Digembleng Kopassus Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro sempat kagum melihat atraksi gadis-gadis yang menenteng senjata di acara upacara peringatan Hari Kepabeanan Internasional ke-63. Ternyata, gadis-gadis terampil tersebut adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang baru saja diterima di Kementerian Keuangan.
Di Direktorat Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, PNS yang baru masuk (laki-laki ataupun perempuan) bakal dilatih dengan cara militer oleh Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD. Pelatihan tersebut adalah bekal bagi PNS Bea dan Cukai di lingkungan kerjanya.
"Kami baru masuk setahun, baru rekrutmen CPNS Kementerian Keuangan," tutur Hani, salah satu anggota Srikandi Kolone Senapan Bea dan Cukai kepada detikFinance, di Kantor Bea Cukai Rawamangun, Jakarta, Senin (26/1/2015).
Hani bercerita, dia dilatih selama 5 minggu di Pusdiklat Bea dan Cukai begitu dirinya diterima sebagai PNS. Semua PNS yang baru masuk, menurutnya wajib ikut pelatihan ini.
"Kami dikarantina, selama 5 minggu itu terus menenteng senjata ini," tuturnya.
Dalam upacara pagi tadi, para Srikandi ini memamerkan keahlian mereka dalam baris-berbaris. Tidak hanya itu, mereka juga cukup ahli dalam beratraksi dengan senapan.
Di tengah kesigapan baris-berbaris, para Srikandi ini juga ternyata pintar berjoget. Mereka berjoget diiringi lagu yang sedang tren, yaitu Sakitnya Tuh Di Sini. Para peserta pun tersenyum dan memberi tepuk tangan meriah.
Bukan hanya para peserta, Bambang yang bertindak sebagai inspektur upacara pun terlihat kagum. Senyum sumringah nampak menghiasi wajah mantan Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tersebut.
Di akhir atraksi, para Srikandi ini menembakkan senapan mereka ke udara. Namun bukan peluru yang dimuntahkan, melainkan hiasan-hiasan kertas berbagai warna.Srikandi Cantik Bea Cukai Beraksi Pakai Senjata Asli Buatan Finlandia Ada yang menarik dari upacara peringatan Hari Kepabeanan Internasional ke-63. Ketika upacara, sekelompok perempuan bersenjata berbaris rapi memasuki lapangan. Mereka adalah Srikandi Kolone Senapan Bea dan Cukai.
Kelompok berjumlah sekitar 30 orang ini mengenakan seragam serba hitam. Meski berparas cantik, mereka terlihat garang karena menenteng senjata api.
Senjata yang mereka pegang bukan mainan melainkan senjata laras panjang bermerk Velmet. Ini adalah senjata buatan Finlandia.
"Ini asli, Mas. Lumayan berat, 5 kg," kata Silvia, salah satu anggota Srikandi Kolone Senapan Bea dan Cukai, kepada detikFinance di kantor pusat Ditjen Bea dan Cukai, Jakarta, Senin (26/1/2015).
Dalam upacara pagi tadi, para Srikandi ini memamerkan keahlian mereka dalam baris-berbaris. Tidak hanya itu, mereka juga cukup ahli dalam beratraksi dengan senapan.
Bukan hanya para peserta, Bambang yang bertindak sebagai inspektur upacara pun terlihat kagum. Senyum sumringah nampak menghiasi wajah mantan Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tersebut.
Di akhir atraksi, para Srikandi ini menembakkan senapan mereka ke udara. Namun bukan peluru yang dimuntahkan, melainkan hiasan-hiasan kertas berbagai warna.
Bambang pun tidak bisa menyembunyikan kekaguman kepada Srikandi Kolone Senapan. Usai mereka beratraksi, Bambang pun berfoto dengan mereka.
"Terima kasih banyak ya," ujar Bambang.Srikandi Cantik Bea Cukai Jago Nembak! Pagi tadi, sekelompok perempuan bersenjata meramaikan upacara peringatan Hari Kepabeanan Internasional Ke-63. Mereka adalah Srikandi Kolone Senapan Bea Cukai.
