Spam selama April masuk menipu seolah notifikasi Facebook.
Ilustrasi |
VIVAnews - Pada laporan bulanan Karspersky Lab menunjukkan proporsi spam dalam lalu-lintas e-mail naik 2,2 persen pada April. Posisi menanjak dibanding sebelumnya dengan rata-rata 77,2 persen. Negara asal sumber spam juga mengalami perubahan.
Selama April 2012, gelombang spam berasal dari Amerika Serikat yang menjangkau 18 tempat. AS menjadi distributor terbesar kedua dalam penyebaran sampah e-mail pada April. Cina mengalami peningkatan 5 persen sehingga menduduki peringkat ke-5 dalam jajaran 10 besar negara penghasil spam.
Proporsi spam dari Indonesia menurun 5,2 persen. Indonesia turun 10 peringkat. Pada April, negara ini menduduki peringkat 12.
Spam menyebarkan berbagai ancaman bagi pengguna komputer. Karspersky Lab mendeteksi spam yang "menyamar" menyerupai pemberitahuan Facebook. E-mail yang didiga dari jejaring sosial ini menyampaikan permintaan teman baru pada Facebook. Tautan pada pesan mengantar penerima e-mail pada halaman yang terinfeksi pada Wikipedia dan Amazon.
Pencuri data juga mengambil kesempatan ketika para gamers tidak sabar menunggu peluncuran Diablo III. E-mail tipuan itu menyebutkan Anda bisa memainkan game itu versi beta pada periode yang terbatas. Tautan mengarah ke laman pencuri data (phising).
Tipuan kampanye politik pun beraksi selama April. Amerika Serikat dan Perancis menjadi targetnya. Menurut Presiden AS, Barrack Obama, e-mail spam politik sering muncul selama tahun pertama dia terpilih.
E-mail spam politik itu menyalahgunakan nama Barrack Obama, menunjukkan tuduhan Presiden AS ini takut kalah pada pemilu, dan "mengekspos karir politiknya". Bahkan, namanya disebutkan dalam salah satu spam yang menawarkan viagra.
"Beberapa bulan ke depan kami perkirakan akan terjadi lagi pengiriman spam yang sudah sangat dikenal dengan mengangkat skandal mengenai Presiden Barack Obama,” kata Maria Namestnikova selaku Analis Spam Senior di Kaspersky Lab.
“Selain itu, serangan phising kemungkinan akan lebih fokus pada situs jejaring sosial dan permainan online, dimana pada liburan musim panas biasanya murid seolah lebih aktif menggunakan internet. Para pengguna pelajar cenderung belum memliki rekening bank, jadi mereka menghabiskan banyak waktu pada jejaring sosial dan hiburan online lainnya,” imbuhnya.
India memegang posisi pertama sebagai negara penyebar spam tertinggi dengan 11,2 persen. AS menjadi juara dua dengan 8,5 persen. (eh)
• VIVAnews
Selama April 2012, gelombang spam berasal dari Amerika Serikat yang menjangkau 18 tempat. AS menjadi distributor terbesar kedua dalam penyebaran sampah e-mail pada April. Cina mengalami peningkatan 5 persen sehingga menduduki peringkat ke-5 dalam jajaran 10 besar negara penghasil spam.
Proporsi spam dari Indonesia menurun 5,2 persen. Indonesia turun 10 peringkat. Pada April, negara ini menduduki peringkat 12.
Spam menyebarkan berbagai ancaman bagi pengguna komputer. Karspersky Lab mendeteksi spam yang "menyamar" menyerupai pemberitahuan Facebook. E-mail yang didiga dari jejaring sosial ini menyampaikan permintaan teman baru pada Facebook. Tautan pada pesan mengantar penerima e-mail pada halaman yang terinfeksi pada Wikipedia dan Amazon.
Pencuri data juga mengambil kesempatan ketika para gamers tidak sabar menunggu peluncuran Diablo III. E-mail tipuan itu menyebutkan Anda bisa memainkan game itu versi beta pada periode yang terbatas. Tautan mengarah ke laman pencuri data (phising).
Tipuan kampanye politik pun beraksi selama April. Amerika Serikat dan Perancis menjadi targetnya. Menurut Presiden AS, Barrack Obama, e-mail spam politik sering muncul selama tahun pertama dia terpilih.
E-mail spam politik itu menyalahgunakan nama Barrack Obama, menunjukkan tuduhan Presiden AS ini takut kalah pada pemilu, dan "mengekspos karir politiknya". Bahkan, namanya disebutkan dalam salah satu spam yang menawarkan viagra.
"Beberapa bulan ke depan kami perkirakan akan terjadi lagi pengiriman spam yang sudah sangat dikenal dengan mengangkat skandal mengenai Presiden Barack Obama,” kata Maria Namestnikova selaku Analis Spam Senior di Kaspersky Lab.
“Selain itu, serangan phising kemungkinan akan lebih fokus pada situs jejaring sosial dan permainan online, dimana pada liburan musim panas biasanya murid seolah lebih aktif menggunakan internet. Para pengguna pelajar cenderung belum memliki rekening bank, jadi mereka menghabiskan banyak waktu pada jejaring sosial dan hiburan online lainnya,” imbuhnya.
India memegang posisi pertama sebagai negara penyebar spam tertinggi dengan 11,2 persen. AS menjadi juara dua dengan 8,5 persen. (eh)
• VIVAnews
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.