blog-indonesia.com

Kamis, 25 Oktober 2012

Raksasa Ritel Korea Promosikan 52 Produk RI

Produk-produk itu akan dijual melalui jaringan Lotte Mart di seluruh dunia.

http://us.media.viva.co.id/thumbs2/2010/04/14/88186_makro__lottemart__209_157.jpg
Lotte Mart
Perusahaan ritel terbesar Asia asal Korea Selatan, Lotte Mart, meminati sekitar 52 jenis produk Indonesia. Produk-produk itu awalnya akan dipamerkan di Korea, kemudian dijual di toko-toko Lotte Mart di seluruh dunia.

"Kami akan bawa ke Korea dulu, lihat pasarnya di sana, baru dijual ke seluruh dunia," kata Direktur Pelaksana Lotte Mart Asia Tenggara, Moon Young Pyo, usai acara forum bisnis pada Indonesian Product Exhibition for Lotte Mart Korea di Auditorium Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat, 23 September 2011.

Produk yang akan dipilih itu, lanjut Young Pyo, akan dipromosikan pada dua outlet terbesarnya dalam kegiatan promosi di Seoul, yaitu Seoul Station dan Jamsil-Lotte World dalam rangka ajang ASEAN Week pada 3-6 November mendatang.

Young Pyo menuturkan sudah tinggal di Jakarta selama tiga tahun, dan ketika itu dia menemukan barang-barang berkualitas, sehingga dia berencana memilih barang-barang Indonesia untuk dibawa ke Korea. Bila bagus barang-barang ini akan disebar ke seluruh dunia melalui jaringan Lotte Mart.

Untuk memilih barang-barang Indonesia itu, kata Young Pyo, Lotte Mart memiliki dua standar. Pertama, memilih barang-barang yang orang Korea juga memahami kebudayaan Indonesia. "Kami tidak hanya akan impor barang Indonesia ke Korea, tapi akan membawa budaya Indonesia juga," ungkapnya.

Kedua, lanjut Young Pyo, Lotte akan menyeleksi produk Indonesia yang berkualitas saja yang bisa masuk ke tokonya. "Kami akan buktikan, kami tidak hanya bisnis di Indonesia, tapi juga akan membawa produk-produk Indonesia ke dunia, tentu yang berkualitas," kata dia.

Young Pyo berharap, tidak hanya kali ini saja mereka dapat bekerja sama dengan Indonesia, tetapi juga pada masa-masa mendatang. "Akan rutin pada tahun-tahun mendatang," tutur dia.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kemendag, Hesti Indah Kresnaini, mengatakan bisa berhasil menembus pasar Korea adalah hal yang membanggakan karena karakteristik konsumen cenderung membeli produk dalam negeri.

"Saya rasa Korea adalah salah satu tujuan pasar yang peluangnya besar," kata Hesti dalam kesempatan yang sama.

Produk-produk ekspor Indonesia, lanjut Hesti, dikenal memiliki kualitas yang baik, sehingga kemungkinannya akan sangat memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan oleh Lotte Mart. "Pertanian dan perikanan Indonesia kaya, tentunya produk perikanan sangat kaya," kata dia.

Hesti menjelaskan, produk-produk yang diminati diantaranya hasil pertanian dan perikanan, makanan olahan, peralatan rumah tangga, serta produk-produk tekstil.

"Produk tekstil, peralatan rumah tangga, kerajinan, itu kelebihan kami di Indonesia yang beragam budaya, sehingga produknya unik dan berkualitas. Ini adalah salah satu kelebihan dan peluang," kata dia.

Sebagai informasi, Lotte Mart adalah perusahaan ritel asal Korea Selatan yang didirikan pada 1998. Hingga 2011, Lotte telah membuka 203 outlet di seluruh dunia dimana 24 diantaranya ada di Indonesia.

 Perdagangan Indonesia-Korea

Nilai ekspor Indonesia ke Korea selama lima tahun terakhir (2006-2010) mengalami peningkatan signifikan sebesar 9,77 persen. Pada 2006 ekspor Indonesia ke Korea mencapai US$ 8,85 miliar, lalu pada 2010 melonjak 50,97 persen menjadi US$ 13,99 miliar dibanding tahun sebelumnya US$ 9,26 miliar.

Ekspor Indonesia ke Korea pada 2010 terdiri dari ekspor Migas sebesar US$ 8,91 miliar dan non migas mencapai US$ 5,08 miliar.

Neraca perdagangan pada 2010 tercatat surplus bagi Indonesia sebesar US$ 5,09 miliar atau meningkat 55,89 persen dibanding tahun sebelumnya US$ 3,26 miliar. Produk-produk yang diekspor ke Korea yaitu peralatan listrik, karet, pulp, batu-batu mulia, nikel, besi dan baja, kayu, kertas, tekstil, alas kaki, ikan, dan produk perikanan.

Sedangkan nilai impor dari Korea selama 2006-2010 mengalami peningkatan dengan tren 13,23 persen, pada 2006 nilai impor mencapai US$ 4,87 miliar, lalu pada 2010 meningkat menjadi US$ 8,90 miliar.


© VIVA.co.I'd

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More