Mobil Listrik Hevina Bisa Melaju 100 Kilometer per Jam
Bus Listrik Hervina |
YOGYA - Mikrobus listrik Hevina yang diluncurkan Menristek, Gusti Muhammad Hatta di Taman Pintar, Senin (20/5) dinilai lebih hemat energi dan tidak menimbulkan pencemaran udara.
Abdul Hapid, Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), menjelaskan mikrobus listrik Hevina memiliki sejumlah kelebihan dibandingkan mobil konvensional yang berbahan bakar minyak. Karena berbahan bakar listrik, mikrobus Hevina tidak menghasilkan emisi gas buang yang menimbulkan pencemaran udara.
Di samping itu, biaya operasional dan perawatannya lebih hemat. Sebab, harga energi listrik lebih murah dibandingkan harga BBM. Terlebih, motor listrik pada kendaraan listrik tidak memerlukan penggantian oli maupun filter secara berkala.
"Bus listrik Hevina ini mampu menjadi solusi berbagai masalah transportasi. Sebab, bus ini lebih hemat energi dengan sumber energi listrik, tanpa dampak emisi gas buang dan kebisingan," ujarnya, Senin (20/5/2013).
Sesuai spesifikasinya, mikrobus Hevina menggunakan tipe motor listrik Brushless DC Motor dengan sumber energi listrik yang tersimpan dalam baterai Lithium 320 VDC 160 Ah. Dalam sekali pengisian baterai, kendaraan ini mampu menempuh jarak hingga 150 kilometer dengan kecepatan maksimum 100 km per jam.
Bus Listrik Hevina Anti-Polusi
Mikrobus listrik Hevina yang diluncurkan Menristek, Gusti Muhammad Hatta di Taman Pintar, Senin (20/5/2013) dinilai lebih hemat energi dan tidak menimbulkan pencemaran udara.
Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Abdul Hapid menjelaskan, mikrobus listrik Hevina memiliki sejumlah kelebihan dibandingkan mobil konvensional yang berbahan bakar minyak. Karena berbahan bakar listrik, mikrobus Hevina tidak menghasilkan emisi gas buang yang menimbulkan pencemaran udara.
Di samping itu, biaya operasional dan perawatannya lebih hemat. Sebab, harga energi listrik lebih murah dibandingkan harga BBM. Terlebih, motor listrik pada kendaraan listrik tidak memerlukan penggantian oli maupun filter secara berkala.
"Bus listrik Hevina ini mampu menjadi solusi berbagai masalah transportasi. Sebab, bus ini lebih hemat energi dengan sumber energi listrik, tanpa dampak emisi gas buang dan kebisingan," ujar peneliti LIPI, Abdul Hapid di sela peresmian, Senin (20/5/2013).
Sesuai spesifikasinya, mikrobus Hevina menggunakan tipe motor listrik Brushless DC Motor dengan sumber energi listrik yang tersimpan dalam baterai Lithium 320 VDC 160 Ah. Dalam sekali pengisian baterai, kendaraan ini mampu menempuh jarak hingga 150 kilometer dengan kecepatan maksimum 100 km per jam.(*)
Abdul Hapid, Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), menjelaskan mikrobus listrik Hevina memiliki sejumlah kelebihan dibandingkan mobil konvensional yang berbahan bakar minyak. Karena berbahan bakar listrik, mikrobus Hevina tidak menghasilkan emisi gas buang yang menimbulkan pencemaran udara.
Di samping itu, biaya operasional dan perawatannya lebih hemat. Sebab, harga energi listrik lebih murah dibandingkan harga BBM. Terlebih, motor listrik pada kendaraan listrik tidak memerlukan penggantian oli maupun filter secara berkala.
"Bus listrik Hevina ini mampu menjadi solusi berbagai masalah transportasi. Sebab, bus ini lebih hemat energi dengan sumber energi listrik, tanpa dampak emisi gas buang dan kebisingan," ujarnya, Senin (20/5/2013).
Sesuai spesifikasinya, mikrobus Hevina menggunakan tipe motor listrik Brushless DC Motor dengan sumber energi listrik yang tersimpan dalam baterai Lithium 320 VDC 160 Ah. Dalam sekali pengisian baterai, kendaraan ini mampu menempuh jarak hingga 150 kilometer dengan kecepatan maksimum 100 km per jam.
Bus Listrik Hevina Anti-Polusi
Mikrobus listrik Hevina yang diluncurkan Menristek, Gusti Muhammad Hatta di Taman Pintar, Senin (20/5/2013) dinilai lebih hemat energi dan tidak menimbulkan pencemaran udara.
Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Abdul Hapid menjelaskan, mikrobus listrik Hevina memiliki sejumlah kelebihan dibandingkan mobil konvensional yang berbahan bakar minyak. Karena berbahan bakar listrik, mikrobus Hevina tidak menghasilkan emisi gas buang yang menimbulkan pencemaran udara.
Di samping itu, biaya operasional dan perawatannya lebih hemat. Sebab, harga energi listrik lebih murah dibandingkan harga BBM. Terlebih, motor listrik pada kendaraan listrik tidak memerlukan penggantian oli maupun filter secara berkala.
"Bus listrik Hevina ini mampu menjadi solusi berbagai masalah transportasi. Sebab, bus ini lebih hemat energi dengan sumber energi listrik, tanpa dampak emisi gas buang dan kebisingan," ujar peneliti LIPI, Abdul Hapid di sela peresmian, Senin (20/5/2013).
Sesuai spesifikasinya, mikrobus Hevina menggunakan tipe motor listrik Brushless DC Motor dengan sumber energi listrik yang tersimpan dalam baterai Lithium 320 VDC 160 Ah. Dalam sekali pengisian baterai, kendaraan ini mampu menempuh jarak hingga 150 kilometer dengan kecepatan maksimum 100 km per jam.(*)
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.