KCR 40 Produksi Palindo |
Jakarta ☆
Dicap sebagai salah satu kementerian yang berkomitmen dalam peningkatan
penggunaan produksi dalam negeri negeri, Wakil Menteri Pertahanan
(Wamenhan) Sjafrie Sjamsoedin mengatakan hal itu berbanding lurus dengan
produksi industri pertahanan yang cukup signifikan dalam lima tahun
ini. Dengan kualitas yang baik, kata Sjafrie membuat produksi industri
pertahanan dalam negeri digunakan sendiri maupun diekspor ke sejumlah
negara.
"Jadi saya kira justifikasinya itu di produksi,
di pemasaran, sejauh mana industri pertahanan dalam negara menopang
kebijakan pertahanan Indonesia secara keseluruhan," kata Sjafrie
mengenai alasan kementeriannya mendapatkan penghargaan di Istana Wakil
Presiden (Wapres), Jakarta, Rabu (5/2) petang.
Sjafrie
mencontohkan PT Pindad sudah memproduksi 250 panser yang sesuai standar
Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan telah diekspor pula. Sementara PT
PAL, kata dia sudah sanggup memproduksi kapal combatant dan kapal angkut
tank yang dijual ke negara ASEAN, seperti Filipina.
"Industri
pertahanan kita sudah memenuhi tingkat menengah sedang ke tingkat
tinggi dalam 10 tahun lagi, membuat kapal tempur sendiri," lanjutnya.
Alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang digunakan TNI saat ini, kata dia seluruhnya merupakan produk dalam negeri.
"Kalau
tingkat tinggi belum, kapal selam belum. Pesawat tempur belum tapi kita
akan buat sendiri kerjasama dengan Korsel (Korea Selatan). Tank juga
belum tapi panser sudah," lanjut Wamenhan.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.