blog-indonesia.com

Sabtu, 13 Oktober 2012

PGN Incar Tujuh Blok Migas

 Aksi Korporasi I Akuisisi di AS Terancam Mundur ke Tahun 2013

Yogyakarta - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mengincar akuisisi tujuh blok minyak dan gas (migas) di dalam negeri. Proses akuisisi dua blok di antaranya diharapkan dapat tuntas pada tahun ini. Sekretaris Perusahaan PGN, Heri Yusup, mengatakan pihaknya membidik beberapa blok migas di Indonesia.

"Ada tujuh blok yang diincar, dan semuanya memiliki potensi bagus bagi bisnis perseroan di masa depan," tutur dia kepada wartawan di Yogyakarta, Rabu (10/10). Dia menambahkan saat ini emiten berkode PGAS itu tengah berjuang merampungkan due diligence untuk mengambil alih dua blok migas dari ketujuh blok.

"Setidaknya kami berharap bisa menyelesaikan proses akuisisi dua blok di tahun 2012," kata dia. Sayang, sampai sekarang, manajemen PGN belum bersedia membocorkan blok tersebut. Namun, Heri mengungkapkan luas dari blok migas itu tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.

Perseroan memiliki kualifi kasi tersendiri dari blok yang akan diakuisisinya, yakni merupakan blok yang siap berproduksi. "Kalau sudah siap produksi kan bisa langsung eksplorasi. Tapi kalaupun belum tapi punya potensi, bisa juga masuk daftar akuisisi," papar dia.

Saat ini, PGN tengah memproses perizinan akuisisi serta pencanangan studi kelayakan. Begitu pula dengan tahap penyelesaian negosiasi yang masih berlangsung. Keberadaan blok migas itu juga belum bisa dipastikan terkait jatuh tempo kontrak. Pasalnya, pemilik blok kerap berniat melepas asetnya itu lantaran adanya kebutuhan atau keinginan sendiri.

 Anggaran Rp 5 Triliun

Perseroan menerapkan strategi negosiasi yang akan dilakukan secara bertahap mengingat perubahan harga sering terjadi di tahap selanjutnya. Karena itu, PGN belum dapat menjelaskan nilai investasi untuk akuisisi dua blok tersebut. Meskipun demikian, pihaknya telah menganggarkan dana 5 triliun rupiah untuk aksi akuisisi blok migas secara keseluruhan.

"Dana yang sudah kami siapkan itu 5 triliun rupiah untuk semua akusisi, bukan hanya akuisisi dua blok migas tersebut," papar dia. Dalam pengambilalihan dua blok migas, perseroan akan membentuk joint venture dengan pihak ketiga. PGN sendiri memastikan mengincar posisi sebagai pemegang saham minoritas atau 30 persen dalam kerja sama itu.

 Blok di AS

Berbanding terbalik, progres akuisisi blok migas di Amerika Serikat oleh PGN justru terancam mundur akibat regulasi yang terlalu panjang. Sebelumnya, perseroan berharap dapat merealisasikan proyek akuisisi satu blok Amerika Serikat disclose tahun ini. "Melihat kondisinya, mungkin saja bisa mundur ke tahun 2013," tegas Heri.

Dia menilai perseroan harus berhadapan dengan berbagai persyaratan yang wajib dipenuhi dalam rangka akuisisi di negara Paman Sam itu. Sebelumnya, PGN berharap bisa mulai masuk ke bisnis hulu dengan merampungkan due diligence dengan satu perusahaan minyak dan gas yang berbasis di Amerika Serikat.

"Minimal satulah yang bisa kami selesaikan," ujar dia, beberapa waktu lalu. Rencananya, menurut Heri, perseroan akan mengakuisisi blok gas milik perusahaan tersebut. "Blok gas dari perusahaan oil and gas di Amerika Serikat yang akan kami ambil alih," ucap dia.

Hingga kuartal III ini, Heri menuturkan volume penjualan gas meningkat tipis dari periode triwulan II sebesar 800 mmscf per hari. Walaupun dia enggan membeberkan realisasi penjualan sampai September 2012, perseroan optimistis volume penjualan akan melonjak menjadi sekitar 900 mmscf apabila akuisisi blok migas di Indonesia dapat tercapai. [fik/E-7]

© Koran Jakarta

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More