Transportasi Udara Kementerian Perhubungan merancang pembangunan bandara baru di 125 lokasi pada 2015, yang sebagian besar berada di wilayah rawan bencana dan terisolir. (LeeYiuTung/GettyImages)
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan melaporkan sebelas bandara baru siap beroperasi pada tahun depan. Kesebelas bandara tersebut masuk dalam rencana pembangunan bandara baru di 125 lokasi terpencil dan rawan bencana di seluruh Indonesia, yang dirancang Kementerian Perhubungan.
Kesebelas bandara baru tersebut adalah Bandara Enggano di Bengkulu Utara, Bandara Bawean di Gresik, Bandara Moa di Maluku Tenggara, Bandara Miangas, Bandara Sintang Baru, Bandara Werur, Bandara Tanjung Api di Tojo Una Una, Bandara Morowali, Bandara Kuffar di Seran Bagian Timur, Bandara Muara Tweh Baru di Barito Utara, dan Bandara Namniwei.
Menurut Jonan, terdapat 19 lokasi yang layak dibangun bandara baru. "Dibutuhkan anggaran sebesar Rp 993,69 miliar untuk membangun bandara baru di 19 lokasi tersebut," jelasnya dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (11/12).
Selain itu lanjutnya, terdapat pula 57 lokasi rawan bencana dan 49 lokasi terisolir yang perlu dibangun bandara baru. Hal ini perlu dilakukan guna membuka akses transportasi udara.
"Untuk membangun badara baru di 57 lokasi rawan bencana sebesar Rp 2,85 triliun, sedangkan di 49 lokasi terisolir sebesar Rp 1,84 triliun," tuturnya.
Sarana Pendukung
Menteri Jonan dalam laporan tertulisnya juga menjelaskan rencana pengembangan sarana dan prasarana pendukung transportasi udara. Untuk itu, sedikitnya 14 terminal baru akan dibangun dengan estimasi biaya mencapai Rp 544 miliar.
Selain itu juga akan dilakukan pengemabngan kapasitas 13 terminal eksisting dan pembangunan fasilitas kemananan penerbangan di 118 bandara. Kebutuhan anggaran untuk kedua proyek tersebut masing-masing Rp 22,7 miliar dan Rp 498, 7 miliar.
Di luar itu, Kementerian Perhubungan juga mengalokasikan anggaran khusus sebesar Rp 1,6 triliun untuk mendukung sejumlah program prioritas di sektor perhubungan udara. Program yang akan didanai meliputi perpanjangan landasan pacu di 22 lokasi bandara, perluasan apron di 20 lokasi bandara, pelapisan sisi udara di 31 lokasi bandara, serta peningkatan daya dukung sisi udara di 300 lokasi bandara.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan melaporkan sebelas bandara baru siap beroperasi pada tahun depan. Kesebelas bandara tersebut masuk dalam rencana pembangunan bandara baru di 125 lokasi terpencil dan rawan bencana di seluruh Indonesia, yang dirancang Kementerian Perhubungan.
Kesebelas bandara baru tersebut adalah Bandara Enggano di Bengkulu Utara, Bandara Bawean di Gresik, Bandara Moa di Maluku Tenggara, Bandara Miangas, Bandara Sintang Baru, Bandara Werur, Bandara Tanjung Api di Tojo Una Una, Bandara Morowali, Bandara Kuffar di Seran Bagian Timur, Bandara Muara Tweh Baru di Barito Utara, dan Bandara Namniwei.
Menurut Jonan, terdapat 19 lokasi yang layak dibangun bandara baru. "Dibutuhkan anggaran sebesar Rp 993,69 miliar untuk membangun bandara baru di 19 lokasi tersebut," jelasnya dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (11/12).
Selain itu lanjutnya, terdapat pula 57 lokasi rawan bencana dan 49 lokasi terisolir yang perlu dibangun bandara baru. Hal ini perlu dilakukan guna membuka akses transportasi udara.
"Untuk membangun badara baru di 57 lokasi rawan bencana sebesar Rp 2,85 triliun, sedangkan di 49 lokasi terisolir sebesar Rp 1,84 triliun," tuturnya.
Sarana Pendukung
Menteri Jonan dalam laporan tertulisnya juga menjelaskan rencana pengembangan sarana dan prasarana pendukung transportasi udara. Untuk itu, sedikitnya 14 terminal baru akan dibangun dengan estimasi biaya mencapai Rp 544 miliar.
Selain itu juga akan dilakukan pengemabngan kapasitas 13 terminal eksisting dan pembangunan fasilitas kemananan penerbangan di 118 bandara. Kebutuhan anggaran untuk kedua proyek tersebut masing-masing Rp 22,7 miliar dan Rp 498, 7 miliar.
Di luar itu, Kementerian Perhubungan juga mengalokasikan anggaran khusus sebesar Rp 1,6 triliun untuk mendukung sejumlah program prioritas di sektor perhubungan udara. Program yang akan didanai meliputi perpanjangan landasan pacu di 22 lokasi bandara, perluasan apron di 20 lokasi bandara, pelapisan sisi udara di 31 lokasi bandara, serta peningkatan daya dukung sisi udara di 300 lokasi bandara.
★ CNN
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.