Kasus Bakteri Berbahaya, Mendag Gobel Setop Impor Apel Asal AS Kementerian Perdagangan (Kemendag) menghentikan izin kegiatan impor apel jenis Granny Smith dan Gala asal Amerika Serikat (AS), mulai hari ini (26/1/2015).
Pengehentian impor terkait peringatan yang dikeluarkan Kementerian Pertanian Amerika Serikat atau The United States Department of Agriculture (USDA) terkait Apel dugaan produk apel mengandung bakteri berbahaya, Listeria Monocytogenes. Di AS, kasus ini muncul setelah beberapa orang terinfeksi bakteri karena mengkonsumsi candy berbahan baku apel Granny Smith dan Gala.
"Mulai hari ini sudah kita hentikan impor Apel yang asal Amerika itu. Alasannya karena di Amerika sendiri kan sudah dilarang," kata Gobel usai mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meresmikan Perizinan Satu Pintu (PTSP) di Kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Jakarta, Senin (26/1/2015).
Ia menegaskan, keputusan ini pun akan segera ditindaklanjuti oleh seluruh jajaran di Kementerian Perdagangan (Kemendag), misalnya soal penanganan apel-apel impor AS yang akan masuk ke Indonesia sebelum ada kasus ini muncul. Selain itu, melakukan pengawasan terhadap apel-apel impor asal AS khususnya jenis granny dan gala AS, yang sudah terlanjur beredar di masyarakat.
"Hari ini akan saya bahas di Kemendag soal teknisnya," pungkas Gobel.
Sebelumnya, Kepala Badan Karantina Kementerian Pertanian (Kementan) Banun Harpini mengatakan telah terjadi kasus pada 9 Januari 2015 di AS yang menyebabkan beberapa korban terinfeksi bakteri Listeria Monocytogenes.
Kemudian pada Rabu (21/1/2015), USDA memberikan informasi penarikan produk tersebut dari pasar, ke kementerian pertanian Indonesia. Bakteri berbahaya ini bisa membuat seorang yang terinfeksi akan terkena kejang otot dan diare.(dna/hen)Bakteri di Apel Gala dan Granny Smith Makan Korban, 7 Meninggal Bakteri yang ditemukan dalam apel jenis Granny Smith dan Gala diduga sama dengan bakteri Apel California yang tahun lalu merenggut 7 nyawa dan belasan lainnya jatuh sakit keras.
Bakteri tersebut bernama Listeria monocytogene yang ditemukan oleh Food and Drug Administration (FDA) di dalam apel yang diproduksi pabrik Bidart Bros di Bakersfield, California.
"Bakteri yang sama juga ditemukan di apel-apel Bidart Bros yang sudah ditarik," kata FDA dalam keterangan tertulis yang dikutip Reuters, Senin (26/1/2015).
Bakteri ini mulai menyebar di AS sejak Oktober tahun lalu. Dalam dua bulan ada 32 orang jatuh sakit gara-gara memakan apel ini dan 7 orang meninggal di 11 negara bagian.
Bidart Bros sudah menyatakan penarikan atas produk apel jenis Granny Smith dan Gala yang sudah terlanjut beredar di pasaran. Pengiriman terakhir apel-apel ini dilakukan pada 2 Desember 2014.
Kementerian Pertanian AS alias USDA telah memberikan peringatan dini kepada pemerintah Indonesia soal penarikan produk apel ini.
Menteri Perdagangan RI Rachmat Gobel merespons dengan menghentikan izin impor. "Mulai hari ini sudah kita hentikan impor Apel yang asal Amerika itu," kata Gobel usai mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Perizinan Satu Pintu (PTSP) di Kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Jakarta, hari ini.(ang/dnl)Apel Malang Lebih Sehat Kasus apel impor asal Amerika Serikat (AS) yang mengandung bakteri berbahaya Listeria monocytogenes, membuat momentum bagi konsumen di Indonesia untuk mengkonsumsi produk apel lokal, yaitu Apel Malang.
