Terlaris CN235Produksi pesawat di PT DI ☆
PT Dirgantara Indonesia (PTDI) tercatat telah mengekspor 40 unit pesawat baling-baling tipe CN235 dan NC212 ke beberapa negara, hingga akhir 2015 lalu.
Dari data ekspor PTDI, tercatat pesawat jenis CN235 sebagai produk yang paling laris. PTDI telah mengekspor sebanyak 35 unit pesawat CN235 kepada pemesannya di luar negeri, sisanya adalah NC212.
Negara yang menjadi pelanggan produk PTDI adalah seperti Korea Selatan, Malaysia, Thailand, Pakistan, Filipina, hingga Uni Emirat Arab.
"Ada Korea, Malaysia, Thailand, Pakistan dan Filipina," kata Direktur Produksi PTDI, Arie Wibowo kepada detikFinance, seperti dikutip Jumat (5/2/2016).
Selama menjual pesawat ke luar negeri, Arie mengaku, para konsumen puas terhadap produk yang dikembangkan dan dirakit di PTDI, Bandung.
"Tidak ada yang pernah komplain mengenai reliability dan performance pesawat terbang kami. Namun kami memang perlu mengoptimalkan support services kami," sebutnya.
Untuk pengembangan pesawat tersebut, PTDI menggandeng pihak Airbus Group. Meski demikian, PTDI tetap andil dalam pembuatan komponen hingga sertifikasi sehingga BUMN pesawat ini tidak sekedar merakit pesawat.
"Khususnya CN235 dan NC212 itu kita membuat komponen airframe (struktur) keseluruhannya sampai perakitan dan melakukan integrasi sistem ke dalam pesawat kemudian melakukan ground and flight testing, sertifikasi kemudian dilakukan acceptance oleh customer," ujarnya.
Dari catatan PTDI, total pengiriman pesawat PTDI untuk pasar lokal dan internasional mencapai 134 unit, sedangkan helikopter PTDI telah mengirimkan 219 unit kepada pemesannya. (feb/wdl)
Korsel Pengguna Terbanyak Pesawat Buatan PTDI
Korea Selatan tercatat sebagai pengguna terbesar produk pesawat buatan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) untuk pasar luar negeri. Negeri K-Pop telah memakai 12 unit pesawat jenis CN235.
Konsumen terbesar berikutnya adalah Malaysia, dengan penggunaan 8 unit CN235, dan disusul Thailand 7 unit (CN235 dan NC212), Uni Emirat Arab 7 unit CN235, Pakistan 5 unit CN235, dan Brunei Darussalam 1 unit CN235.
Direktur Produksi PTDI, Arie wibowo menyebut, produk NC 212 dan CN 235 sebagai pesawat buatan PTDI yang paling laku di pasar internasional.
Keunggulan yang ditawarkan membuat militer beberapa negara menjatuhkan pilihan untuk membeli CN235 hingga NC212.
Salah satu keunggulannya ialah mempunyai ramp door di belakang untuk memudahkan loading dan unloading barang/cargo. Selain itu, pesawat PTDI bisa dipakai untuk berbagai misi atau fungsi (multiplatform).
"Bisa landing di berbagai tipe runway kemudian reliable apabila di maintain dengan benar dan tepat waktu, serta ekonomis untuk operational cost-nya," kata Arie kepada detikFinance, Jumat (5/1/2016). (feb/wdl)
PT Dirgantara Indonesia (PTDI) tercatat telah mengekspor 40 unit pesawat baling-baling tipe CN235 dan NC212 ke beberapa negara, hingga akhir 2015 lalu.
Dari data ekspor PTDI, tercatat pesawat jenis CN235 sebagai produk yang paling laris. PTDI telah mengekspor sebanyak 35 unit pesawat CN235 kepada pemesannya di luar negeri, sisanya adalah NC212.
Negara yang menjadi pelanggan produk PTDI adalah seperti Korea Selatan, Malaysia, Thailand, Pakistan, Filipina, hingga Uni Emirat Arab.
"Ada Korea, Malaysia, Thailand, Pakistan dan Filipina," kata Direktur Produksi PTDI, Arie Wibowo kepada detikFinance, seperti dikutip Jumat (5/2/2016).
Selama menjual pesawat ke luar negeri, Arie mengaku, para konsumen puas terhadap produk yang dikembangkan dan dirakit di PTDI, Bandung.
"Tidak ada yang pernah komplain mengenai reliability dan performance pesawat terbang kami. Namun kami memang perlu mengoptimalkan support services kami," sebutnya.
Untuk pengembangan pesawat tersebut, PTDI menggandeng pihak Airbus Group. Meski demikian, PTDI tetap andil dalam pembuatan komponen hingga sertifikasi sehingga BUMN pesawat ini tidak sekedar merakit pesawat.
"Khususnya CN235 dan NC212 itu kita membuat komponen airframe (struktur) keseluruhannya sampai perakitan dan melakukan integrasi sistem ke dalam pesawat kemudian melakukan ground and flight testing, sertifikasi kemudian dilakukan acceptance oleh customer," ujarnya.
Dari catatan PTDI, total pengiriman pesawat PTDI untuk pasar lokal dan internasional mencapai 134 unit, sedangkan helikopter PTDI telah mengirimkan 219 unit kepada pemesannya. (feb/wdl)
Korsel Pengguna Terbanyak Pesawat Buatan PTDI
Korea Selatan tercatat sebagai pengguna terbesar produk pesawat buatan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) untuk pasar luar negeri. Negeri K-Pop telah memakai 12 unit pesawat jenis CN235.
Konsumen terbesar berikutnya adalah Malaysia, dengan penggunaan 8 unit CN235, dan disusul Thailand 7 unit (CN235 dan NC212), Uni Emirat Arab 7 unit CN235, Pakistan 5 unit CN235, dan Brunei Darussalam 1 unit CN235.
Direktur Produksi PTDI, Arie wibowo menyebut, produk NC 212 dan CN 235 sebagai pesawat buatan PTDI yang paling laku di pasar internasional.
Keunggulan yang ditawarkan membuat militer beberapa negara menjatuhkan pilihan untuk membeli CN235 hingga NC212.
Salah satu keunggulannya ialah mempunyai ramp door di belakang untuk memudahkan loading dan unloading barang/cargo. Selain itu, pesawat PTDI bisa dipakai untuk berbagai misi atau fungsi (multiplatform).
"Bisa landing di berbagai tipe runway kemudian reliable apabila di maintain dengan benar dan tepat waktu, serta ekonomis untuk operational cost-nya," kata Arie kepada detikFinance, Jumat (5/1/2016). (feb/wdl)
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.