blog-indonesia.com

N 250 IPTN

Prototype pesawat pertama angkut penumpang dengan sistem fly by wire produksi IPTN, Bandung - Indonesia Teknologi

CN 235 MPA

Pesawat patroli maritim CN-235 produksi PT DI - Indonesia Teknologi

NC 212 MPA

Pesawat patroli maritim NC-212 produksi PT DI, Bandung - Indonesia Teknologi

N 219

Pesawat karya anak bangsa, kerjasama BUMNIS diproduksi PT DI - Indonesia Teknologi

Star 50

Kapal kargo 190 m dengan bobot 50.000 dwt merupakan kapal angkut terbesar pertama buatan Indonesia, produksi PT PAL, Surabaya - Indonesia Teknologi

LPD KRI Banda Aceh

Kapal perang serba guna produksi PT PAL, Surabaya, merupakan kapal dengan panjang 125 m hasil desain anak bangsa dengan lisensi Korea - Indonesia Teknologi

SSV Filipina

Strategic Sealift Vessel produk ekspor kapal perang pertama PAL Indonesia - Indonesia Teknologi

KN Tanjung Datu 1101

KN Tanjung Datu 1101 Bakamla, kapal patroli 110m produksi PT Palindo

KRI I Gusti Ngurah Rai 332

PKR 10514 class, Kapal frigat produksi bersama PT PAL indonesia - Indonesia Teknologi

KN 321 Pulau Nipah

KN Pulau Nipah 321 Bakamla, kapal 80 m produksi PT Citra Shipyard, Batam

KRI Bung Karno 369

KRI Bung Karno 369 produksi PT Karimun Anugrah Sejati

KCR 60 KRI Tombak 629

Kapal Cepat Rudal-60 produksi PT. PAL, Indonesia. Merupakan kapal pemukul reaksi cepat produksi Indonesia. - Indonesia Teknologi

BC 60002

Kapal Patroli Bea dan Cukai produksi PT Dumas Tanjung Perak Shipyards. - Indonesia Teknologi

FPB 57 KRI Layang

Kapal patroli cepat berpeluru kendali atau torpedo 57 m rancangan Lurssen, Jerman produksi PT PAL, Surabaya - Indonesia Teknologi

KCR 40 KRI Clurit

Kapal Cepat Rudal-40 produksi PT. Palindo Marine, Batam. Senilai kurang lebih 75 Milyar Rupiah, merupakan kapal pemukul reaksi cepat produksi Indonesia. - Indonesia Teknologi

PC 40 KRI Torani 860

Kapal patroli 40 m produksi beberapa galangan kapal di Indonesia, telah diproduksi diatas 10 unit - Indonesia Teknologi

PC 40 KRI Tarihu

Kapal patroli 40 m berbahan plastik fiberglass produksi Fasharkan TNI AL Mentigi Tanjung Uban, Riau - Indonesia Teknologi

KRI Klewang

Merupakan Kapal Pertama Trimaran, produksi PT Lundin - Indonesia Teknologi

Hovercraft Kartika

Hovercraft utility karya anak bangsa hasil kerjasama PT. Kabindo dengan TNI-AD dengan kecepatan maksimum 40 knot dan mampu mengangkut hingga 20 ton - Indonesia Teknologi

Hovercraft Indonesia

Hovercraft Lumba-lumba dengan kecepatan maksimum 33 knot dan mampu mengangkut 20 pasukan tempur produksi PT Hoverindo - Indonesia Teknologi

X18 Tank Boat Antasena

Tank Boat Antasena produk kerjasama PT Lundin dengan Pindad - Indonesia Teknologi

Sentry Gun UGCV

Kendaraan khusus tanpa awak dengan sistem robotik yang dirancang PT Ansa Solusitama Indonesia - Indonesia Teknologi

MT Harimau 105mm

Medium tank dengan kanon 105 mm produksi PT Pindad - Indonesia Teknologi

Badak FSV 90mm

Kendaraan tempur dengan kanon 90 mm cockeril produksi PT Pindad - Indonesia Teknologi

Panser Anoa APC

Kendaraan angkut militer produksi PT Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Tank SBS Pindad

Kendaraan militer prototype Pindad - Indonesia Teknologi

APC PAL AFV

Kendaraan angkut pasukan amfibi hasil modifikasi dari BTR-50 PM produksi PT PAL, Surabaya sehingga meninggkatkan keamanan dan daya jelajahnya - Indonesia Teknologi

MLRS Rhan 122B

Kendaraan militer multilaras sistem roket Rhan 122B produksi PT Delima Jaya - Indonesia Teknologi

PT44 Maesa

Kendaraan angkut militer produksi Indonesia - Indonesia Teknologi

MCCV

Mobile Command Control Vehicle (MCCV) kerjasama dengan PT PT Bhinneka Dwi Persada - Indonesia Teknologi

Ganilla 2.0

Kendaraan khusus dapur lapangan produksi PT Merpati Wahana Raya - Indonesia Teknologi

Komodo 4x4

Kendaraan militer taktis produksi Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Maung 4x4

Kendaraan taktis produksi Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Turangga APC 4x4

Kendaraan militer taktis produksi PT Tugas Anda dengan chassis kendaraan Ford 550 - Indonesia Teknologi

GARDA 4x4

Kendaraan militer taktis hasil karya anak bangsa - Indonesia Teknologi

ILSV

Kendaraan taktis Indonesia Light Strike Vehicle (ILSV) produksi PT Jala Berikat Nusantara Perkasa - Indonesia Teknologi

P1 Pakci

Kendaraan taktis angkut pasukan P1 Pakci produksi PT Surya Sentra Ekajaya (SSE), berbodi monokok dengan mesin diesel 3000 cc milik Toyota Land Cruiser - Indonesia Teknologi

P2 APC Cougar

Kendaraan taktis angkut pasukan produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) dengan mesin diesel turbo bertenaga 145 hp - Indonesia Teknologi

P3 APC Ransus Cheetah

Kendaraan khusus produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) - Indonesia Teknologi

P6 ATAV

Kendaraan khusus produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) - Indonesia Teknologi

