Yogyakarta – Kementerian Luar Negeri (Kemenlu)
berencana membuat ASEAN Studies Center di Universitas Gadjah Mada (UGM)
sebagai awal mengenalkan ASEAN secara lebih mendalam kepada masyarakat
domestik dan dunia. Makin dikenalnya ASEAN oleh masyarakat negara ASEAN
dan dunia akan membuat asosiasi negara kawasan Asia Tenggara itu mampu
menjadi kawasan yang berpengaruh di dunia.
"UGM sendiri dipilih
sebagai tempat kami membuat ASEAN Studies Center karena memiliki banyak
sumber daya manusia bagus dan pakar yang memahami ASEAN dengan baik
secara utuh. Karena itu, kami berharap dari para pakar inilah banyak
sumbangsih pemikiran untuk ASEAN yang bisa disampaikan," papar Direktur
Jenderal Kerja Sama ASEAN Kemenlu I Gusti Agung Wesaka Puja, kemarin.
Kepada wartawan di Ruang Seminar Fisipol UGM, Puja mengatakan, keterlibatan UGM dalam ASEAN Studies Center juga diharapkan mampu meningkatkan peran Indonesia dalam ASEAN. Melalui pemahaman masyarakat ASEAN yang lebih baik dan utuh, Indonesia tidak akan ragu menghadapi ASEAN Community 2015.
Rektor UGM Pratikno menuturkan, pendirian ASEAN Studies Center merupakan momentum sangat penting. Sementara MoU juga menjadi persiapan bagi Indonesia menghadapi tahun 2015. Terkait komitmen ini, UGM menyediakan pembelajaran bahasa negara lain di kawasan ASEAN bagi mahasiswanya. Pihaknya ingin membuat hubungan di kawasan ASEAN ini tidak hanya hubungan antarpemerintah, tapi juga dari orang ke orang.
Sementara itu, Duta Besar Kanada untuk Indonesia HE Mac-Kenzie Clugston mengatakan, sebagai sebuah kawasan, ASEAN harus bergerak dari tataran atas ke tataran bawah. Sebab, masyarakat harus dilibatkan dalam tiap kerjasama luar negeri. (ratih keswara/koran si) (//rfa)
Kepada wartawan di Ruang Seminar Fisipol UGM, Puja mengatakan, keterlibatan UGM dalam ASEAN Studies Center juga diharapkan mampu meningkatkan peran Indonesia dalam ASEAN. Melalui pemahaman masyarakat ASEAN yang lebih baik dan utuh, Indonesia tidak akan ragu menghadapi ASEAN Community 2015.
Rektor UGM Pratikno menuturkan, pendirian ASEAN Studies Center merupakan momentum sangat penting. Sementara MoU juga menjadi persiapan bagi Indonesia menghadapi tahun 2015. Terkait komitmen ini, UGM menyediakan pembelajaran bahasa negara lain di kawasan ASEAN bagi mahasiswanya. Pihaknya ingin membuat hubungan di kawasan ASEAN ini tidak hanya hubungan antarpemerintah, tapi juga dari orang ke orang.
Sementara itu, Duta Besar Kanada untuk Indonesia HE Mac-Kenzie Clugston mengatakan, sebagai sebuah kawasan, ASEAN harus bergerak dari tataran atas ke tataran bawah. Sebab, masyarakat harus dilibatkan dalam tiap kerjasama luar negeri. (ratih keswara/koran si) (//rfa)
@ Okezone
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.