Bahkan, tawaran membangun jembatan penghubung Dumai-Malaysia ditolak.
Kementerian Pekerjaan Umum menyatakan bahwa pembangunan Jembatan Selat Sunda tetap menjadi prioritas pemerintah meski masih simpang siur hingga saat ini.
Sebab, pentingnya jembatan tersebut untuk meningkatkan koneksi antara dua koridor ekonomi besar yaitu Jawa dan Sumatera.
Menurut Wakil Menteri PU, Hermanto Dardak, bila jalan tol di Jembatan Selat Sunda terbangun, pengendara bisa memacu kendaraannya sampai 100 kilometer per jam.
"Dengan begini, kendaraan bisa berpindah dari pulau Jawa ke Sumatera dalam satu jam atau satu jam setengah," kata dia di Jakarta, Senin 29 Oktober 2012.
Hermanto mengungkapkan, hal ini amat bisa dilakukan karena pada dasarnya di beberapa negara memang memperbolehkan pengendara memacu kendaraannya sampai 130 kilometer per jam.
Bahkan, ia menambahkan, di negara maju seperti Jerman kecepatan kendaraan di jalan bebas hambatan tidak mengenal adanya pembatasan.
Didahulukan
Sementara itu, beberapa tahun yang lalu menurut Hermanto, Indonesia ditawari untuk membangun jembatan penghubung Dumai-Malaysia. "Saat ditawari itu, Malaysia bahkan telah menyiapkan dananya," katanya.
Namun, kata dia, kementerian urung melakukan persetujuan karena menurut pihaknya ada persoalan konektifitas antara Jawa dan Sumatera yang lebih penting. Lagipula, pembangunan jembatan Dumai-Malaysia akan lebih banyak berguna untuk Malaysia daripada bagi Indonesia.
"Malaysia jauh lebih siap untuk membangun industri terusan sawit. Kalau kita bangun penghubung, sawit Indonesia akan dilarikan ke sana," ujar Hermanto.(eh)
© VIVA.co.id
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.