blog-indonesia.com

Senin, 29 Oktober 2012

Suara Mahasiswa: Bangsa Ini Butuh Pemuda Kreatif dan Solutif

Andi Aulia Rahman
“Ibarat matahari, pemuda bagaikan matahari yang bersinar tepat pukul 12 siang, di mana matahari sedang dalam panas dan teriknya yang sangat...”

Begitulah ungkapan dari seorang ulama Islam,Dr Yusuf Qardhawi, dalam menggambarkan makna pemuda. Beliau mengatakan bahwa pemuda yang kalau diibaratkan dengan matahari, sinarnya sama dengan sinar matahari pada pukul 12 siang yang sangat panas dan terik.

Makna sinar di sini dapat kita definisikan secara sederhana dengan kata semangat.Semangat seseorang pemuda memang bak gelombang air laut yang tak pernahberhenti. Berbicara tentang pemuda dan kaitannya dengan sejarah perjalanan bangsa Indonesia, ada dua momentum penting di mana peran pemuda sangat penting.Pertama adalah Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Peristiwa Sumpah Pemuda ini menjadi tonggak awal bangkitnya gerakan pemuda untuk melawan penjajah.

Dengan Sumpah Pemuda, semangat pemuda yang awalnya bersifat kedaerahan berubah menjadi semangat persatuan dan kesatuan. Peristiwa kedua adalah ketika runtuhnya rezim Orde Baru pada 1998. Ketika itu, gelombang aksi massa besar-besaran yang dimotori kalangan mahasiswa (pemuda) mengepung Gedung DPR/MPR dan berakhir ketika Presiden Soeharto menyatakan berhenti dari jabatannya setelah berkuasa selama 32 tahun. Mahasiswa pun menyambut Era Reformasi dengan penuh harap akan pemerintahan yang lebih baik dan kondusif.

Dua peristiwa penting tersebut telah menjadi bukti betapa semangat pemuda yang begitu menggebugebu telah membawa bangsa kepada sebuah perubahan. Lalu bagaimana pemuda Indonesia kini? Bagaimana pemuda menyikapi berbagai masalah yang menghantam dan seringkali melumpuhkan bangsa ini? Bagaimana pemuda mengarahkan agar perjuangan bangsainiefektifuntukkemajuan bersama,bukannya meributkan hal-hal yang tidak penting dan akhirnya merugikan semuanya. Hal inilah yang selama ini mengikat kaki bangsa ini. Indonesia bangsa yang besar.

Bangsa yang memiliki sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya alam (SDA) yang melimpah.Kebebasan berpendapat dan berekspresi juga telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam perjalanan bangsa di Era Reformasi ini. Namun, permasalahan krusial seperti korupsi, kemiskinan, dan kriminalitas masih belum bisa “menghilangkan dirinya” dari headline surat kabar di negeri kita. Pun juga dengan banyaknya utang negara dan mahalnya biaya pendidikan dan kesehatan. Untuk mengatasi berbagai permasalahan bangsa tersebut, butuhpemikiran-pemikiranbaru yang kreatif dan solutif.

Karena itu, kita berharap muncul pemuda yang tampil di depan sebagai bagian dari representasi golongan masyarakat yang memiliki idealisme.Keberhasilan perjalanan bangsa sangat ditentukan oleh keberhasilan para pemudanya dalam mempersiapkan diri secara mental maupun intelektualitas. Bagaimana mewujudkan hal itu? Paling tidak ada enam prinsip yang harus dimiliki oleh seorang pemuda.

Pertama, peduli. Jadilah pemuda yang peduli terhadap lingkungan sekitar, baik itu lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kedua,empati.Jadilah pemuda yang memiliki sifat empati yang mampu memosisikan diri dalam keadaan yang sama dengan orang-orang di sekitarnya. Ketiga, merakyat. Jadilah pemuda yang merakyat.Pastikan setiap gerak langkah dan tindakan yang kita lakukan sebagai seorang pemuda adalah demi kepentingan dan kesejahteraan rakyat semata. Keempat, unik. Jadilah seorang pemuda yang unik. Dalam membangun bangsa yang unik ini dibutuhkan juga pemuda yang unik dalam berpikir dan berprilaku.Kelima, dipercaya.

Jadilah seorang pemuda yang dapat dipercaya untuk mengemban amanah membawa perubahan untuk bangsa. Keenam, aktif. Jadilah pemuda yang aktif. Aktif dalam berbagai kegiatan seperti dalam berbagai kegiatan sosial. Bukankah seorang pemuda yang hebat adalah pemuda yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam memperjuangkan kepentingan rakyat? Selamat Hari Sumpah Pemuda! ●

ANDI AULIA RAHMAN
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Staf Departemen Kajian dan Aksi Strategis BEM FHUI



© Sindo

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More