Kepala Badan Karantina Kementerian Pertanian (Kementan) Banun Harpini mengatakan selama ini ada anggapan di masyarakat Indonesia, kualitas apel impor lebih baik dan lebih sehat dari produk lokal. Namun dengan adanya kasus ini telah membuktikan sebaliknya.
"Ini momentum untuk mengkonsumsi apel lokal, bahwa juga memberikan pemahaman apel impor yang kita anggap sehat dan bentuknya bagus, belum tentu sehat, ini momentum kita. Apel Malang kita jauh lebih sehat," kata Banun kepada detikFinance, Senin (26//1/2015).
Banun menambahkan, bakteri Listeria monocytogenes di Indonesia sejatinya sudah ada. Namun setiap ras manusia dari berbagai belahan dunia memiliki respons yang berbeda terhadap bakteri yang menyebabkan kejang otot hingga diare ini.
"Misalnya ras di Indonesia dan Eropa, ketahanan berbeda terhadap bakteri tertentu," katanya.
Kementerian Pertanian Amerika Serikat (AS) The United States Department of Agriculture (USDA) memberikan peringatan dini kepada pemerintah Indonesia, soal panarikan produk apel Granny Smith dan Gala yang diduga mengandung bakteri berbahaya, Listeria monocytogenes.
Penarikan ini terkait kasus terefeksinya beberapa orang di AS pasca mengkonsumsi permen yang berbahan baku apel Granny Smith dan Gala pada 9 Januari 2015 lalu.
Menanggapi ini, Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah menghentikan izin kegiatan impor apel jenis Granny Smith dan Gala asal Amerika Serikat (AS), mulai hari ini (26/1/2015).
Pengehentian impor terkait peringatan yang dikeluarkan Kementerian Pertanian Amerika Serikat atau The United States Department of Agriculture (USDA) terkait Apel dugaan produk apel mengandung bakteri berbahaya, Listeria Monocytogenes. Di AS, kasus ini muncul setelah beberapa orang terinfeksi bakteri karena mengkonsumsi permen berbahan baku apel Granny Smith dan Gala.(hen/hds)
Pengehentian impor terkait peringatan yang dikeluarkan Kementerian Pertanian Amerika Serikat atau The United States Department of Agriculture (USDA) terkait Apel dugaan produk apel mengandung bakteri berbahaya, Listeria Monocytogenes. Di AS, kasus ini muncul setelah beberapa orang terinfeksi bakteri karena mengkonsumsi candy berbahan baku apel Granny Smith dan Gala.
"Mulai hari ini sudah kita hentikan impor Apel yang asal Amerika itu. Alasannya karena di Amerika sendiri kan sudah dilarang," kata Gobel usai mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meresmikan Perizinan Satu Pintu (PTSP) di Kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Jakarta, Senin (26/1/2015).
Ia menegaskan, keputusan ini pun akan segera ditindaklanjuti oleh seluruh jajaran di Kementerian Perdagangan (Kemendag), misalnya soal penanganan apel-apel impor AS yang akan masuk ke Indonesia sebelum ada kasus ini muncul. Selain itu, melakukan pengawasan terhadap apel-apel impor asal AS khususnya jenis granny dan gala AS, yang sudah terlanjur beredar di masyarakat.
"Hari ini akan saya bahas di Kemendag soal teknisnya," pungkas Gobel.
Sebelumnya, Kepala Badan Karantina Kementerian Pertanian (Kementan) Banun Harpini mengatakan telah terjadi kasus pada 9 Januari 2015 di AS yang menyebabkan beberapa korban terinfeksi bakteri Listeria Monocytogenes.
Kemudian pada Rabu (21/1/2015), USDA memberikan informasi penarikan produk tersebut dari pasar, ke kementerian pertanian Indonesia. Bakteri berbahaya ini bisa membuat seorang yang terinfeksi akan terkena kejang otot dan diare.(dna/hen)Bakteri di Apel Gala dan Granny Smith Makan Korban, 7 Meninggal Bakteri yang ditemukan dalam apel jenis Granny Smith dan Gala diduga sama dengan bakteri Apel California yang tahun lalu merenggut 7 nyawa dan belasan lainnya jatuh sakit keras.
