blog-indonesia.com

Jumat, 10 Mei 2013

Mobil Esemka Bakal Diproduksi Massal

 Diproduksi Massal, Mobil Esemka Laku 7.000 Unit 

Jakarta - Produsen mobil nasional Esemka, PT Solo Manufaktur Kreasi terus mengembangkan produknya untuk bisa dipasarkan secara massal. Hingga April 2013, mobil Esemka buatan Solo itu sudah banyak dipesan hingga 7.000 unit.

Humas Produsen Esemka Sabar Budhi mengatakan, pihaknya masih akan terus mempromosikan mobil Esemka hingga bisa digunakan oleh seluruh masyarakat Indonesia.

“Pemesanan sudah 7 ribu unit sampai April kemarin. Itu seluruh Indonesia. Mereka sudah konfirmasi pesan, tinggal diambil,” kata sabar kepada detikFinance, Kamis (9/5/2013).

Dia menambahkan, hingga kini produsen mobil Esemka akan berusaha untuk bisa mempromosikan produknya ke seluruh Indonesia melalui pameran-pameran yang akan digelar di beberapa kota seperti Kediri, Dumai, Belitung, Bengkulu, Lampung, Cirebon, dan Jakarta.

“Nanti kita akan pamerkan di Pameran Produk Dalam Negeri (PPDN). Untuk sementara mungkin Cirebon dan Jakarta dulu,” kata Sabar.(ang/ang)

 Mobil Esemka Banyak Dipesan Pejabat Pemerintahan 

Mobil Esemka buatan Solo ternyata laris manis. Setelah dinyatakan diproduksi massal, mobil Esemka ini laku dipesan hingga 7.000 unit per April 2013. Kebanyakan, mereka yang memesan mobil itu adalah para pejabat pemerintahan.

“Rata-rata yang pesan pejabat, pemerintah kota, ada beberapa dari departemen, dari komunitas Esemka juga,” kata Humas Produsen Esemka, PT Solo Manufaktur Kreasi Sabar Budhi saat bercerita kepda detikFinance, Kamis (9/5/2013).

Sabar menyebutkan, mereka yang pesan diantaranya ada dari Walikota Cilegon, Banten, Bupati Bengkulu, Walikota Dumai, Riau, Walikota dan Bupati Jawa Timur, Bupati Madiun dan Surabaya.

“Mereka sudah konfirm untuk pesan. Tinggal kapan nanti mau diambil ya tunggu konfirmasi mereka,” ujarnya.

Dia menambahkan, hingga kini produsen mobil Esemka akan berusaha untuk bisa mempromosikan produknya ke seluruh Indonesia melalui pameran-pameran yang akan digelar di beberapa kota seperti Kediri, Dumai, Belitung, Bengkulu, Lampung, Cirebon, dan Jakarta.

“Nanti kita akan pamerkan di Pameran Produk Dalam Negeri (PPDN). Untuk sementara mungkin Cirebon dan Jakarta dulu,” kata Sabar.(ang/ang)

 Kapasitas Produksi Mobil Esemka 1.000 Unit/Tahun 

Produsen Mobil Esemka, PT Solo Manufaktur Kreasi menargetkan bisa memproduksi mobil buatannya itu sebanyak 50 unit per bulan atau optimis bisa mencapai hingga 1.000 unit per tahun.

Humas PT Solo Manufaktur Kreasi Sabar Budhi mengatakan, pihaknya mengaku akan terus mengembangkan produk buatannya dengan memproduksinya secara massal.

"Sambil jalan dan semakin banyak dukungan kita akan produksi. Target produksi 50 unit per bulan atau per tahun ya bisa 1.000 unit,” kata Sabar kepada detikFinance, di Jakarta, Kamis (9/5/2013).

Menurutnya, masyarakat Indonesia sudah harus bisa mengapresiasi produk buatan dalam negeri termasuk mobil Esemka. Menurut Sabar, adanya mobil Esemka ini harus didukung pemerintahm agar Indonesia bisa lebih mandiri.

“Visi misinya ya kan untuk membangun Indonesia untuk lebih mandiri. Ini sebuah prestasi," ungkapnya.

Terkait hal itu, pihaknya akan mengadakan pameran di kota-kota di seluruh Indonesia untuk mempromosikan mobil buatan anak bangsa ini. Dia menyebutkan, selain di Cirebon dan Jakarta, pihaknya akan mempromosikannya ke berbagai kota lainnya di seluruh Indonesia seperti Kediri, Dumai, Belitung, Bengkulu dan Lampung.

“Nanti kita akan pamerkan di Pameran Produk Dalam Negeri (PPDN). Untuk sementara mungkin Cirebon dan Jakarta dulu, yang lainnya jadwal menyusul,” kata Sabar.(hen/hen)

 Mulai Juni Mobil Esemka akan 'Keliling' Indonesia 

Produsen Mobil Esemka, PT Solo Manufaktur Kreasi akan keliling Indonesia menggelar Pameran Produk Dalam Negeri (PPDN) di beberapa kota di Indonesia.