DMV30T

Kendaraan taktis Dirgantara Military Vehicle (DMV-30T) menggunakan mesin diesel 3000 cc Ford Ranger produksi PT DI, Bandung - Indonesia Teknologi

Mobil Hybrid LIPI

Prototipe mobil tenaga hybrid produksi LIPI - Indonesia Teknologi

Mobil Listrik MARLIP (Marmut LIPI)

Prototipe mobil Listrik karya LIPI - Indonesia Teknologi

Mobil Nasional Esemka Digdaya

Mobil hasil karya anak SMK Solo dengan rancangan dari China - Indonesia Teknologi

Teknik Sosrobahu

Struktur pondasi jalan layang yang dapat digerakan 90° sehingga tidak memakan banyak tempat dan merupakan desain anak bangsa - Indonesia Teknologi

Senin, 31 Januari 2022

Sepeda Motor Listrik Nusa Khatulistiwa

 🏍 Bisa Ngebut 200 Km/Jam 🏁 Ketua Umum IMI Bambang Soesatyo (tengah) saat peluncuran sepeda motor listrik Nusa Khatulistiwa bersamaan dengan kick off IMX 2022 di Jakarta, 28 Januari 2022. (Nusa)

Produsen sepeda motor listrik lokal, Nusa, akan merilis tiga produk sekaligus dalam waktu dekat ini. Satu di antaranya adalah sepeda motor listrik model sport Nusa Khatulistiwa (K Series).

Dari foto-foto yang diperoleh Tempo, Nusa Khatulistiwa memilliki desain yang cukup sporty. Gambot di bagian depan, dan ramping di bagian belakang. Sepintas mirip seperti big bike Kawasaki Z1000.

Nusa menawarkan dua varian pada K_Series. Pertama adalah varian Basic yang memiliki kecepatan puncak 150 km per jam dan TooFast yang bisa digeber hingga 200 km per jam.

Varian Basic didukung baterai Lithium Ion Cell 10 kWh dengan jarak tempuh 180 km dalam sekali pengisian daya. Sedangkan TooFast menggunakan baterai Lithium Ion Cell 14 kWh yang sanggup digunakan untuk berkendara hingga 250 km dalam sekali pengisian daya.

Lantas, berapa harga yang ditawarkan bisa memboyong sepeda motor listrik sport ini ke rumah?

Nusa Khatulistiwa varian Basic ditawarkan dengan harga Rp 140 juta. Sedangkan TooFast dibanderol Rp 180 juta. Produsen menawarkan full customize untuk warna body, jok motor, speed, baterai, rem, dan roda.

CEO Nusa, Domex Mandey, mengatakan bahwa alasan menghadirkan sepeda motor listrik sport karena pemain di segmen ini masih tergolong sedikit dibanding kelas sepeda motor listrik bebek.

"Kami lebih memilih untuk membuat pasar niche di kategori premium seperti Tesla, tetapi kendaraan roda dua," kata Domex dalam keterangan yang diterima Tempo, Sabtu, 29 Januari 2022.

Domex mengklaim bahwa K Series merupakan sepeda motor listrik tercepat di Asia Tenggara. "Untuk spesifikasi memang masih akan difinalisasi sampai melewati proses homologasi, tetapi sejauh ini sudah 80 persen," ujar dia.

Menurut Domex, sepeda motor listrik sport Nusa Khatulistiwa bisa dipesan mulai Februari 2022.

Domex juga mengklaim bahwa Nusa Khatulistiwa dibuat oleh tenaga kerja dalam negeri dan berharap semua komponen yang digunakan diproduksi di dalam negeri seperti desain, sasis, dan komponen lainnya. Saat ini, komponen terbesar yang masih didatangkan dari luar negeri adalah baterai dan motor penggerak. "Ke depan kami akan lebih banyak menggunakan komponen lokal," kata dia.

  Spesifikasi Nusa Khatulistiwa : 

Nusa Khatulistiwa (K_Series)

🏍​ Top Speed
🏁 Basic 150km/h
🏁 TooFast 200km/h

🏍​ Jarak Tempuh
🏁 Basic 180km
🏁 TooFast 250km

🏍​ Battery Litihium Ion Cell
🏁 Basic 10kWh
🏁 TooFast 14kW

🏍​ Harga
🏁 Basic Rp 140jt
🏁 TooFast Rp 180jt

🏍​ Full Customize / Configurator (Warna Body, Jok Motor, Speed, Battery, Brake, Velg dan Roda)

  🏍 Tempo  

Minggu, 30 Januari 2022

Indonesia Uji Coba Bensin dari Kelapa Sawit

⛽ Kualitas Tinggi dengan Research Octane Number (RON) 115Indonesia Kembangkan Bensin Kelapa Sawit. (Dok. Kementerian ESDM)

Indonesia terus menguji coba bahan bakar (BBM) berkelanjutan yang menggunakan bahan terbarukan. Kini, Indonesia tengah menguji coba bahan bakar bensin dari kelapa sawit.

Pemerintah bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) melakukan uji coba pembuatan bensin dengan minyak sawit industri (Bensa) skala demo plant. Bensa berkualitas tinggi ini akan menjadi parameter untuk penyusunan Feasibility Study (FS) dan Detail Engineering Design (DED) untuk produksi Bensa yang direncanakan berkapasitas 238,5 kilo liter (kl) per hari yang akan dibangun di Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan dan Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.

"Hari ini saya berkesempatan melihat langsung proses dari crude palm oil (CPO) ke bensin, ide ini sudah lama diinisiasi oleh Institut Teknologi Bandung, Profesor Subagjo dan teman-teman, dan kemudian dua tahun yang lalu kita dorong supaya bisa di-scale up dari hasil skala laboratoriumnya," ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, dalam keterangan tertulisnya.

"Dari skala pilot plantnya yang ada sekarang ini 1.000 liter umpan per hari, itu sudah bisa dihasilkan juga bahan bakar Bensa yang pada saat katalisnya masih segar bisa menghasilkan bahan bakar dengan Research Octane Number (RON) 115, bahan bakar yang berkualitas tinggi," lanjut dia.

