Proses produksi PKR10514 PAL Indonesia [Gatra] ☆
PT PAL Indonesia (Persero) memastikan pembangunan dua unit kapal perang cepat pesanan Kementerian Pertahanan (Kemhan) akan selesai pada 2017. Dua kapal tersebut merupakan kapal perang tipe Perusak Kawal Rudal (PKR-10514) berukuran panjang 105 meter.
“Proses konstruksinya sudah mencapai 40%,” ujar M. Firmansyah Arifin, Direktur Utama PT PAL, di Malang, Sabtu (22/3).
Firmansyah mengatakan, pengerjaan proyek itu dilakukan sejak akhir 2012 oleh anak negeri melalui kerja-sama dengan perusahaan perkapalan Belanda, Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS). “Diharapkan bisa selesai sesuai jadwal, guna memperkuat persenjataan maritim nasional kita,” ucapnya.
Firmansyah menambahkan, dua kapal terrsebut dilengkapi persenjataan canggih bawah air yang bisa dipergunakan untuk menghancurkan kapal selam. Selain itu, bagian atas juga dilengkapi dengan peralatan dan persenjataan modern.
Pembangunan kapal perang cepat ini, lanjut Firman, dibagi dalam enam modul (bagian), empat modul diantaranya dibuat di PT PAL, sedangkan dua modul yang terdiri dari permesinan dan anjungan kapal dibangun di Belanda.
“Dua modul dari Balanda itu nantinya dibawa dan dirakit di PT PAL, untuk dijadikan satu dengan empat modul lainnya,” Firmansyah menguraikan.
Kerja sama dengan DSNS – Belanda, kata Firman, diharapkan mampu memberi manfaat besar terkait transfer teknologi kepada para ahli perkapalan nasional, khususnya yang berada di PT PAL.
“Kerjasama ini dilakukan dengan teknologi tinggi, sehingga diharapkan nantinya kami bisa membangun sendiri kapal sejenisnya,” paparnya.
Pesanan Filipina Proses produksi PKR10514 & SSV Filipina [defence.pk] ☆
Selain memproduksi kapal perang untuk negeri sendiri, PT PAL juga sedang memproduksi dua unit kapal perang pesanan Filipina. Dipastikan, dua unit kapal perang tipe pengangkut, Landing Platform Dock-LPD tersebut juga akan selesai pada 2017 mendatang.
“Proses produksi sudah memasuki tahap pembuatan rangka. Dari dua kapal tersebut masing-masing pengerjaannya sudah mencapai sekitar 40% dan 20%,” kata Firmansyah.
Dijelaskan Firmansyah, kapal LPD tersebut memiliki ukuran panjang 123 meter dan lebar 21,8 meter. Ditopang mesin berkapasitas 2x 2.920 kw, kapal ini mampu menempuh jarak 9.630 mil laut dan melaju selama 30 hari dengan kecepatan maksimal mencapai 16 knot. Dari segi kapasitas, kapal ini mampu mengangkut muatan hingga 10.300 ton dengan draft 6 meter. “Kapal ini mampu mengangkut empat tank, empat truk, satu mobile hospital, dua jeep, dan dua heli,” kata Firmansyah.
Firmansyah menambahkan, selain Filipina, beberapa negara di Asia Tengah juga menyatakan ketertarikannya pada kapal perang buatan PT PAL. Hanya saja, Firmansyah belum berani menyebut negara yang dimaksud karena sedang dalam proses negoisasi. “Tidak hanya Filipina saja yang tertarik untuk memesan kapal dari kami, namun juga ada negara di Asia Tengah,” pungkasnya.
PT PAL Indonesia (Persero) memastikan pembangunan dua unit kapal perang cepat pesanan Kementerian Pertahanan (Kemhan) akan selesai pada 2017. Dua kapal tersebut merupakan kapal perang tipe Perusak Kawal Rudal (PKR-10514) berukuran panjang 105 meter.
“Proses konstruksinya sudah mencapai 40%,” ujar M. Firmansyah Arifin, Direktur Utama PT PAL, di Malang, Sabtu (22/3).
Firmansyah mengatakan, pengerjaan proyek itu dilakukan sejak akhir 2012 oleh anak negeri melalui kerja-sama dengan perusahaan perkapalan Belanda, Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS). “Diharapkan bisa selesai sesuai jadwal, guna memperkuat persenjataan maritim nasional kita,” ucapnya.
Firmansyah menambahkan, dua kapal terrsebut dilengkapi persenjataan canggih bawah air yang bisa dipergunakan untuk menghancurkan kapal selam. Selain itu, bagian atas juga dilengkapi dengan peralatan dan persenjataan modern.
Pembangunan kapal perang cepat ini, lanjut Firman, dibagi dalam enam modul (bagian), empat modul diantaranya dibuat di PT PAL, sedangkan dua modul yang terdiri dari permesinan dan anjungan kapal dibangun di Belanda.
“Dua modul dari Balanda itu nantinya dibawa dan dirakit di PT PAL, untuk dijadikan satu dengan empat modul lainnya,” Firmansyah menguraikan.
Kerja sama dengan DSNS – Belanda, kata Firman, diharapkan mampu memberi manfaat besar terkait transfer teknologi kepada para ahli perkapalan nasional, khususnya yang berada di PT PAL.
“Kerjasama ini dilakukan dengan teknologi tinggi, sehingga diharapkan nantinya kami bisa membangun sendiri kapal sejenisnya,” paparnya.
Pesanan Filipina Proses produksi PKR10514 & SSV Filipina [defence.pk] ☆
Selain memproduksi kapal perang untuk negeri sendiri, PT PAL juga sedang memproduksi dua unit kapal perang pesanan Filipina. Dipastikan, dua unit kapal perang tipe pengangkut, Landing Platform Dock-LPD tersebut juga akan selesai pada 2017 mendatang.
“Proses produksi sudah memasuki tahap pembuatan rangka. Dari dua kapal tersebut masing-masing pengerjaannya sudah mencapai sekitar 40% dan 20%,” kata Firmansyah.
Dijelaskan Firmansyah, kapal LPD tersebut memiliki ukuran panjang 123 meter dan lebar 21,8 meter. Ditopang mesin berkapasitas 2x 2.920 kw, kapal ini mampu menempuh jarak 9.630 mil laut dan melaju selama 30 hari dengan kecepatan maksimal mencapai 16 knot. Dari segi kapasitas, kapal ini mampu mengangkut muatan hingga 10.300 ton dengan draft 6 meter. “Kapal ini mampu mengangkut empat tank, empat truk, satu mobile hospital, dua jeep, dan dua heli,” kata Firmansyah.
Firmansyah menambahkan, selain Filipina, beberapa negara di Asia Tengah juga menyatakan ketertarikannya pada kapal perang buatan PT PAL. Hanya saja, Firmansyah belum berani menyebut negara yang dimaksud karena sedang dalam proses negoisasi. “Tidak hanya Filipina saja yang tertarik untuk memesan kapal dari kami, namun juga ada negara di Asia Tengah,” pungkasnya.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.