Pembelian helikopter baru AW-101 bukan keinginan JokowiIlustrasi AW 101 AgustaWestland VViP [defence.pk] ☆
Indonesia baru saja mendatangkan helikopter AgustaWestland AW-101. Heli ini akan dipakai sebagai alat transportasi khusus bagi Very-Very Important Person (VVIP) dalam melakukan kunjungan, termasuk Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Sekretaris Militer Kepresidenan (Sesmilpres) Marsekal Madya Hadi Tjahjanto mengatakan pemerintah tak terlibat sama sekali dalam pembelian helikopter mewah tersebut. Pengadaan itu sepenuhnya inisiatif Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU).
"Pengadaannya dilakukan TNI AU. Sedangkan kami hanya pengguna saja," ungkap Hadi saat dikonfirmasi merdeka.com, Rabu (18/11).
Terpisah, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara Marsekal Pertama Dwi Badarmanto mengungkapkan pembelian pesawat ini dilakukan untuk menggantikan helikopter VVIP SuperPuma. Heli tersebut sebelumnya kerap mengantarkan Jokowi ke daerah-daerah yang sulit dijangkau.
"Kita kan punya SuperPuma dan sudah lama sekali. Kalau Presiden yang pakai itu lain urusan," jelas Badarmanto saat dihubungi merdeka.com.
Badarmanto menambahkan, helikopter SuperPuma tetap akan digunakan sebagai heli VVIP, namun sebagai cadangan. Dibandingkan sebelumnya, AW-101 ini memiliki banyak keunggulan, terutama keamanan bagi penumpangnya.
"Logikanya akan lebih safe, engine dengan putaran baling-baling berbeda, pastinya akan lebih baik," tandasnya.
Secara kapasitas, heli ini memiliki panjang 19,53 meter dan ketinggian 6,62 meterm, sehingga memiliki ruang yang besar dan mampu mengangkut 13 orang penumpang ditambah 3 orang kru. Di dalamnya terpasang 3 unit mesin Rolls-Royce Turbomeca RTM322-01 turboshafts bertenaga 2.100 tenaga kuda.
AgustaWestland AW101 dibuat untuk memberikan kenyamanan bagi penumpangnya, di mana terdapat beberapa fasilitas kelas VVIP. Tak hanya itu, heli ini memiliki standar keamanan seperti perahu karet, sarana bantalan udara seperti airbag saat terjadi benturan.
Dengan kenyamanan dan keamanan yang dimilikinya, heli ini dibanderol sebesar Rp 289,37 miliar atau USD 21 juta.
Indonesia baru saja mendatangkan helikopter AgustaWestland AW-101. Heli ini akan dipakai sebagai alat transportasi khusus bagi Very-Very Important Person (VVIP) dalam melakukan kunjungan, termasuk Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Sekretaris Militer Kepresidenan (Sesmilpres) Marsekal Madya Hadi Tjahjanto mengatakan pemerintah tak terlibat sama sekali dalam pembelian helikopter mewah tersebut. Pengadaan itu sepenuhnya inisiatif Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU).
"Pengadaannya dilakukan TNI AU. Sedangkan kami hanya pengguna saja," ungkap Hadi saat dikonfirmasi merdeka.com, Rabu (18/11).
Terpisah, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara Marsekal Pertama Dwi Badarmanto mengungkapkan pembelian pesawat ini dilakukan untuk menggantikan helikopter VVIP SuperPuma. Heli tersebut sebelumnya kerap mengantarkan Jokowi ke daerah-daerah yang sulit dijangkau.
"Kita kan punya SuperPuma dan sudah lama sekali. Kalau Presiden yang pakai itu lain urusan," jelas Badarmanto saat dihubungi merdeka.com.
Badarmanto menambahkan, helikopter SuperPuma tetap akan digunakan sebagai heli VVIP, namun sebagai cadangan. Dibandingkan sebelumnya, AW-101 ini memiliki banyak keunggulan, terutama keamanan bagi penumpangnya.
"Logikanya akan lebih safe, engine dengan putaran baling-baling berbeda, pastinya akan lebih baik," tandasnya.
Secara kapasitas, heli ini memiliki panjang 19,53 meter dan ketinggian 6,62 meterm, sehingga memiliki ruang yang besar dan mampu mengangkut 13 orang penumpang ditambah 3 orang kru. Di dalamnya terpasang 3 unit mesin Rolls-Royce Turbomeca RTM322-01 turboshafts bertenaga 2.100 tenaga kuda.
AgustaWestland AW101 dibuat untuk memberikan kenyamanan bagi penumpangnya, di mana terdapat beberapa fasilitas kelas VVIP. Tak hanya itu, heli ini memiliki standar keamanan seperti perahu karet, sarana bantalan udara seperti airbag saat terjadi benturan.
Dengan kenyamanan dan keamanan yang dimilikinya, heli ini dibanderol sebesar Rp 289,37 miliar atau USD 21 juta.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.