Ilustrasi BTS
Keamanan wilayah Indonesia di perbatasan masih cukup rentan. Bukan hanya kurangnya ketersediaan personel keamanan, namun juga lemahnya infrastruktur penunjang seperti prasarana telekomunikasi.
Menutup kelemahan tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika dan membangun Base Transceiver Station (BTS) di 11 pulau terluar.
"Di 11 pulau terluar sedang dipasang fasilitas ini," ujar Menkominfo Rudiantara dalam dialog melalui video conference dengan Menteri PPN/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago di Kantor Wali Kota Tarakan, Kalimantan Utara, Senin (15/12/2014).
Rudi mengatakan, 11 pulau terluar itu terbentang dari Aceh hingga Papua pada titik-titik yang strategis. Ditergetkan, akhir Desember ini sudah terpasang semua.
"Ini upaya Telkom Group bekerja sama dengan TNI AL dalam bingkai NKRI," ucapnya.
Rudi berharap, dengan adanya fasilitas jaringan komunikasi dan internet ini bisa memudahkan komunikasi dan memajukan ekonomi masyarakat perbatasan.
Sementara Andrinof menyebutkan bahwa fasilitas jaringan komunikasi menjadi infrastruktur yang paling cepat memutus keterisolasian wilayah, sebelum infrastruktur lain seperti jalan atau jembatan dibangun. Pembangunan teknologi informasi bisa mempersatukan NKRI yang merupakan negara kepulauan.
"Kalau teknologi informasi, begitu seminggu terpikirkan dalam beberapa hari bisa terwujud. Seperti sekarang yang dilakukan Pak Menteri (Rudiantara)," ucapnya.
Menyikapi program Kemenkominfo tersebut, Kapolda Kaltim Irjen Pol Andayono menyambut baik. Sebab menurutnya, selama ini masalah komunikasi menjadi penghambat operasi anggotanya dalam menjaga perbatasan dari kejahatan lintas negara (transnational crime).
Andayono menuturkan pengalamannya menjaga perbatasan. Seringkali peralatan komunikasi para pelaku kejahatan lebih canggih dari yang digunakan aparat.
"Kita tidak mungkin 24 jam nongkrong di laut, itu titiknya panjangnya 50 mil. Tidak akan mungkin. Aku ke sana enggak bisa telepon, nggak ada sinyal. Yang dibutuhkan sekarang adalah yang bisa untuk telepon saja. Saya enggak mengerti apa nama alatnya," jelasnya.
Keamanan wilayah Indonesia di perbatasan masih cukup rentan. Bukan hanya kurangnya ketersediaan personel keamanan, namun juga lemahnya infrastruktur penunjang seperti prasarana telekomunikasi.
Menutup kelemahan tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika dan membangun Base Transceiver Station (BTS) di 11 pulau terluar.
"Di 11 pulau terluar sedang dipasang fasilitas ini," ujar Menkominfo Rudiantara dalam dialog melalui video conference dengan Menteri PPN/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago di Kantor Wali Kota Tarakan, Kalimantan Utara, Senin (15/12/2014).
Rudi mengatakan, 11 pulau terluar itu terbentang dari Aceh hingga Papua pada titik-titik yang strategis. Ditergetkan, akhir Desember ini sudah terpasang semua.
"Ini upaya Telkom Group bekerja sama dengan TNI AL dalam bingkai NKRI," ucapnya.
Rudi berharap, dengan adanya fasilitas jaringan komunikasi dan internet ini bisa memudahkan komunikasi dan memajukan ekonomi masyarakat perbatasan.
Sementara Andrinof menyebutkan bahwa fasilitas jaringan komunikasi menjadi infrastruktur yang paling cepat memutus keterisolasian wilayah, sebelum infrastruktur lain seperti jalan atau jembatan dibangun. Pembangunan teknologi informasi bisa mempersatukan NKRI yang merupakan negara kepulauan.
"Kalau teknologi informasi, begitu seminggu terpikirkan dalam beberapa hari bisa terwujud. Seperti sekarang yang dilakukan Pak Menteri (Rudiantara)," ucapnya.
Menyikapi program Kemenkominfo tersebut, Kapolda Kaltim Irjen Pol Andayono menyambut baik. Sebab menurutnya, selama ini masalah komunikasi menjadi penghambat operasi anggotanya dalam menjaga perbatasan dari kejahatan lintas negara (transnational crime).
Andayono menuturkan pengalamannya menjaga perbatasan. Seringkali peralatan komunikasi para pelaku kejahatan lebih canggih dari yang digunakan aparat.
"Kita tidak mungkin 24 jam nongkrong di laut, itu titiknya panjangnya 50 mil. Tidak akan mungkin. Aku ke sana enggak bisa telepon, nggak ada sinyal. Yang dibutuhkan sekarang adalah yang bisa untuk telepon saja. Saya enggak mengerti apa nama alatnya," jelasnya.
★ detik
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.