Menteri BUMN Dahlan Iskan mengagumi satu lagi karya anak bangsa. Kali ini Dahlan mengagumi temuan dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yaitu perangkat lunak pendeteksi jantung.
Dahlan hari ini menghadiri acara Seminar Pendidikan Nasional dengan tema 'Pengembangan Sains Berbasis Spiritual' di kampus UIN Syarif Hidayatullah. Dalam seminar ini, Dahlan terlihat kagum melihat alat temuan salah satu dosen UIN, Wina, yang menemukan perangkat lunak pendeteksi jantung.
Dahlan terlihat sangat bersemangat menanyakan cara kerja alat tersebut. Bahkan Dahlan mengatakan akan mengusahakan agar alat tersebut terus dikembangkan. Dalam pengembangan alat ini, Wina membutuhkan data data komprehensif mengenai jantung.
"Saya akan konsultasi dengan pak rektor. Kalau sulit (mencari data) di sini, saya akan tunjuk rumah sakit BUMN (untuk menyediakan)," ungkap Dahlan di UIN, Tanggerang, Senin (29/10).
Dahlan juga mengungkapkan, dalam menemukan alat berbasis teknologi harus mempunyai dua prinsip. Pertama adalah bisa berguna dan bermanfaat, yang kedua adalah alat tersebut harganya ekonomis. Karena, menurut Dahlan, kalau alat tersebut berguna tapi harganya mahal, tetap saja tidak akan berguna.
Dahlan berharap, nantinya software yang ditemukan Wina yang juga alumni madrasah ini bisa bersaing di ajang wirausaha internasional yang belum lama ini dimenangkan orang Jerman yang menemukan alat pendeteksi otak.
"Juaranya waktu itu orang dari Jerman yang juga bukan lulusan kedokteran, bukan teknik. Dia menemukan alat mendeteksi otak. Saya ingin ini (Wina) menjadi terbaik berikutnya karena ilmu alatnya adalah matematika," tutup Dahlan.(mdk/rin)
© Merdeka
Dahlan hari ini menghadiri acara Seminar Pendidikan Nasional dengan tema 'Pengembangan Sains Berbasis Spiritual' di kampus UIN Syarif Hidayatullah. Dalam seminar ini, Dahlan terlihat kagum melihat alat temuan salah satu dosen UIN, Wina, yang menemukan perangkat lunak pendeteksi jantung.
Dahlan terlihat sangat bersemangat menanyakan cara kerja alat tersebut. Bahkan Dahlan mengatakan akan mengusahakan agar alat tersebut terus dikembangkan. Dalam pengembangan alat ini, Wina membutuhkan data data komprehensif mengenai jantung.
"Saya akan konsultasi dengan pak rektor. Kalau sulit (mencari data) di sini, saya akan tunjuk rumah sakit BUMN (untuk menyediakan)," ungkap Dahlan di UIN, Tanggerang, Senin (29/10).
Dahlan juga mengungkapkan, dalam menemukan alat berbasis teknologi harus mempunyai dua prinsip. Pertama adalah bisa berguna dan bermanfaat, yang kedua adalah alat tersebut harganya ekonomis. Karena, menurut Dahlan, kalau alat tersebut berguna tapi harganya mahal, tetap saja tidak akan berguna.
Dahlan berharap, nantinya software yang ditemukan Wina yang juga alumni madrasah ini bisa bersaing di ajang wirausaha internasional yang belum lama ini dimenangkan orang Jerman yang menemukan alat pendeteksi otak.
"Juaranya waktu itu orang dari Jerman yang juga bukan lulusan kedokteran, bukan teknik. Dia menemukan alat mendeteksi otak. Saya ingin ini (Wina) menjadi terbaik berikutnya karena ilmu alatnya adalah matematika," tutup Dahlan.(mdk/rin)
© Merdeka
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.