Akan Ditenggelamkan, 2 Kapal Ilegal Sudah Berada di Tengah Laut Teluk Ambon Anggota TNI AL Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) IX Ambon pagi ini akan menenggelamkan 2 kapal pencuri ikan. Kapal akan ditenggelamkan dengan cara diledakkan dan saat ini posisi kapal sudah berada di tengah laut Teluk Ambon.
Kapal besar yang akan ditenggelamkan pagi ini, Minggu (21/12/2014) pada pukul 10.00 WIT, merupakan 2 dari 8 kapal yang ditangkap di Laut Arafura dengan berbendera Papua Nugini. Saat ini posisi Kapal bernama KIA Century 4 dan Century 7 sudah berada 2 mil dari Pantai di sekitar Amahusu dan siap ditenggelamkan.
"Kami sudah siap, tinggal pelaksanaan saja. Kapal sudah berada sekitar 2 mil lebih dari pinggir pantai. Sudah di tengah laut dari jam 5 subuh tadi bergerak," ujar Kadispen Lantamal IX Ambon Mayor Laut Eko Budimansyah saat dihubungi detikcom, Minggu (21/12/2014).
Disebutkan Eko, 2 kapal yang sudah dikosongkan dari bahan bakar dan muatannya ini akan ditenggelamkan dengan cara yang sama seperti penenggelaman 3 kapal ikan Vietnam di Anambas, Kepulauan Riau, beberapa waktu lalu. Kapal akan diledakkan hingga hancur hingga akhirnya tenggelam.
"Sama seperti di Anambas, nanti diledakkan. Ada tim amunisi untuk teknisnya dan sudah siap. Kapalnya dari pantai kelihatan. Posisi kapal di mulut Teluk Ambon, hampir mau masuk Laut Banda. Dalam 2 jam akan kami musnahkan," kata Eko.
Dari informasi yang didapat, kapal Cenruty 4 berbobot 250 grosston dan Century 7 memiliki bobot 200 grosston. Saat ditangkap pada 9 Desember lalu, Century 4 memiliki muatan 43 ton ikan sementara Century 7 membawa 20 ton ikan.
Meski berbendera Papua Nugini, seluruh ABK 2 kapal Century ini berkewarganegaraan Thailand. Cenrtuy 4 membawa 45 ABK dengan nahkoda bernama Thanaphom Pamnisti, dan Century 7 dinakhodai oleh Thong Ma Lapho dengan ditumpangi oleh 17 ABK.
Dua kapal berwarna biru dengan lambung hijau ini biasa berlabuh di Port Reg Bangkok, Thailand, dan hanya memiliki dokumen Papua Nugini. Meski tak memiliki dokumen Indonesia, mereka nekat menangkap ikan dengan tujuan komersil di Laut Arafura, Maluku. Tindakan penenggelaman kapal sudah sesuai dengan aturan dan dikabulkan oleh pengadilan setempat.
"Menyatakan memberikan izin kepada Komando Armada RI kawasan Timur Pangkalan Utama TNI AL IX untuk melakukan pemusnahan/penenggelaman barang bukti kapal KM Century 7/PNG-064," demikian kutipan surat penetapan penenggelaman Kapal Century 4 dan Century 7 yang dikeluarkan oleh Pengadilan Negeri Ambon.(ear/vid)Bom! 2 Kapal Pencuri Ikan Ditenggelamkan di Teluk Ambon 2 Kapal pencuri ikan ditenggelamkan di tengah Teluk Ambon oleh TNI AL. Penenggelaman kapal ini juga disaksikan oleh Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko.
"Sudah, sudah ditenggelamkan," demikian jelas Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) IX Ambon, Mayor Laut Eko Budimansyah saat dikonfirmasi detikcom pukul 12.00 WIB, Minggu (21/12/2014).
Kapal besar yang akan ditenggelamkan pagi ini, Minggu (21/12/2014) pada pukul 10.00 WIT, merupakan 2 dari 8 kapal yang ditangkap di Laut Arafura dengan berbendera Papua Nugini. Saat ditenggelamkan, posisi Kapal bernama KIA Century 4 dan Century 7 sudah berada 2 mil dari Pantai di sekitar Amahusu.
Dari informasi yang didapat, kapal Century 4 berbobot 250 grosston dan Century 7 memiliki bobot 200 grosston. Saat ditangkap pada 9 Desember lalu, Century 4 memiliki muatan 43 ton ikan sementara Century 7 membawa 20 ton ikan.
