Jakarta
☆ Untuk menggali lebih dalam potensi kerja sama perdagangan dan investasi Rusia-Indonesia, Wakil Perdana Menteri (PM) Rusia, Dmitry O Rogozin mengajak 40 pengusaha dan calon investor serta media Rusia ke Indonesia.
Dmitry O Rogozin bersama Menko Perekonomian, Hatta Rajasa dijadwalkan memimpin langsung Sidang Komisi Bersama (SKB) ke-9 Indonesia-Rusia bidang Kerja Sama Perdagangan, Ekonomi dan Teknik, yang akan diselenggarakan di Jakarta, Selasa (25/2). SKB juga akan diikuti ajang forum bisnis yang dikoordinasi oleh Russia-Indonesia Business Council dan Kadin Indonesia.
Forum bisnis ini akan diikuti sekitar 100 orang pelaku bisnis kedua negara. Para pengusaha dan calon investor Rusia yang akan hadir adalah perusahaan-perusahaan kelas kakap di Rusia, di antaranya Sukhoi Civil Aircraft, Rusal, Rosatom, Kalimantan Railway, NIIDAR yang bergerak di bidang pengembangan radar dan sistem monitoring, Korporasi Irkut, dan Rostech.
Selain menindaklanjuti sejumlah investasi Rusia yang ada di Indonesia, para pengusaha tersebut juga akan menjajaki kemungkinan bekerja sama dan melakukan investasi baru di Indonesia. Dalam kesempatan tersebut akan dilakukan penandatanganan kerja sama antara PT Teknika Ika dari Indonesia dengan Perusahaan KAMAZ dari Rusia dalam bidang alat angkut berat.
Menurut Duta Besar RI untuk Federasi Rusia, Djauhari Oratmangun, saat ini merupakan saat yang tepat untuk meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi kedua negara. Indonesia hendaknya benar-benar memanfaatkan masa-masa emas ini untuk menjalin kerja sama saling menguntungkan antara kedua negara.
"Rusia tengah menaruh perhatian besar terhadap potensi yang dimiliki oleh Indonesia untuk dikembangkan. Indonesia hendaknya juga memanfaatkan hal ini untuk kepentingan ekonomi dan perdagangan Indonesia di Rusia," ujar Dubes Djauhari.
Dikatakan, upaya-upaya mempertemukan pengusaha kedua negara untuk saling menjajaki kemungkinan kerja sama perdagangan dan investasi merupakan upaya mewujudkan cita-cita meningkatkan volume perdagangan kedua negara menjadi lima miliar dolar pada 2015. "Ini merupakan hasil kesepakatan kedua pihak pada Sidang Komisi Bersama RI- Rusia ke-8 tanggal 25 Juni 2012," ujar Djauhari.
Pada 2012, nilai perdagangan kedua negara tercatat sebesar US$ 3,37 miliar dolar. Untuk tahun 2013 hingga Agustus, tercatat sebesar US$ 2,44 miliar. Sementara nilai investasi Rusia di Indonesia pada 2012 tercatat US$ 2,31 juta (urutan ke-27 PMA di Indonesia), sedangkan hingga September 2013 tercatat investasi sebesar US$ 1,2 juta. Investasi Rusia di Indonesia saat ini mencakup hotel dan bisnis restoran. Ke depan diharapkan investasi Rusia di Indonesia ini dapat berkembang di bidang transportasi dan infrastruktur smelter bahan tambang.
Selain membahas kerja sama ekonomi perdagangan, dalam SKB ke-9 Indonesia-Rusia ini juga akan dibahas perkembangan hubungan sosial-budaya dan pendidikan serta berbagai kerja sama teknis lainnya. Dalam bidang sosial-budaya dan pendidikan, kedua negara juga mencatat perkembangan yang cukup signifikan, di antaranya kesepakatan untuk lebih meningkatkan pemberian beasiswa dari Pemerintah Rusia untuk calon-calon mahasiswa Indonesia. Kerja sama bidang keagamaan juga terus meningkat, di antaranya melalui pengiriman mahasiswa Muslim Rusia untuk menempuh studi di Indonesia atas beasiswa Kementerian Agama.
Prabowo Bahas Pertahanan hingga Krisis Gaza
-
* Sambangi PM Inggris Keir Starmer**Presiden Indonesia Prabowo Subianto
(kanan) menemui PM Inggris Keir Starmer di London. (Foto/via Kedutaan Besar
Inggr...
2 jam yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.