Warga di beberapa desa di Kecamatan Lubuksandi, Kabupaten Seluma,
Provinsi Bengkulu, cemas karena sering memergoki harimau berkeliaran di
sekitar kebun dan permukiman mereka.
"Sejak beberapa pekan terakhir kami sering memergoki harimau melintas pada jalan ke kebun bahkan di belakang pondok," kata seorang warga Lubuksandi, Surahmin kepada antara di Bengkulu, Sabtu (20/10).
Meskipun belum mengakibatkan korban manusia atau ternak, katanya, keberadaan harimau itu mengganggu kegiatan sehari-hari masyarakat seperti ke kebun dan ladang.
Biasanya, katanya, warga berani ke kebun sendirian, namun setelah ada harimau di sekitar itu, setiap ke kebun harus lebih dari satu orang.
Beberapa waktu lalu, kata dia, warga berhamburan pulang dari sungai karena dekat tempat mandi warga tersebut, ada harimau menyeberang, sedangkan warga sebagian besar mandi di sungai tersebut.
"Kami sudah melaporkan masalah tersebut ke kepala desa dan camat, namun belum ada petugas turun ke lapangan," katanya.
Seorang pedagang bahan pokok keliling Rizki membenarkan bahwa ada harimau berkeliaran melintas di jalan umum setempat.
"Kami sudah beberapa kali memergoki harimau tersebut saat pulang dari pekan di kawasan eks-tambang batu bara daerah itu," ujarnya.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu Anggoro Dwi Pujiarto melalui Kepala Bagian Tata Usaha Sumarsono mengatakan, pihaknya belum mendapat laporan dari lapangan akan keberadaan harimau tersebut.
Beberapa desa daerah itu berbatasan langsung dengan kawasan hutan lindung dan kawasan konservasi Taman Buru sehingga bisa saja ada harimau berkeliaran untuk mencari makan.
"Kami mengimbau kepada warga daerah itu untuk selalu siaga dan berhati-hati, tim BKSDA akan turun ke lokasi," ujarnya.(mdk/yan)
"Sejak beberapa pekan terakhir kami sering memergoki harimau melintas pada jalan ke kebun bahkan di belakang pondok," kata seorang warga Lubuksandi, Surahmin kepada antara di Bengkulu, Sabtu (20/10).
Meskipun belum mengakibatkan korban manusia atau ternak, katanya, keberadaan harimau itu mengganggu kegiatan sehari-hari masyarakat seperti ke kebun dan ladang.
Biasanya, katanya, warga berani ke kebun sendirian, namun setelah ada harimau di sekitar itu, setiap ke kebun harus lebih dari satu orang.
Beberapa waktu lalu, kata dia, warga berhamburan pulang dari sungai karena dekat tempat mandi warga tersebut, ada harimau menyeberang, sedangkan warga sebagian besar mandi di sungai tersebut.
"Kami sudah melaporkan masalah tersebut ke kepala desa dan camat, namun belum ada petugas turun ke lapangan," katanya.
Seorang pedagang bahan pokok keliling Rizki membenarkan bahwa ada harimau berkeliaran melintas di jalan umum setempat.
"Kami sudah beberapa kali memergoki harimau tersebut saat pulang dari pekan di kawasan eks-tambang batu bara daerah itu," ujarnya.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu Anggoro Dwi Pujiarto melalui Kepala Bagian Tata Usaha Sumarsono mengatakan, pihaknya belum mendapat laporan dari lapangan akan keberadaan harimau tersebut.
Beberapa desa daerah itu berbatasan langsung dengan kawasan hutan lindung dan kawasan konservasi Taman Buru sehingga bisa saja ada harimau berkeliaran untuk mencari makan.
"Kami mengimbau kepada warga daerah itu untuk selalu siaga dan berhati-hati, tim BKSDA akan turun ke lokasi," ujarnya.(mdk/yan)
© Merdeka
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.