Para Srikandi ini adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang baru berkarir di Ditjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan. PNS baru di Ditjen Bea dan Cukai memang mendapatkan pelatihan oleh Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD.
Silvia, salah seorang anggota Srikandi Kolone Senapan Bea Cukai, mengatakan dia dan teman-temannya juga memperoleh gemblengan Kopassus. Tidak heran mereka punya kemampuan untuk menggunakan senjata.
"Kami juga bisa menembak. Ada pelatihannya juga," tutur Silvia.
Dalam aksinya pagi ini, para Srikandi Kolone Bea Cukai memperlihatkan kemampuan baris-berbaris. Selain itu, mereka juga memperlihatkan kemampuan beratraksi memutar-mutar senjata.Tak Hanya Nembak, Srikandi Cantik Bea Cukai Juga Jago Karate dan Aikido Dalam upacara peringatan Hari Kepabeanan Internasional ke-63 hari ini, turut tampil kelompok Srikandi Kolone Senapan Bea Cukai. Mereka adalah para perempuan cantik yang lihai baris-berbaris dan menggunakan senapan.
Para Srikandi ini adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Ditjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan. Mereka adalah pegawai yang relatif baru.
Sebagaimana lazimnya seorang PNS di Bea Cukai, para Srikandi ini juga mendapatkan gemblengan dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD. Pendidikan dan pelatihan yang mereka jalani disebut kesamaptaan. Mereka ikut pelatihan selama 5 minggu.
"Itu penerimaan pegawai baru dan mereka dididik kemiliteran. Semua pegawai, nggak lihat laki-laki atau perempuan," tutur Humas Ditjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Rinto Setiawan kepada detikFinance, Senin (26/1/2015).
Tak hanya ahli dalam menggunakan senjata laras panjang bermerek Velmet, lanjut Rinto, Srikandi Kolone Bea Cukai juga diajari latihan bela diri.
"Ada karate, aikido, semua satu paket dalam diklat. Laki-laki atau perempuan, semuanya," tambahnya.(zul/hds)
Di Direktorat Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, PNS yang baru masuk (laki-laki ataupun perempuan) bakal dilatih dengan cara militer oleh Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD. Pelatihan tersebut adalah bekal bagi PNS Bea dan Cukai di lingkungan kerjanya.
"Kami baru masuk setahun, baru rekrutmen CPNS Kementerian Keuangan," tutur Hani, salah satu anggota Srikandi Kolone Senapan Bea dan Cukai kepada detikFinance, di Kantor Bea Cukai Rawamangun, Jakarta, Senin (26/1/2015).
Hani bercerita, dia dilatih selama 5 minggu di Pusdiklat Bea dan Cukai begitu dirinya diterima sebagai PNS. Semua PNS yang baru masuk, menurutnya wajib ikut pelatihan ini.
"Kami dikarantina, selama 5 minggu itu terus menenteng senjata ini," tuturnya.
Dalam upacara pagi tadi, para Srikandi ini memamerkan keahlian mereka dalam baris-berbaris. Tidak hanya itu, mereka juga cukup ahli dalam beratraksi dengan senapan.
Di tengah kesigapan baris-berbaris, para Srikandi ini juga ternyata pintar berjoget. Mereka berjoget diiringi lagu yang sedang tren, yaitu Sakitnya Tuh Di Sini. Para peserta pun tersenyum dan memberi tepuk tangan meriah.
Bukan hanya para peserta, Bambang yang bertindak sebagai inspektur upacara pun terlihat kagum. Senyum sumringah nampak menghiasi wajah mantan Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tersebut.
Di akhir atraksi, para Srikandi ini menembakkan senapan mereka ke udara. Namun bukan peluru yang dimuntahkan, melainkan hiasan-hiasan kertas berbagai warna.Srikandi Cantik Bea Cukai Beraksi Pakai Senjata Asli Buatan Finlandia Ada yang menarik dari upacara peringatan Hari Kepabeanan Internasional ke-63. Ketika upacara, sekelompok perempuan bersenjata berbaris rapi memasuki lapangan. Mereka adalah Srikandi Kolone Senapan Bea dan Cukai.
