Wina - Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta mendukung dibangunnya pembangkit listrik tenaga nuklir di Indonesia. Menurut dia, PLTN bisa mengurangi efek rumah kaca.
"Itu sesuai dengan program pemerintah dan direncanakan pada 2020," kata Hatta saat pertemuan dengan warga Indonesia di Kedutaan Besar Indonesia di Wina, Austria, tadi malam, Rabu 24 Oktober 2012.
Menurut Hatta, PLTN menjadi solusi ketersediaan energi listrik nasional. "Bayangkan satu gramnya bisa menghasilkan satu megawatt (listrik) untuk siang dan malam," kata Hatta yang juga anggota Dewan Energi Nasional itu.
Pembangunan PLTN, kata Hatta, juga bisa menekan efek rumah kaca yang selama ini dihasilkan lewat pembangkit listrik yang menggunakan minyak bumi. "Tapi efek rumah kaca yang paling besar memang dihasilkan oleh deforestation," ujar Hatta.
Menteri Teknologi Hatta berada di Wina, Austria dalam rangka menghadiri konferensi internasional ke-40 IIASA (International Institute for Applied Systems Analysis). "Pak Menteri sebagai salah satu pembicara," kata Duta Besar Indonesia untuk Austria, Rachmat Budimana.
Menurut Rachmat, dalam konferensi itu Hatta berada sejajar dengan peraih nobel Thomas Schelling. "Itu merupakan hal yang membanggakan," kata mantan Direktur Perjanjian Internasional Kementerian Luar Negeri ini.
© Tempo.Co
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.