Meski berbendera Papua Nugini, seluruh ABK 2 kapal Century ini berkewarganegaraan Thailand. Cenrtuy 4 membawa 45 ABK dengan nahkoda bernama Thanaphom Pamnisti, dan Century 7 dinakhodai oleh Thong Ma Lapho dengan ditumpangi oleh 17 ABK.
Dua kapal berwarna biru dengan lambung hijau ini biasa berlabuh di Port Reg Bangkok, Thailand, dan hanya memiliki dokumen Papua Nugini. Meski tak memiliki dokumen Indonesia, mereka nekat menangkap ikan dengan tujuan komersil di Laut Arafura, Maluku. Tindakan penenggelaman kapal sudah sesuai dengan aturan dan dikabulkan oleh pengadilan setempat.
"Menyatakan memberikan izin kepada Komando Armada RI kawasan Timur Pangkalan Utama TNI AL IX untuk melakukan pemusnahan/penenggelaman barang bukti kapal KM Century 7/PNG-064," demikian kutipan surat penetapan penenggelaman Kapal Century 4 dan Century 7 yang dikeluarkan oleh Pengadilan Negeri Ambon.(nwk/try)ABK Kapal Ilegal yang Ditenggelamkan di Ambon Sudah Diserahkan ke Imigrasi Dua kapal pencuri ikan berbendera Papua Nugini akan ditenggelamkan oleh anggota Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) IX Ambon pagi ini. Sebanyak 62 ABK yang diamankan dari 2 kapal tersebut kini telah diserahkan kepada pihak imigrasi.
"ABK sudah diurus Imigrasi, kita serahkan ke imigrasi," ujar Kadispen Lantamal IX Ambon Mayor Laut Eko Budimansyah saat dihubungi detikcom, Minggu (21/12/2014).
Kapal yang menurut jadwal akan ditenggelamkan pada pukul 10.00 WIT ini merupakan kapal besar dengan nama KIA Century 4 dan KIA Century 7. Kedua kapal ini ditangkap bersama 6 kapal lainnya saat tengah melakukan pencurian ikan di Laut Arafuru, Maluku, pada 9 Desember 2014 lalu.
Meski berbendera Papua Nugini, seluruh ABK yang diamankan oleh jajaran Lantamal IX Ambon berkewarganegaraan Thailand. Kapal-kapal ini biasa berlabuh di Port Reg Bangkok. Meski tidak memiliki dokumen Indonesia, Century 4 dan Century 7 nekat menangkap ikan dengan tujuan komersil di Perairan Maluku.
Sebanyak 45 orang merupakan ABK Kapal Century 4 yang dinahkodai oleh Thanaphom Pamnisti. Sementara itu 17 warga negara Thailand lainnya merupakan ABK Century 7 dengan nahkoda Thong Ma Lapho. Namun masih belum diketahui kelanjutan nasib dari para ABK ini setelah diserahkan ke pihak imigrasi.
Berdasarkan informasi dari Lantamal IX Ambon, Kapal Century 4 berbobot 250 grosston dan Century 7 memiliki bobot 200 grosston. Kedua kapal ini berwarna biru muda dengan warna lambung hijau. Saat ditangkap, Century 4 membawa muatan 43 ton ikan sementara Century 7 memiliki bobot 200 ton ikan. Ikan-ikan berjenis layur hingga udang itu pun kini dititipkan di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Tantui untuk selanjutnya akan dilelang.
Pihak Lantamal IX Ambon mengaku sudah mengundang pemilik kapal untuk menyaksikan penenggelaman kapal. Meski begitu, belum diketahui apakah akan ada perwakilan ABK yang akan datang.
"Dari pihak pemilik kapal kita undang. Tapi tergantung mau datang atau tidak, yang jelas sudah sesuai prosedur. Harusnya pihak kapal menyaksikan sebagai pihak yang bertanggung jawab seperti nahkodanya," tukas Eko.
Kapal Century 4 dan 7 ini tampak dari luar seperti kapal tua dengan knalpot yang menjulang ke atas. Dek nahkodanya berada di tingkat 2, sementara tingkat satu adalah dek untuk ABK.