Disebutkan, bensin dari minyak sawtit atau Bensa ini mampu menghasilkan energi berkualitas tinggi. Bahan bakar ini juga sudah sesuai dengan tuntutan zaman, di mana masyarakat dunia sudah lebih peduli dengan penggunaan energi yang ramah lingkungan. Tuntutan ke depan, lanjut Arifin, memang harus menggunakan energi yang bersih, energi yang bisa terbarukan. "Untuk itu langkah ini sudah tepat, tinggal bagaimana kita melaksanakanya agar proyek ini memiliki nilai komersial yang kompetitif," ungkap Arifin.

Menurutnya, Bensa merupakan salah satu jenis bahan bakar nabati yang perlu didorong pengembangannya oleh pemerintah. Ini perlu dilakukan untuk mencapai kemandirian energi dengan mengurangi impor, baik Bahan Bakar Minyak (BBM) maupun LPG, yang membebani keuangan negara.

"Kita sendiri harus berusaha untuk bisa mandiri di bidang-bidang yang menjadi kebutuhan bangsa kita, misalnya seperti energi, kita mempunyai sumber energi yang beragam yang belum dimanfaatkan. Kita punya batubara, sawit dari hasil perkebunan, kita upayakan untuk bisa ditingkatkan produksinya, kalau tidak, maka kita akan menjadi negara yang tergantung impor. Berapa banyak devisa yang harus kita keluarkan dan berapa banyak biaya subsidi yang harus kita alokasikan," terang Arifin.

"Saat ini bensa masih tahap pilot project, masih butuh perjuangan yang panjang untuk menuju tahap komersial. Tetapi dari skala laboratorium, dari pilot plant, tentunya kita sudah bisa mengambil parameter-parameter penting bagaimana menuju ke arah skala produksi yang komersial," lanjut Arifin.

"Jadi kita sampaikan kepada tim ITB untuk terus semangat mempercepat proses-proses percobaan dan kemudian juga kita bisa memikirkan ke depannya menjadi skala komersial yang memang bisa dimanfaatkan bukan hanya di dalam negeri, mudah-mudahan juga bisa diekspor ke luar negeri," lanjutnya.

Sementara itu, Demo Plant Bensa menjadi unit produksi bensin sawit yang mengkonversi minyak sawit industrial (Industrial Vegetable Oil/IVO) menjadi bensin sawit melalui proses perengkahan yang dikembangkan oleh Pusat Rekayasa Katalisis ITB (PRK ITB), Laboratorium Teknik Reaksi Kimia dan Katalis ITB (LTRKK ITB) yang dipimpin oleh Prof. Dr. Subagjo. Proses konversi IVO menjadi bensin sawit dilaksanakan dalam reaktor menggunakan katalis berbasis zeolite yang juga dikembangkan oleh PRK ITB dan LTRKK ITB.

Sumber bahan baku demo plant berasal dari tandan buah sawit yang diutamakan dari program replanting kebun rakyat, yang untuk uji coba ini berasal dari Kabupaten Musi Banyuasin. (rgr/din)
 

  ❂
detik  

Sabtu, 29 Januari 2022

PLN & PAL Luncurkan Kapal Pembangkit Listrik

 Berdaya 60 MW PT PAL dan PLN luncurkan Pembangkit Listrik Kapal Modern. [Foto: Dok. Istimewa]

PT PLN (Persero) dan PT PAL Indonesia berhasil membangun Pembangkit Listrik Kapal atau Mobile Power Plant (MPP) modern. Sinergi dua BUMN ini sekaligus menjadi tonggak revolusioner pembangunan pembangkit listrik mobile berupa Barge Mounted Power Plant (BMPP), atau pembangkit listrik yang dipasang pada kapal tongkang.

BMPP tahap pertama yang dikembangan PLN melalui anak usahanya. PT Indonesia Power, yang bersinergi dengan PT PAL ini diberi nama BMPP Nusantara 1. Pembangkit mobile berkapasitas 60 Mega Watt ini telah selesai dan segera menuju ke Ambon, Maluku ditandai dengan acara Delivery to Site BMPP Nusantara 1 di dermaga bandar barat Divisi Kapal Niaga PT PAL di Surabaya pada Jumat (28/1).

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan, khusus di wilayah timur Indonesia, keberadaan MPP tipe Barge Mounted Power Plant menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan listrik daerah terpencil.

"Pencanangan program ini dalam rangka memenuhi pasokan listrik dalam waktu yang singkat dan bersifat sementara. Selain itu, hadirnya MPP ini, bakal mendorong reserve margin dan menaikkan rasio elektrifikasi secara cepat serta memungkinkan untuk dipindahkan ke tempat yang lebih memerlukan," ujar Darmawan dalam keterangan tertulis, Sabtu (28/1/2022).

Pembangkit Listrik Kapal ini berkapasitas 60 MW dan dilengkapi dengan teknologi dual fuel dalam mengakomodir fleksibilitas ketersediaan bahan bakar. Dengan daya yang besar maka menjadi solusi untuk melistriki area atau wilayah yang mengalami defisit tenaga listrik, seperti Ambon.

Dirinya menargetkan, proyek bernilai investasi Rp 997 miliar ini bakal beroperasi secara komersil / commercial on date (COD) pada Maret 2022. Ke depan, PLN bersama PAL juga akan melanjutkan perakitan BMPP ini untuk unit kedua dan ketiga dengan total kapasitas 150 MW.

"Berikutnya akan berlanjut dengan BMPP Nusantara 2 dan BMPP Nusantara 3 dengan total kapasitas 150 MW. Operasional dan maintenance pun sepenuhnya dilaksanakan oleh PT Indonesia Power, sehingga tidak ada lagi ketergantungan pasokan listrik dari pihak luar," tutur Darmawan.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Indonesia Power M Ahsin Sidqi menjelaskan, nantinya BMPP ini akan melistriki Ambon melalui jaringan 150 kV. Pada akhir Januari, BMPP Nusantara 1 ini akan berlayar menuju Ambon dari Surabaya. Selanjutnya, pada 12 Februari BMPP Nusantara 1 akan mooring process.

