Retrofit tank AMX-13 TNI
Produk alat komunikasi PT Len Industri (Persero) memperkuat pengamanan perbatasan Indonesia-Malaysia di Kalimantan Timur, kata Sekretaris Perusahaan Len Industri Daddy Meysuhadi di Bandung, Kamis.
"Alat komunikasi perbatasan itu sudah rampung dipasang tahun 2014," kata Daddy.
Ia menyebutkan proyek teranyar yang baru saja diselesaikan itu adalah Alat Komunikasi Pengamanan Perbatasan (Alkom-Perbas) RI- Malaysia di Kalimantan Timur.
Dalam proyek tersebut Len memasang radio komunikasi yang menggunakan listrik tenaga surya di 14 titik pos keamanan yang tidak terjangkau listrik dari PLN.
"Saat ini sudah difungsikan dan kami siap untuk memenuhi kebutuhan Alkom-Perbas itu ke depan. Penggunaannya tentunya untuk pertahanan," katanya.
Ia menyebutkan cukup banyak produk Len yang digunakan untuk mendukung program TNI, baik itu produk pertahanan maupun produk lain seperti penerangan rumah tenaga surya dan penerangan jalan tenaga surya.
Salah satunya, alat komunikasi produk Len juga disinergikan dengan Pindad sebagai alat komunikasi dalam program retrofit tank AMX-13 TNI.
Sementara itu dalam mendukung program TNI, PT Len Industri juga menggandeng Yayasan Pilar Peradaban (YPP) dalam penyaluran program CSR membantu program-program TNI dalam sosialisasi produk hemat energi di seluruh Indonesia.
"Lingkup kerjasama Len-YPP meliputi pengembangan dan pembinaan masyarakat dan prajurit TNI, melalui pelatihan penggunaan produk hemat energi," kata Daddy.
Penandatanganan dilakukan oleh Abraham Mose, Direktur Utama PT Len Industri (Persero) dan Gaos Dipa Alam, Ketua YPP di Mabes TNI Cilangkap Rabu (14/1).
Kerjasama kedua belah pihak ini setidaknya akan berjalan untuk dua tahun ke depan.
Selain pembinaan dan pelatihan produk hemat energi, menurut dia juga promosi produk-produk Len ke seluruh wilayah Indonesia melalui program "Bersama TNI Rakyat Terang".
Produk alat komunikasi PT Len Industri (Persero) memperkuat pengamanan perbatasan Indonesia-Malaysia di Kalimantan Timur, kata Sekretaris Perusahaan Len Industri Daddy Meysuhadi di Bandung, Kamis.
"Alat komunikasi perbatasan itu sudah rampung dipasang tahun 2014," kata Daddy.
Ia menyebutkan proyek teranyar yang baru saja diselesaikan itu adalah Alat Komunikasi Pengamanan Perbatasan (Alkom-Perbas) RI- Malaysia di Kalimantan Timur.
Dalam proyek tersebut Len memasang radio komunikasi yang menggunakan listrik tenaga surya di 14 titik pos keamanan yang tidak terjangkau listrik dari PLN.
"Saat ini sudah difungsikan dan kami siap untuk memenuhi kebutuhan Alkom-Perbas itu ke depan. Penggunaannya tentunya untuk pertahanan," katanya.
Ia menyebutkan cukup banyak produk Len yang digunakan untuk mendukung program TNI, baik itu produk pertahanan maupun produk lain seperti penerangan rumah tenaga surya dan penerangan jalan tenaga surya.
Salah satunya, alat komunikasi produk Len juga disinergikan dengan Pindad sebagai alat komunikasi dalam program retrofit tank AMX-13 TNI.
Sementara itu dalam mendukung program TNI, PT Len Industri juga menggandeng Yayasan Pilar Peradaban (YPP) dalam penyaluran program CSR membantu program-program TNI dalam sosialisasi produk hemat energi di seluruh Indonesia.
"Lingkup kerjasama Len-YPP meliputi pengembangan dan pembinaan masyarakat dan prajurit TNI, melalui pelatihan penggunaan produk hemat energi," kata Daddy.
Penandatanganan dilakukan oleh Abraham Mose, Direktur Utama PT Len Industri (Persero) dan Gaos Dipa Alam, Ketua YPP di Mabes TNI Cilangkap Rabu (14/1).
Kerjasama kedua belah pihak ini setidaknya akan berjalan untuk dua tahun ke depan.
Selain pembinaan dan pelatihan produk hemat energi, menurut dia juga promosi produk-produk Len ke seluruh wilayah Indonesia melalui program "Bersama TNI Rakyat Terang".
★ Antara
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.