Bakteri tersebut bernama Listeria monocytogene yang ditemukan oleh Food and Drug Administration (FDA) di dalam apel yang diproduksi pabrik Bidart Bros di Bakersfield, California.
"Bakteri yang sama juga ditemukan di apel-apel Bidart Bros yang sudah ditarik," kata FDA dalam keterangan tertulis yang dikutip Reuters, Senin (26/1/2015).
Bakteri ini mulai menyebar di AS sejak Oktober tahun lalu. Dalam dua bulan ada 32 orang jatuh sakit gara-gara memakan apel ini dan 7 orang meninggal di 11 negara bagian.
Bidart Bros sudah menyatakan penarikan atas produk apel jenis Granny Smith dan Gala yang sudah terlanjut beredar di pasaran. Pengiriman terakhir apel-apel ini dilakukan pada 2 Desember 2014.
Kementerian Pertanian AS alias USDA telah memberikan peringatan dini kepada pemerintah Indonesia soal penarikan produk apel ini.
Menteri Perdagangan RI Rachmat Gobel merespons dengan menghentikan izin impor. "Mulai hari ini sudah kita hentikan impor Apel yang asal Amerika itu," kata Gobel usai mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Perizinan Satu Pintu (PTSP) di Kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Jakarta, hari ini.(ang/dnl)Apel Malang Lebih Sehat Kasus apel impor asal Amerika Serikat (AS) yang mengandung bakteri berbahaya Listeria monocytogenes, membuat momentum bagi konsumen di Indonesia untuk mengkonsumsi produk apel lokal, yaitu Apel Malang.
Kepala Badan Karantina Kementerian Pertanian (Kementan) Banun Harpini mengatakan selama ini ada anggapan di masyarakat Indonesia, kualitas apel impor lebih baik dan lebih sehat dari produk lokal. Namun dengan adanya kasus ini telah membuktikan sebaliknya.
"Ini momentum untuk mengkonsumsi apel lokal, bahwa juga memberikan pemahaman apel impor yang kita anggap sehat dan bentuknya bagus, belum tentu sehat, ini momentum kita. Apel Malang kita jauh lebih sehat," kata Banun kepada detikFinance, Senin (26//1/2015).
Banun menambahkan, bakteri Listeria monocytogenes di Indonesia sejatinya sudah ada. Namun setiap ras manusia dari berbagai belahan dunia memiliki respons yang berbeda terhadap bakteri yang menyebabkan kejang otot hingga diare ini.
"Misalnya ras di Indonesia dan Eropa, ketahanan berbeda terhadap bakteri tertentu," katanya.
Kementerian Pertanian Amerika Serikat (AS) The United States Department of Agriculture (USDA) memberikan peringatan dini kepada pemerintah Indonesia, soal panarikan produk apel Granny Smith dan Gala yang diduga mengandung bakteri berbahaya, Listeria monocytogenes.
Penarikan ini terkait kasus terefeksinya beberapa orang di AS pasca mengkonsumsi permen yang berbahan baku apel Granny Smith dan Gala pada 9 Januari 2015 lalu.
Menanggapi ini, Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah menghentikan izin kegiatan impor apel jenis Granny Smith dan Gala asal Amerika Serikat (AS), mulai hari ini (26/1/2015).
Pengehentian impor terkait peringatan yang dikeluarkan Kementerian Pertanian Amerika Serikat atau The United States Department of Agriculture (USDA) terkait Apel dugaan produk apel mengandung bakteri berbahaya, Listeria Monocytogenes. Di AS, kasus ini muncul setelah beberapa orang terinfeksi bakteri karena mengkonsumsi permen berbahan baku apel Granny Smith dan Gala.(hen/hds)
♞ detik
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.