blog-indonesia.com

Rabu, 03 Desember 2014

Cari Korban Pesawat Jatuh, Basarnas Terjunkan Robot

http://cdn.sindonews.net/dyn/620/content/2014/12/03/25/932619/cari-korban-pesawat-jatuh-basarnas-terjunkan-robot-pqX.jpgCari korban pesawat jatuh, Basarnas terjunkan robot (foto:Mardi/Koran Sindo)

Deputi Operasi Basarnas Mayor Jenderal TNI Tatang Zaenuddin mengatakan, pihaknya akan menggunakan robot untuk menyelam di kedalaman 300 meter, agar bisa mendeteksi semua benda yang ada di bawah laut.

"Robot ini namanya Remote Operated Vehicle (ROV) dan mampu menyelam hingga kedalaman 300 meter serta bisa mendeteksi semua benda di bawah laut," katanya, kepada wartawan, Rabu (3/12/2014).

Robot tersebut, kata dia, sudah didatangkan Rabu, dari Jakarta, dan akan dioperasikan Kamis 4 Desember 2014.

"Mudah-mudahan dalam pencarian besok ada hasil yang kita temukan. Pasalnya menurut aturan di Basarnas, pencarian korban itu hanya tiga hari, dan bisa diperpanjang tujuh hari, bahkan lebih jika masih ada dugaan korban hidup," terangnya.

Dijelaskan, selama dua hari sebelumnya, sejak pesawat jatuh, pihaknya melakukan penyelaman di beberapa titik. Namun hingga di kedalaman 50 meter, pihaknya tidak menemukan apa-apa.

"Besok (Kamis) pagi hingga sore, kami akan mencoba robot ini, sekaligus menyisir semua area tempat jatuhnya pesawat," tukasnya.

Sebelumnya diberitakan, selama dua hari melakukan pencarian dua korban, serta badan pesawat PK-ELR tipe Thrush-510P, Tim Gabungan dari Basarnas, TNI-AL, Bakorkambla, KPLP, BNPB, Kepolisian, RAPI, dan Perhubungan, masih belum menemukan apa-apa.(san)
Bangkai Pesawat Carter Terdeteksi di Kedalaman 120 Meterhttp://cdn.sindonews.net/dyn/620/content/2014/12/03/25/932573/bangkai-pesawar-carter-terdeteksi-dikedalaman-120-meter-6q7.jpgEvakuasi bangkai pesawat (dok:Istimewa/Sindo)

Memasuki hari kedua pencarian pesawat carter yang jatuh di perairan Kema, Minahasa Utara, pencarian Tim SAR Gabungan masih belum membuahkan hasil, walaupun telah terdeteksi aluminum dengan menggunakan alat marine detektor.

Tim Sar Gabungan yang terdiri dari Basarnas Manado, Rapi Sulut, dan TNI–Polri, menerjunkan delapan perahu karet, tiga kapal motor, dan empat penyelam yang menggunakan marine detektor.

Dalam pencarian hari kedua ini, merry detektor berhasil mendeteksi aluminum atau bangkai pesawat. Namun Tim SAR hanya bisa menyelam sampai kedalaman 50 meter. Sementara lokasi badan pesawat berada dikedalaman 120 meter.

Pencarian hari ini dihentikan sementara, sambil menunggu alat pendeteksi dengan dilengkapi sonar dan kamera, atau remote operator vehicle. Alat ini berfungsi untuk mendeteksi lokasi bangkai pesawat dari jarak jauh.

Pesawat milik PT Elang Nusantara Air ini jatuh, pada Selasa 2 Desember 2014 siang, setelah rencana mendarat di Bandara Internasional Samratulangi, karena Bandara Ternate yang menjadi tujuan awal mengalami cuaca buruk.

Pesawat diawaki oleh Ronny Jasril, dan Pian Sofyan. Hingga kini, kedua korban masih belum ditemukan. Sementara salah satu keluarga korban mulai ke lokasi jatuhnya pesawat melihat langsung proses pencarian.(san)



  ★ sindo  

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More