"Segera setelah BMPP berlabuh di Ambon, akan dilaksanakan pekerjaan evakuasi daya, RLB, backfeeding, RLS, sinkron sampai dengan Laik Operasi BMPP, untuk mendukung sistem kelistrikan wilayah Ambon sebelum tanggal 31 Maret 2022," kata Ahsin.

Ahsin juga menjelaskan, ke depannya untuk proyek BMPP 2 dan 3, Indonesia Power dan PT PAL akan membuat spesifikasi yang lebih baik lagi, seperti digunakan untuk wilayah lebih terpencil ataupun siaga bencana.

"Khusus di daerah bencana. Kedua, ini bisa cepat mobilisasinya. Apa yang biar bisa bikin cepat bergerak. Ini kami kembangkan," tandas Ahsin.

  ✹ CNBC  

TNI AD Tingkatkan Kerja Sama Militer dengan Ceko

 Kasad terima kunjungan Dubes Ceko Pandur II TNI AD [CZDefence]

Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman, S.E., M.M., menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Republik Ceko, Y.M. Jaroslav Dolecek, bertempat di Markas Besar Angkatan Darat, Jakarta, Kamis, (27/1/2022).

Kedatangan Y.M. Jaroslav Dolecek yang didampingi Asisten Kedubes Ceko Mrs. Jana Horcickova di Mabesad disambut hangat oleh Kasad beserta para Asisten Kasad, diawali dengan menerima jajar kehormatan. Demikian informasi dari Dispen TNI dan Dispenad.

Adapun tujuan dari kunjungan Duta Besar Republik Ceko ke Mabesad yaitu dalam rangka meningkatkan hubungan bilateral di bidang militer antara kedua negara, seperti dalam hal Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) dan Peralatan serta kegiatan latihan bersama antara Angkatan Darat Republik Ceko dengan TNI AD.

Selain menyambut baik tujuan kedatangan Duta Besar Republik Ceko tersebut, Kasad berharap ada kerja sama lain yang bisa dilaksanakan oleh kedua negara seperti dalam bidang Pendidikan yaitu pertukaran Taruna dan Perwira, maupun bidang penelitian dan pengembangan lainnya.

Atas harapan dan keinginan Kasad tersebut, Duta Besar Republik Ceko langsung merespons dengan sangat antusias dan meminta agar Staf terkait dapat merencanakan program pendidikan yang cocok dilaksanakan oleh kedua negara.

  ♞
Industry  

Jumat, 28 Januari 2022

[Video] Menhan Prabowo Kunjungi PT GMF AeroAsia

 Liputan Kompas TVMenteri Pertahanan Prabowo Subianto lakukan kunjungan kerja ke PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia TBk di Tangerang, Banten pada Rabu (26/1).

Prabowo menegaskan dukungannya terhadap pemanfaata sumber daya dalam negeri untuk perawatan pesawat dan alutsista.

Pemaksimalan sumber daya yang ada di dalam negeri ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mewujudkan kemandirian nasional dalam pemeliharaan dan perawatan alutsista.

"Yang bisa dikerjakan di dalam negeri harus dikerjakan di dalam negeri," kata Menhan Prabowo dalam keterangannya dikutip Jumat (28/1/2022).

Dalam kesempatan itu, Prabowo juga meninjau progress modernisasi kokpit dan penggantian center wing box untuk pesawat C130H milik TNI AU oleh GMF AeroAsia.
 


  Youtube  

[Video] Mendesain Sistem Pertahanan Ibu Kota Baru

➶ Diposkan CNN Indonesia


  Youtube  

Kamis, 27 Januari 2022

RI Tak Kuasai Ruang Udara Natuna Sepenuhnya

 Infografis, 5 Poin Kesepakatan FIR antara RI-Singapura [CNN] ✈️

Presiden Joko Widodo resmi mengumumkan Indonesia mengambil alih kendali ruang udara (FIR) di Kepulauan Riau, termasuk Natuna, yang selama ini dikelola Singapura saat bertemu Perdana Menteri Lee Hsien Loong di Bintan, Selasa (25/1).

"Selama penandatanganan FIR (ruang kendali udara) maka ruang lingkup FIR Jakarta akan melingkupi seluruh teritorial Indonesia terutama Natuna dan Riau," ujar Jokowi dalam konferensi pers daring di akun YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (25/1).

Pemerintah menganggap kesepakatan itu sebagai pencapaian signifikan bagi Indonesia. Sebab, Indonesia telah membujuk Singapura untuk memberikan kendali ruang udara di kawasan itu sejak medio 1990-an.

Namun, ahli hukum internasional dari Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana, menganggap tidak ada pencapaian signifikan bagi Indonesia dalam kesepakatan FIR dengan Singapura kemarin.

Sebab, berdasarkan pernyataan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Indonesia masih memberikan delegasi pelayanan jasa penerbangan pada area tertentu di Kepulauan Riau pada ketinggian 0-37.000 kaki kepada otoritas penerbangan Singapura.

Di sisi lain, Indonesia hanya mengendalikan ruang udara mulai 37.000 kaki ke atas di kawasan tersebut. Sementara itu, sebagian besar penerbangan komersial beroperasi 31.000 hingga 38.000 kaki.

"Bila merujuk pada siaran pers Kemenkomarves dan berbagai pemberitaan di Singapura sepertinya kendali FIR belum berada di Indonesia. Pertama, Siaran Pers Kemenko Marves menyebutkan di ketinggian 0-37,000 kaki di wilayah tertentu dari Indonesia akan didelegasikan ke otoritas penerbangan Singapura," kata Hikmahanto melalui pernyataan kepada CNNIndonesia.com pada Selasa (25/1).

"Ini yang oleh media Singapura disebut hal yang memungkinkan bagi Bandara Changi untuk tumbuh secara komersial dan menjamin keselamatan penerbangan," paparnya menambahkan.

Dalam rilisnya, Kemenkomarves menuturkan ada lima elemen penting dari kesepakatan penyesuaian batas FIR RI-Singapura.

