blog-indonesia.com

Kamis, 21 April 2011

BTel Janjikan Ganti Rugi Setiap Telepon Putus

Besar dana penggantian setiap terjadi call drop adalah Rp 100.

Peluncuran program ganti rugi call drop Esia (BTel)

VIVAnews -
Bakrie Telecom (BTel) bertekad meningkatkan kualitas jaringannya, tahun ini.

“Kami tegaskan komitmen pada kualitas jaringan agar tidak terjadi keraguan atau alasan orang untuk berpaling dari layanan Esia,” kata Danny Buldansyah, Wakil Direktur Utama Bakrie Telecom bidang Network & Operations, lewat pernyataan pers resmi BTel, Rabu 20 April 2011.

Untuk membuktikan komitmennya, BTel berjanji akan memberi kompensasi kepada pelanggan Esia yang mengalami putus hubungan telepon di jaringan Esia. “Setiap terjadi putus hubungan atau call drop yang diakibatkan oleh jaringan kami, maka akan ada pengembalian dana bagi pelanggan,” Danny menjanjikan.

Call drop yang dimaksud adalah terputusnya panggilan keluar dari pelanggan Esia ke sesama pelanggan Esia atau ke pelanggan operator lainnya, setelah adanya pembicaraan telepon lebih dari 60 detik. Ganti rugi dari call drop ini akan berupa penggantian talktime.

Besar dana penggantian setiap terjadi call drop adalah Rp 100 untuk pembicaraan ke sesama pelanggan Esia, pelanggan telepon rumah (PSTN) dan FWA (Fixed Wireless Access) lainnya.

Sedangkan putusnya panggilan saat melakukan pembicaraan ke pelanggan operator telepon bergerak (mobile number) akan diganti Rp 500. Namun, program jaminan kualitas layanan ini tidak berlaku untuk sambungan langsung internasional (SLI) dan telepon short code.

Program ini akan dilaksanakan selama 3 bulan. Jaminan ini, menurut Danny, merupakan terobosan yang belum pernah dilakukan oleh operator lain sekaligus merupakan komitmen dan tanggung jawab BTel terhadap kenyamanan dan kepuasan pelanggan.

Peningkatan kualitas jaringan dilakukan dengan memperluas wilayah jangkauan, meningkatkan sistem kapasitas BTS, core network termasuk SMS Centre. Untuk Jabodetabek serta Bandung, dimana pelanggan Esia mendominasi, peningkatan kapasitas dilakukan secara gradual mengikuti laju pertumbuhan pelanggan. "Sementara di luar kedua kota tersebut, kapasitas kami masih mampu menampung lonjakan trafik,” ujar Danny.

Diharapkan hal ini akan mengurangi jumlah gagal panggil, meningkatkan keberhasilan melakukan panggilan dan sms (congestion) serta mempertahankan kestabilan dan kualitas sinyal. Saat ini, tingkat call drop layanan Esia rata-rata hanya 0,7 persen, jauh dibawah ambang batas yang ditetapkan pemerintah, yaitu 5 persen.


VIVAnews

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More