Proses pencarian korban longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, masih berlangsung. BNBP menyatakan selain faktor alam, peranan manusia juga ikut berperan dalam longsor ini.
"Hasil analisa menunjukkan material penyusun Bukit Telaga Lele adalah endapan vulkanik tua, sehingga volume tanah tebal dan ada pelapukan," kata Kepala Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, menjelaskan penyebab longsor di kantornya, Jl Juanda, Jakarta Pusat, Senin (15/12/2014).
Sutopo mengatakan, bukit tersebut longsor dua kali. Longsor pertama dari bukit Tegal Lele ke kanan arah Pekalongan dan yang kedua ke kiri menuju Banjarnegara. "Yang kedua material longsor hanya dalam waktu 5 menit. Jarak luncuran kurang lebih 1,2 kilometer. Total luas 17 hektar yang tertimbun longsor," katanya.
Sutopo menyatakan, longsor di Desa Jemblung ini hampir mirip dengan longsor di berbagai wilayah lainnya di Indonesia seperti di Karangayar pada 2007, Ciwidey tahun 2010, Cililin tahun 2013 dan Banjarnegara tahun 2006.
"Ini bukan hanya faktor alam saja yang berperan, tapi juga ada faktor manusia. Karena seharusnya di lokasi longsor itu ada tumbuh-tumbuhan dan pepohonan sehingga tak terjadi longsor," katanya.(nal/try)
"Hasil analisa menunjukkan material penyusun Bukit Telaga Lele adalah endapan vulkanik tua, sehingga volume tanah tebal dan ada pelapukan," kata Kepala Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, menjelaskan penyebab longsor di kantornya, Jl Juanda, Jakarta Pusat, Senin (15/12/2014).
Sutopo mengatakan, bukit tersebut longsor dua kali. Longsor pertama dari bukit Tegal Lele ke kanan arah Pekalongan dan yang kedua ke kiri menuju Banjarnegara. "Yang kedua material longsor hanya dalam waktu 5 menit. Jarak luncuran kurang lebih 1,2 kilometer. Total luas 17 hektar yang tertimbun longsor," katanya.
Sutopo menyatakan, longsor di Desa Jemblung ini hampir mirip dengan longsor di berbagai wilayah lainnya di Indonesia seperti di Karangayar pada 2007, Ciwidey tahun 2010, Cililin tahun 2013 dan Banjarnegara tahun 2006.
"Ini bukan hanya faktor alam saja yang berperan, tapi juga ada faktor manusia. Karena seharusnya di lokasi longsor itu ada tumbuh-tumbuhan dan pepohonan sehingga tak terjadi longsor," katanya.(nal/try)
♞ detik
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.