Pertama, penyesuaian batas FIR Jakarta yang melingkupi seluruh wilayah teritorial Indonesia, sehingga perairan sekitar Kepulauan Riau dan Natuna yang sebelumnya masuk dalam FIR Singapura menjadi bagian dari FIR Jakarta.

Kedua, Indonesia berhak dan bertanggung jawab atas Penyediaan Jasa Penerbangan (PJP) pada wilayah informasi penerbangan yang merupakan FIR Indonesia yang selaras dengan batas-batas laut teritorial.

Indonesia juga akan memberikan delegasi pelayanan jasa penerbangan pada area tertentu di ketinggian 0-37.000 kaki kepada otoritas penerbangan Singapura. Di area tertentu tersebut, ketinggian 37.000 kaki ke atas tetap dikontrol Indonesia.

Ketiga, Singapura juga menyepakati pembentukan kerangka kerja sama sipil dan militer terkait Manajemen Lalu Lintas Penerbangan (Civil Military Coordination in ATC/CMAC). Tujuannya, untuk memastikan tidak terjadi pelanggaran kedaulatan dan hak berdaulat Indonesia.

Keempat, Singapura juga berkewajiban menyetorkan kutipan biaya jasa pelayanan penerbangan kepada pesawat yang terbang dari dan menuju Singapura ke Indonesia. Pendelegasian PJP ini juga akan diawasi dan dievaluasi secara ketat oleh Kementerian Perhubungan.

Kelima, Indonesia juga berhak untuk melakukan evaluasi operasional atas pemberian pelayanan navigasi penerbangan yang dilakukan oleh Singapura. Hal tersebut dilakukan guna memastikan kepatuhan terhadap ketentuan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (International Civil Aviation Organization/ICAO).

Sementara itu, berdasarkan keterangan pemerintah Singapura, kesepakatan penyesuaian FIR ini akan berlaku selama 25 tahun ke depan dan bisa diperpanjang dengan persetujuan kedua negara.

"Apakah 25 tahun tidak terlalu lama? Lalu tidakkah perpanjangan waktu berarti tidak memberi kepastian? Memang konsep FIR bertujuan untuk keselamatan penerbangan, namun pada kenyataannya Bandara Changi dapat mencetak keuntungan besar bila FIR diatas Kepulauan Riau masih dikendalikan oleh Singapura," kata Hikmahanto.

  Singapura Masih Diuntungkan 

Dilansir Channel News Asia, Singapura berulang kali menegaskan isu FIR bukan lah masalah kedaulatan, tetapi keselamatan dan efisiensi lalu lintas penerbangan komersial.

Menteri Transportasi Singapura, S Iswaran, mengatakan perjanjian FIR terbaru dengan Indonesia tetap bisa memberi ruang Bandara Internasional Changi untuk tumbuh dan berkembang. Iswaran menuturkan perjanjian FIR dengan Indonesia saling menguntungkan dan akan memenuhi kebutuhan Bandara Changi dan bandara Indonesia saat ini dan di masa depan.

"Ini akan memastikan pertumbuhan penerbangan sipil yang aman dan efisien di kawasan ini," ucap Iswaran dalam unggahannya di Facebook.

"Saya menantikan ratifikasi dan implementasi perjanjian, yang akan memungkinkan Singapura dan Indonesia untuk bekerja lebih erat lagi untuk menegakkan keselamatan dan efisiensi penerbangan sipil internasional."

Sementara itu, Hikmahanto memaparkan FIR atas ruang udara suatu negara memang bisa saja dikelola oleh negara lain. Hanya saja bila dikelola oleh negara lain dianggap menunjukkan ketidakmampuan negara tesebut dalam pengelolaan FIR yang tunduk pada kedaulatannya.

"Bagi Indonesia muncul sejumlah pertanyaan atas Perjanjian Penyesuaian FIR, antara lain, apakah hingga saat ini Indonesia belum dapat mengelola FIR diatas Kepulauan Riau?" ucap Hikmahanto.

"Lalu menjadi pertanyaan dimanakah kehormatan (dignity) Indonesia sebagai negara besar bila tidak mampu mengelola FIR diatas wilayah kedaulatannya dan menjamin keselamatan penerbangan berbagai pesawat udara. Apakah Indonesia rela bila Changi terus berkembang secara komersial karena FIR diatas Kepulauan Riau dipegang oleh Singapura dan tidak Soekarno Hatta?" ujarnya menambahkan.

FIR Kepulauan Riau memang berada di bawah kendali Singapura sejak Maret 1946. Negara-kota itu menguasai sekitar 100 mil atau sekitar 160 kilometer laut wilayah udara Indonesia.

Keputusan itu diambil melalui International Civil Organization, karena Jakarta saat itu belum memiliki kompetensi dari berbagai aspek di usianya yang baru menginjak satu tahun merdeka.

Salah satu implementasi penguasaan FIR oleh Singapura adalah saat penerbang TNI AU harus mengantongi izin dari menara kendali penerbangan Bandara Internasional Changi untuk bisa lepas-landas atau mendarat hingga menentukan rute, bahkan ketinggian dan kecepatan.

Ruang udara di Batam dan Natuna adalah bagian dari FIR Blok A. Selain itu, terdapat pula Blok B dan C yang berada di atas perairan Natuna.

Sektor A mencakup wilayah udara di atas 8 kilometer sepanjang Batam dan Singapura. Sektor B mencakup kawasan udara di atas Tanjung Pinang dan Karimun.

Sementara itu, sektor C yang berada di wilayah udara Natuna dibagi menjadi dua, Singapura mengendalikan di atas 24.500 kaki, dan Malaysia di bawah 24.500 kaki. (rds/sur)
 

 
CNN  

Mahasiswa STTAL Buat Drone Pengintai Bertenaga Surya

 Bisa Terbang Hingga 12 Jam 
https://img.okezone.com/content/2022/01/21/65/2535699/mahasiswa-sttal-buat-drone-pengintai-bertenaga-surya-bisa-terbang-hingga-12-jam-zTJ1PICDtq.jpg[antara]

M
ahasiswa sekolah tinggi teknik angkatan laut atau STTAL Surabaya berinovasi membuat pesawat tak berawak (drone) pengintai yang menggunakan solar cell atau bertenaga sinar matahari. Kelebihannya menggunakan solar cell ini, pesawat bisa terbang dengan durasi hampir 12 jam.

