Jakarta - PT PLN (Persero) dan yayasan Ikatan Alumni
Teknik Elektro Universitas Sumatera Utara (IATE-USU), membangun 2
Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hydro (PLTMH) di pelosok Danau Toba,
tepatnya di Dusun Pinal dan Dusun Bahal-Bahal, Desa Hasinggahan
Kecamatan Sianjur Mula-Mual Kabupaten Samosir.
Demikian dikatakan Direktur (Operasi Indonesia Timur) PLN, Vickner Sinaga dalam keterangannya Minggu (19/5/2013)
Terdapat dua PLTMH yang dibangun PLN melalui yayasan IATE-USU untuk masyarakat di dua dusun itu, yaitu PLTMH Pinal dengan kapasitas 26 kilowatt dan PLTMH Bahal-Bahal 16 kilowatt.
Kedua PLTMH yang dibangun sejak 15 Januari 2013 hingga 28 April 2013, kini telah beroperasi dan mampu menerangi setidaknya 56 kepala keluarga di dusun Pinal dan 33 kepala keluarga di dusun Bahal-Bahal.
Vickner mengatakan PLTMH yang dibangun PLN merupakan bantuan CSR yang diberikan PLN untuk masyarakat yang berada di remote area dan tidak terjangkau jaringan listrik PLN.
"Kehadiran PLN harus bisa memberikan nuansa sejuk kepada orang-orang di sekeliling kita. Setidaknya dengan pemanfaatan energi terbarukan seperti PLTMH ini, PLN berupaya terus melayani masyarakat dengan energi hijau, ramah lingkungan. Di Indonesia Timur pun, kami berupaya memanfaatkan potensi energi terbarukan. Seperti di Miangas, kami kembangkan pembangkit listrik tenaga surya," katanya.
Ketua Yayasan IATE USU Fauzi bramantyo mengatakan pembangunan kedua PLTMH dikerjakan secara bergotong royong bersama masyarakat setempat dan dibantu 9 tukang profesional. Nantinya, pelaksanaan pemeliharaan dan operasi kedua PLTMH akan diserahkan kepada koperasi yang sengaja dibentuk untuk pemeliharaan PLTMH yaitu Koperasi Lampior di dusun bahal-bahal dan Koperasi Salur Matua di Dusun Pinal.
"Kami mohon bapak-bapak di Pinal maupun di Bahal-Bahal bisa memelihara dan mengoperasikan PLTMH itu dengan baik. Dan yayasan IATE-USU akan mendampingi terus pengoperasian dan pemeliharaan PLTMH itu," ucap Fauzi.
Sementara itu Kepala Dusun Pinal yang sekaligus merupakan Ketua Koperasi Salur Matua, mengatakan masyarakat di Dusun Pinal dengan jumlah 56 rumah, satu sekolah, dan tempat ibadah merasa bahagia dengan adanya PLTMH itu. Karena sebelumnya, rumah mereka hanya diterangi lampu teplok dan hanya 4 rumah saja yang memiliki genset.
"Kami akan memungut iuran kepada masyarakat sebesar Rp 40 ribu setiap bulan untuk satu rumah. Iuran ini akan kami gunakan untuk biaya pemeliharaan dan pengoperasian pembangkit, " kata Irman.(hen/hen)
Demikian dikatakan Direktur (Operasi Indonesia Timur) PLN, Vickner Sinaga dalam keterangannya Minggu (19/5/2013)
Terdapat dua PLTMH yang dibangun PLN melalui yayasan IATE-USU untuk masyarakat di dua dusun itu, yaitu PLTMH Pinal dengan kapasitas 26 kilowatt dan PLTMH Bahal-Bahal 16 kilowatt.
Kedua PLTMH yang dibangun sejak 15 Januari 2013 hingga 28 April 2013, kini telah beroperasi dan mampu menerangi setidaknya 56 kepala keluarga di dusun Pinal dan 33 kepala keluarga di dusun Bahal-Bahal.
Vickner mengatakan PLTMH yang dibangun PLN merupakan bantuan CSR yang diberikan PLN untuk masyarakat yang berada di remote area dan tidak terjangkau jaringan listrik PLN.
"Kehadiran PLN harus bisa memberikan nuansa sejuk kepada orang-orang di sekeliling kita. Setidaknya dengan pemanfaatan energi terbarukan seperti PLTMH ini, PLN berupaya terus melayani masyarakat dengan energi hijau, ramah lingkungan. Di Indonesia Timur pun, kami berupaya memanfaatkan potensi energi terbarukan. Seperti di Miangas, kami kembangkan pembangkit listrik tenaga surya," katanya.
Ketua Yayasan IATE USU Fauzi bramantyo mengatakan pembangunan kedua PLTMH dikerjakan secara bergotong royong bersama masyarakat setempat dan dibantu 9 tukang profesional. Nantinya, pelaksanaan pemeliharaan dan operasi kedua PLTMH akan diserahkan kepada koperasi yang sengaja dibentuk untuk pemeliharaan PLTMH yaitu Koperasi Lampior di dusun bahal-bahal dan Koperasi Salur Matua di Dusun Pinal.
"Kami mohon bapak-bapak di Pinal maupun di Bahal-Bahal bisa memelihara dan mengoperasikan PLTMH itu dengan baik. Dan yayasan IATE-USU akan mendampingi terus pengoperasian dan pemeliharaan PLTMH itu," ucap Fauzi.
Sementara itu Kepala Dusun Pinal yang sekaligus merupakan Ketua Koperasi Salur Matua, mengatakan masyarakat di Dusun Pinal dengan jumlah 56 rumah, satu sekolah, dan tempat ibadah merasa bahagia dengan adanya PLTMH itu. Karena sebelumnya, rumah mereka hanya diterangi lampu teplok dan hanya 4 rumah saja yang memiliki genset.
"Kami akan memungut iuran kepada masyarakat sebesar Rp 40 ribu setiap bulan untuk satu rumah. Iuran ini akan kami gunakan untuk biaya pemeliharaan dan pengoperasian pembangkit, " kata Irman.(hen/hen)
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.