Jakarta Badan SAR Nasional (Basarnas) membeli dua kendaraan hovercraft dari Inggris. Kendaraan yang bisa dioperasikan di darat dan air ini diharapkan bisa memudahkan operasi SAR.
"Kita beli melalui APBN Basarnas, harganya Rp 5 miliar per 1 unit, kita beli dua unit. Alat ini bisa di darat dan air terutama di lumpur dan tambak-tambak, sungai, jadi cocok sekali," kata Sekretaris Utama Basarnas Max Ruland di Pantai Karnaval, Ancol, Jakarta Utara, Jumat (25/5/2012). Di pantai itu Basarnas mendemonstrasikan hovercraft yang baru disimpan.
Max mengatakan, pembelian hovercraft disesuaikan dengan kondisi keuangan Basarnas. Jika hovercraft ini efektif untuk penanganan bencana maka Basarnas akan membeli yang ukurannya lebih besar.
"Ini yang paling kecil ukurannya, ke depan kalau dinilai efektif ya lebih besarlah," katanya.
Max mengatakan, Basarnas masih mengkaji penempatan hovercraft tersebut, apakah akan ditempatkan di atas kapal atau di darat. Saat ini Basarnas sedang membangun kapal.
"Kapal itu sedang kita bangun, kapal itu panjangnya 59 meter ini dan anggarannya multiyears tahun 2012 dan 2013. Kapal itu dibuat di Batam. Basarnas akan buat satgas tim elitenya, apa ini menunjang mereka tentunya butuh evaluasi," katanya.
Hovercraft ini berkapasitas 6 sampai 10 orang dan bermesin ganda di depan dan di belakang. Kendaraan ini dilengkapi alat navigasi dan komunikasi yang canggih. Hovercraft memiliki lebar 3,8 meter dan panjang 6,2 meter dengan kecepatan maksimal 35 knot.
Saat diuji di Pantai Karnaval Ancol, hovercraft ini membuat putaran 180 derajat di laut. Kendaraan ini lalu berjalan di pinggir pantai yang perpasir dan bermanuver di pantai.(nal/nrl)
"Kita beli melalui APBN Basarnas, harganya Rp 5 miliar per 1 unit, kita beli dua unit. Alat ini bisa di darat dan air terutama di lumpur dan tambak-tambak, sungai, jadi cocok sekali," kata Sekretaris Utama Basarnas Max Ruland di Pantai Karnaval, Ancol, Jakarta Utara, Jumat (25/5/2012). Di pantai itu Basarnas mendemonstrasikan hovercraft yang baru disimpan.
Max mengatakan, pembelian hovercraft disesuaikan dengan kondisi keuangan Basarnas. Jika hovercraft ini efektif untuk penanganan bencana maka Basarnas akan membeli yang ukurannya lebih besar.
"Ini yang paling kecil ukurannya, ke depan kalau dinilai efektif ya lebih besarlah," katanya.
Max mengatakan, Basarnas masih mengkaji penempatan hovercraft tersebut, apakah akan ditempatkan di atas kapal atau di darat. Saat ini Basarnas sedang membangun kapal.
"Kapal itu sedang kita bangun, kapal itu panjangnya 59 meter ini dan anggarannya multiyears tahun 2012 dan 2013. Kapal itu dibuat di Batam. Basarnas akan buat satgas tim elitenya, apa ini menunjang mereka tentunya butuh evaluasi," katanya.
Hovercraft ini berkapasitas 6 sampai 10 orang dan bermesin ganda di depan dan di belakang. Kendaraan ini dilengkapi alat navigasi dan komunikasi yang canggih. Hovercraft memiliki lebar 3,8 meter dan panjang 6,2 meter dengan kecepatan maksimal 35 knot.
Saat diuji di Pantai Karnaval Ancol, hovercraft ini membuat putaran 180 derajat di laut. Kendaraan ini lalu berjalan di pinggir pantai yang perpasir dan bermanuver di pantai.(nal/nrl)
• detik
Produk lokal yang lebih besar aja banyak, kenapa musti ambil punya luar yang kapasitasnya terbatas ... cintai barang lokal dong pak ...
1 komentar:
kenapa gak bikin sendiri saja...?
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.