Drone karya tiga prajurit TNI AL dan mahasiswa diploma tiga teknik elektronika STTAL Surabaya ini dirancang sebagai pesawat pengintai musuh. Pesawat ini dilengkapi kamera serta dikendalikan melalui pengontrol jarak jauh (remote).

Pesawat ini diklaim bisa terbang selama 12 jam dengan menggunakan cahaya mahatari.

Setelah melihat hasil karya canggih mahasiswa STTAL Surabaya, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono terpukau dan tertarik untuk dikembangkan karena inovasi mahasiswa sangat bagus dan inovatif.

Hasil karya inovatif para mahasiswa tersebut dibangun sebagai tugas akhir syarat kelulusan di STTAL Surabaya.

Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Tni Yudo Margono telah menginstruksikan Komandan STTAL untuk mendata produk-produk tersebut untuk selanjutnya didaftarkan ke HAKI, hak kekayaan intelektual. Ke depannya drone ini diharapkan bisa diproduksi dan digunakan sebagai alutsista Republik Indonesia. (dka)

  Drone Dua Median 

https://thumb.viva.co.id/media/frontend/thumbs3/2022/01/13/61e01bf42f73e-viva-militer-ksal-tinjau-drone-dua-media-buatan-siswa-sttal_1265_711.jpgKSAL tinjau Drone Dua Media Buatan Siswa STTAL [Vivanews]

Dalam kesempatan itu, orang nomor satu di Matra Angkatan Laut itu juga mengapresiasi beberapa produk hasil karya penelitian dosen dan mahasiswa STTAL yang masuk dalam katagori first artikel sebagai produk unggulan.

Produk unggulan yang membuat KSAL takjub diantaranya adalah drone dua media yang bisa terbang di udara dan menyelam di air, hybrid drone dengan sumber energi solar cell untuk pengintaian, riddingbouy bersistem kendali untuk penyelamatan korban jatuh di laut, rancang bangun cone eksplosive sebagai senjata tempur dasar laut dengan sistem firing device berbasis mikro controller arduino dan LORA, serta alat ukur pasang surut sensor pressure dengan modul pengiriman nirkabel jarak jauh.

"Dalam rangka pengembangan lebih lanjut dan produksi massal dari prototipe produk penelitian tersebut akan disinergikan dengan satuan terkait selaku user dan ditindaklanjuti oleh Dislitbangal guna mendukung perkuatan dan kemandirian alutsista TNI AL. Sinergitas tersebut sangat diperlukan untuk menghasilkan produk pengembangan yang lebih berkualitas dan berdayaguna bagi TNI AL," ujarnya.

  ★ Okezone | Vivanews  

Rabu, 26 Januari 2022

Len Industri Jadi Induk Holding BUMN Indhan

 Mencakup seluruh bidang pertahanan 
https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEigghRAdoWtZ-rNd8RMhwSfV6ZvQPjeyAs2NVXrSBKaKIOBvdyMI5cCEHtz-wn7f5wLrXGimRT9z-YDh97-e0tNDbw3KkgoTiDt41UKw4aSOcX0fHpoh_DX2yBIVZgsCTYwt1hxtxW-uqPVgmaPAraDBqlIr0vcKAh3QGMppu5x3AUC_cNgwyc3kifEng=s527Defend ID [BUMN]

P
enunjukan PT Len Industri (Persero) sebagai induk holding sejak tahun 2020 didasari dengan pertimbangan jaringan bisnis Len yang mencakup seluruh bidang pertahanan.

Len mampu mengintegrasikan teknologi antar sektor dan memiliki kapabilitas di bidang C5ISR (Command, Control, Communication, Computer, Cyber, Intelligence, Surveillance, and Reconnaissance) sebagai interoperability dan brain system untuk semua platform berbasis elektronika.

Alasan lainnya karena posisi Len yang strategis dan tidak condong pada satu matra, melainkan mampu mengakomodir dan mengintegrasikan ketiga matra, yaitu darat, laut, dan udara. Selain itu, Len juga dinilai telah berpengalaman sebagai induk dalam mengelola 4 anak perusahaan yang ada sebelumnya.

Pembentukan Holding BUMN Industri Pertahanan akan memberikan manfaat tidak hanya bagi anggota holding dan pemerintah, tapi juga para pemangku kepentingan lainnya serta ekosistem pertahanan secara keseluruhan,” kata Direktur Utama Len, Bobby Rasyidin yang dikutip INDUSTRY.co.id, Senin (24/1/2022).

Strategic holding adalah model holding yang mana induk perusahaan fokus melaksanakan fungsi strategic tanpa melakukan aktivitas operasi.


https://garuda.industry.co.id/uploads/berita/detail/56310.jpg[LEN]

Peran strategic holding diantaranya sebagai strategic leader, yaitu penetapan visi dan strategi korporat, target keuangan dan strategis, pengelolaan shared service center untuk anggota holding, mendefinisikan core competency, pemfokusan portfolio bisnis, dan juga streamlining anggota holding sehingga tidak adanya tumpang tindih nantinya.

Kelima BUMN Indhan, Len, DI, Pindad, Dahana dan PAL, masing-masing memiliki bidang usaha yang beragam, sehingga bentuk atau model holding yang dipilih adalah model Strategic Holding,” jelas Bobby.

Pembentukan holding dipilih sebagai opsi konsolidasi paling optimal dibanding dengan opsi peleburan. Opsi ini dipilih dengan memperhitungkan faktor peningkatan pendapatan, penghematan biaya, optimalisasi modal, reputasi brand, proses dan waktu pendirian, kontrol, dilusi, disrupsi operasional dan peraturan.

Konsolidasi melalui holding dengan nama Defend ID merupakan solusi untuk mempercepat kemandirian industri pertahanan Indonesia karena dapat menyeimbangkan faktor penciptaan nilai dan faktor kemudahan implementasi,” pungkasnya.

