Masih Seleksi Mitra InvestorLokomotif dan kereta produksi PT Industri Kereta Api (Persero). (Dok. Kementerian BUMN) ☆
PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA masih menyeleksi calon investor yang akan dijadikan mitra pembangunan pabrik perakitan baru di Gresik, Jawa Timur. Pabrik yang akan dikhususkan memproduksi kereta diesel dan listrik tersebut diperkirakan membutuhkan dana sebesar Rp 1,2 triliun.
Apabila pabrik tersebut bisa berdiri, Spesialis Senior Pengembangan Bisnis INKA Heru Sulistiyo mengatakan pabrik di Madiun yang selama ini beroperasi akan dikhususkan membuat kereta penumpang dan gerbong barang.
“Investasinya sekitar Rp 1,2 triliun, tapi itu nanti tergantung proyeknya seperti apa,” kata Heru di Jakarta, Rabu (25/11).
Ia menuturkan, INKA akan memanfaatkan lahan seluas 55 hektare yang telah dihibahkan perusahaan pelat merah lainnya yaitu PT Garam (Persero). Lahan tersebut menurut Heru merupakan aset PT Garam yang sudah tidak produktif, sehingga dinilai manajemen akan lebih bermanfaat jika digunakan oleh INKA.
Terkait dengan mitranya nanti, Heru belum bisa memastikan apakah investor asing atau lokal yang akan mereka gandeng. Namun menurut Heru, sangat terbuka kesempatan bagi investor asing untuk berinvestasi dalam pembangunan pabrik tersebut. Karena manajemen tidak membatasi diri hanya mencari mitra lokal.
“Partnernya kami pilih yang credible, cuma belum bisa saya buka sekarang,” ujarnya.
Target Produksi
Dalam rencana manajemen INKA, pabrik Gresik akan mampu menghasilkan 133 kereta penggerak per tahun. Namun sebelum pabrik tersebut selesai, maka pembuatan kereta penggerak masih dikerjakan di Madiun.
INKA sendiri saat ini mampu memproduksi 300 kereta penumpang per tahun, 80 kereta listrik dan diesel per tahun, dan 500 rangka kereta per tahun. (gen)
PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA masih menyeleksi calon investor yang akan dijadikan mitra pembangunan pabrik perakitan baru di Gresik, Jawa Timur. Pabrik yang akan dikhususkan memproduksi kereta diesel dan listrik tersebut diperkirakan membutuhkan dana sebesar Rp 1,2 triliun.
Apabila pabrik tersebut bisa berdiri, Spesialis Senior Pengembangan Bisnis INKA Heru Sulistiyo mengatakan pabrik di Madiun yang selama ini beroperasi akan dikhususkan membuat kereta penumpang dan gerbong barang.
“Investasinya sekitar Rp 1,2 triliun, tapi itu nanti tergantung proyeknya seperti apa,” kata Heru di Jakarta, Rabu (25/11).
Ia menuturkan, INKA akan memanfaatkan lahan seluas 55 hektare yang telah dihibahkan perusahaan pelat merah lainnya yaitu PT Garam (Persero). Lahan tersebut menurut Heru merupakan aset PT Garam yang sudah tidak produktif, sehingga dinilai manajemen akan lebih bermanfaat jika digunakan oleh INKA.
Terkait dengan mitranya nanti, Heru belum bisa memastikan apakah investor asing atau lokal yang akan mereka gandeng. Namun menurut Heru, sangat terbuka kesempatan bagi investor asing untuk berinvestasi dalam pembangunan pabrik tersebut. Karena manajemen tidak membatasi diri hanya mencari mitra lokal.
“Partnernya kami pilih yang credible, cuma belum bisa saya buka sekarang,” ujarnya.
Target Produksi
Dalam rencana manajemen INKA, pabrik Gresik akan mampu menghasilkan 133 kereta penggerak per tahun. Namun sebelum pabrik tersebut selesai, maka pembuatan kereta penggerak masih dikerjakan di Madiun.
INKA sendiri saat ini mampu memproduksi 300 kereta penumpang per tahun, 80 kereta listrik dan diesel per tahun, dan 500 rangka kereta per tahun. (gen)
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.