blog-indonesia.com

Kamis, 21 April 2011

Rumah Miring Dufan Setara 'Jabal Magnet' Purwokerto?

Wahana rumah miring "Rango-Rango" di Dunia Fantasi. Dok.Ancol

TEMPO Interaktif
, Jakarta - Peneliti Fisika dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Bambang Widyatmoko mengatakan fenomena bukit magnet di Purwokerto lebih mungkin disebabkan ilusi optik. Di dunia, fenomena bukit magnet dikenal sebagai bukit gravitasi. Ilustrasi fenomena ini mirip dengan ilusi optik pada wahana rumah miring "Rango-Rango" di Dunia Fantasi.

Pada rumah miring, kita bisa berfoto pada posisi tegak mengikuti tarikan bumi di atas lantai miring. Hasil foto, akan memperlihatkan seolah-olah orang yang berfoto berdiri miring di atas lantai. "Terjadi semacam disorientasi," ujar Bambang kepada Tempo, Rabu (20/4).

Disorientasi juga bisa terjadi dalam fenomena 'jabal magnet' di Purwokerto. Mobil yang bergerak sendiri sebenarnya meluncur pada jalanan yang menurun. Namun turunan ini tidak terlihat akibat pohon-pohon di pinggiran jalan tumbuh miring mengikuti arah datang sinar matahari. Dari sinilah masyarakat melihat jalan tampak menanjak.

Jauhnya pemandangan di depan jalan juga menambah ilusi. Jika masyarakat melemparkan pandangan jauh ke depan, jalan akan tampak semakin meninggi. Gabungan dari ilusi pada pinggiran jalan dan di ujung jalan membuat ilusi jalan menanjak semakin besar.

Menurut dia, membuktikan kemiringan jalan bisa dilakukan dengan mudah. "Anak SMA juga bisa mengjui kemiringan jalan," katanya. Caranya dengan menggantungkan bandul di atas jalan. Jika jalan tersebut menurun maka bandul akan menyimpang lebih besar dari 90 derajat dari jalan yang ditempuh mobil. Beberapa ahli geologi dari Universitas Jenderal Sudirman disebutkan telah melakukan pengujian seperti ini. Hasilnya jalan mengalami kemiringan sebesar dua hingga tiga derajat.

Ahli Geologi LIPI Iskandar Zulkarnaen memiliki cara pembuktian lain. Menurut dia masyarakat bisa meletakkan benda-benda yang mengandung logam di sekitar jalan. Jika benar bukit itu mengandung magnet dalam kadar tinggi maka seharusnya bukit magnet bisa menarik benda-benda kecil lain. "Golok, pisau, dan obeng seharusnya juga ditarik oleh bukit tersebut," kata Iskandar.

Jika benda-benda mengandung logam berukuran kecil tidak ditarik oleh bukit magnet, maka Zulkarnaen meragukan anggapan bahwa terdapat bukit magnet di Probolinggo.
Pengujian dengan air atau botol plastik wadah air mineral tidak berhubungan dengan kekuatan magnet. Alasannya, air dan botol plastik bukan benda yang bisa ditarik oleh medan magnet.[ANTON WILIAM]


TEMPOInteraktif

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More