Kelompok berjumlah sekitar 30 orang ini mengenakan seragam serba hitam. Meski berparas cantik, mereka terlihat garang karena menenteng senjata api.
Senjata yang mereka pegang bukan mainan melainkan senjata laras panjang bermerk Velmet. Ini adalah senjata buatan Finlandia.
"Ini asli, Mas. Lumayan berat, 5 kg," kata Silvia, salah satu anggota Srikandi Kolone Senapan Bea dan Cukai, kepada detikFinance di kantor pusat Ditjen Bea dan Cukai, Jakarta, Senin (26/1/2015).
Dalam upacara pagi tadi, para Srikandi ini memamerkan keahlian mereka dalam baris-berbaris. Tidak hanya itu, mereka juga cukup ahli dalam beratraksi dengan senapan.
Bukan hanya para peserta, Bambang yang bertindak sebagai inspektur upacara pun terlihat kagum. Senyum sumringah nampak menghiasi wajah mantan Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tersebut.
Di akhir atraksi, para Srikandi ini menembakkan senapan mereka ke udara. Namun bukan peluru yang dimuntahkan, melainkan hiasan-hiasan kertas berbagai warna.
Bambang pun tidak bisa menyembunyikan kekaguman kepada Srikandi Kolone Senapan. Usai mereka beratraksi, Bambang pun berfoto dengan mereka.
"Terima kasih banyak ya," ujar Bambang.Srikandi Cantik Bea Cukai Jago Nembak! Pagi tadi, sekelompok perempuan bersenjata meramaikan upacara peringatan Hari Kepabeanan Internasional Ke-63. Mereka adalah Srikandi Kolone Senapan Bea Cukai.
Para Srikandi ini adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang baru berkarir di Ditjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan. PNS baru di Ditjen Bea dan Cukai memang mendapatkan pelatihan oleh Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD.
Silvia, salah seorang anggota Srikandi Kolone Senapan Bea Cukai, mengatakan dia dan teman-temannya juga memperoleh gemblengan Kopassus. Tidak heran mereka punya kemampuan untuk menggunakan senjata.
"Kami juga bisa menembak. Ada pelatihannya juga," tutur Silvia.
Dalam aksinya pagi ini, para Srikandi Kolone Bea Cukai memperlihatkan kemampuan baris-berbaris. Selain itu, mereka juga memperlihatkan kemampuan beratraksi memutar-mutar senjata.Tak Hanya Nembak, Srikandi Cantik Bea Cukai Juga Jago Karate dan Aikido Dalam upacara peringatan Hari Kepabeanan Internasional ke-63 hari ini, turut tampil kelompok Srikandi Kolone Senapan Bea Cukai. Mereka adalah para perempuan cantik yang lihai baris-berbaris dan menggunakan senapan.
Para Srikandi ini adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Ditjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan. Mereka adalah pegawai yang relatif baru.
Sebagaimana lazimnya seorang PNS di Bea Cukai, para Srikandi ini juga mendapatkan gemblengan dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD. Pendidikan dan pelatihan yang mereka jalani disebut kesamaptaan. Mereka ikut pelatihan selama 5 minggu.
"Itu penerimaan pegawai baru dan mereka dididik kemiliteran. Semua pegawai, nggak lihat laki-laki atau perempuan," tutur Humas Ditjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Rinto Setiawan kepada detikFinance, Senin (26/1/2015).
Tak hanya ahli dalam menggunakan senjata laras panjang bermerek Velmet, lanjut Rinto, Srikandi Kolone Bea Cukai juga diajari latihan bela diri.
"Ada karate, aikido, semua satu paket dalam diklat. Laki-laki atau perempuan, semuanya," tambahnya.(zul/hds)
★ detik
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.