blog-indonesia.com

Selasa, 23 Oktober 2012

Bangun Jembatan Sunda, Pemerintah Tak Bakal Utang

 Jembatan Selat Sunda ditargetkan mulai groundbreaking pada 2014.


Maket Jembatan Selat Sunda
Pemerintah menegaskan tak akan utang untuk membangun Jembatan Selat Sunda meski sejumlah penawaran datang dari luar negeri, seperti dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC). Pemerintah tetap akan menggandeng BUMN dan pihak swasta.

“Kalau JBIC itu utang lagi, masa mau utang terus,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa usai meresmikan Jembatan Muara Sabak di Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi, Senin 22 Oktober 2012.

Menurut Hatta, jika pembangunan proyek JSS dibiayai dengan menggunakan dana pinjaman luar negeri maka akhirnya akan menggunakan APBN. Sementara dalam membangun JSS ini tidak mungkin menggunakan dana APBN, sebab masih banyak alokasi lain yang membutuhkan dana APBN.

Hatta menjelaskan nantinya JSS bukan hanya sekadar jembatan tapi juga akan dibangun sebuah kawasan ekonomi khusus. “Kalau hanya jembatan saja tidak menarik," katanya.

JSS sendiri ditargetkan mulai groundbreaking pada 2014. Proyek jembatan yang menghubungkan pulau Jawa dan Sumatra itu rencananya akan menelan dana sedikitnya Rp 100 triliun.

Di sisi lain, Hatta juga menjelaskan bahwa pembangunan Infrastruktur sebaiknya mengikutsertakan peran swasta dalam negeri serta pemerintah daerah seperti yang dilakukan oleh Pemkab Tanjung Jabung yang membangun Jembatan Muara Sabak yang membelah Sungai Batang Hari. “Apa yang dilakukan oleh Pemkab Tanjung Jabung ini juga harus diikuti oleh pemerintah daerah lainnya sehingga pembangunan infrastruktur tidak sepenuhnya mengandalkan pinjaman,” katanya.

Lebih lanjut Hatta menjelaskan, pemerintah akan memberikan dukungan penuh bagi daerah yang mengembangkan pembangunan infrastruktur secara cepat. Dalam Master Plan Percepatan dan Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3EI) pemerintah akan berupaya untuk memeratakan 'kue' pembangunan dari Aceh hingga ke Papua. Menurut Hatta, MP3EI mampu mengantisipasi pemerataan pembangunan dengan enam koridor.

“MP3EI menciptakan pusat-pusat pertumbuhan agar pembangunan itu merata, tidak hanya di Jawa. Kita dorong ke daerah Timur, ke semua koriodor kita. Dan, ini hasilnya cukup baik,” kata Hatta Rajasa.(eh)


© VIVA.co.id

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More