Proses pembentukan holding sudah dilakukan sejak September 2020 dengan membentuk Komite Eksekutif yang merupakan forum Direktur Utama BUMN Indhan untuk berkoordinasi dan membahas hal strategis di BUMN Indhan.

Bersama dengan itu, telah dibentuk pula Strategic Transformation Office dan 7 (tujuh) Project Management Office (PMO) dari BUMN Indhan yang bertugas mempersiapkan seluruh perencanaan dan program holding, baik jangka pendek maupun jangka panjang di berbagai bidang, seperti keuangan, pengembangan bisnis, sumber daya manusia, IT, riset dan inovasi, manufaktur, supply chain, legal, tata kelola, strategi dan transformasi.

  ★
Industry  

Selasa, 25 Januari 2022

[Video] MLRS Busur Geni Kaliber 90 mm

➶ Diposkan Penerangan PoltekadTim Litbang Poltekad yang dalam hal ini diwakili oleh Mayor Arh Moh. Ali, ST.

Menjelaskan tentang MLRS Busur Geni dan roket 90 mm, dimulai dari sejarahnya mengapa dinamakan Busur Geni, maksud dan tujuan Litbang hingga spesifikasi dan hal teknis.


  Youtube 

FIR Jakarta Kini Lingkupi Wilayah Udara di Kepri-Natuna

 Ilustrasi FIR Jakarta sekarang akan menglikup sampai Natuna [ist] ✈️

Indonesia dan Singapura menyepakati perjanjian mengenai flight information region (FIR). Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan ruang lingkup Jakarta kini melingkupi seluruh wilayah udara di perairan sekitar Kepulauan Riau (Kepri) dan Kepulauan Natuna.

"Sementara dengan penandatangan perjanjian FIR maka ruang lingkup FIR Jakarta akan melingkupi seluruh wilayah udara teritorial Indonesia. Terutama di perairan sekitar Kepulauan Riau dan Kepulauan Natuna," kata Jokowi dalam pernyataan pers seperti disiarkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (25/1/2022).

Selain perjanjian mengenai FIR, Indonesia-Singapura juga menyepakati perjanjian mengenai ekstradisi. Menhan RI Prabowo Subianto dan Menteri Pertahanan Singapura juga menandatangani pernyataan bersama mengenai komitmen perjanjian pertahanan.

"Kemudian perjanjian ekstradisi, kemudian persetujuan flight information region, FIR dan pernyataan bersama menteri pertahanan kedua negara tentang komitmen untuk memberlakukan perjanjian kerja sama pertahanan. Untuk perjanjian ekstradisi dalam perjanjian yang baru ini masa retroaktif diperpanjang dari semula 15 tahun menjadi 18 tahun sesuai dengan pasal 78 KUHP," ujar Jokowi.

  MoU Bank Sentra Cegah Pendanaan Terorisme 

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga berharap MoU antara bank sentral Indonesia dan Singapura untuk mencegah pendanaan terorisme dapat segera diteken.

"Saya juga berharap MoU antara bank sentral terkait inovasi pembayaran anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme dapat segera ditandatangani," ujar Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi mendukung mobilitas antarnegara yang aman. Dia mendorong pengakuan vaksin dan platform pelacakan.

"Selain itu guna mendukung mobilitas manusia yang aman, kedua negara saat ini sedang memfinalisasi pengakuan vaksin dan penyelarasan interoperabilitas platform pelacakan dan perlindungan yang dimiliki kedua negara," ujar Jokowi. (knv/imk)
 

 
detik  

Erick-Prabowo Godok Roadmap Industri Pertahanan RI

⚓ Meningkatkan komponen dalam negeri (TKDN)Kapal BRS 991 WSO produksi PAL Indonesia

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir telah membentuk Holding BUMN Industri Pertahanan pada 12 Januari 2022. Terdapat sejumlah BUMN yang masuk ke dalam DEFEND ID, nama resmi Holding BUMN Industri Pertahanan, yaitu PT LEN Industri, PT PAL, PT Dahana, PT Dirgantara Indonesia, dan PT Pindad.

Dalam kerja dengan Komisi VI DPR RI, Erick menjelaskan urgensi pembentukan Holding BUMN Industri Pertahanan.

"Sekarang kita tidak terus terjebak kepada hardware lagi karena kenapa? Industri defense ke depan itu adalah industri dari pada software-nya," ujarnya dalam siaran langsung di kanal Youtube Komisi VI DPR RI, Selasa (25/2/2022).

Oleh karena itu, Erick mengaku sudah berdiskusi bersama Menteri Pertahanan Letnan Jenderal TNI (Purn.) Prabowo Subianto untuk membuat roadmap (peta jalan) jangka panjang industri pertahanan 10-20 tahun ke depan. Tujuannya agar ada keberpihakan terhadap industri dalam negeri dalam wujud tingkat komponen dalam negeri (TKDN).

"Supaya kita jangan dalam arti membeli produk-produk yang ada tentu di defense kita tidak juga TKDN-nya dilakukan," kata Erick.

"Nah ini sudah kita sinkronisasi. Kita bersepakat untuk industri pertahanan ini 40% TKDN-nya sampai tahun 2025 kalau tidak salah," lanjutnya.

Lebih lanjut, Erick menuturkan, ada sejumlah kendala terkait penggunaan produk industri pertahanan luar negeri ketika berkaitan dengan perawatan hingga software.

"Itu dikunci. Yang akhirnya kita harus kembali lagi kepada penjual," ujar Erick.

"Ini yang juga kita perbaiki bagaimana di industri pertahanan ini kita bisa menjadi sinkronisasi supaya ada solusi sama seperti tadi yang kita lakukan dengan kementerian lain," lanjutnya.
 

  🔅
CNBC  

[Foto] Melihat Produksi Prototipe KF-21 Boramae

 Dijadwalkan ujicoba terbang perdana akhir Juni 2022
Prototipe pertama KF-21 Boramae [news.zum]

Beredar foto-foto terbaru dari prototipe jet tempur masa depan Korea Selatan dan Indonesia, KF-21 Boramae.

KAI sendiri saat ini tengah menyiapkan enam prototipe KF-21.

