Ilustrasi ☆
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan pemerintah akan membangun badan cyber Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang melekat pada instansi itu.
"Dalam waktu dekat karena Keppres-nya (keputusan presiden) sudah ada, badan cyber TNI ya," kata Gatot, di Jakarta, Selasa.
Dia mengatakan Badan Cyber TNI itu akan ada pada struktural Markas Besar TNI.
"Badan cyber TNI tadinya di Badan Intelijen strategis, di Angkatan Darat juga ada. Tapi dengan Keppres baru hanya di Mabes TNI," tuturnya.
Dia mengatakan Badan Cyber TNI itu bukanlah badan cyber nasional yang belum lama ini dibicarakan karena memiliki peruntukan yang berbeda.
"Badan cyber nasional pasti beda dengan TNI. Pasti beda karena tidak bisa disatukan. Beda sasarannya dan beda yang diamankan. Jadi badan cyber itu tidak ada efek, tidak ada ofensif hanya mengamankan saja," ujarnya.
Gatot memberikan contoh Badan Cyber TNI akan mengamankan peluru kendali atau misil dengan target jarak 200 mil dengan menggunakan satelit karena kalau tidak diamankan maka akan dapat dikendalikan pihak lain yang membelokkan peluru itu untuk menyerang Indonesia.
"Ini dilakukan di Mabes TNI dan perlu persiapan yang matang maka orang-orangnya juga sudah terlatih. Tapi kami ini juga sudah empat tahun yang lalu melaksanakan latihan," tuturnya.
Sementara itu, Panglima TNI Gatot mengatakan sebanyak 13 perwira tinggi TNI naik pangkat pada Selasa (4/10).
"Saya melaksanakan serah terima kenaikan pangkat. Panglima divisi infantri, kostrad, dan lain-lain," ujarnya.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan pemerintah akan membangun badan cyber Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang melekat pada instansi itu.
"Dalam waktu dekat karena Keppres-nya (keputusan presiden) sudah ada, badan cyber TNI ya," kata Gatot, di Jakarta, Selasa.
Dia mengatakan Badan Cyber TNI itu akan ada pada struktural Markas Besar TNI.
"Badan cyber TNI tadinya di Badan Intelijen strategis, di Angkatan Darat juga ada. Tapi dengan Keppres baru hanya di Mabes TNI," tuturnya.
Dia mengatakan Badan Cyber TNI itu bukanlah badan cyber nasional yang belum lama ini dibicarakan karena memiliki peruntukan yang berbeda.
"Badan cyber nasional pasti beda dengan TNI. Pasti beda karena tidak bisa disatukan. Beda sasarannya dan beda yang diamankan. Jadi badan cyber itu tidak ada efek, tidak ada ofensif hanya mengamankan saja," ujarnya.
Gatot memberikan contoh Badan Cyber TNI akan mengamankan peluru kendali atau misil dengan target jarak 200 mil dengan menggunakan satelit karena kalau tidak diamankan maka akan dapat dikendalikan pihak lain yang membelokkan peluru itu untuk menyerang Indonesia.
"Ini dilakukan di Mabes TNI dan perlu persiapan yang matang maka orang-orangnya juga sudah terlatih. Tapi kami ini juga sudah empat tahun yang lalu melaksanakan latihan," tuturnya.
Sementara itu, Panglima TNI Gatot mengatakan sebanyak 13 perwira tinggi TNI naik pangkat pada Selasa (4/10).
"Saya melaksanakan serah terima kenaikan pangkat. Panglima divisi infantri, kostrad, dan lain-lain," ujarnya.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.