengaku tidak tahu menahu secara rinci mengenai, pesanan, harga, kontrak kerja sama yang dilakukan antara perusahaannya dengan mitranya. Namun menurutnya, bentuk kerjasama tersebut dilakukan antar pemerintah kedua negara.

"Timor leste itu order itu, kalau beda negara itu melalui Departemen Pertahanan," katanya.

Selain itu, kata Budi, negara lain yang menjadi pengguna senjata made in Bandung ini adalah Brunei Darussalam. Juga Mali yang membeli produk senjata jenis rifle SS2 M1.

"Timur Tengah juga masuk," katanya.

Budi mengaku, Pindad memproduksi banyak jenis senjata. Mulai dari senjata laras pendek, hingga sniper yang juga diproduksi di Bandung.

"Dalam sebulan kita targetnya buat 200 unit untuk semua jenis," katanya.


  detik 

★ Indonesian Firm Bags P4-b Navy Supply Deal

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggkdzajJlJ6Nwmv_EYT0IXTf-QQmhM1zYXTX7KhsArqRli-gCCEXAUnYbj1A7XAQr35joVkjg6JFM_X8EIIfu2JvSDOD9z-uDGdYKBOTajoSsoANhQ4F5sZ2T5st1R9Kf1gV9Gbqg_pHsZ/s200/LPD_PAL.jpgThe Department of National Defense on Thursday declared an Indonesia company as winner of a P4-billion contract to build two multi-role vessels for the Philippine Navy.

The Bids and Awards Committee chaired by Efren Fernandez, Assistant Secretary for Personnel, said that PT PAL Indonesia (Persero) was the “lone eligible bidder” with a bid price offer of P3,863,999,520.

The ship is designed to transport a battalion or 500 soldiers as well as logistics. It must be equipped with a helipad and medical facility for disaster response, according to documents obtained by the Manila Standard Today.

Other firms that bought bid documents include a joint venture between Astartez Defense and Rescue Solution Co. and Coastal Industries PTE. LTD.; PROPMECH Corporation; Daewoo International Corp. (Daesun – Republic of Korea); Larsen and Toubro (India); Stone of David Tactical Equipment Co.; STX Off-Shore Shipbuilding Co. (Korea); Keppel Philippines Marine, Inc.; and PT Citra Shipyard.

Except for STX and Citra, all the rest were present during the opening of bidding documents but did not submit their bid envelop, giving only PT PAL and Daesun the chance to vie for the bidding.

The BAC did not say why the other bidders withdrew.


  Manila Standard  

[Foto] Proses Produksi Kapal Perang Di Galangan PAL

Sejumlah pekerja melakukan pengerjaan buttom block kapal tunda pesanan Kementrian Pertahahan untuk TNI Angkatan Laut di bengkel mobile room graving doc PT PAL Indonesia, Surabaya.


Seorang pekerja melakukan pengerjaan bagian dalam kapal tunda pesanan Kementerian Pertahahan untuk TNI Angkatan Laut, yang dikerjakan di bengkel mobile room graving dock PT PAL Indonesia, Surabaya.


PT PAL Indonesia saat ini mendapatkan proyek pembuatan 3 jenis kapal dari Kementrian Pertahanan yaitu 3 Kapal Cepat Rudal, 2 kapal Tunda serta kapal selam yang sedang di kerjakan di Korea Selatan.


Pekerja melintas di depan proyek pengerjaan kapal tunda pesanan Kementrian Pertahahan untuk TNI Angkatan Laut di bengkel mobile room graving dock PT PAL Indonesia, Surabaya.


Seorang pekerja memasang plat baja pada blok kapal cepat rudal KCR 60 M pesanan Kementerian Pertahahan untuk TNI Angkatan Laut yang dikerjakan di bengkel shift lift divisi kapal perang PT PAL Indonesia, Surabaya.


Suasana pengerjaan blok kapal cepat rudal KCR 60 M pesanan Kementrian Pertahahan untuk TNI Angkatan Laut di bengkel shift lift divisi kapal perang, PT PAL Indonesia, Surabaya.


  Tempo  

★ Antara Hakteknas Dan BUMNIS

Hari kebangkitan teknologi nasional merupakan salah satu agenda yang selalu ada di catatan redaksi ARC. Pasalnya, pada acara puncaknya biasanya dilakukan berbagai pameran hasil capaian teknologi anak bangsa. Lebih dari pada itu, pada hari itu juga biasanya para petinggi Kemhan, TNI dan Bumnis berkumpul, sehingga tepat menjadi ajang mencari informasi terbaru mengenai alutsista Indonesia.


