Dokumen foto pekerja menyelesaikan produksi panel surya di pabrik produksi PT LEN Industri, Bandung, Jawa Barat. (ANTARA/Novrian Arbi) ○
PT Len Industri (Persero) bersama Anliantec Technology Company Ltd. Taiwan bekerja sama permodalan dan proyek pengembangan energi terbarukan (renewable energy).
"Kerjasama itu meliputi pengembangan, pembangunan, investasi, keuangan dan fasilitas manufaktur produk tenaga surya dan proyek IPP (Independent Power Producer) di Indonesia," kata Manager Komunikasi PT Len Industri (Persero), Donny Gunawan, di Bandung, Sabtu.
Penandatanganan kerja sama dengan perusahaan Taiwan itu dilakukan Direktur Teknologi & Produkse Len, Darman Mappangaran dan General Manager Analiatec, Cedric Jaeg, di sela-sela Bali Clean Energy Forum (BCEF) 2016, Rabu (11/2).
Ia mengemukakan, Len Industri juga bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), PT Medco, Universitas Gajah Mada (UGM) dan Pemerintah Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta. Bentuk kerjasama tersebut dalam hal pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Teknologi Energi Surya.
"Kesepakatan ini untuk pengembangan energi terbarukan, terutama energi surya. Selain itu, juga menjadikan Yogyakarta sebagai Center of Excellence (COE) PLTS melalui fasilitas dan kebijakan pemerintah," kata Donny.
Selain itu, PT Len Industri hari ini juga menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Sumba Barat tentang Investasi Infrastruktur Pembangkit Listrik Tenaga Surya di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) itu.
Penandatanganan dilakukan oleh Bupati Sumba Barat, Paulus Sekayu Karugu Limu, dan Direktur Utama Len, Abraham Mose.
Kerjasama dengan pemkab itu meliputi survei lokasi, pengumpulan data, studi kelayakan, membuat Detail Engineering Design (DED) dan menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB) sebelum membangun infrastruktur Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Kabupaten Sumba Barat.
PT Len Industri (Persero) bersama Anliantec Technology Company Ltd. Taiwan bekerja sama permodalan dan proyek pengembangan energi terbarukan (renewable energy).
"Kerjasama itu meliputi pengembangan, pembangunan, investasi, keuangan dan fasilitas manufaktur produk tenaga surya dan proyek IPP (Independent Power Producer) di Indonesia," kata Manager Komunikasi PT Len Industri (Persero), Donny Gunawan, di Bandung, Sabtu.
Penandatanganan kerja sama dengan perusahaan Taiwan itu dilakukan Direktur Teknologi & Produkse Len, Darman Mappangaran dan General Manager Analiatec, Cedric Jaeg, di sela-sela Bali Clean Energy Forum (BCEF) 2016, Rabu (11/2).
Ia mengemukakan, Len Industri juga bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), PT Medco, Universitas Gajah Mada (UGM) dan Pemerintah Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta. Bentuk kerjasama tersebut dalam hal pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Teknologi Energi Surya.
"Kesepakatan ini untuk pengembangan energi terbarukan, terutama energi surya. Selain itu, juga menjadikan Yogyakarta sebagai Center of Excellence (COE) PLTS melalui fasilitas dan kebijakan pemerintah," kata Donny.
Selain itu, PT Len Industri hari ini juga menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Sumba Barat tentang Investasi Infrastruktur Pembangkit Listrik Tenaga Surya di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) itu.
Penandatanganan dilakukan oleh Bupati Sumba Barat, Paulus Sekayu Karugu Limu, dan Direktur Utama Len, Abraham Mose.
Kerjasama dengan pemkab itu meliputi survei lokasi, pengumpulan data, studi kelayakan, membuat Detail Engineering Design (DED) dan menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB) sebelum membangun infrastruktur Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Kabupaten Sumba Barat.
★ antara
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.