Dari foto terlihat penampakan sosok prototipe unit ketiga dan keempat KF-21 Boramae dengan konfigurasi dua kursi (tandem seat).

Kabarnya Boramae ini akan dilaksanakan ujicoba terbang perdana pada musim panas tahun ini.

Melansir situs news naver, mulai bulan Februari mesin KF-21 akan diuji. Ini untuk memeriksa apakah semua perangkat berfungsi dengan baik saat mesin hidup.

Protoipe KF-21 direncanakan akan menjalani program pengujian selama 4 tahun (bila berjalan lancar) sebelum masuk jalur produksi pada 2026.

Spesifikasi jet tempur KF-21 memiliki panjang 16,9 m, rentang sayap 11,2 m, tinggi 4,7 m, dan berat lepas landas maksimum (MTOW) 25.400 kg.

Menggunakan dua mesin turbofan General Electric F414-GE-400K yang masing-masing berdaya dorong kering 57,8 kN (13.000 lbf) dan 97,9 kN (22.000 lbf) dengan afterburner.

Jet tempur generasi 4,5 ini memiliki kecepatan terbang maksimum 1.8 Mach dan memiliki enam gantungan senjata di bawah sayap dan empat di bawah badan pesawat.

  Berikut penampakannya : 



  ★ Garuda Militer  

Senin, 24 Januari 2022

Presiden Jokowi Pastikan Hilirisasi Batu Bara Jadi DME

 Bisa Tekan Impor Elpiji Infografis (CNBC)

Presiden Joko Widodo kembali menyampaikan pentingnya hilirisasi, industrialisasi, dan pengurangan impor saat melakukan groundbreaking proyek hilirisasi batu bara menjadi dimetil eter (DME) di Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan, pada Senin, 24 Januari 2022. Menurut Presiden, hilirisasi batu bara menjadi DME akan bisa menekan impor elpiji yang mencapai kisaran Rp 80 triliun.

"Impor kita elpiji itu gede banget, mungkin Rp 80-an triliun dari kebutuhan Rp 100-an triliun. Impornya Rp 80-an triliun. Itu pun juga harus disubsidi untuk sampai ke masyarakat karena harganya juga sudah sangat tinggi sekali. Subsidinya antara Rp 60 sampai Rp 70 triliun," ujar Presiden dalam sambutannya.

"Pertanyaan saya apakah ini mau kita teruskan? Impor terus? Yang untung negara lain, yang terbuka lapangan pekerjaan juga di negara lain, padahal kita memiliki bahan bakunya, kita memiliki raw material-nya yaitu batu bara yang diubah menjadi DME. Hampir mirip dengan elpiji," lanjutnya.

Proyek hilirasi ini sendiri merupakan kerja sama antara PT Bukit Asam, PT Pertamina, dan investor asal Amerika Serikat, Air Products. Presiden meyakini, jika proyek ini telah berproduksi, maka berpotensi mengurangi subsidi APBN hingga kurang lebih Rp 7 triliun.

"Kalau semua elpiji nanti distop dan semuanya pindah ke DME, duit yang gede sekali, Rp 60-70 triliun itu akan bisa dikurangi subsidinya dari APBN. Ini yang terus kita kejar, selain kita bisa memperbaiki neraca perdagangan kita karena nggak impor, kita bisa memperbaiki neraca transaksi berjalan kita karena kita nggak impor," paparnya.

Lebih lanjut, Kepala Negara menyebut bahwa perintah untuk hilirisasi dan menghentikan impor ini sudah ia sampaikan sejak enam tahun yang lalu. Presiden pun menyayangkan ada pihak yang sudah nyaman dengan impor dan tidak memikirkan kepentingan yang lebih besar, yaitu negara dan rakyat.

"Memang duduk di zona nyaman itu paling enak, sudah rutinitas terus impor, impor, impor, impor, nggak berpikir bahwa negara itu dirugikan, rakyat dirugikan karena nggak terbuka lapangan pekerjaan," lanjutnya.

  Membuka lapangan kerja 
imfografis (detik)

Sebagai contoh, Presiden menyebut bahwa proyek hilirasi batu bara menjadi DME ini akan membuka sekitar 11-12 ribu lapangan pekerjaan. Jika ada lima investasi yang serupa, lanjut Presiden, maka berpotensi menciptakan sekitar 70 ribu lapangan pekerjaan secara langsung.

"Kalau ada lima investasi seperti yang ada di hadapan kita ini 70 ribu lapangan pekerjaan akan tercipta, itu yang langsung. Yang tidak langsung biasanya dua sampai tiga kali lipat," tambahnya.

Untuk itu, Presiden telah mengumpulkan jajarannya yang berkaitan untuk memastikan agar proyek hilirasi ini bisa selesai dalam jangka waktu 30 bulan. Presiden juga berharap bahwa proyek hilirasi serupa bisa dilakukan juga di tempat lain karena Indonesia memiliki deposit batu bara yang lebih dari cukup.

"Jangan ada mundur-mundur lagi, dan kita harapkan nanti setelah di sini selesai, dimulai lagi di tempat lain. Karena ini hanya bisa menyuplai Sumsel dan sekitarnya, kurang lebih 6 jutaan KK. Karena kita memiliki deposit batu bara yang jauh dari cukup kalau hanya untuk urusan DME ini, sangat kecil," tandasnya, seperti diinformasikan Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden.

Sementara itu, Direktur Pengembangan Usaha PT Bukit Asam, Rafli Yandra, mengatakan bahwa proyek ini bernilai sebesar USD 2,1 juta atau setara dengan Rp 30 trilliun. Menurutnya, proyek ini akan mengubah 6 juta ton batu bara menjadi 1,4 juta ton DME setiap tahunnya.

"Kami berharap dengan dukungan Bapak Presiden beserta dengan kementerian dan lembaga yang terkait, pembangunan pabrik DME ini akan berjalan dengan lancar," ujarnya.

Turut hadir dalam acara tersebut yaitu Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Selain itu hadir juga Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, Direktur Utama PT Bukit Asam Arsal Ismail, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, dan CEO Local Partner Air Products Indonesia Duddy Christian.

  ✹ Industry  

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More