JAKARTA -- Mabes Polri kian serius menanggapi kejahatan siber yang mulai
marak seiring kemutakhiran teknologi dunia. Selain memperkuat divisi cyber crime di setiap satuan wilayah, mereka juga melakukan kerjasama dengan perusahaan piranti lunak terkemuka Microsoft.
Keterlibatan perusahaan perangkat lunak ini bertujuan untuk membuat segel kuat bagi keamanan jaringan internet Indonesia.
"Tidak dipungkiri peretasan semakin sering dilakukan ke website-website di Indonesia. Dengan Microsoft di samping kami, tentu pencegahan dan penanganan bisa lebih maksimal," kata Kepala Cyber Crime Investigation Course Akademi Kepolisian (Akpol) Mabes Polri Kombes Winston Tommy Watuliu di Hotel Dharmawangsa Rabu (4/9).
Lulusan FBI Academy bidang cyber crime di Amerika ini mengatakan, Polri sudah sejak lama memantau modernisasi kejahatan dunia. Peretasan hingga manipulasi data lewat TI pun menurutnya kini sudah mulai ramai di Indonesia.
Meski hanya sebatas merusak tampilan web dan desain suatu laman situs, Tomy menilai semua itu hanyalah awal.
Seiring berjalannya waktu, tak menutup kemungkinan para peretas mampu menembus pusat data yang berisi ragam informasi penting. Seperti, password, pin, dan data-data lainnya baik yang berhubungan dengan uang atau rahasia negara.
"Memang di kita masih sederhana kejahatan TI-nya. Tapi kita antisipasi. Polri terus memperkuat diri dengan sumber daya yang mumpuni, selain itu patroli cyber juga kami rutin lakukan," kata dia.
Microsoft inc menyambut hangat kerjasamanya dengan Polri. National Technology Officer Microsoft Indonesia, Tony Seno Hartono mengatakan, kepolisian memang sudah saatnya serius menggarap upaya keamanan di bidang TI.
Menurutnya, kejahatan TI memiliki cakupan luas dan bukan hal mudah untuk membasminya dengan tangan Polri sendiri. Di sinilah, kata dia, Microsoft akan ikut coba mengawal keamanan Indonesia di bidang TI.
"Niat kami ingin memodernkan TI Indonesia. Tapi tentu ada rintangan, dan bersama Polri rintangan bisa dihadang," kata dia dalam kesempatan yang sama.
Keterlibatan perusahaan perangkat lunak ini bertujuan untuk membuat segel kuat bagi keamanan jaringan internet Indonesia.
"Tidak dipungkiri peretasan semakin sering dilakukan ke website-website di Indonesia. Dengan Microsoft di samping kami, tentu pencegahan dan penanganan bisa lebih maksimal," kata Kepala Cyber Crime Investigation Course Akademi Kepolisian (Akpol) Mabes Polri Kombes Winston Tommy Watuliu di Hotel Dharmawangsa Rabu (4/9).
Lulusan FBI Academy bidang cyber crime di Amerika ini mengatakan, Polri sudah sejak lama memantau modernisasi kejahatan dunia. Peretasan hingga manipulasi data lewat TI pun menurutnya kini sudah mulai ramai di Indonesia.
Meski hanya sebatas merusak tampilan web dan desain suatu laman situs, Tomy menilai semua itu hanyalah awal.
Seiring berjalannya waktu, tak menutup kemungkinan para peretas mampu menembus pusat data yang berisi ragam informasi penting. Seperti, password, pin, dan data-data lainnya baik yang berhubungan dengan uang atau rahasia negara.
"Memang di kita masih sederhana kejahatan TI-nya. Tapi kita antisipasi. Polri terus memperkuat diri dengan sumber daya yang mumpuni, selain itu patroli cyber juga kami rutin lakukan," kata dia.
Microsoft inc menyambut hangat kerjasamanya dengan Polri. National Technology Officer Microsoft Indonesia, Tony Seno Hartono mengatakan, kepolisian memang sudah saatnya serius menggarap upaya keamanan di bidang TI.
Menurutnya, kejahatan TI memiliki cakupan luas dan bukan hal mudah untuk membasminya dengan tangan Polri sendiri. Di sinilah, kata dia, Microsoft akan ikut coba mengawal keamanan Indonesia di bidang TI.
"Niat kami ingin memodernkan TI Indonesia. Tapi tentu ada rintangan, dan bersama Polri rintangan bisa dihadang," kata dia dalam kesempatan yang sama.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.