Presiden Perancis Francois Hollande.★
Duta Besar Republik Indonesia untuk Perancis, Kepangeranan Monaco dan Andora, Hotmangaradja Pandjaitan telah menyerahkan Surat-surat Kepercayaan kepada Presiden Perancis, François Hollande, Kamis (29/1/2015). Penyerahan dilakukan di Istana Elysées, Paris, Perancis.
Berdasarkan rilis yang diterima KOMPAS.com dari Pensosbud KBRI di Paris, Sabtu (31/1/2015), Dubes RI diterima oleh Presiden Hollande dalam prosesi penyerahan Surat-surat Kepercayaan bersama dengan sejumlah duta besar lainya. Adapun duta besar lain itu berasal dari Zimbabwe, Ukraina, Vietnam, Nepal, Polandia, Afrika Selatan, UAE, Gambia, Hungaria, Republik Afrika Tengah dan Kosta Rika.
Acara penyerahan dilaksanakan secara khidmat dilanjutkan audiensi dengan Presiden François Hollande secara singkat.
Sebagai Dubes, Hotmangaradja menyampaikan salam hangat dari Presiden Joko Widodo dan rakyat Indonesia kepada Presiden François Hollande dan rakyat Perancis. Presiden Hollande menyambut baik kedatangan Duta Besar RI dan menyampaikan harapannya agar kemitraan strategis Indonesia – Prancis dapat diperkuat pada tingkatan dan intensitas yang lebih tinggi (high level).
Presiden Hollande juga menyampaikan bahwa pihaknya terkesan dengan inovasi Presiden Joko Widodo di bidang kebijakan (policy-making), pendidikan, dan lingkungan. Selain itu, Perancis juga mengharapkan dapat menjajaki lebih lanjut kerja sama di bidang kemaritiman.
Kerja sama kedua negara telah mencapai tahap Kemitraan Strategis pada tahun 2011 yang mencakup strategi peningkatan kerja sama di bidang politik, pertahanan dan keamanan, ekonomi pembangunan, lingkungan, pendidikan, kebudayaan dan kerja sama antar masyarakat.
Sebagai upaya tindak lanjut kemitraan tersebut, telah berlangsung sejumlah pertemuan tingkat pejabat tinggi. Di antaranya pertemuan Menteri Luar Negeri kedua negara pada bulan Agustus 2013 di Jakarta dan Januari 2014 di Paris, serta pertemuan tingkat Kepala Negara pada kesempatan pertemuan G-20 di Brisbane, Australia bulan November 2014.
Di bidang perdagangan dan investasi, neraca perdagangan Prancis dengan Indonesia periode Januari sampai dengan Juni 2014 menunjukkan angka surplus bagi Indonesia sebesar 45,6 juta Euro, di mana ekspor Indonesia ke Prancis mencapai 515,2 juta Euro dan impor senilai 469,6 juta Euro. Sementara realisasi investasi Prancis di Indonesia pada tahun 2013 sebesar USD 102 juta dengan jumlah proyek sebesar 124 proyek.
Nilai investasi tertinggi tercatat pada tahun 2012 sebesar USD 158,7 juta (52 proyek). Untuk tahun 2014, nilai investasi selama semester pertama sebesar USD 69,88 juta untuk 59 proyek. Beberapa perusahaan Prancis yang berinvestasi di Indonesia antara lain TOTAL E&P, Schneider Electric, Lafarge Cement, L'Oreal, Alstom, Danone, Louis Vuitton, Carrefour, Galeries Lafayette, Bourbon, dan Weda Bay Nickel.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Perancis, Kepangeranan Monaco dan Andora, Hotmangaradja Pandjaitan telah menyerahkan Surat-surat Kepercayaan kepada Presiden Perancis, François Hollande, Kamis (29/1/2015). Penyerahan dilakukan di Istana Elysées, Paris, Perancis.
Berdasarkan rilis yang diterima KOMPAS.com dari Pensosbud KBRI di Paris, Sabtu (31/1/2015), Dubes RI diterima oleh Presiden Hollande dalam prosesi penyerahan Surat-surat Kepercayaan bersama dengan sejumlah duta besar lainya. Adapun duta besar lain itu berasal dari Zimbabwe, Ukraina, Vietnam, Nepal, Polandia, Afrika Selatan, UAE, Gambia, Hungaria, Republik Afrika Tengah dan Kosta Rika.
Acara penyerahan dilaksanakan secara khidmat dilanjutkan audiensi dengan Presiden François Hollande secara singkat.
Sebagai Dubes, Hotmangaradja menyampaikan salam hangat dari Presiden Joko Widodo dan rakyat Indonesia kepada Presiden François Hollande dan rakyat Perancis. Presiden Hollande menyambut baik kedatangan Duta Besar RI dan menyampaikan harapannya agar kemitraan strategis Indonesia – Prancis dapat diperkuat pada tingkatan dan intensitas yang lebih tinggi (high level).
Presiden Hollande juga menyampaikan bahwa pihaknya terkesan dengan inovasi Presiden Joko Widodo di bidang kebijakan (policy-making), pendidikan, dan lingkungan. Selain itu, Perancis juga mengharapkan dapat menjajaki lebih lanjut kerja sama di bidang kemaritiman.
Kerja sama kedua negara telah mencapai tahap Kemitraan Strategis pada tahun 2011 yang mencakup strategi peningkatan kerja sama di bidang politik, pertahanan dan keamanan, ekonomi pembangunan, lingkungan, pendidikan, kebudayaan dan kerja sama antar masyarakat.
Sebagai upaya tindak lanjut kemitraan tersebut, telah berlangsung sejumlah pertemuan tingkat pejabat tinggi. Di antaranya pertemuan Menteri Luar Negeri kedua negara pada bulan Agustus 2013 di Jakarta dan Januari 2014 di Paris, serta pertemuan tingkat Kepala Negara pada kesempatan pertemuan G-20 di Brisbane, Australia bulan November 2014.
Di bidang perdagangan dan investasi, neraca perdagangan Prancis dengan Indonesia periode Januari sampai dengan Juni 2014 menunjukkan angka surplus bagi Indonesia sebesar 45,6 juta Euro, di mana ekspor Indonesia ke Prancis mencapai 515,2 juta Euro dan impor senilai 469,6 juta Euro. Sementara realisasi investasi Prancis di Indonesia pada tahun 2013 sebesar USD 102 juta dengan jumlah proyek sebesar 124 proyek.
Nilai investasi tertinggi tercatat pada tahun 2012 sebesar USD 158,7 juta (52 proyek). Untuk tahun 2014, nilai investasi selama semester pertama sebesar USD 69,88 juta untuk 59 proyek. Beberapa perusahaan Prancis yang berinvestasi di Indonesia antara lain TOTAL E&P, Schneider Electric, Lafarge Cement, L'Oreal, Alstom, Danone, Louis Vuitton, Carrefour, Galeries Lafayette, Bourbon, dan Weda Bay Nickel.
★ Kompas
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.