Jakarta - Pemerintah terus ekspansi dagang dalam rangka
meningkatkan ekspor ke Afrika. Pasalnya produk-produk Indonesia sangat
laku di Pasar Afrika karena dikenal murah.
"Produk kita lebih murah atau relative belum ada di pasar-pasar Afrika," kata Menteri Perdagangan Gita Wirjawan saat berdiskusi dengan media di Kantor Kementerian Perdagangan Jakarta, Jumat (17/05/2013).
Beberapa produk seperti alas kaki (sepatu dan sandal), mobil, mie instant, produk-produk kelapa sawit, makanan daging dan olahan, ikan dan olahan sangat laku di pasar Afrika. Selain itu sparepart kendaraan produksi Indonesia juga laku dibeli masyarakat Afrika.
"Sparepartnya iya, mobilnya juga iya. Ekspor otomotif tahun lalu kan pertumbuhannya hampir mencapai 50%. Itu ekspornya ke Afrika, Timur Tengah dan Amerika Latin," imbuhnya.
Dikatakan dia, pertumbuhan ekonomi Afrika sangat pesat. Sehingga pasar Afrika yang tergolong pasar non tradisional akan menjadi bidikan Indonesia untuk mendongkrak angka ekspor Indonesia yang masih minim.
"Iya kelihatan Afrika ini dahsyat pertumbuhan ekonominya. Afrika merupakan negara 7 dari 10 negara yang perekonomiannya yang tumbuhnya paling pesat di dunia dalam satu dekade terakhir itu ada di Afrika. Kelihatan sekali produk-produk kita sangat diminati oleh mereka," katanya.
"Jadi ke depannya kita akan terus diversifikasi ke pasar-pasar tradisional. Tapi kalau kita lebih membutuhkan kita harus menjalankan misi-misi dagang yang lebih intensif. Kemarin kita dikunjungi oleh negara Mozambik salah satu negara yang pertumbuhannya bagus di Afrika. Dalam waktu dekat kita akan melakukan misi dagang ke beberapa negara Afrika," jelasnya.(wij/hen)
"Produk kita lebih murah atau relative belum ada di pasar-pasar Afrika," kata Menteri Perdagangan Gita Wirjawan saat berdiskusi dengan media di Kantor Kementerian Perdagangan Jakarta, Jumat (17/05/2013).
Beberapa produk seperti alas kaki (sepatu dan sandal), mobil, mie instant, produk-produk kelapa sawit, makanan daging dan olahan, ikan dan olahan sangat laku di pasar Afrika. Selain itu sparepart kendaraan produksi Indonesia juga laku dibeli masyarakat Afrika.
"Sparepartnya iya, mobilnya juga iya. Ekspor otomotif tahun lalu kan pertumbuhannya hampir mencapai 50%. Itu ekspornya ke Afrika, Timur Tengah dan Amerika Latin," imbuhnya.
Dikatakan dia, pertumbuhan ekonomi Afrika sangat pesat. Sehingga pasar Afrika yang tergolong pasar non tradisional akan menjadi bidikan Indonesia untuk mendongkrak angka ekspor Indonesia yang masih minim.
"Iya kelihatan Afrika ini dahsyat pertumbuhan ekonominya. Afrika merupakan negara 7 dari 10 negara yang perekonomiannya yang tumbuhnya paling pesat di dunia dalam satu dekade terakhir itu ada di Afrika. Kelihatan sekali produk-produk kita sangat diminati oleh mereka," katanya.
"Jadi ke depannya kita akan terus diversifikasi ke pasar-pasar tradisional. Tapi kalau kita lebih membutuhkan kita harus menjalankan misi-misi dagang yang lebih intensif. Kemarin kita dikunjungi oleh negara Mozambik salah satu negara yang pertumbuhannya bagus di Afrika. Dalam waktu dekat kita akan melakukan misi dagang ke beberapa negara Afrika," jelasnya.(wij/hen)
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.