Bagian lambung kapal digunakan untuk ruang mesin dan ruang penyimpanan hasil tangkapan yang dilengkapi es dan bersuhu dingin. Kapal ini memiliki ukuran yang cukup besar dengan kemampuan mengangkut puluhan ton kekayaan laut.(ear/try)
Kapal besar yang akan ditenggelamkan pagi ini, Minggu (21/12/2014) pada pukul 10.00 WIT, merupakan 2 dari 8 kapal yang ditangkap di Laut Arafura dengan berbendera Papua Nugini. Saat ini posisi Kapal bernama KIA Century 4 dan Century 7 sudah berada 2 mil dari Pantai di sekitar Amahusu dan siap ditenggelamkan.
"Kami sudah siap, tinggal pelaksanaan saja. Kapal sudah berada sekitar 2 mil lebih dari pinggir pantai. Sudah di tengah laut dari jam 5 subuh tadi bergerak," ujar Kadispen Lantamal IX Ambon Mayor Laut Eko Budimansyah saat dihubungi detikcom, Minggu (21/12/2014).
Disebutkan Eko, 2 kapal yang sudah dikosongkan dari bahan bakar dan muatannya ini akan ditenggelamkan dengan cara yang sama seperti penenggelaman 3 kapal ikan Vietnam di Anambas, Kepulauan Riau, beberapa waktu lalu. Kapal akan diledakkan hingga hancur hingga akhirnya tenggelam.
"Sama seperti di Anambas, nanti diledakkan. Ada tim amunisi untuk teknisnya dan sudah siap. Kapalnya dari pantai kelihatan. Posisi kapal di mulut Teluk Ambon, hampir mau masuk Laut Banda. Dalam 2 jam akan kami musnahkan," kata Eko.
Dari informasi yang didapat, kapal Cenruty 4 berbobot 250 grosston dan Century 7 memiliki bobot 200 grosston. Saat ditangkap pada 9 Desember lalu, Century 4 memiliki muatan 43 ton ikan sementara Century 7 membawa 20 ton ikan.
Meski berbendera Papua Nugini, seluruh ABK 2 kapal Century ini berkewarganegaraan Thailand. Cenrtuy 4 membawa 45 ABK dengan nahkoda bernama Thanaphom Pamnisti, dan Century 7 dinakhodai oleh Thong Ma Lapho dengan ditumpangi oleh 17 ABK.
Dua kapal berwarna biru dengan lambung hijau ini biasa berlabuh di Port Reg Bangkok, Thailand, dan hanya memiliki dokumen Papua Nugini. Meski tak memiliki dokumen Indonesia, mereka nekat menangkap ikan dengan tujuan komersil di Laut Arafura, Maluku. Tindakan penenggelaman kapal sudah sesuai dengan aturan dan dikabulkan oleh pengadilan setempat.
"Menyatakan memberikan izin kepada Komando Armada RI kawasan Timur Pangkalan Utama TNI AL IX untuk melakukan pemusnahan/penenggelaman barang bukti kapal KM Century 7/PNG-064," demikian kutipan surat penetapan penenggelaman Kapal Century 4 dan Century 7 yang dikeluarkan oleh Pengadilan Negeri Ambon.(ear/vid)Bom! 2 Kapal Pencuri Ikan Ditenggelamkan di Teluk Ambon 2 Kapal pencuri ikan ditenggelamkan di tengah Teluk Ambon oleh TNI AL. Penenggelaman kapal ini juga disaksikan oleh Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko.
"Sudah, sudah ditenggelamkan," demikian jelas Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) IX Ambon, Mayor Laut Eko Budimansyah saat dikonfirmasi detikcom pukul 12.00 WIB, Minggu (21/12/2014).
Kapal besar yang akan ditenggelamkan pagi ini, Minggu (21/12/2014) pada pukul 10.00 WIT, merupakan 2 dari 8 kapal yang ditangkap di Laut Arafura dengan berbendera Papua Nugini. Saat ditenggelamkan, posisi Kapal bernama KIA Century 4 dan Century 7 sudah berada 2 mil dari Pantai di sekitar Amahusu.
Dari informasi yang didapat, kapal Century 4 berbobot 250 grosston dan Century 7 memiliki bobot 200 grosston. Saat ditangkap pada 9 Desember lalu, Century 4 memiliki muatan 43 ton ikan sementara Century 7 membawa 20 ton ikan.