Diantaranya Kota Cirebon dan Jakarta. Pameran itu dilakukan untuk menampilkan produk-produk dalam negeri seperti Mobil Esemka buatan Solo.

Humas PT Solo Manufaktur Kreasi Sabar Budhi mengatakan, pihaknya akan mempromosikan produk buatan Solo itu pada PPDN yang akan digelar Juni 2013 untuk Kota Cirebon dan Oktober 2013 untuk di Jakarta.

"Nanti akan kita pamerkan mobil Esemka. Kalau yang di Cirebon itu bulan Juni, yang di Jakarta bulan Oktober. Sementara yang sudah terjadwal yang itu," kata Sabar kepada detikFinance, di Jakarta, kamis (9/5/2013).

Ia menyebutkan, selain di Cirebon dan Jakarta, pihaknya juga akan mempromosikan mobil asli buatan anak bangsa itu ke berbagai kota lainnya di seluruh Indonesia seperti Kediri, Dumai, Belitung, Bengkulu dan Lampung

"Nanti kita akan pamerkan di Pameran Produk Dalam Negeri (PPDN). Untuk sementara mungkin Cirebon dan Jakarta dulu, yang lainnya jadwal menyusul,” kata Sabar.

Hingga April 2013, mobil Esemka ini sudah dipesan sebanyak 7.000 unit dan kebanyakan pemesan adalah orang-orang dari pejabat pemerintahan.

“Rata-rata yang pesan pejabat, pemerintah kota, ada beberapa dari departemen, dari komunitas Esemka juga,” ujarnya.(hen/hen)

 Mobil Esemka Mengandung 60% Komponen Lokal, Sisanya 40% Impor   

Produsen Mobil Esemka, PT Solo Manufaktur Kreasi meyakini produk buatannya adalah asli buatan dalam negeri bukan produk mobil impor.

Humas PT Solo Manufaktur Kreasi Sabar Budhi mengatakan, komposisi komponen mobil Esemka didominasi komponen lokal sebesar 60%, sementara sisanya 40% memang masih diambil dari komponen luar alias masih diimpor.

"Komponen kita komposisinya lokal 60%, impor 40%. Nanti secara bertahap kita ingin 95% berasal dari komponen lokal. Esemka ini brand lokal,” kata Sabar kepada detikFinance, di Jakarta, Kamis (9/5/2013).

Ia menjelaskan, masing-masing dari komponen lokal itu terdiri dari ban, tempat duduk, blok dan mesin. Sementara yang impor terdiri dari ICU dan programnya. Komponen impor itu berasal dari Jerman, China, dan Austria.

"Kalau yang impor itu kebanyakn pemprogramannya. Rata-rata dari China, tapi kalau sisi teknologinya dari Austria," ungkapnya.

Sabar juga mengatakan, rata-rata mobil Esemka ini dijual di kisaran harga Rp 150 juta hingga Rp 170 juta. Menurutnya, mobil buatannya ini tidak kalah dengan produk-produk lain, hanya perlu beberapa penyempurnaan di beberapa hal seperti pintu belakang yang susah ditutup dan saat ini sedang dilakukan pengecekan ulang. Terkait hal ini, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto sebagai salah satu konsumen mobil Esemka mengeluhkan kondisi pintu yang susah ditutup.

"Mungkin itu ya pintu belakang sepertinya susah ditutup masih perlu perbaikan, masih kita cek,’ katanya.(hen/hen)

 Mobil Esemka Dijual Paling Mahal Rp 170 Juta/Unit 


Produsen Mobil Esemka, PT Solo Manufaktur Kreasi mematok harga mobilnya di kisaran Rp 150 juta hingga Rp 170 juta per unit. Mobil buatan Solo itu memiliki 2 jenis yaitu BIMA dan Rajawali.

"Jenis mobilnya ada 2, BIMA sama Rajawali. Kalau BIMA itu jenisnya pick-up, kalau yang Rajawali itu yang SUV,” kata Humas PT Solo Manufaktur Kreasi Sabar Budhi kepada detikFinance, di Jakarta, Kamis (9/5/2013).

Ia menjelaskan, dari kedua jenis mobil itu, yang lebih banyak dipesan adalah mobil jenis Rajawali. “Ya tergantung pemesan tapi kebanyakan Rajawali,” katanya.

Sabar mengaku, mobil Esemka buatan Solo ini sudah mendapatkan surat pernyataan lulus uji emisi. Untuk itu, pihaknya sudah berani untuk memasarkan produk-produk tersebut secara massal.

Untuk per April 2013, mobil yang 60% nya komponen lokal ini sudah dipesan sebanyak 7.000 unit. Untuk mengembangkan itu, pihaknya akan gencar dengan mempromosikan ke kota-kota di seluruh Indonesia seperti Cirebon, Jakarta, Kediri, Dumai, Belitung, Bengkulu, dan Lampung.

“Nanti kita akan pamerkan di Pameran Produk Dalam Negeri (PPDN). Untuk sementara mungkin Cirebon dan Jakarta dulu, yang lainnya jadwal menyusul,” ujarnya.(hen/hen)


0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More