Dimulai dari PT.PAL. Perusahaan galangan kapal plat merah ini kini tengah sibuk melakukan sea trial Tug Boat pesanan TNI-AL. Lantaran sudah dalam proses sea trial, maka bisa dipastikan dalam waktu dekat akan dilakukan serah terima. TNI AL sendiri memesan 2 unit kapal tunda ke PT.PAL.


Sementara untuk proyek KCR-60M, saat ini proses pengerjaannya telah lebih dari 80%. Dijadwalkan sea trial kapal cepat ini akan berlangsung pada sekitar bulan November. Namun demikian, belum bisa dipastikan jenis persenjataan (rudal) maupun sistem tempur yang akan dicangkokan ke kapal ini. “masih ada sekitar 8 perusahaan yang ikut tender sistem manajemen tempur. Yang mana yang menang tak masalah bagi kami untuk mengintegerasikannya”, demikian pernyataan Dirut PT.PAL, M. Firmansyah.


Sementara dari PT.DI, ARC menemui Direktur Teknologi dan Pengembangan PT.DI, Andi Alisjahbana. Ia menjelaskan, CN-235 Patroli Maritim pesanan TNI-AL telah selesai diujikan. Karenanya dalam waktu dekat, atau minggu-minggu ke depan, akan dilakukan serah terima dari PT.DI ke Kementrian Pertahanan lalu ke TNI-AL. CN-235 Patroli maritim ini juga dipastikan telah lengkap berisikan peralatan deteksi. Bahkan jika diinginkan dipersenjatai pun bisa saja. Jalur perkabelan serta lokasi pylon telah disiapkan.


Sementara untuk program KFX/IFX, PT.DI pun masih optimis. Penundaan yang terjadi oleh pihak Korea Selatan dimanfaatkan dengan mematangkan desain serta menyiapkan SDM. Namun, belum bisa dipastikan desain mana yang akan dipilih dari 2 desain yang ada. Andi Alisjahbana juga mengungkapkan pilihan mesin KFX/IFX ada 2 pilihan. Yaitu mesin Eurojet EJ-2000 yang mentenagai Eurofighter atai F-414 yang serupa dengan mesin F/A-18 Superhornet. ”Kedua mesin itu dudukannya sama, tak masalah mesin mana pun nanti yang dipilih,” Jelas Andi.


Dari matra darat alias Pindad, pada Harteknas kali ini juga ditandatangani kontrak sebanyak 82 unit Panser Anoa. Desain Medium Tank kerjasama dengan Turki pun sudah fix, namun masih perlu ada pengembangan. Desain yang dipakai pun ternyata bikinan desainer Pindad. Selain itu, proyek retrofit AMX-13 pun masih berjalan dan diharapkan pada tahun ini prototype-nya telah selesai. Oya, Pindad juga dipastikan menjadi integerator roket pertahanan dalam negeri alias Rhan.


  ARC 

Ada banyak kompetisi di Indonesia Game Show 2013


Jakarta - Indonesia Game Show kembali menawarkan berbagai kompetisi bagi para gamers dalam pameran tahun ini yang akan digelar 6-8 September mendatang di Cendrawasih Hall Jakarta Convention Center.

Ajang tahunan yang diselenggarakan Majalah Game Station dan Rapture Gaming itu siap menghadirkan tiga kompetisi utama, dengan pemenangnya akan disponsori untuk mengikuti turnamen grand final tingkat internasional.

Pemenang World Cyber Game 2013 akan melaju ke WCG Grand Final di Kunshan, China, sementara pemenang Elektronic Sport World Cup 2013 akan diadu lagi di ESWC Grand Final Paris, dan pemenang kompetisi game Counter Strike Global Offensive dalam AGC 2013 Road to MSI Beat IT Tournament akan dikirim ke Grand Final di Shanghai, China.

Mewakili penyelenggara, CEO PT Megindo Tunggal Sejahtera Wendy Vega berharap para pemenang yang akan mencicipi pertandingan skala internasional dapat memanfaatkannya untuk menambah pengalaman.

"Kelemahan gamer kita kadang kurang kreatif dalam membuat strategi dibandingkan negara lain, ini juga berhubungan dengan pengalaman negara lain yang lebih matang," kata dia di Jakarta, Kamis.

Selain itu, ada juga Mobile Games Championship, Tekken seminar dan gathering dari pengembang game lokal, talk show dengan Sean Kim dan Hayato Sawada, untuk berbagi pengalaman di dunia game, Game Developer Award, Gadget+ Photography Competition, dan Line Booth Experience.