Meski berbendera Papua Nugini, seluruh ABK 2 kapal Century ini berkewarganegaraan Thailand. Cenrtuy 4 membawa 45 ABK dengan nahkoda bernama Thanaphom Pamnisti, dan Century 7 dinakhodai oleh Thong Ma Lapho dengan ditumpangi oleh 17 ABK.
Dua kapal berwarna biru dengan lambung hijau ini biasa berlabuh di Port Reg Bangkok, Thailand, dan hanya memiliki dokumen Papua Nugini. Meski tak memiliki dokumen Indonesia, mereka nekat menangkap ikan dengan tujuan komersil di Laut Arafura, Maluku. Tindakan penenggelaman kapal sudah sesuai dengan aturan dan dikabulkan oleh pengadilan setempat.
"Menyatakan memberikan izin kepada Komando Armada RI kawasan Timur Pangkalan Utama TNI AL IX untuk melakukan pemusnahan/penenggelaman barang bukti kapal KM Century 7/PNG-064," demikian kutipan surat penetapan penenggelaman Kapal Century 4 dan Century 7 yang dikeluarkan oleh Pengadilan Negeri Ambon.(nwk/try)ABK Kapal Ilegal yang Ditenggelamkan di Ambon Sudah Diserahkan ke Imigrasi Dua kapal pencuri ikan berbendera Papua Nugini akan ditenggelamkan oleh anggota Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) IX Ambon pagi ini. Sebanyak 62 ABK yang diamankan dari 2 kapal tersebut kini telah diserahkan kepada pihak imigrasi.
"ABK sudah diurus Imigrasi, kita serahkan ke imigrasi," ujar Kadispen Lantamal IX Ambon Mayor Laut Eko Budimansyah saat dihubungi detikcom, Minggu (21/12/2014).
Kapal yang menurut jadwal akan ditenggelamkan pada pukul 10.00 WIT ini merupakan kapal besar dengan nama KIA Century 4 dan KIA Century 7. Kedua kapal ini ditangkap bersama 6 kapal lainnya saat tengah melakukan pencurian ikan di Laut Arafuru, Maluku, pada 9 Desember 2014 lalu.
Meski berbendera Papua Nugini, seluruh ABK yang diamankan oleh jajaran Lantamal IX Ambon berkewarganegaraan Thailand. Kapal-kapal ini biasa berlabuh di Port Reg Bangkok. Meski tidak memiliki dokumen Indonesia, Century 4 dan Century 7 nekat menangkap ikan dengan tujuan komersil di Perairan Maluku.
Sebanyak 45 orang merupakan ABK Kapal Century 4 yang dinahkodai oleh Thanaphom Pamnisti. Sementara itu 17 warga negara Thailand lainnya merupakan ABK Century 7 dengan nahkoda Thong Ma Lapho. Namun masih belum diketahui kelanjutan nasib dari para ABK ini setelah diserahkan ke pihak imigrasi.
Berdasarkan informasi dari Lantamal IX Ambon, Kapal Century 4 berbobot 250 grosston dan Century 7 memiliki bobot 200 grosston. Kedua kapal ini berwarna biru muda dengan warna lambung hijau. Saat ditangkap, Century 4 membawa muatan 43 ton ikan sementara Century 7 memiliki bobot 200 ton ikan. Ikan-ikan berjenis layur hingga udang itu pun kini dititipkan di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Tantui untuk selanjutnya akan dilelang.
Pihak Lantamal IX Ambon mengaku sudah mengundang pemilik kapal untuk menyaksikan penenggelaman kapal. Meski begitu, belum diketahui apakah akan ada perwakilan ABK yang akan datang.
"Dari pihak pemilik kapal kita undang. Tapi tergantung mau datang atau tidak, yang jelas sudah sesuai prosedur. Harusnya pihak kapal menyaksikan sebagai pihak yang bertanggung jawab seperti nahkodanya," tukas Eko.
Kapal Century 4 dan 7 ini tampak dari luar seperti kapal tua dengan knalpot yang menjulang ke atas. Dek nahkodanya berada di tingkat 2, sementara tingkat satu adalah dek untuk ABK.
Bagian lambung kapal digunakan untuk ruang mesin dan ruang penyimpanan hasil tangkapan yang dilengkapi es dan bersuhu dingin. Kapal ini memiliki ukuran yang cukup besar dengan kemampuan mengangkut puluhan ton kekayaan laut.(ear/try)
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.