Jakarta -
Pemerintah Indonesia menerima hibah 1.000 unit solar panel dari
pemerintah Cina. Penyerahan hibah secara simbolis dilakukan Menteri
Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Agung Laksono, dan perwakilan
pemerintah Cina, Ding Wei He, kantor Kementerian Koordinator
Kesejahteraan Rakyat, di Jakarta, Senin, 29 Oktober 2012.
Agung mengatakan, alasan pemerintah menerima hibah ini adalah memaksimalkan potensi besar Indonesia untuk mengembangkan instalasi listrik tenaga surya. Sebabnya, Indonesia terletak di garis khatulistiwa dan menerima panas matahari sepanjang tahun.
"Pemerintah akan memanfaatkan hibah ini dan mendistribusikannya ke daerah-daerah terpencil, terluar, dan terdepan, yang masih sangat membutuhkan pasokan listrik," ujar Agung. "Teknologi ini diharapkan dapat mendukung terciptanya infrastruktur yang ramah lingkungan."
Menurut Agung, dalam mendistribusikan 1.000 panel surya ini Kementeriannya bakal menggandeng kementerian terkait lainnya. "Agar benar-benar sampai kepada mereka yang berhak dan memerlukan," ujar dia. Beberapa kementerian yang akan digandeng antara lain Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal, serta Kementerian Riset dan Teknologi.
Ding Wei He, yang juga Director of Xuzhu Economic and Technological Development Zone Management Committe, mengatakan pemberian hibah ini bermula ketika perwakilan Kota Xu Zhou Cina melakukan survei dan datang langsung ke Indonesia. "Akhirnya diputuskan untuk memberikan solar panel kepada Indonesia," ujarnya.
Menurutnya, solar panel hibah tersebut merupakan produk perusahaan lokal Xu Zhou. Kota Xu Zhou sendiri merupakan kota energi di Cina di mana berkumpul perusahaan-perusahaan energi terkenal. Ding mengatakan, produk solar panel tersebut sangat sederhana, mudah digunakan, dan pemeliharaannya cukup sederhana.
Produk itu juga sudah digunakan di daerah pedalaman dan pegunungan Cina. "Kami melihat bahwa daerah-daerah terpencil di Indonesia belum memadai pencahayaan listriknya. Untuk itu, kami ingin berikan produk ini kepada daerah itu guna mengatasi permasalahan pencahayaan yang ada," ucap Ding.
Agung mengatakan, alasan pemerintah menerima hibah ini adalah memaksimalkan potensi besar Indonesia untuk mengembangkan instalasi listrik tenaga surya. Sebabnya, Indonesia terletak di garis khatulistiwa dan menerima panas matahari sepanjang tahun.
"Pemerintah akan memanfaatkan hibah ini dan mendistribusikannya ke daerah-daerah terpencil, terluar, dan terdepan, yang masih sangat membutuhkan pasokan listrik," ujar Agung. "Teknologi ini diharapkan dapat mendukung terciptanya infrastruktur yang ramah lingkungan."
Menurut Agung, dalam mendistribusikan 1.000 panel surya ini Kementeriannya bakal menggandeng kementerian terkait lainnya. "Agar benar-benar sampai kepada mereka yang berhak dan memerlukan," ujar dia. Beberapa kementerian yang akan digandeng antara lain Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal, serta Kementerian Riset dan Teknologi.
Ding Wei He, yang juga Director of Xuzhu Economic and Technological Development Zone Management Committe, mengatakan pemberian hibah ini bermula ketika perwakilan Kota Xu Zhou Cina melakukan survei dan datang langsung ke Indonesia. "Akhirnya diputuskan untuk memberikan solar panel kepada Indonesia," ujarnya.
Menurutnya, solar panel hibah tersebut merupakan produk perusahaan lokal Xu Zhou. Kota Xu Zhou sendiri merupakan kota energi di Cina di mana berkumpul perusahaan-perusahaan energi terkenal. Ding mengatakan, produk solar panel tersebut sangat sederhana, mudah digunakan, dan pemeliharaannya cukup sederhana.
Produk itu juga sudah digunakan di daerah pedalaman dan pegunungan Cina. "Kami melihat bahwa daerah-daerah terpencil di Indonesia belum memadai pencahayaan listriknya. Untuk itu, kami ingin berikan produk ini kepada daerah itu guna mengatasi permasalahan pencahayaan yang ada," ucap Ding.
© Tempo.Co
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.