Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mengerahkan sembilan satelit untuk membantu mencari AirAsia yang hilang. Pengaktifan satelit diharapkan dapat memberi titik terang keberadaan pesawat QZ8501.
Kepala Pusat Teknologi dan Data LAPAN, Dedi Irawadi, pihaknya mendapatkan penawaran dari beberapa pemilik satelit untuk mencari AirAsia dengan penginderaan jauh. Ada sembilan satelit yang diaktifkan untuk membantu menyisir titik-titik di mana pesawat yang membawa 155 penumpang dan tujuh kru terakhir melakukan kontak dengan Air Traffic Controler (ATC).
"Banyak satelit yang kita kerahkan, semoga ini dapat membantu pencarian," kata Dedi saat berbincang dengan detikcom, di kantor Lapan Kedeputian Penginderaan Jauh, Jl Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Selatan, Senin (29/12/2014).
Satelit-satelit yang dikerahkan itu adalah Spot 6 dan Spot 7 yang ada di atas Parepare-Sulawesi Selatan, Pleiades, Terra Sar x, dan digital globe, konsorsium perusahaan satelit di Amerika, yang mengerahkan lima satelitnya, seperti Ikonos, World View dan Quick Bird. Aktifasi pun berdasarkan bantuan dari perusahaan-perusahaan tersebut untuk ikut membantu misi kemanusiaan.
"Mereka yang menawarkan, semuanya free. Seperti Airbus yang menawarkan Spot 6 dan Spot 7 atau Digital Globe," kata Dedi.
Delapan di antara sembilan satelit yang diaktifkan tersebut, secara teknis mereka akan menggambarkan citra yang terekam oleh satelit atau optis. Sementara Terra Sar X menghasilkan citra melalui radar.
"Dalam keadaan berawan, radar lebih baik. Karena objek terlalu kecil," beber Dedi.Data-data citra dari 9 satelit akan diterima di ruang server LAPAN ini (Foto: Andry Haryanto/detikcom)
Menurut Dedi, perlu waktu hingga besok untuk mengetahui hasil pencitraan satelit. Berhubung beberapa satelit baru diaktifasi Minggu (28/12/2014) malam dan Senin (29/12/2014) pagi.
Adapun kendala yang dihadapi Lapan selain faktor teknis awan yang akan menyulitkan citra satelit, kendala lainnya titik fokus lokasi yang akan dipotret.
"Maka dari itu seluruh satelit difokuskan di koordinat terakhir hilangnya kontak," kata Dedi.
Citra dari 9 satelit itu akan diterima server LAPAN di Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta. Nah, dari hasil citra satelit, LAPAN akan menganalisa dan membandingkan, misalnya dua gambar berbeda waktu, misal foto bulan lalu dan hari ini, di koordinat yang sama. Perbedaan adanya objek bisa terlihat dari perbandingan itu.
"Citra satelit pun hanya bisa menangkap di wilayah permukaan. Kalau di dalam air, hanya beberapa meter saja yang bisa ditembus sinar matahari," imbuhnya,
Namun, bilamana satelit menemukan ada objek di permukaan, maka data citra satelit tersebut dapat digunakan oleh pihak-pihak yang melakukan pencarian.
★ detik
Kopasgat TNI AU Mengukir Sejarah Melahirkan Satu Tim Peterjun Wingsuit
-
* Pertama kali dimiliki Indonesia *
*[image:
https://tni-au.mil.id/images/sw/original/2024/11/6%20-1105043.webp]**(TNI
AU)* 🪂
* U*pacara penutupan lat...
31 menit yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.