Senilai Rp 618 Miliar Ilustrasi Kapal KN Singa Laut Bakamla, produksi PT Palindo ☆
Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) hari ini menandatangani kontrak pembangunan 5 unit Kapal Kelas I Kenavigasian. Kapal tersebut dibeli dari galangan kapal lokal asal Batam, PT Palindo Marine.
Total nilai kontrak pembelian 5 unit kapal mencapai Rp 618,25 miliar. Plt Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Laut, Umar Aris, menjelaskan pengadaan dan penyelesaian pemenang tender telah melewati proses yang sangat ketat.
"Saya sadari, proses penandatangan kontrak, tahapan ketat, nggak sembarangan. Menhub, sangat jeli dan care terhadap itu," kata Umar saat acara penandatangan kontrak pembangunan 5 unit kapal kenavigasian di Kemenhub, Jakarta, Senin (22/2/2016).
Tak hanya pada proses tender, Kemenhub akan melakukan pengawasan ketat dalam proses pembangunan. Bila ada kekurangan ataupun ketidaksesuaian di dalam dokumen tender, Kemenhub langsung melakukan koreksi.
Langkah dilakukan agar pihaknya bisa memperoleh kapal terbaik. Total masa pembangunan untuk 5 unit kapal ialah 22 bulan.
"Aspek teknis yang kurang, kita amandemen. Kita mau dapat memenuhi syarat, baik, dan jangan kapal abal-abal," tambahnya.
Kapal tersebut nantinya bakal ditempatkan di Palembang, Ambon, Surabaya, Benoa dan Merauke.
Berikut ini spesifikasi kapal yang dibeli Kemenhub:
- Panjang keseluruhan 60 meter
- Panjang perpendicular 54 meter
- Lebar 12 meter
- Tinggi 4,7 meter
- Sarat max 3,5 meter
- Vs 100% MCR 15 knot
- Jarak jelajah kapal 4000 Nautical Mile
Kemenhub Punya 63 Kapal Navigasi, Usianya Ada yang 40 Tahun
Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) saat ini memiliki 63 unit kapal navigasi. Dari 63 kapal navigasi tersebut, ada beberapa yang sudah berusia 20 tahun sampai 40 tahun.
"Ada beberapa kapal lama, berusia dari 20 tahun sampai 40 tahun," kata Direktur Kenavigasian, Ditjen Perhubungan Laut, Kemenhub, Bambang Wiyanto saat acara Kontrak Pembangunan 5 Unit Kapal Kelas I Kenavigasian di Kemenhub, Jakarta, Senin (22/2/2016).
Kapal-kapal tua tersebut belum diperbaharui karena dahulu ada keterbatasan dana. Kini, Kemenhub mulai melakukan peremajaan hingga penambahan kapal kenavigasian.
Mulai tahun 2015 sampai saat ini, Direktorat Kenavigasian telah menandatangani pembangunan 20 unit kapal navigasi. Hingga 2019, Kemenhub berencana membeli 50 unit kapal navigasi baru.
"Ini sudah tandatangan pembelian 20 unit. Total pengadaan sampai 2019 ada 50 kapal navigasi," jelasnya.
Sisa pengadaan 30 unit kapal navigasi rencananya dibiayai dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) serta pinjaman lunak Belanda dan Jepang. Sisa 30 kapal tersebut, di antaranya merupakan 4 kapal induk kenavigasian.
Namun, Bambang mengaku Direktorat Kenavigasian membutuhkan 125 kapal. Dengan tambahan 50 kapal, Kemenhub akan memiliki 113 unit kapal navigasi. Artinya masih ada kekurangan hampir 12 unit kapal lagi. (feb/hns)
Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) hari ini menandatangani kontrak pembangunan 5 unit Kapal Kelas I Kenavigasian. Kapal tersebut dibeli dari galangan kapal lokal asal Batam, PT Palindo Marine.
Total nilai kontrak pembelian 5 unit kapal mencapai Rp 618,25 miliar. Plt Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Laut, Umar Aris, menjelaskan pengadaan dan penyelesaian pemenang tender telah melewati proses yang sangat ketat.
"Saya sadari, proses penandatangan kontrak, tahapan ketat, nggak sembarangan. Menhub, sangat jeli dan care terhadap itu," kata Umar saat acara penandatangan kontrak pembangunan 5 unit kapal kenavigasian di Kemenhub, Jakarta, Senin (22/2/2016).
Tak hanya pada proses tender, Kemenhub akan melakukan pengawasan ketat dalam proses pembangunan. Bila ada kekurangan ataupun ketidaksesuaian di dalam dokumen tender, Kemenhub langsung melakukan koreksi.
Langkah dilakukan agar pihaknya bisa memperoleh kapal terbaik. Total masa pembangunan untuk 5 unit kapal ialah 22 bulan.
"Aspek teknis yang kurang, kita amandemen. Kita mau dapat memenuhi syarat, baik, dan jangan kapal abal-abal," tambahnya.
Kapal tersebut nantinya bakal ditempatkan di Palembang, Ambon, Surabaya, Benoa dan Merauke.
Berikut ini spesifikasi kapal yang dibeli Kemenhub:
- Panjang keseluruhan 60 meter
- Panjang perpendicular 54 meter
- Lebar 12 meter
- Tinggi 4,7 meter
- Sarat max 3,5 meter
- Vs 100% MCR 15 knot
- Jarak jelajah kapal 4000 Nautical Mile
Kemenhub Punya 63 Kapal Navigasi, Usianya Ada yang 40 Tahun
Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) saat ini memiliki 63 unit kapal navigasi. Dari 63 kapal navigasi tersebut, ada beberapa yang sudah berusia 20 tahun sampai 40 tahun.
"Ada beberapa kapal lama, berusia dari 20 tahun sampai 40 tahun," kata Direktur Kenavigasian, Ditjen Perhubungan Laut, Kemenhub, Bambang Wiyanto saat acara Kontrak Pembangunan 5 Unit Kapal Kelas I Kenavigasian di Kemenhub, Jakarta, Senin (22/2/2016).
Kapal-kapal tua tersebut belum diperbaharui karena dahulu ada keterbatasan dana. Kini, Kemenhub mulai melakukan peremajaan hingga penambahan kapal kenavigasian.
Mulai tahun 2015 sampai saat ini, Direktorat Kenavigasian telah menandatangani pembangunan 20 unit kapal navigasi. Hingga 2019, Kemenhub berencana membeli 50 unit kapal navigasi baru.
"Ini sudah tandatangan pembelian 20 unit. Total pengadaan sampai 2019 ada 50 kapal navigasi," jelasnya.
Sisa pengadaan 30 unit kapal navigasi rencananya dibiayai dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) serta pinjaman lunak Belanda dan Jepang. Sisa 30 kapal tersebut, di antaranya merupakan 4 kapal induk kenavigasian.
Namun, Bambang mengaku Direktorat Kenavigasian membutuhkan 125 kapal. Dengan tambahan 50 kapal, Kemenhub akan memiliki 113 unit kapal navigasi. Artinya masih ada kekurangan hampir 12 unit kapal lagi. (feb/hns)
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.