Melalui satelit inilah masyarakat kita yang tinggal di pelosok bisa mendapatkan akses informasi
Lippo Group akan meluncurkan Lippo Star, satelit telekomunikasi yang akan membawa Indonesia ke era baru teknologi komunikasi dan informasi. Satelit ini diharapkan mampu mendukung pembangunan nasional dengan cara menghubungkan penduduk Indonesia yang tersebar di 17.000 pulau.
Lippo Group bekerjasama dengan perusahaan asal Jepang SKY Perfect JSat Corporation dan Mitsui Corporation akan meluncurkan satelit yang diberi nama Lippo Star pada pukul 07.13 malam tanggal 15 Mei 2012 di Guyana Perancis (waktu Guyana Perancis, berarti di Indonesia sekitar pukul 05.00 pagi tanggal 16 Mei 2012).
Rezlan Ishar Jenie, Duta besar Indonesia untuk Perancis, mengatakan pada hari Selasa (15/5) bahwa peluncuran ini merupakan satu peristiwa yang sangat penting bagi Indonesia yang terdiri dari berbagai pulau.
"Melalui satelit inilah masyarakat kita yang tinggal di pelosok bisa mendapatkan akses informasi. ini penting dalam konteks membangun bangsa karena kita mendapatkan akses informasi, pengetahuan, dan memungkinkan kita untuk bisa saling mengenal satu sama lain," ujar Rezlan.
Satelit yang bermuatan 44 KU-Band transponder ini memiliki daya cakup seluruh Indonesia, benua Asia, dan wilayah Oceania pada umumnya. Lippo Star akan diluncurkan dari Ariane Launch Complex no. 3 (ELA 3) milik Arianespace di Kourou, Guyana Perancis. Satelit ini akan segera beroperasi pada tahun ini dan memiliki masa aktif 15 tahun.
Lippo Star seberat 4.350 ton yang dibuat oleh Lockheed Martin Commercial Space System akan dibawa ke posisi orbit 124 derajat bujur timur oleh roket Ariane-5ECA. Dengan satelit ini, anak perusahaan Lippo group bisa menyelenggarakan siaran Direct-To-Home (DTH) ke seluruh Indonesia. Dengan satelit ini juga, akan semakin banyak program televisi yang bisa dihantarkan langsung ke rumah pelanggan di seluruh Indonesia.
"Dalam konteks dunia sekarang kita harus bekerja sama dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Target kita ingin memiliki satelit dan kemampuan sendiri sehingga berbagai hal yang berkaitan dengan keperluan satelit bisa dikerjakan bangsa sendiri," kata Rezlan.
Rezlan mengapresiasi Lippo Group dalam mengembangkan sektor teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia dan berharap Lippo Group dapat menjadi pelopor dalam mengembangkan satelit secara mandiri.
"Dalam konteks kerjasama ini bukan saja kita mendapatkan kemamapuan untuk memanfaatkan satelit tapi juga dapat kemampuan untk meningkatkan kapasitas. Pelan-pelan harus kita bangun. Pada akhirnya kita ingin mandiri," kata Rezlan.
Dengan adanya satelit ini, Lippo Group juga berharap bisa meningkatkan pangsa pasarnya. Berdasarkan hasil penelitian Media Partners Asia, antara tahun 2011-2020, akan ada lebih dari 318 juta sambungan televisi berbayar di Asia. Indonesia berpotensi memiliki 5 persen dari jumlah tersebut.
Lippo Group akan meluncurkan Lippo Star, satelit telekomunikasi yang akan membawa Indonesia ke era baru teknologi komunikasi dan informasi. Satelit ini diharapkan mampu mendukung pembangunan nasional dengan cara menghubungkan penduduk Indonesia yang tersebar di 17.000 pulau.
Lippo Group bekerjasama dengan perusahaan asal Jepang SKY Perfect JSat Corporation dan Mitsui Corporation akan meluncurkan satelit yang diberi nama Lippo Star pada pukul 07.13 malam tanggal 15 Mei 2012 di Guyana Perancis (waktu Guyana Perancis, berarti di Indonesia sekitar pukul 05.00 pagi tanggal 16 Mei 2012).
Rezlan Ishar Jenie, Duta besar Indonesia untuk Perancis, mengatakan pada hari Selasa (15/5) bahwa peluncuran ini merupakan satu peristiwa yang sangat penting bagi Indonesia yang terdiri dari berbagai pulau.
"Melalui satelit inilah masyarakat kita yang tinggal di pelosok bisa mendapatkan akses informasi. ini penting dalam konteks membangun bangsa karena kita mendapatkan akses informasi, pengetahuan, dan memungkinkan kita untuk bisa saling mengenal satu sama lain," ujar Rezlan.
Satelit yang bermuatan 44 KU-Band transponder ini memiliki daya cakup seluruh Indonesia, benua Asia, dan wilayah Oceania pada umumnya. Lippo Star akan diluncurkan dari Ariane Launch Complex no. 3 (ELA 3) milik Arianespace di Kourou, Guyana Perancis. Satelit ini akan segera beroperasi pada tahun ini dan memiliki masa aktif 15 tahun.
Lippo Star seberat 4.350 ton yang dibuat oleh Lockheed Martin Commercial Space System akan dibawa ke posisi orbit 124 derajat bujur timur oleh roket Ariane-5ECA. Dengan satelit ini, anak perusahaan Lippo group bisa menyelenggarakan siaran Direct-To-Home (DTH) ke seluruh Indonesia. Dengan satelit ini juga, akan semakin banyak program televisi yang bisa dihantarkan langsung ke rumah pelanggan di seluruh Indonesia.
"Dalam konteks dunia sekarang kita harus bekerja sama dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Target kita ingin memiliki satelit dan kemampuan sendiri sehingga berbagai hal yang berkaitan dengan keperluan satelit bisa dikerjakan bangsa sendiri," kata Rezlan.
Rezlan mengapresiasi Lippo Group dalam mengembangkan sektor teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia dan berharap Lippo Group dapat menjadi pelopor dalam mengembangkan satelit secara mandiri.
"Dalam konteks kerjasama ini bukan saja kita mendapatkan kemamapuan untuk memanfaatkan satelit tapi juga dapat kemampuan untk meningkatkan kapasitas. Pelan-pelan harus kita bangun. Pada akhirnya kita ingin mandiri," kata Rezlan.
Dengan adanya satelit ini, Lippo Group juga berharap bisa meningkatkan pangsa pasarnya. Berdasarkan hasil penelitian Media Partners Asia, antara tahun 2011-2020, akan ada lebih dari 318 juta sambungan televisi berbayar di Asia. Indonesia berpotensi memiliki 5 persen dari jumlah tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.