Wendy ingin agar IGS dapat menjadi ajang yang memfasilitasi para pelaku industri game Indonesia, seperti pengembang, distributor, dan publisher game.

"Industri game di Indonesia sangat punya potensi, apalagi negara kita memiliki jumlah penduduk besar. Investor luar juga banyak yang melirik," imbuhnya.

Mari unjuk gigi di Game Developer Award

Indonesia memiliki sumber daya manusia yang mumpuni dalam industri game, namun banyak yang memilih bekerja di luar negeri dibandingkan berkarya di tanah air, kata Wendy Vega, CEO PT. Megindo Tunggal Sejahtera dalam jumpa media Indonesia Game Show 2013 di Jakarta, Kamis.

"Oleh karena itu kami menggelar lagi Game Developer Award di IGS 2013 agar masyarakat tahu bahwa kita juga punya pengembang game lokal," ujarnya. "Dengan ini saya berharap agar mereka mau berkarya untuk Indonesia."

Game Developer Award adalah bagian dari IGS pada 6-8 September 2013 di Cendrawasih Hall Jakarta Convention Center Senayan. GDA memberi kesempatan kepada pengembang game lokal untuk unjuk gigi memamerkan karyanya di hadapan para juri.

"Eksposur ini yang penting, mereka punya kans untuk mendapat sponsor atau game buatan mereka dibeli karena terbukti berkualitas karena jurinya merupakan orang yang memang terlibat di dunia game," kata Afo Mikami, Product & Website Manager PT. Megindo Tunggal Sejahtera.

Para finalis akan mempresentasikan karyanya di hadapan para juri, yaitu Shuji Utsumi dari Q Entertainment Jepang yang telah melahirkan permainan populer seperti "Sakura Wars" dan "Kingdom Hearts", Ketua Asosiasi Game Indonesia Andi Suryanto, dan Intan R. Mutiaz dari Digital Media FSRD Institut Teknologi Bandung.

Beragam kategori penghargaan dibagi menjadi dua kategori besar, pengembang game amatir dan pengembang game profesional.

Pembagian kategori diharapkan dapat memperluas kesempatan bagi pengembang game yang masih amatir. "Kalau berhadapan dengan profesional di satu kategori tentu kesempatannya kecil sekali untuk menang," jelasnya.


  Antara 

RITech Expo 2013 suguhkan "pengalaman sains keluarga

http://hakteknas.ristek.go.id/sites/default/files/images/hakteknas%20presentasi_rapim13juni2013.pngJakarta - Pameran RITech Expo 2013 dalam rangkaian peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Harteknas) yang digelar di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) mengangkat konsep wahana dan media interaksi guna memberikan "pengalaman sains bagi keluarga".

Menurut Ketua Pelaksana Peringatan Hakteknas ke-18 Goenawan Wybisana di Jakarta, Kamis, penyampaian materi pameran dikemas ringan dengan nilai interaksi yang tinggi serta didukung berbagai wahana, acara dan bentuk kegiatan pendukung yang saling terkait.

Pameran, jelas dia, meliputi tiga komponen utama yakni penyampaian informasi berbasis media interaktif, observasi berupa kegiatan simulasi, dan perancangan materi teknologi.

Pameran yang berlangsung di area parkir Keong Mas TMII dari tanggal 29 Agustus hingga 1 September 2013 itu antara lain menampilkan teknologi persinyalan kereta api dan model-model pesawat buatan PT Dirgantara Indonesia.

Selain itu juga dipamerkan helm penyimpan tenaga surya, mini rescue robot penjinak bom dari Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Polri, roket R-Han 122 dari Balitbang Kementerian Pertahanan dam aneka senjata bikinan PT Pindad.

Ada juga alat survei laut, alat monitoring tanah longsor, Satelit Lapan A2, Roket 3 Digit, Space Mindedness, dan citra satelit dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) serta pesawat Nir Awak PUNA.

Pameran juga menampilkan game edukasi atom, game Edukasi Limbah Radioaktif, demo pengukuran tingkat radioaktif dan proses radiasi, makanan hasil iradiasi, serta media interaktif pengembangan nuklir dari Badan Tenaga Nuklir Nasional.

Teknologi agroindustri serta macam-macam varietas unggul padi, kedelai, jagung, holtikultura juga dipamerkan di RITech Expo tahun ini.

Selain pameran akan ada lokakarya tentang topik teknologi roket, teknologi satelit, teknologi pesawat nir awak (UAV), Technopreneurship sebagai Pengungkit Daya Saing Bangsa, mobil listrik nasional, serta sosialisasi teknologi imbuhan buatan air tanah dalam untuk mengurangi banjir dan kekeringan.


  Antara  

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More