blog-indonesia.com

Rabu, 12 Februari 2014

Peneliti UGM Ciptakan Model Pemetaan Wilayah Terdampak Erupsi Merapi

Aktivitas warga lereng Merapi
Aktivitas warga lereng Merapi (sumber: EPA)
Jakarta Peneliti dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta berhasil memetakan wilayah yang berpotensi terdampak letusan Gunung Merapi. Pemetaan itu bisa digunakan untuk menghitung kerusakan dan kehilangan sebagai bagian proses rehabilitasi dan rekonstruksi bencana.

Penelitian yang dipimpin Danang Sri Hadmoko dari UGM itu dikerjakan untuk mengembangkan model atau rumusan guna menghitung estimasi kerusakan dan kehilangan pada bencana letusan gunung berapi, khususnya Gunung Merapi yang terletak di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.

"Sebenarnya penelitian ini bertahap, salah satunya adalah memetakan daerah terdampak untuk menghitung kerusakan dan kehilangan, yang nantinya sangat dibutuhkan sebagai pedoman estimasi untuk proses rehabilitasi dan rekonstruksi," kata Danang di Jakarta, Selasa (11/2).

Danang beserta studinya merupakan salah satu dari 18 penelitian yang mendapat bantuan dana dari Yayasan Sains Toray Indonesia (ITSF) melalui program Pembiayaan Riset Teknologi dan Sains (STRG). Danang menjadi salah satu dari 18 peneliti yang studinya mendapat bantuan dana dari STRG edisi 2012.

Model itu, jelas Danang, bisa digunakan pemerintah untuk merumuskan perkiraan proses rehabilitasi dan rekonstruksi jika Gunung Merapi erupsi di masa mendatang.

Menurut Danang, muara dari penelitian yang ia lakukan adalah manajemen dampak bencana.

"Tujuannya mengurangi dampak risiko bencana, bisa berupa kerusakan fisik, infrastruktur ataupun korban, itu yang dikurangi," imbuh dia.

Dalam mengembangkan modelnya Danang mengumpulkan basis data terkait penduduk di sekitar Gunung Merapi, basis data morfologi, karater seismik, data geografi, dan data permukaan gunung.

"Dengan basis data ini estimasi akan lebih dimudahkan kala sudah diketahui arahnya ke mana, misalkan berapa banyak yang harus dievakuasi, kendaraan pengangkutnya, jalurnya, kebutuhan sumber daya manusia dan relawan, tujuan evakuasi ke shelter mana yang terdekat dan distribusi bantuannya," beber dia.

Penelitian Danang, diakuinya masih berlangsung terlebih menyusul adanya sokongan baru dari AXA Research Fund yang bermarkas di Paris.

"Ini direspon oleh AXA, sebab mereka ke depan berencana mengembangkan asuransi khusus bencana," tutup dia.


  Brita satu  

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More